Rabu, 10 November 2010

Membimbing Keterampilan Membaca Anak

 
Sebelum memutuskan mengajar membaca, kita harus mempertimbangkan tiga pertanyaan
1) Mengapa perlu mengajarkan membaca?
2) Mengapa bahasa atau tulisan harus diajarkan pada anak kita?
3) Berapa banyak waktu yang akan digunakan untuk mengajar membaca?
Keterampilan membaca dan menulis dapat memberikan makna penting untuk komunikasi anak-anak dengan hambatan konsentrasi dan atensi, atau masalah bahasa lainnya. Kita ingin anak-anak belajar sebanyak mungkin keterampilan yang mereka perlukan untuk hidup dalam kehidupan yang wajar. Untuk itu, orang tua harus mempertimbangkan kemampuan dan kebutuhan setiap anak sebelum memutuskan apakah mengajar membaca atau tidak.
Dalam beberapa kasus membaca mungkin lebih penting bagi seorang anak untuk mempelajari bahasa kedua. Namun, apabila anak-anak kita mengalami hambatan bicara, konsentrasi, dan atensi, sebaiknya yang pertama diajarkan hanya satu bahasa, apakah bahasa nasional ataukah bahasa asing. Bahasa asing dan bahasa nasional sangat membingungkan jika diajarkan pada seorang anak secara bersamaan. Untuk membaca lebih dari satu tulisan alfabet (A sampai Z) dalam dua bahasa pada waktu hampir bersamaan membuat anak bingung. Membaca dua bahasa ini akan lebih membingungkan lagi apabila dua kata ditulis dalam perintah berlawanan. Mengingat membaca juga melibatkan suatu kerja memori anak tingkat tinggi, seorang anak dapat lebih mudah belajar membaca suatu bahasa jika dia dapat bicara bahasa itu dengan mudah.
Beberapa keterampilan diperlukan jika seorang anak belajar membaca, tidak sekadar membaca nama dia dan bilangan yang mewakili angka-angka. Anak ini memerlukan banyak keterampilan yang dapat diajarkan dengan berbagai cara. Keterampilan tersebut meliputi:
1) Pengenalan, menjodohkan, dan menyalin bentuk serta membedahkan detail dalam gambar.
2) Koordinasi mata dan tangan, seperti ketepatan kontrol dan gerakan tangan.
3) Kemampuan melengkapi suatu gambar atau bentuk yang belum selesai, mengikuti pola, mengingat dan menyusun urutan gambar seri atau bentuk yang diberikan.
4) Membedakan bunyi, mengingat urutan bunyi, kata-kata atau perintah, menirukan suatu suara yang telah didengar. 5) Mengingat benda-benda yang dilihat dan didengar.
Keterampilan (1) sampai (4) merupakan keterampilan persepsi yang terdiri dari keterampilan (1) sampai (3) sebagai persepsi visual dan keterampilan (4) yaitu persepsi pendengaran. Seorang anak yang memiliki masalah persepsi visual mempunyai penglihatan normal, tetapi pada fungsi luhurnya di otak tidak mampu menganalisis apa yang dilihatnya sehingga anak tidak mampu menginterpretasikan dan memaknai apa yang dilihatnya. Pada anak yang mengalami masalah pada persepsi suara/bunyi, anak sering salah memaknai apa yang didengar (meskipun dia tidak tuli).Beberapa anak mempunyai masalah dengan satu atau lebih keterampilan persepsi, tetapi kemampuan lainnya baik. Dengan demikian, perkembangan cepat bisa dicapai anak apabila orang tua/guru mengenali dengan benar masalah anak dan membimbing anak mengatasi problem membacanya.
Bermain dengan puzzle dan melihat gambar di buku-buku, menggambar, bermain dengan melukis dan plastisin, dapat membantu anak menyadari bentuk. Menjodohkan gambar dapat dilakukan oleh anak dengan memasangkan kartu-kartu atau bentuk-bentuk, atau gambar-gambar untuk dapat dijodohkan. Seorang anak dengan kemampuan bahasa yang terbatas akan mampu membaca atau menulis beberapa kata.
Agar anak dapat belajar membaca dengan mudah harus dikembangkan melalui beberapa hal.
1) Dia harus senang mendengarkan cerita dan mampu menceriterakan kembali, mengurutkan kejadian dengan benar.
2) Dia mampu menyebutkan beberapa gambar yang telah dikenalkan, dan menceritakan apa yang telah terjadi pada situasi yang ada dalam gambar.
3) Dia harus bicara dengan mudah tentang apa yang dia sendiri telah lihat, kerjakan, atau dengar.
4) Dia harus mulai menggunakan kalimat pendek, sederhana, dan lengkap dalam pembicaraan normal.
5) Dia harus menyadari perbedaan bunyi-bunyi, menangkap, dan memainkan irama bunyi bahasa.
6) Dia harus memahami dan melaksanakan perintah yang didengar.
Apabila anak telah menguasai beberapa keterampilan tersebut, anak dapat mulai belajar membaca. Pertama anak belajar membaca dan menulis namanya sendir. Selanjutnya dia harus belajar mengenal, menelusuri, menyalin bentuk-bentuk angka 1 sampai 10. Pada tahap ini, anak tidak harus mampu menghitung, tetapi membaca angka-angka yang akan memungkinkan dia menggunakan uang, membaca nomor rumah, nomor telefon, nomor kendaraan bermotor. Ketika dia dapat mengenali dan menulis angka-angka dan namanya, dia dapat mulai menelusuri dan menyalin alfabet. Selain itu, kartu-kartu dengan nama-nama benda dapat diletakkan di sekitar ruangan di rumah/kelas, dan anak diminta menjodohkan kartu dan menyebutkan/menceritakan nama kartu yang sama yang telah ditemukan, misalnya: ditempelkan pada jendela, pintu, meja, dsb. Anak tidak akan mulai benar-benar membaca kata, tetapi dia akan mengenali bentuk, mulai melihat tulisan yang melambangkan kata-kata, dan kata-kata yang melambangkan nama-nama benda.
Sumber : berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar