tag:blogger.com,1999:blog-25573156318176751712024-03-13T23:39:27.082+07:00ANDI PAUD UMANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.comBlogger30125tag:blogger.com,1999:blog-2557315631817675171.post-34701984418652295812010-12-22T12:56:00.000+07:002010-12-22T12:56:24.512+07:00Cara Terbaik Mengendalikan Anak<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Mini Post 20 Cara Terbaik Mengendalikan Anak" class="aligncenter size-full wp-image-434" height="175" src="http://www.timothywibowo.com/wp-content/uploads/Mini-Post-20.jpg" title="Cara Terbaik Mengendalikan Anak" width="200" /> </div><div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">Banyak orangtua dan guru yang mengikuti seminar berkomentar “Oke, teknik yang Anda berikan untuk mengatasi problematika anak sangat bagus. Tapi, saya tidak yakin bisa menerapkan apa yang telah Anda ajarkan” lalu tanya saya “Apa sebabnya?”, “Pertama saya tidak disukai anak, berikutnya bagaimana mengkomunikasikan pada mereka ?”.</div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><br />
Cara Terbaik Mengendalikan Anak<br />
Jelas ini adalah masalah, tapi tenang ada cara bagaimana mengendalikan perilaku anak. Tapi sabar dahulu sebab ada bagian yang harus Anda pahami dahulu.<br />
<br />
Banyak dari orangtua dan guru bertanya dalam pikiran mereka sendiri :<br />
<br />
* Mengapa anak saya tidak peduli dengan masa depannya?<br />
* Mengapa mereka melakukan hal-hal yang tidak masuk akal (guru dan orangtua)<br />
* Mengapa mereka tidak mau mendengarkan walupun sudah diingatkan berkali-kali?<br />
* Mengapa anak saya membiarkan dirinya dipengaruhi oleh hal-hal negatif dari teman-temannya yang tidak berguna?<br />
<br />
Nah, pertanyaan utama : bagaimana mengendalikan perilaku dan pemikiran mereka?<br />
Jawabanya adalah EMOSI mereka. Emosi sangat menguasai logika berpikir mereka anak-anak dan remaja. Remaja dan anak-anak jauh lebih banyak didorong oleh perasaan mereka daripada pemikiran yang baik untuk mereka. Dengan mengetahui hal ini, maka sia-sia upaya kita mengkuliahi mereka seharian. Membombardir pikiran mereka dengan nasehat positif, menjadikan diri kita motivator dadakan didepan mereka tidak akan mempan. Justru membuat anak bertambah “sebal” dengan kelakuan kita. komentar atau nasihat seperti : “kamu harus giat belajar”, “jangan buang waktumu dengan bermain terus”, “jaga kebersihan dikamarmu”, kecuali bila kita sudah terlebih dahulu mengenali perasaan mereka.<br />
<br />
Dalam kondisi emosi yang negatif seorang anak tidak dapat menerima input dan nasehat bahkan titah sekalipun yang dapat mengubah perilaku mereka. Berbeda hasilnya jika kita mampu mengerti dan mengenali perasaan emosi mereka terlebih dahulu maka mereka akan terbuka dan mendengarkan saran logis dari kita. Anak –anak dan remaja akan melakukan sesuatu jika membuat mereka merasa nyaman atau enak di rasanya atau hatinya.<br />
<br />
Sebelum melangkah lebih jauh, kita akan belajar bersama, bagaimana reaksi kita dalam menghadapi masalah anak. Seringkali jika ada masalah maka yang ada dibenak kepala kita umumnya ada 3 hal, yaitu :<br />
<br />
1. Memberi Nasihat, misal: “saya tadi berkelahi dengan Agus, disekolah”, respon kita pada umumnya “apa-apaan kamu ini sekolah bukan tempat belajar jadi tukang berantem, hanya penjahat yang menyelesaikan masalah dengan berantem”<br />
2. Menginterogasi, misal: “Hp saya hilang di sekolah” respon kita pada umumnya “kamu yakin bukan kamu sendiri yang menghilangkan? Yakin kamu tidak lupa, coba diingat kembali”<br />
3. Menyalahkan dan menuduh, misal: “tadi Edo dihukum karena tidak mengerjakan PR” respon kita pada umumnya “dasar anak malas, mulai hari ini kamu harus lebih disiplin dan perhatikan tugas disekolah”.<br />
<br />
Setelah melihat ketiga contoh diatas, tidak ada satu ruang pun untuk mengakui perasaan atau emosi anak, betul? Seringkali kita ini hanya memberikan masukan tanpa mau mendengar apa yang sebenarnya terjadi (lebih tepatnya perasaan apa yang terjadi pada diri anak kita). Ketika emosi seorang anak diabaikan mereka akan lebih marah dan benci. Selama ini mereka berada dalam keadaan emosi negatif, semua nasihat-nasihat maksud baik kita tidak akan digubris, malah akan di “gubrak”.<br />
<br />
Cara terbaik untuk mengendalikan anak kita adalah, mengakui emosinya (kenali emosinya) dan beri mereka kekuatan untuk menemukan solusi atas masalah mereka sendiri. Caranya adalah:<br />
<br />
1. Dengarkan mereka 100%, tatap matanya dengan tatapan datar atau sayang. (Berikan perhatian dan pengakuan)<br />
Terkadang yang dibutuhkan anak hanya didengar saja, bukan solusinya. Hanya memberikan perhatian 100% kita bisa terkejut, ternyata anak mau terbuka dan mau berbagi pikiran dan perasaan. Hanya dengan berkata “hmm.. okay, begitu ya.. lalu..” Walau nampaknya sederhana, jujur ini sulit bagi kita orangtua yang terbiasa mau ambil jalur cepat alias memberikan solusi dan menyelesaikan masalah. Ketika hal itu kita lakukan, anak akan menutup diri dan menghindar bicara kepada kita. Anak hanya akan meyatakan pikiran dan perasaan yang sejujurnya tanpa takut dihakimi.<br />
<br />
Ketika kita biarkan anak mengungkap emosi dan pikirannya dengan bebas (saat kita ada untuk memberi dukungan emosional), kita akan melihat mereka dapat menemukan solusi sendiri untuk permasalahan mereka. Kelebihan lainnya dari pendekatan ini adalah anak akan mengembangkan rasa percaya diri untuk berpikir bagi dirinya sendiri dan menghadapi tantangan – tantangan hidup.<br />
<br />
Misal : “saya tadi berkelahi dengan Agus, disekolah”, respon kita “apa yang terjadi? Lukamu pasti sakit sekali yah.. oh, okay”<br />
<br />
2. Mengenali dan mengambarkan emosi.<br />
Perlu bagi kita sesaat untuk mempelajari makna dari emosi, karena ini penting bagi kita untuk bisa mencerminkan emosi anak dan mengerti dengan pasti apa yang mereka rasakan. Dengan dimengertinya perasaan mereka, maka mudah bagi mereka untuk terbuka dan bicara tentang masalah mereka. Berikut adalah emosi yang umumnya dialami oleh manusia.<br />
<br />
Nama Emosi dan Makna-nya :<br />
<br />
1. Marah – Merasakan adanya ketidakadilan<br />
2. Rasa bersalah – Kita merasa tidak adil terhadap orang lain<br />
3. Takut - Kita diharapkan antisipasi karena sesuatum yang tak diinginkan bisa saja terjadi<br />
4. Frustrasi – Melakukan sesuatu berulangkali dan hasilnya tak sesuai harapan artinya kita harus cari cara lain<br />
5. Kecewa – Apa yang diinginkan tidak bisa terwujud<br />
6. Sedih – Kehilangan sesuatu yang dirasa berharga<br />
7. Kesepian – Kebutuhan akan relasi yang bermakna bukan hanya sekedar berteman<br />
8. Rasa tidak mampu – Kebutuhan untuk belajar sesuatu karena ada sesuatu yang tak bisa dilakukan dengan baik<br />
9. Rasa bosan – Kebutuhan untuk bertumbuh dan mendapatkan tantangan baru<br />
10. Stress – Sesuatu yang terlalu menyakitkan dan harus segera dihentikan<br />
11. Depresi - Sesuatu yang terlalu menyakitkan dan harus segera dihentikan<br />
<br />
Baiklah kita mulai dengan satu kasus, jika anak Anda datang kepada Anda dan berkata “Joni tidak mau bermain bola dengan ku” apa jawab Anda? “Sini main sama papa/mama, maen sama yang lain saja ya atau ya sudah.. maen sendiri saja”. Ketiga jawaban ini sekilas adalah jawaban klasik, dan memang dibenarkan karena sering dipakai. Pertanyaan saya ada Emosi apa dibalik kata-kata anak tersebut? Betul!! KECEWA, KESEPIAN, nah kalau begitu responnya bagaimana? “Hmm.. nak kamu pengen banget ya maen sama Joni?” atau “Hmm.. kamu kesepian yah, pengen main ya?” lalu tunggu responnya, biasanya anak akan bercerita panjang lebar, kemudian solusi sebaiknya diserahkan kepada anak, caranya “lalu apa yang bisa Papa/Mama bantu buat kamu? Mau maen sama Papa/Mama? Atau ada ide lain?” Biarkan anak memilih solusi terbaik bagi dirinya. Hafalkan tabel diatas dan gunakan untuk berkomunikasi dengan anak, pahami seiap kasus yang dialami anak.<br />
<br />
Dengan turut mengerti perasaan emosi anak dan membiarkan menemukan solusi masalahnya sendiri maka anak akan merasa dipahami dan nyaman. Serta akan tumbuh rasa percaya diri dilingkungan yang menghargai dia. Dan berikutnya akan mudah bagi anak untuk terbuka terhadap orangtuanya, dan sikap saling percaya antara orangtua dan anak akan terbentuk dengan baik.<br />
<br />
Sampai kini, kita telah belajar bagaimana caranya agar anak terbuka dan percaya pada kita, betul? Berikutnya bagaimana caranya mengarahkan? Caranya setelah kita mendengar dan mengerti perasaan dan emosi anak, serta menanyakan solusi terbaik menurut anak (jika anak sudah mampu berpikir untuk solusi) tanyakan “bolehkah Papa/Mama usul?” setelah ada ijin dari anak maka berikan masukan yang Anda rasa paling mujarab. Terkadang cara pandang anak tidak sama dengan orangtua, kita tahu jika anak memilih solusi yang kurang tepat (menurut orangtua) dengan nilai, norma yang berlaku di lingkungan sosial maka kita bisa “menggiringnya” dengan mudah karena langkah 1 dan 2 sudah dilakukan. Tentunya dengan model komunikasi yang sopan dan tetap menghargai anak.<br />
<br />
Pintu gerbang kekerasan hati anak akan terbuka lebar saat kita mau menerima dan mengerti anak kita, dan anak akan mempersilahkan kita masuk dan bertamu didalam lubuk hatinya yang paling dalam. Ditempat itulah kita dapat meletakan pesan, arahan dan masukan positif bagi kebaikan masa depan anak.<br />
<br />
Saya paham cara ini butuh waktu, semua solusi cerdas untuk meningkatkan kualitas keluarga butuh waktu. Ada namanya “waktu tunggu” untuk suatu hasil yang istimewa. Masakan yang enak dan sehat butuh waktu dan proses didapur, tidak sekian detik jadi. Nah kualitas apa yang kita mau untuk keluarga kita?ANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2557315631817675171.post-40689287208039081472010-12-22T10:54:00.001+07:002010-12-22T12:44:45.755+07:00LIMA JURUS JITU UNTUK MENG-HYPNOSIS ANAK<img alt="Mini Post 9 Lima Jurus Jitu Meng Hypnosis Anak" class="aligncenter size-full wp-image-479" height="280" src="http://www.timothywibowo.com/wp-content/uploads/Mini-Post-9.jpg" title="Lima Jurus Jitu Meng-Hypnosis Anak" width="320" /><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Banyak rekan dan sahabat mengeluh bagaimana mengatasi perilaku anak mereka, seakan-akan anak merupakan bumerang bagi orang tuanya, loh.. kok bisa tanya saya? “Iya, saya bilang jangan lari-lari, eh.. malah lari ” keluh bapak Kodir. Tentunya banyak teman atau saudara kita yang memiliki anak kecil yang mengalami hal serupa. Ada beberapa hal yang tidak diketahui oleh orang tua, bagaimana seorang anak memproses informasi yang dia peroleh. Otak yang berada pada diri anak kecil sangatlah jauh berbeda dengan otak yang ada di kepala orang dewasa, loh.. apa bedanya? Bedanya, seorang anak terutama usia 5 tahun ke bawah memiliki daya serap informasi yang sangat tinggi, mudah sekali mempelajari segala sesuatu. Bahkan beberapa ahli mengatakan usia 0-3 tahun adalah Golden Age. Baiklah, ada beberapa cara ampuh untuk memodifikasi perlaku anak (dibawah 12 tahun), yang bisa saya bagikan.</div><code></code><br />
<code></code><br />
<div style="text-align: justify;"><b>A. Beritahu Langsung (Direct Suggestion)</b><br />
Tehnik ini sungguh mudah dan gampang, Anda hanya perlu memegang kedua bahu atau ke dua tangan sambil mata melihat ke anak anda dengan tatapan datar, tidak bermaksud memarahi ataupun bercanda, dan mengatakan hal yang Anda inginkan misal <i>“mulai besok dan seterusnya belajar adalah kegiatan yang menyenangkan”</i>, katakan dengan nada yang tegas (bukan di bentak), sambil mata orang tua dan anak saling bertatapan. Ulang saja kata tersebut tiga kali setelah itu biarkan anak Anda melakukan aktivitasnya kembali, mudah bukan? Hanya tingal panggil anak Anda, pegang kedua bahu atau kedua tangannya (pertanda Anda mengajaknya berbicara secara serius) dan ucapkan kalimat saktinya <i>“makin hari kamu makin…”</i>. Satu hal penting yang harus diperhatikan saat menggunakan tehnik ini yaitu penggunaan kalimat negatif. Penjelasan penggunaan kalimat negatif akan saya jelaskan pada jurus ke 2, Bioskop Ajaib.</div><code></code><br />
<code></code><br />
<div style="text-align: justify;"><b>B. Bioskop ajaib<br />
</b>Nah ini jurus yang juga sangat mudah sekali, Bioskop Ajaib adalah jurus untuk memasukan sugesti dengan cara yang cepat dan akurat. Sebagai orang tua kita sebaiknya belajar memiliki kemampuan bercerita ala dongeng kesukaan anak kita, serta kita sesuaikan cerita yang kita buat tersebut dengan nilai-nilai atau aturan yang anak kita butuhkan. Sebaiknya dalam bercerita :</div><ul><li style="text-align: justify;">Hindari penggunaan kalimat negatif (tidak, jangan) karena otak tidak mengenal kalimat negatif. Misalnya, jika saya minta Anda bayangkan jeruk, apa yang keluar dalam imajinasi Anda? Tulisan J-E-R-U-K atau gambar buah jeruk? Pasti seperti kebanyakan orang lainnya, gambar buah jeruk yang keluar. Kalo saya berkata “tidak” apa yang ada didalam imajinasi Anda? Seperti kebanyakan orang pula, sesaat mereka mencari-cari lalu jawabannya adalah kosong, tidak ada apa-apa.</li>
<li style="text-align: justify;">Ungkapkan keinginan Anda secara langsung, misalnya: jangan lari-lari, sebenarnya keinginan Anda duduk tenang. <i>“Jangan nakal ya”</i> sebenarnya maksud Anda anak yang baik. Sebaiknya pilih kata yang tepat saat kita ingin berkomunikasi dengan anak.</li>
<li style="text-align: justify;">Ceritakan secara konsisten dengan penuh variasi. Seandainya Anda ingin menenanamkan tentang bagaimana sikap mendengarkan yang baik, ulangi cerita tersebut pada waktu yang berbeda sampai perilaku ini benar-benar sudah menjadi kebiasaannya (biasanya 3-5 kali cerita), dengan tokoh yang berbeda (Pooh, Barney, Teletubies, dll) atau membuat cerita yang bersambung.</li>
</ul><code></code><br />
<div style="text-align: justify;">Instruksinya mudah, kita bisa minta kepada anak <i>“nah, coba papa / mama akan ajak kamu nonton bioskop ajaib, ini hanya bisa dilihat jika kamu memejamkan mata. Kemudian tokoh kesayanganmu akan muncul disana, coba tutup mata kamu”.</i> Nah setelah anak menutup mata maka kita tinggal mengarahkan saja, perilaku apa yang perlu di perbaiki dengan mengunakan tokoh utama film tersebut. misal: <i>“coba dengarkan pooh berbisik kepadamu, kamu anak yang rajin belajar. Aku senang bersahabat denganmu”</i> atau <i>“lihat Barney mendatangimu, hendak memberikan buah-buahan segar karena kamu tadi menjadi pendengar yang baik saat dia bercerita”.</i> Gunakan kesempatan ini untuk memasukan nilai –nilai positif pada anak (sopan santun, aturan dalam bersosialisasi, dll).</div><code></code><br />
<a name='more'></a><br />
<code></code><br />
<div style="text-align: justify;"></div><b>C. Dongeng</b><br />
<div style="text-align: justify;">Ini adalah kegiatan yang sering dilakukan oleh orang tua kepada kita, ketika kita menjelang tidur. Banyak sekali manfaat dongeng jika kita mengetahui kondisi psikologis dan mekanisme pikiran seorang anak. Biasanya kita memberikan waktu untuk kegiatan ini adalah pada malam hari, menjelang anak kita tidur. Nah, pada momen ini sebenarnya tingkat kesadaran seorang anak sudah jauh menurun, alias pintu menuju pikiran bawah sadarnya terbuka, dimana kita tahu bahwa pikiran bawah sadar merupakan tempat <i>“program”</i> kehidupan kita. Pada kesempatan memberikan dongeng pada anak, ceritakan dongeng yang penuh muatan <i>“Program Positif”</i>. Anda bisa menciptakan dongeng Anda sendiri sesuai kebutuhan anak, misal Peterpan yang senang sekali belajar dan mengerjakan tugas sekolah, Tarzan yang suka makan sayur dan buah-buahan, Cinderela yang disiplin, atau apapun. Gunakan kreativitas dalam bercerita untuk membuat anak memiliki hidup yang lebih baik.</div><code></code><br />
<code></code><br />
Berikut adalah jurus yang anda perlu gunakan dalam menceritakan suatu dongeng:<br />
<ol><li style="text-align: justify;">Jika Anda membacakan dongeng dengan menggunakan buku dongeng, usahakan Anda dekat, memeluk atau memangku anak saat menceritakan dongeng tersebut. Apa maksud dari semua ini? Dengan Anda memeluk, dekat atau memangku anak, maka anak merasa nyaman senang, merasa dicintai, ada perhatian khusus bagi anak. Hal ini berguna sebagai jangkar atau <i>“anchor”</i> bagi anak saat dia membaca buku sendiri, maka secara tidak langsung anak akan mengkaitkan buku dengan rasa nyaman. Sehingga anak akan mudah sekali belajar, membaca buku bukanlah sesuatu hal yang menjemukan bagi dirinya.</li>
<li style="text-align: justify;">Setelah membacakan dongeng, coba tanyakan kembali pada anak apa yang baru saja didengarnya. Minta anak menceritakan kembali sebisanya. Anda juga bisa meminta anak mendongengkan suatu cerita pada adiknya. Dengan menceritakan kembali, maka nilai yang ada di dongeng tersebut akan lebih kuat tertanan dalam program pikiran anak.</li>
<li style="text-align: justify;">Mencari bahan untuk dongeng? Setiap orangtua bisa mendongeng untuk anaknya, baik sekadar untuk hiburan atau maksud lainnya. Dengan bercerita orang tua menjadi kreatif, sedangkan pengalaman hidup anak bisa menjadi sumber ide. Dengan sedikit latihan, bisa diperoleh pengalaman untuk menyampaikan cinta, nilai-nilai dan keyakinan yang disampaikan melalui dongeng.</li>
<li style="text-align: justify;">Mendongeng tampaknya mudah, namun belum tentu setiap orangtua punya kesempatan untuk melakukannya.</li>
</ol><code></code><br />
<code></code><br />
Ada beberapa kiat kalau ingin menjadi pendongeng yang baik bagi anak-anak:<br />
<ul><li style="text-align: justify;">Upayakan hanya mendongeng kalau Anda sedang dalam suasana hati yang cerah, jauh dari resah gelisah, sehingga bisa memusatkan pikiran dan perhatian dengan baik.</li>
<li style="text-align: justify;">Yakinkan diri sendiri sebelum mendongeng, bahwa Anda mengasihi dan mencintai makhluk-makhluk kecil dihadapan kita dan menginginkan mereka bahagia. Lakukan dengan penuh rasa pengabdian untuk membuat mereka tersenyum, tertawa, berjingkrak atau menangis berurai air mata.</li>
<li style="text-align: justify;">Cobalah menghayati dan meresapi dengan sungguh cerita yang Anda bawakan. Tangkap nilai-nilainya dan sampaikan pada mereka.</li>
<li style="text-align: justify;"> Buat ringkasan cerita diatas secarik kertas untuk dihafalkan jalan ceritanya dengan cara membaca berulang-ulang. Tulis dan hafalkan nama-nama tokoh utama dan pernyataannya.</li>
<li style="text-align: justify;"> Jika menggunakan alat peraga beri nomor urut sesuai jalan cerita dan susun gambar-gambar peraga sesuai urutan. Sebelum bercerita usahakan susunan ini sudah rapi.</li>
<li style="text-align: justify;"> Pilih adegan yang menarik dan coba mendramatisirnya berulang-ulang, sehingga pada waktunya nanti akan lancar membacakannya.</li>
<li style="text-align: justify;">Ucapkanlah kata-kata dengan jelas, jangan menggumam.</li>
<li style="text-align: justify;">Ajukanlah pertanyaan kepada anak-anak dengan spontan atau cubit anak-anak dengan seolah-olah yang mencubit itu adalah pelaku cerita, misalnya. Dengan begitu, mereka dilibatkan dengan isi cerita.</li>
<li style="text-align: justify;">Usahakanlah selalu memelihara ketegangan atau merahasiakan jalan cerita sehingga anak-anak terikat, terpukau adegan demi adegan. Sekali-kali kejutkan mereka untuk merangsang pengungkapan emosi.</li>
</ul><code></code><br />
<code></code><br />
<b>D. Hypnosleep & Rahasia Dibalik Hypnosleep</b><br />
<div style="text-align: justify;"><i>“Halo selamat pagi Pak, saya Ibu Ani”</i>, suara diseberang sana yang cukup saya kenal. Saya kembali menanyakan kabarnya <i>“Hai Bu Ani, bagaimana kabarnya? Ada kabar apa nih Bu?”</i> sapa saya ke Bu Ani. <i>“Begini, saya mengucapkan terima kasih Pak, Cindy sudah tidak ngomong kasar lagi dan sekarang sudah tidak maen tangan lagi”</i>, jawab Bu Ani. <i>“Wah bagus Bu. Apa yang Ibu lakukan, sehingga Cindy berubah drastis?”</i> tanya saya. <i>“Hanya melakukan yang Bapak sarankan, berbicara pada Cindy pada saat dia tidur”.</i></div><div style="text-align: justify;">Pembaca yang budiman, tehnik yang saya berikan kepada Bu Ani adalah Hypnosleep, ini adalah tehnik yang cukup mudah dan sangat ampuh. Saya akan bagikan caranya secara detil. Banyak kasus untuk anak usia 10 tahun kebawah, bahkan orang dewasapun (pasangan suami–istri), dapat menyelesaikan permasalahannya dengan Hypnosleep.</div><div style="text-align: justify;">Saya bagikan beberapa cerita singkat menangani masalah dengan menggunakan Hynosleep. Rekan saya Bu Ani menelpon saya dan berkeluh kesah jika anaknya Cindy berusia 3,5 tahun memiliki perilaku agresif yang kurang menyenangkan. Ibu cindy adalah pemilik salon, karyawati yang bekerja disalon tersebut sering dipukul dan ditarik rambutnya oleh Cindy. Jika cindy kesal, maka Cindy akan memukul siapa saja yang berada didekatnya (terutama orang yang Cindy kenal). Setelah melalui wawancara singkat melalui telepon, ternyata perilaku Cindy diperoleh dari Ibu Ani sendiri, Bu Ani jika memarahi Cindy maka dia memukul pahanya. Dan pola seperti ini di pelajari oleh Cindy, jika dia sedang kesal maka dia akan memukul. Kemudian, saya mengajarkan tehnik Hypnosleep via telepon kepada Ibu Ani, serta meminta kepada Ibu Ani untuk merubah cara dia meluapkan emosi kepada Cindy, serta memberikan beberapa nasehat untuk mengubah cara pandang Bu Ani terhadap tumbuh kembang anak. Selesai pembicaraan ditelepon, 5 minggu kemudian Ibu Ani menghubungi saya lagi. Ternyata perilaku memukul anaknya sudah hilang total hanya menggunakan Hypnosleep dan mengubah cara pandangnya terhadap tumbuh kembang anak. Tetapi ada hal lain yang dikeluhkan, <i>“sekarang cindy kalo ngomong kasar Pak”</i>, ungkap Bu Ani pada saya. <i>“Kasar seperti apa”</i>, tanya saya. <i>“Kalo orang tidak mengerti maksud Cindy, keinginan Cindy tidak terpenuhi maka dia berkata goblok, bodoh”</i> jawab Bu Ani. Lalu saya mencoba mencari dari mana dia belajar perkataan itu, ternyata itu disebabkan karyawati Ibu Ani, yang sering bercanda dengan berkata kasar kepada sahabatnya dan Cindy seringkali bermain dengan karyawati Bu Ani. Kemudian hal yang sama saya minta kepada Bu Ani untuk mengubah lingkungannya, beri pengertian kepada karyawatinya dan melakukan Hypnosleep. Apa yang terjadi? 1 bulan kemudian, saya mendapat laporan Cindy telah berubah drastis.</div><div style="text-align: justify;">Rekan saya Ibu Mita, memiliki suami yang punya kebiasaan <i>“ngelelet”</i> kalo pagi sehabis bangun tidur, sehingga Ibu Mita sering terlambat jika sampai ditempat kerja. Setelah menceritakan dengan saya, saya menyarankan menggunakan Hypnosleep. Esok harinya Ibu Mita merasa takjub keheranan. Karena suaminya berubah drastis, bangun tidur langsung mandi, ngga pake <i>“ngelelet”</i> lagi dan berangkat kerja bersama.</div><div style="text-align: justify;">Apakah Hypnosleep? Pada dasarnya sama dengan Hypnosis, tentunya Anda mengerti proses Hypnosis. Yaitu orang yang sadar, kemudian dengan tehnik induksi diturunkan tingkat kesadarannya dengan berfokus pada satu hal (suara terapis), sehingga mengalami relaksasi yang dalam diseluruh tubuhnya kemudian sugesti diberikan. Itulah proses yang terjadi pada Hypnosis. Nah, proses Hypnosleep adalah kebalikan Hypnosis. Dalam hypnosleep kita menaikan kesadaran seseorang dari kondisi anak tertidur pulas ke kondisi Hypnosis (Trance), kemudian sugesti diberikan pada saat kondisi Hypnosis (Trance), kita naikan kesadarannya, kemudian diberikan sugesti dan setelah itu anak ditidurkan lagi.</div><code></code><br />
<code></code><br />
<div style="text-align: justify;">Nah, langkah – langkah dalam memberikan Hypnosleep adalah:</div><ol style="text-align: justify;"><li>Langkah awal adalah membuat sugesti yang akan Anda sampaikan secara tertulis, agar kita tidak berpikir menyusun kalimat saat melakukan Hypnosleep. Hendaknya pendek, singkat dan jelas. Perhatikan juga pemakaian kata yang tepat. Intinya adalah mengatakan apa yang kita inginkan dengan kalimat positif. Hindari kalimat negatif (tidak, jangan, dll)</li>
<li> Amati jumlah tarikan napas subyek. Hendaknya 6-8 tarikan napas per menit. Ini untuk menjamin bahwa subyek tertidur pulas. Yang paling ideal adalah 6 – 7 tarikan napas per menit.</li>
<li>Dekati subyek dengan lembut untuk melakukan Bypass terhadap pikiran kritisnya. Goyang tubuh subyek dengan memegang dagunya. Goyangkan sedikit ke kiri dan kanan sambil mengucapkan kalimat berikut dengan <b>mantap disertai nada suara rendah dan datar</b> <i>“Ini ….. (nama Anda atau mama atau papa) yang bicara. Kamu bisa dengar ….. (saya, mama, papa) namun tetap tutup mata! Kamu bisa dengar ….. (saya, mama, papa) namun tetap tutup mata! Kamu bisa dengar ….. (saya, mama, papa) namun tetap tutup mata!”</i></li>
<li>Jika subyek tertidur sangat lelap kalimat di atas mungkin perlu diulangi beberapa kali sehingga bisa menembus level pikiran bawah sadarnya. Lanjutkan <i>“Jika kamu dengar gerakkan jari telunjuk atau ibu jari yang saya sentuh. Jika kamu dengar gerakkan jari telunjuk yang saya sentuh. Kamu bisa dengar ….. (saya, mama, papa) namun tetap tutup mata!”</i></li>
<li>Setelah itu bacakan sugesti yang telah anda susun tadi 3 atau 4 kali untuk memastikan sampai ke bawah sadarnya.</li>
<li>Lalu tutup dengan kalimat berikut <i>“Kalau saya berhenti bicara maka kamu akan kembali tidur nyenyak seperti tadi. Kamu tidak akan mengingat apa yang baru saya sampaikan tapi kamu merasakan suatu perubahan dalam dirimu ketika bangun esok pagi dengan sangat segar. Sekarang tidurlah kembali dengan sangat nyenyak!”</i></li>
<li>Saat mengucapkan sugesti, hendaknya dengan suatu keyakinan bahwa apa yang kita ucapkan diterima dan dimengerti oleh anak. Keyakinan seperti apa yang saya maksud? Seyakin jika Anda makan krupuk, maka krupuk tersebut pasti hancur didalam mulut Anda.</li>
<li>Keesokan hari dan seterusnya berlakulah seperti telah terjadi perubahan (kelanjutan dari point no 7). Jika belum melihat perubahan nyata secara janganlah gusar dan berpikiran negatif. Biarkan proses perubahan terjadi di dalam lebih dahulu. Bila perlu Anda ulangi Hypnosleep lagi pada malam harinya dengan kata-kata yang sama.</li>
<li style="text-align: justify;">Disamping sugesti yang diberikan lingkungan juga perlu dirubah untuk membantu perubahan anak serta memfasilitasi perubahan anak, lingkungan disini termasuk sikap ayah, ibu, pengasuh, serta misal anak suka berkata kasar (contoh: goblok) ciptakan lingkungan yang tidak ada lagi kata-kata kasar tersebut terucap.</li>
<li>Ketika ia mulai menunjukkan perubahan hindari penggunaan kata-kata <i>“Kok tumben ya sekarang ngomongnya baik?”</i> atau kata-kata semacam itu. Sebaliknya dukung dengan kalimat <i>“Bagus makin hari belajar itu makin dapat berbicara dengan sopan ya?”</i></li>
<li>Untuk setiap kasus yang Anda sugestikan beri waktu sampai terjadi perubahan baru beralih ke kasus yang lain.</li>
</ol><code></code><br />
<code></code><br />
<div style="text-align: justify;">Contoh sugesti untuk hypnosleep:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Semakin hari belajar adalah kegiatan yang sangat menyenangkan.</li>
<li>Mulai besok dan seterusnya kamu akan mudah bangun jam 6 pagi.</li>
<li>Semakin hari kamu makin sayang sama adik / kakak kamu.</li>
<li>Mulai besok dan seterusnya mudah bagi kamu untuk belajar berhitung.</li>
<li>Semakin hari membaca adalah kegiatan yang menyenangkan.</li>
</ul><code></code><br />
<code></code><br />
<div style="text-align: justify;"><b>E. Gosip Positif</b></div><div style="text-align: justify;">Maksud dari gosip positif adalah orang tua membicarakan kebaikan, prestasi, kemajuan anak, dengan suara yang agak keras sehingga anak tahu kalo dirinya sedang jadi bahan pembicaraan. Misalnya:</div><div style="text-align: justify;">Orang tua membicarakan kemajuan anaknya, didalam kamar dengan suara yang keras, sehingga anak yang sedang berada diluar kamar mendengarnya. Contoh:</div>Papa : <i>Papa mengamati, Anton sekarang makin sering mengerjakan tugas ya Ma?</i><br />
Mama : <i>Iya Pa, anak kita itu makin disiplin dengan tugas dan kewajiban sebagai pelajar.</i><br />
Papa : <i>Wah, kalo begitu nanti liburan akhir tahun kita ajak dia ke taman safari ya Ma. Dia pasti senang ya?</i><br />
Mama: <i>Usul yang bagus Pa, Mama rasa juga begitu.</i><br />
<div style="text-align: justify;">Lakukan hal tersebut untuk memperkuat perilaku anak, dan membuat diri anak merasa berharga. Perlu diingat juga, jika kita melakukan hal ini dengan tepat dapat mengakibatkan perasaan positif dan perasaan berharga pada anak berkembang. Jika kita melakukan dengan salah (misal: membicarakan sifat jelek anak) maka mengakibatkan munculnya perasaan negatif yang dapat menghambat perkembangan emosinya yang berujung pada Mental Block.</div>ANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2557315631817675171.post-13159656907723084602010-12-14T18:37:00.000+07:002010-12-14T18:37:37.357+07:00PERMASALAHAN ANAK DAN UPAYA PENANGANANNYAPERMASALAHAN ANAK DAN UPAYA PENANGANANNYA<br />
<br />
A. Pengantar<br />
Setiap anak yang lahir ke dunia, sangat rentan dengan berbagai masalah. Masalah yang dihadapi anak, terutama anak usia dini, biasanya berkaitan dengan gangguan pada proses perkembangannya. Bila<br />
gangguan tersebut tidak segera diatasi maka akan berlanjut pada fase perkembangan berikutnya yaitu fase perkembangan anak sekolah. Pada gilirannya, gangguan tersebut dapat menghambat proses perkembangan<br />
anak yang optimal. Dengan demikian, penting bagi para orang tua dan guru untuk memahami permasalahan-permasalahan anak agar dapat meminimalkan kemunculan dan dampak permasalahan tersebut serta mampu memberikan upaya bantuan yang tepat.<br />
<br />
B. Jenis-jenis Permasalahan Anak<br />
Secara garis besar, masalah yang dihadapi anak dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu masalah-masalah yang berkaitan dengan keadaan fisik, psikis, sosial, serta kesulitan belajar.<br />
1. Fisik<br />
Perkembangan aspek fisik terkait dengan keutuhan dan kemampuan fungsi panca indera anak, kemampuan melakukan gerakangerakan sesuai perkembangan usianya serta kemampuan mengontrol perkembangan. Anak yang mengalami hambatan dalam hal-hal tersebut dapat dikatakan mengalami masalah secara fisik. Lebih lanjut permasalahan-permasalahan fisik tersebut adalah sebagai berikut.<br />
a. Gangguan fungsi pancaindera<br />
b. Cacat tubuh<br />
c. Kegemukan (obesitas)<br />
d. Gangguan gerak peniruan (stereotipik<br />
e. Kidal<br />
<br />
<br />
f. Gangguan Kesehatan (penyakit)<br />
g. Hiperaktif<br />
h. Neuropati<br />
i. Ngompol (enuresis)<br />
j. Buang air besar di sembarang tempat (encopresis)<br />
k. Gagap<br />
l. Gangguan perkembangan bahasa<br />
<br />
2. Psikis<br />
Permasalahan psikis anak terkait dengan kemampuan psikologis yang dimilikinya atau ketidakmampuan mengekspresikan dirinya dalam kondisi yang tidak normal. Beberapa permasalahan psikis yang seringkali<br />
dialami anak adalah sebagai berikut.<br />
a. Gangguan konsentrasi<br />
b. Inteligensi (baik tinggi maupun rendah)<br />
c. Berbohong<br />
d. Emosi(perasaan takut, cemas, marah, sedih, dan lain-lain)<br />
<br />
3. Sosial<br />
Perkembangan sosial anak berhubungan dengan kemampuan anak dalam berinteraksi dengan teman sebaya, orang dewasa, atau lingkungan pergaulan yang lebih luas. Dengan demikian, permasalahan anak dalam bidang sosial juga berkaitan dengan pergaulan atau hubungan sosial, yang meliputi perilaku-perilaku sebagai berikut.<br />
a. Tingkah laku agresif<br />
b. Daya suai kurang<br />
c. Pemalu<br />
d. Anak manja<br />
e. Negativisme<br />
f. Perilaku berkuasa<br />
g. Perilaku merusak<br />
<br />
4. Kesulitan Belajar<br />
Kesulitan belajar pada anak dapat dimaknai sebagai ketidakmampuan anak dalam mencapai taraf hasil belajar yang sudah ditentukan dalam batas waktu yang telah ditetapkan dalam program kegiatan belajar, sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Beberapa indicator dan jenis kesulitan belajar yang mungkin dialami anak adalah sebagai berikut.<br />
a. Lower level<br />
b. Underachiever<br />
c. Slow learner<br />
<br />
C. Faktor Penyebab Permasalahan Anak<br />
Terdapat beberapa faktor penyebab permasalahan pada anak, baik<br />
yang bersifat intrinsik (berasal dari diri anak sendiri) maupun ekstrinsik<br />
(berasal dari luar diri anak). Secara umum, faktor-faktor tersebut adalah:<br />
1. pembawaan, yakni anak dengan semua keadaan yang ada pada dirinya;<br />
2. lingkungan keluarga, mencakup pola asuh orang tua, keadaan sosial ekonomi keluarga, dan lain-lain;<br />
3. lingkungan sekolah, meliputi cara mengajar guru, proses belajar mengajar, alat bantu, kurikulum, dan lain-lain);<br />
4. masyarakat, mencakup pergaulan, norma, adat istiadat, dan lain-lain.<br />
<br />
D. Cara Mengidentifikasi Permasalahan Anak<br />
Mengidentifikasi permasalahan anak diartikan sebagai upaya menemukan gejala-gejala yang tampak pada penampilan dan perilaku anak dalam memperkirakan penyebab masalah hingga bentuk bantuan yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Berbagai cara dapat dilakukan orang tua dan guru untuk mengetahui apakah anak mengalami permasalahan atau tidak. Cara-cara tersebut secara umum dibagi dua, yakni melalui tes dan non tes.<br />
<br />
1. Tes<br />
Tes merupakan salah satu alat bantu yang dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi permasalahan anak yang bersifat standar/baku. Bentuk tes ini dapat berupa pertanyaan-pertanyaan atau tugas –tugas<br />
yang harus dijawab atau dikerjakan anak serta dibatasi oleh waktu. Diantara beragam jenis tes yang banyak dipergunakan, di antaranya adalah:<br />
a. tes bakat;<br />
b. inteligensi;<br />
c. prestasi;<br />
d. diagnostik;<br />
e. dan lain-lain.<br />
2. Non-tes<br />
Teknik non tes biasanya dipergunakan untuk mengidentifikasi permasalahan anak dengan cara mengamati penampilan serta perilaku anak dalam aktivitas kesehariannya sehingga cenderung lebih fleksibel bila dibandingkan dengan teknik tes. Di samping itu, dipergunakan pula kumpulan hasil karya dan pekerjaan anak selama periode waktu tertentu. Beberapa macam teknik non-tes yang populer, di antaranya adalah:<br />
a. observasi;<br />
b. wawancara;<br />
c. angket;<br />
d. portofolio;<br />
e. catatan anekdot;<br />
f. daftar cek;<br />
g. skala penilaian;<br />
h. sosiometri;<br />
i. angket;<br />
j. tugas kelompok;<br />
k. dan lain-lain.<br />
<br />
E. Langkah-langkah dan Teknik Penanganan Masalah<br />
1. Langkah-langkah Penanganan masalah<br />
Penanganan masalah anak dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.<br />
a. Identifikasi kasus, yakni upaya untuk menandai subjek (anak) yang diperkirakan mengalami masalah.<br />
b. Identifikasi masalah, yakni upaya mengetahui inti permasalahan yang dihadapi anak.<br />
c. Diagnosis, merupakan langkah untuk mengidentifikasi karakteristik serta faktor penyebab masalah yang dialami anak.<br />
d. Prognosis, merupakan langkah untuk merumuskan alternatif upaya bantuan sesuai dengan karakteristik permasalahan yang dialami.<br />
e. Treatment, merupakan upaya pemberian bantuan itu sendiri.<br />
f. Tindak lanjut, dilakukan sebagai bentuk evaluasi terhadap upaya pemberian bantuan yang telah dilakukan serta kemungkinan penggunaan langkah-langkah berikutnya.<br />
<br />
2. Teknik Penanganan Masalah<br />
Pada hakikatnya, tidak ada satu pun teknik yang efektif untuk menangani permasalahan anak yang berbeda-beda. Penggunaan suatu teknik akan bergantung kepada karakteristik anak, jenis permasalahan,<br />
kemampuan serta keterampilan pemberi bantuan, serta faktor feasibilitasnya. Di antara berbagai teknik yang dapat dilakukan orang tua dan guru untuk membantu menangani permasalahan anak adalah sebagai berikut.<br />
a. Latihan<br />
b. Permainan<br />
c. Saran dan nasihat<br />
d. Pengkondisian (conditioning)<br />
e. Model dan peniruan (modeling and imitation)<br />
f. Konseling<br />
<br />
F. Syarat Menangani Permasalahan Anak<br />
Orang tua dan guru merupakan model bagi anak. Untuk dapat membantu menangani permasalahan anak dengan tepat, orang tua dan guru diharapkan memiliki beberapa karakteristik sebagai persyaratannya.<br />
Beberapa karakteristik di bawah ini setidaknya dapat membantu mempermudah orang tua dan guru dalam menangani permasalahan yang dihadapi anak.<br />
1. Kesabaran<br />
2. Penuh kasih sayang<br />
3. Penuh perhatian<br />
4. Ramah<br />
5. Toleransi terhadap anak<br />
6. Empati<br />
7. Penuh kehangatan<br />
8. Menerima anak apa adanya<br />
9. Adil<br />
10. Dapat memahami perasaan anak<br />
11. Pemaaf terhadap anak<br />
12. Menghargai anak<br />
13. Memberi kebebasan terhadap anak<br />
14. Menciptakan hubungan yang akrab dengan anak<br />
<br />
G. Penutup<br />
Setiap permasalahan tentu memiliki solusi. Demikian pula permasalahan yang dihadapi anak, merupakan suatu cara bagi orang tua dan guru untuk belajar memberikan solusi yang terbaik bagi proses tumbuh kembang anak-anak mereka.<br />
Semoga paparan dalam makalah ini memberikan manfaat bagi banyak pihak. Terima kasih.ANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2557315631817675171.post-86266589574038233082010-12-01T09:36:00.000+07:002010-12-01T09:36:31.383+07:00PERMAINAN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING<h2 style="color: black;"><strong>ERMAINAN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING</strong></h2><div style="color: black; text-align: center;"><strong>A. PENTINGNYA PERMAINAN</strong></div><div style="color: black;">Permainan (play) adalah suatu kegiatan yang menyenangkan yang dilaksanakan untuk kepentingan kegiatan itu sendiri ( Santrock, 2002). Erikson dan Freud : Permainan adalah suatu bentuk penyesuaian diri manusia yang sangat berguna menolong anak menguasai kecemasan dan konflik. Piaget melihat permainan sebagai suatu metode yang meningkatkan perkembangan kognitif anak-anak<span id="more-407"></span></div><div style="color: black;"><strong>B. JENIS-JENIS PERMAINAN</strong></div><ol style="color: black;"><li>Permainan Sensorimotor ( Praktis )</li>
</ol><div style="color: black;">Menggunakan semua indera dengan menyentuh, mengeksplorasi benda, berlari, melompat, meluncur, berputar,melempar bola</div><ol style="color: black;"><li>Permainan Sombolis ( Pura-pura )</li>
</ol><div style="color: black;">Terjadi ketika anak mentransformasikan lingkungan fisik ke suatu simbol, sehingga bersifat dramatis dan sosiodramatis</div><div style="color: black;">Dalam permainan <em>pretend</em>, ada 3 hal yang biasa terjadi : alat-alat, alur cerita dan peran.</div><div style="color: black;">3. Permainan Sosial</div><div style="color: black;">Adalah permainan yang melibatkan interaksi sosial dengan teman sebaya</div><div style="color: black;">4. Permainan Konstruktif</div><div style="color: black;">Mengombinasikan kegiatan sensorimotor yang berulang dengan representasi gagasan simbolis. Permainan Konstrukstif terjadi ketika anak-anak melibatkan diri dalam suatu kreasi atau konstruksi suatu produk atau suatu pemecahan masalah ciptaan sendiri.</div><div style="color: black;">5. Games</div><div style="color: black;">Adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kenikmatan dan menyenangkan yang melibatkan aturan dan seringkali kompetisi dengan satu anak atau lebih.</div><div style="color: black;"><strong>C. FUNGSI BERMAIN</strong></div><div style="color: black;">1. BERMAIN DAN KEMAMPUAN INTELEKTUAL</div><div style="color: black;">a. Merangsang perkembangan kognitif</div><div style="color: black;">Dengan permainan sensorimotor, anak akan mengenal permukaan lembut, halus, kasar atau kaku, sehingga meningkatkan kemampuan abstraksi (imajinasi, fantasi)dan mengenal konstruksi, besar-kecil, atas-bawah, penuh-kosong. Melalui permainan dapat menghargai aturan, keteraturan dan logika.</div><div style="color: black;">b. Membangun struktur kognitif</div><div style="color: black;">Melalui permainan, anak akan memperoleh informasi lebih banyak sehingga pengetahuan dan pemahamannya lebih kaya dan lebih mendalam. Bila informasi baru ini ternyata beda dengan yang selama ini diketahuinya, anak mendapat pengetahuan yang baru. Dengan permainan struktur kognitif anak lebih dalam, lebih kaya dan lebih sempurna</div><div style="color: black;">c. Membangun kemampuan kognitif</div><div style="color: black;">Kemampuan kognitif mencakup kemampuan mengidentifikasi, mengelompokan, mengurutkan, mengamati, meramal, menentukan hubungan sebab-akibat, menarik kesimpulan. Permainan akan mengasah kepekaan anak akan keteraturan, urutan dan waktu juga meningkatkan kemampuan logika.</div><div style="color: black;">d. Belajar Memecahkan Masalah</div><div style="color: black;">Permainan memungkinkan anak bertahan lama menghadapi kesulitan sebelum persoalan yang ia hadapi dipecahkan. Proses pemecahan masalah ini mencakup imajinasi aktif anak-anak yang akan mencegah kebosanan ( merupakan pencetus kerewelan ada anak )</div><div style="color: black;">e. Mengembangkan rentang konsentrasi</div><div style="color: black;">Apabila tidak ada konsentrasi atau rentang perhatian yang lama, seorang anak tidak mungkin dapat bertahan lama bermain (pura-pura menjadi dokter,ayah-ibu,guru). Ada yang dekat antara imajinasi dan kemampuan konsentrasi. Imajinasi membantu meningkatkan kemampuan konsentrasi. Anak tidak imajinatif memiliki rentang perhatian (konsentrasinya) pendek dan memiliki kemungkinan besar untuk berperilaku lain dan mengacau.</div><div style="color: black;">2. BERMAIN DAN PERKEMBANGAN BAHASA</div><div style="color: black;">Bermain merupakan “laboratorium bahasa” buat anak-anak. Di dalam bermain, anak-anak bercakap-cakap dengan teman yang lain, berargumentasi, menjelaskan dan meyakinkan kosakata yang dikuasai anak-anak dapat meningkat karena mereka menemukan kata-kata baru</div><div style="color: black;">3. BERMAIN DAN PERKEMBANGAN SOSIAL</div><ol style="color: black;"><li>Meningkatkan sikap sosial</li>
</ol><div style="color: black;">Ketika bermain, anak-anak harus memperhatikan cara pandang lawan bermainnya, dengan demikian akan mengurangi egosentrisnya. Dalam permainan itu pula anak-anak dapat mengetahui bagaimana bersaing dengan jujur, sportif, tahu akan hak dan peduli akan hak orang lain. Anak juga dapat belajar bagaimana sebuah tim dan semangat tim</div><div style="color: black;">b. Belajar berkomunikasi</div><div style="color: black;">Agar dapat melakukan permainan, seorang anak harus mengerti dan dimengerti oleh teman-temannya, karena permainan, anak-anak dapat belajar bagaimana mengungkapkan pendapatnya, juga mendengarkan pendapat orang lain</div><div style="color: black;">c. Belajar Berorganisasi</div><div style="color: black;">Permainan seringkali menghendaki adanya peran yang berbeda, olah karena itu dalam permainan, anak-anak dapat belajar berorganisasi sehubungan dengan penentuan ‘siapa’ yang akan menjadi ‘apa’. Dengan permainan, anak-anak dapat belajar bagaimana membuat peran yang harmonis dan melakukan kompromi</div><div style="color: black;">4. BERMAIN DAN PERKEMBANGAN EMOSI</div><div style="color: black;">Bermain merupakan pelampiasan emosi dan juga relaksasi. Fungsi bermain untuk perkembangan emosi :</div><ol style="color: black;"><li>Kestabilan emosi</li>
</ol><div style="color: black;">Ada tawa, senyum dan ekspresi kegembiraan lain dalam bermain.</div><div style="color: black;">Kegembiraan yang dirasakan bersama mengarah pada kestabilan emosi anak</div><div style="color: black;">b. Rasa kompetensi dan percaya diri</div><div style="color: black;">Bermain menyediakan kesempatan pada anak-anak mengatasi situasi.Kemampuan ini akan membentuk rasa kompeten dan berhasil. Perasaan mampu ini pula dapat mengembangkan percaya diri anak-anak. Selain itu, anak-anak dapat membandingkan kemampuan pribadinya dengan temannya sehingga dia dapat memandang dirinya lebih wajar (mengembangkan konsep diri yang realistis)</div><div style="color: black;">c. Menyalurkan keinginan</div><div style="color: black;">Didalam bermain, anak-anak dapat menentukan pilihan, ingin menjadi apa dia. Bisa saja ia ingin menjadi ‘ikan’, bisa juga menjadi ‘komandan’ atau menjadi ‘pasukan perang’nya atau menjadi seorang putri.</div><div style="color: black;">d. Menetralisir emosi negatif</div><div style="color: black;">Bermain menjadi “katup” pelepasan emosi negatif, misalnya rasa takut, marah, cemas dan memberi kesempatan untuk menguasai pengalaman traumatik.</div><div style="color: black;">e. Mengatasi konflik</div><div style="color: black;">Di dalam bermain, sangat mungkin akan timbul konflik antar anak dengan lainnya, karena itu anak-anak bisa belajar alternatif untuk menyikapi atau menangani konflik yang ada.</div><div style="color: black;">f. Menyalurkan agresivitas secara aman</div><div style="color: black;">Bermain memberikan kesemapatan bagi anak-anak untuk menyalurkan agresivitasnya secara aman. Dengan menjadi ‘raja’ misalnya, anak dapat merasa ‘mempunyai kekuasaan’ dengan demikian anak-anak dapat mengekspresikan emosinya secara intens yang mungkin ada tanpa merugikan siapapun</div><div style="color: black;">5. BERMAIN DAN PERKEMBANGAN FISIK</div><div style="color: black;">a. Mengembangkan kepekaan penginderaan</div><div style="color: black;">Dengan bermain, anak-anak dapat mengenal berbagai tekstur : halus, kasar, lembut; mengenal bau; mengenal rasa; mengenal warna</div><div style="color: black;">b. Mengembangkan ketrampilan motorik</div><div style="color: black;">Dengan bermain seorang anak dapat mengembangkan kemampuan motorik, seperti berjalan, berlari, melompat, bergoyang mengangkat, menjinjing, melempar, menangkap, memanjat, berayun dan menyeimbangkan diri. Selain itu, anak dapat belajar merangkai, menyusun, menumpuk, mewarnai dan menggambar</div><div style="color: black;">c. Menyalurkan energi fisik yang terpendam</div><div style="color: black;">Bermain dapat menyalurkan energi berlebih yang ada diantara anak-anak, mis : kejar-kejaran. Energi berlebih yang tidak disalurkan dapat membuat anak-anak tegang, gelisah dan mudah tersinggung.</div><div style="color: black;">6. BERMAIN DAN KREATIVITAS</div><div style="color: black;">Dalam bermain, anak-anak dapat berimajinasi sehingga dapat meningkatkan daya kreativitas anak-anak. Adanya kesempatan untuk berfikir antara batas-batas dunia nyata menjadikan anak – anak dapat mengenal proses berfikir yang lebih kreatisif yang akan sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari</div><div style="color: black;">D. ROLE PLAYING – BERMAIN PERAN</div><div style="color: black;">Adalah permainan yang biasa dilakukan anak-anak dimana dalam permainan tersebut meniru kegiatan atau pekerjaan orang dewasa. Dr. Kresno Mulyadi,SpKJ menyebut 8 manfaat bermain peran :</div><ol style="color: black;"><li>Menggali imajinasi</li>
<li>Menambah kemampuan bahasa</li>
<li>Membangun sosialisasi</li>
<li>Menyelesaikan masalah</li>
<li>Mengembangkan kepemimpinan</li>
<li>Menggali rasa percaya diri</li>
<li>Berpikir abstrak</li>
<li>Mengekplorasi dunia dengan kaca mata anak-anak</li>
</ol><div style="color: black;">Contoh Bermain Peran :</div><ol style="color: black;"><li>Permainan miniatur : alat berat, binatang, boneka</li>
<li>Alat rumah tangga mainan</li>
<li>Mainan berkarakter tokoh kartu</li>
<li>Kostum peran tertentu</li>
</ol><div style="color: black;">Keuntungan Bermain :</div><ol style="color: black;"><li>Membuang ekstra energi</li>
<li>Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh</li>
<li>Aktivitas yang dilakukan dapat meningkatkan nafsu makan</li>
<li>Anak belajar mengontrol diri</li>
<li>Berkembangnya berbagai ketrampilan yang akan berguna bagi hidupnya</li>
<li>Meningkatkan daya kreatifitas</li>
<li>Mendapatkan kesempatan menemukan arti dari benda-benda disekitarnya</li>
<li>Cara mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan</li>
<li>Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya</li>
<li>Kesempatan mengikuti aturan</li>
<li>Kesemoatan mengelola emosi, saat pihaknya menang atau kalah</li>
<li>Sarana mengembangkan kemampuan intelektualnya</li>
</ol><div style="color: black;">Permainan merupakan salah satu media bimbingan dan konseling dalam menghadapi konseli, khususnya terhadap anak karena terkadang anak tidak mampu mengatakan tetapi dapat menunjukkan dalam perilakunya</div><div style="color: black;">( with play provides one of the best ways to communicate with children and “see their world” or “a window into the child`s world”)</div><div style="color: black;"><em><a href="http://translate.google.com/translate?js=y&prev=_t&hl=id&ie=UTF-8&u=http%3A%2F%2Fen.wikipedia.org%2Fwiki%2FPlay_therapy&sl=en&tl=id">Play therapy</a><a href="http://waskitamandiribk.wordpress.com/PLAY%20YHERAPY%203.pdf" target="_parent"> </a></em>, suatu teknik terapi yang dilakukan untuk menghadapi konseli, utamanya yang mengalami gangguan mental seperti phobia, anxiety, trauma, underconvidence, child abuse, alcoholics & addicts, child victims of incest, allergies,stutering</div><div style="color: black;">Dengan teknik tertentu dan tujuan tertentu membantu konseli menuju ke arah kebahagiaan</div><div style="color: black;">Permainan dalam bimbingan dan konseling sangat dipakai dalam :</div><ol style="color: black;"><li>situasi krisis ( korban gempa bumi, tsunami, angin )</li>
<li>panti sosial</li>
<li>Rehabilitasi</li>
</ol><div style="color: black;">Dengan bermain, anak belajar bermakna</div><div style="color: black;">(Iirdekamp & Rosegrant,1992) bahwa belajar secara bermakna, bila :</div><ol style="color: black;"><li>Merasa permainan secara psikologis serta kebutuhan fisik terpenuhi</li>
<li>Dapat mengkonstruksi pengetahuan</li>
<li>Belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa serta anak lain</li>
<li>Belajar melalui bermain</li>
<li>Minat serta kebutuhan anak untuk mengetahui terpenuhi</li>
<li>Unsur variasi individual anak diperhatikan</li>
</ol><div style="color: black;">REFERENSI :</div><ul style="color: black;"><li>Kevin J.O`Connor.1994.Hand Book of Play Therapy.Canada:A.Wiley Interscience Publication</li>
<li>John Santrock.2006.Life Span Development.Jakarta:Penerbit Erlangga</li>
<li>Yusi Riksa.2008.Konsep dan Aplikasi BK : Aktivitas Bermain Sebagai Strategi Pengembangan Belajar Bermakna.PPB UPI</li>
<li>Pamela O.Parsley.What A School Administrasion Need To Know: About Expressive Art And Play Media In School Counseling</li>
<li>Journal Proquest</li>
<li>Dokumentasi Kelompok</li>
</ul>ANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2557315631817675171.post-76989951898641571622010-12-01T09:12:00.000+07:002010-12-01T09:12:46.167+07:00OUT-BOUND SEBAGAI BENTUK PENGEMBANGAN BELAJAR GERAK DALAM PENDIDIKAN JASMANI YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN DI ALAM TERBUKAOUT-BOUND SEBAGAI BENTUK PENGEMBANGAN BELAJAR GERAK<br />
DALAM PENDIDIKAN JASMANI YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN DI ALAM TERBUKA<br />
<br />
<br />
LATAR BELAKANG MASALAH<br />
<br />
Pembelajaran Pendidikan Jasmani sebagai bagian dari sistem pendidikan di Indonesia secara keseluruhan tidak diragukan lagi peranannya dalam turut mendukung terciptanya manusia Indonesia seutuhnya, selain bertujuan sehat jasmani tetapi juga sehat rohani. Sehat jasmani memberikan pengertian bahwa melalui pendidikan jasmani akan mendukung dan mampu beradaptasi terhadap tugas-tugas fisik sehari-hari untuk bergerak. Bergerak yang melibatkan fungsi otot, jantung, paru dan peredaran darah (Cardio-vascular). Sementara itu sehat rohani memiliki pengertian, adanya nilai-nilai yang harus dibentuk dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bentuk kematangan mental, sosial dan kepribadian dalam berinteraksi dengan lingkungannya (Abdullah.A. 1998)<br />
Bila melihat tujuan Pendidikan jasmani yang bernilai tinggi dan luhur tersebut, maka menuntut upaya tindakan yang kreatif dari guru pendidikan jasmani dalam mewujudkan hal tersebut. Tidak cukup dengan hanya mengantarkan siswa belajar Penjas pada jam sekolah yang sangat terbatas waktu bergeraknya, tetapi harus mampu mendorong secara sadar pada diri siswa bahwa untuk memenuhi sempitnya ruang dan waktu untuk bergerak di sekolah melalui aktivitas gerak atau olahraga di luar sekolah. Ingat bahwa proses pendidikan di sekolah dilaksanakan dalam bentuk Intra-kurikuler, ko-kurikuler dan Ekstrakurikuler.<br />
Kecenderungan yang terjadi dalam pembelajaran Penjas di sekolah dasar saat ini, terkesan kaku dengan instruksi-instruksi guru dalam menyampaikan pembelajaran untuk mencapai keterampilan gerak tertentu, bahkan terkesan secara otoriter dari sikap guru memaksa mencapai tahapan latihan yang berat membuat siswa jenuh dan tidak berminat untuk belajar.<br />
Pada dasarnya anak lebih suka belajar menghadapi tantangan yang dirasakan mampu dilakukannya, berkompetisi sesama teman merupakan daya tarik sendiri yang membuat anak termotivasi melakukan aktivitas gerak dengan sungguh-sungguh. Baik aktivitas secara individual maupun kelompok yang akan memberikan nuansa pembelajaran Penjas yang menarik. Dalam muatan kurikulum Pendidikan Jasmani terakhir ini menawarkan materi-materi yang tidak hanya bersumber pada kecabangan olahraga seperti atletik, permainan bola voli, sepak bola, bola basket, Futsal dan sebagainya, tetapi juga terdapat materi belajar gerak di alam terbuka (out door) dilingkungan sekolah.<br />
Aktivitas di luar kelas atau diluar gedung sekolah merupakan aktvitas yang menantang bagi siswa untuk belajar dengan hal-hal baru tetapi nyata merupakan bagian yang dilakukan oleh sebagian masyarakat kita. Anak-anak diajak untuk melakukan aktivitas yang tidak biasa dilakukan dalam kehidupannya. Bekerjasama dalam suatu tim atau kelompok untuk melakukan suatu tujuan tertentu yang selain menuntut kemampuan fisik dan keterampilan tertentu, tetapi menuntut pengembangan kepribadian seperti sikap tenggang rasa, saling peduli, suka menolong dan kepekaan terhadap situasi dan kondisi, daya juang, tidak mengenal putus asa, bertanggung jawab, nilai-nilai kepemimpinan dan sebagainya. Kegiatan demikian merupakan bagian dari aktivitas yang sedang populer saat ini yaitu ”out bound”.<br />
Out bound berkembang dimasyarakat bukan hanya pada lingkungan pendidikan saja, seperti untuk siswa di sekolah atau lembaga kepramukaan, tetapi sudah diterapkan sebagai pendidikan orang dewasa dibeberapa lembaga pemerintah dan swasta untuk melatih karyawan, pegawai dan stapnya serta pimpinannya agar menjadi individu-individu yang kokoh, kuat, tekun, bekerja sama, saling membantu sehingga memiliki sistem manajemen yang kuat dan mampu meraih tujuan-tujuan sesuai target yang ditetapkan lembaganya.<br />
Tidak semua aktivitas out bound juga bisa ditransfer dalam kondisi pembelajaran di sekolah, namun dapat dipilih bagian-bagian tertentu dari aktivitas out bound dan dimodifikasi secara kreatif aktivitasnya menjadi bentuk berbeda yang lebih menarik.<br />
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, pembahasan yang akan diuraikan adalah ”Bagaimana mengembangkan aktivitas Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di sekolah melalui pendekatan out-bound?”<br />
Adapun tujuan pembahasan ini akan memberikan wawasan terhadap praktisi-praktisi pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan guru, pelatih dan siswa dalam mengembangkan pendidikan jasmani di sekolah dengan menerapkan aktivitas outnbound.<br />
Manfaat dari pembahasan ini diharapkan para praktisi dilapangan dapat memilih dan mengembangkan serta menerapkan bentuk-bentuk outbound sebagai bagian dari pendekatan pendidikan jasmani di sekolah.<br />
<br />
PEMBAHASAN<br />
<br />
A. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan<br />
Pendidikan jasamani adalah kajian pendidikan yang mengutamakan aktifitas jasmani dan pembinaan untuk pengembangan jasamani itu sendiri sebagai emosional yang selaras dan seimbang serta untuk mencapai tujuan pendidikan (Cholik. M, 1997).<br />
Pendidikan jasmani di sekolah dapat mengembangkan beberapa aspek yang amat penting bagi siswa-siswi, yaitu (1) membangun minat dan perhatian untuk selalu terlibat dan ikut serta dalam kegiatan olah raga. (2) Untuk mengembangkan pola pikir anak, (3) dapat mengembangkan gerak dengan efektif dan efisien.<br />
Tujuan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, untuk mengembangkan kesehatan dan kebugaran melalui pengertian atau keterampilan gerak dasar serta aktivitas jasmani supaya dapat meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan. Dalam dunia pendidikan telah dijelaskan bahwa untuk meningkatkan mutu dan hasil efisein sebaiknya dibutuhkan waktu dan latihan-latihan yang lebih baik serta diberikan pengaruh yang kontinyu dalam artian telah dilakukan dapat dicapai.<br />
Dalam dunia pendidikan, pendidikan jasmani mempunyai multi-fungsi dalam mengembangkan aspek-aspek organik, neuromuskular, perseptual, kognitif, dan aspek sosial (Subroto,T.:2008).<br />
1) Aspek organik yang dikembangkan pendidikan jasmani adalah memfungsikan tubuh menjadi lebih baik, sehingga dapat memenuhi tuntutan lingkungan sebagai landasan pengembangan keterampilan.<br />
- Meningkatkan kekuatan otot, berupa tenaga yang dihasilkan dari otot atau kelompok otot.<br />
- Meningkatkan daya tahan oto, yaitu kemampuan otot untuk bertahan dalam kerja atau aktivitas dalam waktu yang lebih lama.<br />
- Meningkatkan daya tahan kardiovaskuler yaitu kapasitas individu melakukan aktivitas secara terus menerus (kontinyu) dalam intensitas yang berat dan waktu yang lama.<br />
- Meningkatkan fleksibiltas yang meliputi kemampuan rentang gerak dalam persendian untuk menghasilkan gerakan yang efektif serta mengurangi cidera.<br />
2) Aspek Neuromuskular;<br />
- meningkatkan keharmonisan antara fungsi otot dan persyarafannya<br />
- mengembangkan keterampilan lokomotor maupun nonlokomotor<br />
- mengembangkan keterampilan dasar manipulatif dalam bentuk pengusasaan teknik dasar cabang olahraga<br />
- mengembangkan keterampilan olahraga rekreasi, seperti menjelajah, mendaki, berkemah dan sebagainya.<br />
3) Aspek perseptual;<br />
- mengembangkan kemampuan yang berhubungan dengan konsep ruang, yang meliputi objek di depan, di belakang, di bawah, di atas, di kanan dan di kiri.<br />
- Mengembangkan koordinasi gerak visual<br />
- Mengembangkan keseimbangan tubuh secara statis maupun keseimbangan dinamis.<br />
4) Aspek kognitif<br />
- Mengembangkan kemampuan bereksplorasi, menemukan konsep, dan kemampuan mengambil sikap dan keputusan dengan tepat dan cepat.<br />
- Mengembangkan kemampuan menyusun strategi dalam kondisi terorganisir, dan mampu memecahkan problematika dalam bentuk gerakan.<br />
5) Aspek Sosial,<br />
- Kemampuan menyesuaikan diri (adaptasi) dengan lingkungan sekitarnya.<br />
- Mengembangkan kemampuan membuat pertimbangan dan keputusan dalam situasi kelompok<br />
- Mengembangkan kepribadian, sikap, dan nilai-nilai dalam mansyarakat<br />
- Belajar menggunakan waktu luang yang konstruktif.<br />
(Subroto: 2008)<br />
<br />
<br />
B. Definisi Out bound<br />
<br />
Pengertian Out bound masih hangat diperdebatkan banyak kalangan praktisi out bound sendiri, hal itu dilandasi oleh perkembangan kegiatan-kegiatan outbound yang sangat pesat akhir-akhir ini karena sudah menjadi bagian dari bisnis sebagai daya saing dibidang olahraga. Keunikan dan tingkat kreativitas pengelolanya membuat outbaound yang dikembangkan menjadi berbeda dengan outbound lainnya. Namun pada dasarnya masih mengacu pada beberapa definisi yang sama.<br />
Outbound adalah kegiatan di alam terbuka yang mampu memacu semangat belajar. Outbound merupakan sarana penambah wawasan pengetahuan yang didapat dari serangkaian pengalaman berpetualang sehingga dapat memacu semangat dan kreativitas seseorang. Oleh karena itu. Kimpraswil (2007) menyatakan bahwa outbound adalah usaha olah diri (olah pikir dan olah fisik) yang sangat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja dan prestasi dalam rangka melaksanakan tugas dan kepentingan organisasi secara lebih baik lagi (http://www.kimpraswil.go.id/ )<br />
Kegiatan outbound berawal dari sebuah pengalaman sederhana seperti bermain. Bermain juga membuat setiap anak merasa senang, dan bahagia. Dengan bermain anak dapat belajar menggali dan mengembangkan potensi, dan rasa ingin tahu serta meningkatkan rasa percaya dirinya. Oleh karena itu, bermain merupakan fitrah yang dialami setiap anak. Pengalaman merupakan guru dalam proses pembelajaran secara alami. Misalnya, seorang anak mengalami proses alami bermain. Hal itu dalam rangka menambah dan mengembangkan pengetahuan dari setiap pengalamannya. Jadi, tidak menutup kemungkinan siapapun berhak bermain baik anak-anak, remaja, orang dewasa ataupun orang tua. Karena belajar dari sebuah pengalaman dalam aktivitas bermain dijadikan sebagai sarana pembelajaran yang menyenangkan yang dapat dilakukan di ruangan terbuka atau tertutup.<br />
outbound merupakan perpaduan antara permainan-permainan sederhana, permainan ketangkasan, dan olah raga, serta diisi dengan petualangan-petualangan. Hal itu yang akhirnya membentuk adanya unsur-unsur ketangkasan, dan kebersamaan serta keberanian dalam memecahkan masalah. Seperti halnya Iwan (2007) menegaskan bahwa “permainan yang disajikan dalam outbound memang telah disusun sedemikian rupa, sehingga bukan hanya psikomotorik (fisik) peserta yang ’tersentuh’ tapi juga afeksi (emosi) dan kognisi (kemampuan berpikir) (http://www.peloporadventure.co.id/ )<br />
<br />
C. Manfaat kegiatan Outbound<br />
Tidak berbeda dengan manfaat olahraga, Outbound adalah kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Permainan yang penuh tantangan ini juga mampu mengembangkan psikomotorik anak. Derai tawa riang anak-anak menggema dari sebuah kawasan outbound. Sesekali terdengar teriakan melengking. Apalagi ketika satu demi satu anak-anak yang rata-rata berusia enam hingga 12 tahun tersebut, mulai meluncur dari seutas tali yang menghubungkan sebuah tebing dengan pohon berukuran sedang di bawahnya. Outbound telah menjadi bagian dari kegiatan anak yang menyenangkan. Walau terkesan agak takut, akhirnya anak-anak itu pun memberanikan diri menaklukkan beberapa tantangan dengan antusias. Permainan tak hanya memberikan kesenangan bagi anak. Berbagai tantangan dalam permainan itu terbukti mampu membentuk kemampuan psikomotorik anak. Kemampuan yang berkaitan dengan gerak tubuh tersebut, tidak banyak diajarkan pada aktivitas informal Pendidikan Jasmani dan olahraga di sekolah.<br />
Howard Gardner (2000) dalam bukunya berjudul "Multiple Intellegences", mengatakan, setiap anak memiliki kecerdasan majemuk meliputi kecerdasan spasial visual, linguistik verbal, interpersonal, musikal ritmik, naturalis, kinestetik, dan logis matematis.<br />
Dari tujuh macam kecerdasan tersebut, hanya beberapa yang menonjol, dan itu berbeda pada setiap anak. Karena kecerdasan bukan sesuatu yang dapat dilihat atau dihitung, melainkan tergantung pada pengalaman hidup sehari-hari, baik di rumah, sekolah maupun di tempat lain. Karena setiap anak memiliki potensi berbeda, seharusnya proses pengajarannya juga berbeda. Dalam ilmu psikologi dikenal dengan prinsip individual differences atau pada dasarnya setiap orang memiliki keunikan masing-masing.<br />
Keunikan masing-masing anak tidak akan menonjol di sekolah dasar konvensional, yang pada umumnya hanya fokus pada aspek kognitif, yaitu kemampuan penalaran otak. Tidak jarang murid yang tidak memiliki keunggulan kognitif, dianggap anak bodoh. Akibatnya si anak menjadi minder, padahal belum tentu pada kegiatan lain, anak seperti ini tidak unggul, bahkan bisa jadi berprestasi lebih bagus. Peran sekolah sangat dibutuhkan untuk melihat potensi dan membantu mengembangkan potensi anak. Dengan begitu, si anak mampu mengaktualisasikan kemampuan diri. Kemampuan anak tersebut hanya dapat terlihat dalam outbound atau memberikan tantangan fisik dalam setiap permainan.<br />
Seorang guru SD (Widia Chandra) di Jakarta Pusat mengatakan; "Tidak banyak sekolah yang memberikan pendidikan yang mengarah pada perkembangan gerak tubuh anak. Namun, perkembangan itu bisa didapatkan dengan mengikutkan anak pada program-program outbound yang menarik ketika libur; Anak-anak yang telah beberapa kali mengikuti outbound atau tantangan fisik lewat permainan-permainan yang menyenangkan, di sekolah menjadi lebih gembira, lebih lincah, dan memiliki pengertian terhadap teman-teman sekolahnya; Dengan tantangan lewat outbound, anak diajarkan untuk mandiri memecahkan kesulitan sehingga anak terlatih untuk mandiri, tidak cengeng dan percaya pada kekuatan diri sendiri," (file://localhost/G_okezone_com.htm )<br />
<br />
D. Program Outbound bagi Siswa<br />
Bila ingin tahu wajah pendidikan di suatu negara, lihatlah apa yang tersembul pada wajah anak-anak sekolah. Wajah-wajah tertekan hampir terpancar dari setiap anak didik setiap kali mereka harus berangkat sekolah. Nyaris tidak ada wajah riang, setiap kali mereka masuk sekolah. Suasana riang baru terasakan saat mereka menerima pengumuman hari libur atau pulang pagi karena guru rapat atau ada keperluan lain.<br />
<br />
Menurut hasil penelitian di Amerika (Malcom Baldridge), menyatakan bahwa ternyata keberhasilan seseorang ditentukan oleh:<br />
- 45% Sikap (Attitude)<br />
- 10% Pengetahuan (Knowledge)<br />
- 20% Perbuatan dan pengalaman (Practice)<br />
- 25% Keterampilan (Skill)<br />
Cara ini hanya melibatkan kemampuan berpikir manusia yang paling rendah (lower order thinking), sedangkan kemampuan higher order thinking seperti kemampuan proses belajar-mengajar yang dibalut dengan unsur attitude (sikap/moral), skills (keterampilan), knowledge (pengetahuan), experience (pengalaman), responsibility (tanggung jawab), dan accountability (pertanggungjawaban) tidak tersentuh. Melihat kondisi diatas maka diperlukan pola pembinaan luar sekolah yang dapat mengisi kekosongan tersebut.<br />
<br />
1). Sikap dan Moral (attitude)<br />
Sistem pembelajaram selama ini cenderung mencetak generasi cerdas otak dan sedikit kecerdasan ruh (batin). Pendidikan hanya menghasilkan generasi pintar tapi kurang memiliki attitude yang baik. Produk pendidikan pun menjadi manusia pintar yang hanya mengejar keuntungan sendiri, pintar melakukan korupsi, pintar merusak hutan yang sering mengakibatkan bencana di negeri ini.<br />
Untuk mengisi kebutuhan pembentukan attitude maka diperlukan sentuhan dalam bentuk lainnya berupa pelatihan kepekaan hati yang dibawakan melalui pendidikan kebersamaan di alam bebas yang sesuai dengan perkembangan usia.<br />
<br />
2). Pengetahuan (knowledge)<br />
Di sekolah, pengetahuan yang diajarkan bergerak pada ilmu dasar dan banyak pula yang kurang dalam penerapan praktek lapangannya. Kegiatan outdoor dengan nama Outdoor Management Development Training ini menanamkan pengetahuan tambahan baik yang berkaitan dengan pengetahuan yang diajarkan di sekolah maupun pengetahuan lapangan lainnya.<br />
Pendidikan yang menggunakan ”setting sekolahan” cenderung teoritis dan seolah hanya sekedar menjadi rutinitas yang menjemukan. Di sisi lain, belajar di luar ruang (outdoor experiential learning) lebih mengedepankan metode Connected knowing (menghubungkan antara pengetahuan dengan dunia nyata). Di sini, pendidikan dianggap sebagai bagian integral dari sebuah kehidupan.<br />
<br />
3). Praktek dan Pengalaman Lapangan (Practice)<br />
Peserta akan dikondisikan dalam suatu tantangan yang menarik, dengan kegiatan alam terbuka sebagai media pendidikan. Mereka juga akan dihadapkan pada tantangan fisik dan mental yang didesain khusus, tetapi jelas tidak melampaui kapasitas dari peserta.<br />
Petualangan dan tantangan yang akan dihadapi merupakan gabungan dari kerjasama tim dan pengembangan diri. Difokuskan kepada pengembangan dari ketrampilan hidup yang terdiri dari inisiatif, kepemimpinan, komunikasi, pengambilan keputusan, kerjasama, menghadapi resiko dan kepercayaan<br />
Hasil yang diperoleh dari melakukan kegiatan sebelumnya akan dibicarakan dalam diskusi. Penekanan pada proses belajar merupakan hal yang penting dalam diskusi. Selanjutnya mereka akan mendapat kesempatan untuk mengaplikasikannya pada kegiatan berikutnya. Metode Experiential Learning yang dipakai akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berefleksi pada aktivitas yang terdahulu. Sehingga mereka diharapkan dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi dan tantangan berikutnya.<br />
<br />
E. Model Out-Bound sebagai bagian dari Proses Pendidikan siswa (Outbound Student Program)<br />
<br />
a. Tujuan dan Sasaran<br />
Tujuan dan sasaran program ini adalah pengembangan berbagai komponen perilaku siswa untuk menunjang pelaksanaan tugasnya sebagai siswa dalam kehidupan sehari-hari. Komponen yang diharapkan tumbuh dari pelaksanaan program Outbound Student Program ini adalah:<br />
1. Mempunyai kemampuan dalam pengelolaan diri<br />
2. Tidak kehilangan kontrol emosi dalam menghadapi tantangan<br />
3. Tidak menarik diri bila menghadapi kesulitan dan tantangan<br />
4. Tegar dalam menghadapi situasi panik<br />
5. Berpikir kreatif<br />
6. Kemampuan mengembangkan gagasan kreatif dari diri sendiri<br />
7. Kemampuan membangkitkan semangat kerjasama dalam tim dengan menggerakkan kawan sesama anggota tim.<br />
8. Kemampuan membangkitkan semangat kerja tim<br />
9. Mempunyai Hubungan interpersonal yang baik<br />
10. Membangun rasa saling percaya kepada orang lain<br />
11. Menghargai perbedaan<br />
12. Melihat kelemahan orang lain bukan sebagai kendala<br />
13. Bersedia menolong orang lain dan mau ditolong orang lain<br />
14. Berkomunikasi secara efektif<br />
15. Berusaha menyampaikan informasi kepada pihak lain demi kesuksesan bersama<br />
16. Mengkomunikasikan ide kepada orang lain dengan jelas dan sistemik<br />
17. Merangsang orang lain untuk menyampaikan gagasan orang lain<br />
18. Bersedia bertanya apabila ada ketidakjelasan informasi<br />
<br />
b. Metode<br />
Metode yang digunakan dalam Outbound Student Program adalah:<br />
1. Kerjasama dalam kelompok<br />
2. Petualangan Individual dan kelompok<br />
3. Ceramah (keterkaitan antara kegiatan simulasi dengan prinsip manajemen)<br />
4. Diskusi (refleksi kegiatan)<br />
c. Pola Pendekatan<br />
Kegiatan outbound student program menggunakan pola pendekatan sebagai berikut:<br />
1. Kegiatan Spiritual/Keyakinan<br />
2. Kegiatan Kesehatan dan Kebugaran<br />
3. Kegiatan Prestasi<br />
4. Kegiatan Keluarga<br />
5. Kegiatan Sosial<br />
Pembahasan atas kegiatan menggunakan: ”Emosional, Intelektual dan Spiritual”<br />
<br />
d. Kegiatan dan rancangan pendanaan.<br />
Setiap bentuk atau model kegiatan akan terkait dengan pendanaan yang akan timbul atas penyelenggaraan kegiatan, pada aspek :<br />
1. Durasi Waktu<br />
2. Jumlah Peserta<br />
3. Letak lokasi kegiatan<br />
4. Desain Program<br />
5. Dan hal-hal lain yang ditentukan kemudian<br />
<br />
e. Keamanan Dalam Pelatihan(safety)<br />
Safety adalah melaksanakan seluruh tindakan-tindakan penting untuk menjaga suasana kegiatan agar aman bagi peserta untuk bermain dan belajar. Terdapat dua hal penting mengenai safety :<br />
1. Physical safety<br />
Kegiatan dengan media alam terbuka memiliki resiko keselamatan pada peserta dan kami pihak penyelenggara selalu mengutamakan keselamatan peserta dalam setiap setting aktifitas kegiatan dengan menggunakan peralatan yang telah teruji secara internasional dan dipasang oleh orang-orang yang telah berpengalaman. Namun demikian masih terdapat resiko yang uncontrolable, seperti kurang kehati-hatian peserta sendiri, karena itu juga diperlukan kerjasama dengan peserta dalam memperkecil resiko terjadinya situasi yang tidak diinginkan.<br />
2. Psychological Safety,<br />
Dalam hal ini, kami menyusun dan mendorong disepakatinya aturan main untuk tidak menimbulkan sakit hati peserta yang disebabkan oleh tindakan atau perkataan dari sesama peserta maupun fasilitator. Dengan suasana aman seperti itu, dimana tidak ada satupun orang yang takut salah, takut dicemooh, takut dikomentari, maka suasana kegiatan menjadi kondusif untuk seluruh peserta.<br />
<br />
<br />
G. Outbound yang Baik Harus Menghasilkan Peak Adventure<br />
Merencanakan Program pengembangan dan pelatihan yang dilakukan di luar ruangan, atau biasa disebut outbound hanya akan efektif bila dilaksanakan dengan baik, yakni mampu memberikan puncak petualangan dalam mengatasi tantangan (peak adventure) bagi para pesertanya.<br />
Keluar dari Comfort Zone; Untuk bisa menghasilkan peak adventure, kegiatan-kegiatan dalam out bound training harus bisa mengeluarkan partisipan dari comfort zone (daerah yang nyaman) mereka. Tapi, diingatkan, peak adventure tiap-tiap orang berbeda sehingga instruktur outbound tidak boleh memaksa peserta yang tidak berani melakukan kegiatan tertentu. Instruktur bisa membantu dengan persuasi dan mendampingi peserta out bound training yang tidak berani. Out bound pada dasarnya mempertemukan antara kompetensi dan risiko. Jangan sampai risikonya terlalu tinggi sehingga malah menjadi missadventure.<br />
Peak adventure tercapai bila risiko dan kompetensi proporsional. Mengingat makin menjamurnya penyelenggara outbound saat ini, penyelenggara termasuk dilingkungan sekolah perlu hati-hati. Guru atau instruktur harus pandai memilih outbound provider yang reputasinya bagus, memiliki standar keamanan tinggi dan instruktur yang qualified. Selain itu tempat & program outbound yang tepat akan mendukung kesuksesan sebuah kegiatan outbound.<br />
<br />
SIMPULAN DAN SARAN<br />
<br />
A. Simpulan<br />
<br />
Outbound training saat ini menawarkan solusi terbaik bagi pelajar (TK/ SD/ SMP/ SMA) atas permasalahan hubungan antar manusia melalui kegiatan di ruang terbuka. Pelatihan yang menggunakan kombinasi antara teori, simulasi, role play, diskusi dan metode belajar dari pengalaman. Peserta diajak untuk membebaskan diri dari paradigma lama, lepas dari ruang dan batasan-batasan formalitas yang sering menghambat kreativitas dan menutup jalan untuk membuka diri seluas-luasnya bagi suatu perubahan positif.<br />
Menyelenggarakan outbound harus membangun sinergi dan sikap empati antar sesama anggota; Membangun motivasi meraih prestasi dalam kegiatan yang meriah dan fun; membina keakraban dan kekeluargaan serta kepekaan terhadap lingkungan; Membangun kecintaan pada sekolah melalui kegiatan yang rekreatif dan fun.<br />
Latihan-latihan dasar dapat di aplikasikan dalam bentuk games yang menarik pada pembelajaran Penjaskes di sekolah, karena tujuan-tujuan yang dikembangkan dalam pelatihan outbound identik dengan tujuan pendidikan jasmani dan kesehatan.<br />
<br />
B. Saran<br />
<br />
Berdasarkan pembahasan di atas maka disarankan kepada guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dapat mengembangkan proses pembelajaran yang menarik antara pembelajaran konvensional di ruang tertutup (kelas) dengan pembelajaran di ruang terbuka (outbound education), melalui permainan dan games yang menarik dan menantang, sehingga siswa memiliki sikap dan moral (attitude), keterampilan (skills), pengetahuan (knowledge), pengalaman (experience), tanggung jawab (responsibility), dan accountability (pertanggungjawaban).<br />
Program-program dasar latihan yang dikembangkan dalam outbound dapat dilaksanakan melalui program ekstrakurikuler, yang menggabungkan unsur-unsur pembinaan pendidikan Jasmani dan olahraga, pembinaan rohani dan mental serta kepramukaan sebagai program-program pendidikan yang tidak terpisahkan dalam proses pendidikan di sekolah.ANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2557315631817675171.post-75949066467784226032010-11-30T11:05:00.000+07:002010-11-30T11:05:55.111+07:00Penelitian Tindakan Kelas Guru<div align="center" style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size: medium;"> Penelitian Tindakan Kelas Guru</span></div><br />
<div align="center" style="margin-bottom: 0pt;"> </div><div align="center" style="margin-bottom: 0pt;">PRINSIP-PRINSIP PTK</div><div style="margin-bottom: 0pt;">Akhir-akhir ini, Action Research menjadi populer dilakukan oleh para professional dalam upaya menyelesaikan masalah dan peningkatan mutu. Dengan demikian, Action Research selalu bermula dari suatu masalah yang terjadi dalam uatu aktivitas tertentu. Demikian juga halnya pada bidang pendidikan dan pengajaran.</div><div style="margin-bottom: 0pt;"> </div><div style="margin-bottom: 0pt;">Awal mulanya, Action Research yang dikembangkan oleh seorang psikolog (Kurt Lewin), dimaksud untuk mencari penyelesaian terhadap problema sosial antara lain: pengangguran, kenakalan remaja, yang berkembang di masyarakat pada waktu itu. Action Research dilakukan dengan diawali oleh suatu kajian terhadap suatu problema tersebut secara sistematis. Hasil kijian ini kemudian dijadikan dasar untuk menyusun suatu rencana kerja sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam proses pelaksanan dan rencana kerja yang telah disusun, dilakukan suatu observasi dan evaluasi yang hasilnya digunakan sebagai masukan untuk melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada saat tahapah pelaksanaan. Hasil dari proses refleksi ini, kemudian melandasi upaya perbaikan dan penyempurnaan rencana tindakan selanjutnya.</div><div style="margin-bottom: 0pt;"> </div><div style="margin-bottom: 0pt;">Dalam bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran, Action Research berkembang menjadi classroom Action Research (CAR) = Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sebagai suatu penelitian terapan, PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan proses dan kualitas atau hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan penyelesaikan bagi masalah yang terjadi di kelasnya sendiri, dan bukan di kelas guru yang lain. Tentu saja dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. Selain itu, sebagai peneliti praktis, PTK dilaksanakan bersamaan guru melaksanakan tugas utama yaitu mengajar di dalam kelas, tidak perlu harus meninggalkan siswa. Dengan demikian, PTK merupakan suatu penelitian yang melekat pada guru, yaitu mengangkat masalah-masalah aktual yang dialami oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK, diharapkan guru memiliki peran ganda, yaitu sebagai praktisi dan sekaligus peneliti.</div><div style="margin-bottom: 0pt;"><br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt;"> </div><div style="margin-bottom: 0pt;">1. Tindakan dan pengamatan dalam proses penelitian yang dilakukan tidak boleh mengganggu atau menghambat kegiatan utama, misalnya bagi guru tidak boleh sampai mengorbankan kegiatan atau proses belajar mengajar. Menurut Hopkins (1993: 57-61), pekerjaan utama guru adalah mengajar, dan apapun metode PTK yang kebetulan diterapkan, seyogyanya tidak berdampak mengganggu komitmen guru sebagai pengajar. Ada 3 hal yang dapat dikemukakan berkenaan dengan prinsip pertama ini. Pertama, dalam mencobakan sesuatu tindakan pembelajaran yang baru, selalu ada kemungkinan bahwa setidak-tidaknya pada awal-awalnya hasilnya kurang memuaskan dari yang dikehendaki. Bahkan mungkin kurang dari yang diperoleh dengan “cara lama” Karena bagaimanapun tindakan perbaika tersebut masih dalam taraf dicobakan. Guru harus menggunakan pertimbangan serta tanggung jawab profesionalnya dalam menimbang-nimbang : jalan keluar” yang akan mereka tempuh dalam rangka memberikan yang terbaik kepada siswa. Kedua, iterasi dari siklus tindakan juga dilakukan dengan mempertimbangkan keterlaksanaan kurikulum secara keseluruhan, khususnya dari segi pembentukan pemahaman yang mendalam yang ditandai oleh kemampuan menerapkan pengetahuan yang dipelajari melalui analisis, sintesis dan evaluasi informasi, bukan terbatas dari segi tersampaikannya GBPP kepada siswa dalam rukun waktu yang telah ditentukan. Ketiga, penetapan siklus tindakan dalam PTK mengacu kepada penguasaan yang ditargetkan pada tahap perancangan, dan sama sekali tidak mengacu kepada kejenuhan informasi sebagaimana lazim dipedomani dalam proses iteratif pengumpulan data penelitian kualitatif.</div><div style="margin-bottom: 0pt;"><br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt;"> </div><div style="margin-bottom: 0pt;">2.Masalah guru. Masalah penelitian yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan masalah yang cukup merisaukannya, dan berpijak dari tanggung jawab profesionalnya. Guru sendiri harus memiliki komitmen ini juga diperlukan sebagai motivator intrinsik bagi guru untuk “bertahan” dalam pelaksanaan kegiatan yang jelas-jelas menuntut lebih dari yang sebelumnya diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas mengajarnya secara rutin. Dengan kata lain, pendorong utama pelaksanaan PTK adalah komitmen profesional untuk memberikan layanan yang terbaik kepada siswa. Dilihat dari sudut pandang ini, desakan untuk sekedar menyampaikan pokok bahasan sesuai dengan GBPP dapat dan perlu ditolak karena alasan profesional yang dimaksud.</div><div style="margin-bottom: 0pt;"><br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt;"> </div><div style="margin-bottom: 0pt;">3. Tidak terlalu menyita waktu. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang berlebihan bagi guru, sehingga berpeluang menggangu proses pembelajaran di kelas. Dengan kata lain, sejauh mungkin harus digunakan prosedur pengumpulan data yang dapat ditangani sendiri oleh guru, sementara guru tetap aktif berfungsi sebagai guru yang bertugas secara penuh. Sebagai gambaran, penggunaan tape recorder memang akan menghasilkan rekaman yang lengkap dibanding dengan perekaman manual, namun peningkatan waktu yang diperlukan untuk mencermati data melalui pemutaran ulang mungkin akan segera terasa berlebihan. Oleh karena itu, dikembangkan teknik-teknik perekaman yang cukup sederhana, namun dapat menghasilkan informasi yang cukup signifikan serta dapat dipercaya.</div><div style="margin-bottom: 0pt;"><br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt;"> </div><div style="margin-bottom: 0pt;">4. Metode dan teknik yang digunakan tidak boleh terlalu menuntut dari segi kemampuan maupun waktunya.</div><div style="margin-bottom: 0pt;"><br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt;"> </div><div style="margin-bottom: 0pt;">5. Metodologi yang digunakan harus terencana cermat, sehingga tindakan dapat dirumuskan dalam suatu hipotesis tindakan yang dapat diuji di lapangan. Guru dapat mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, serta memperoleh data yang dapat digunakan untuk “menjawab” hipotesis yang dikemukakan oleh karena itu, meskipun pada dasarnya “terpaksa” memperbolehkan “kelonggaran – kelonggaran” namun penerapan asas – asas dasar telaah taan kaidah tetap harus dipertahankan.</div><div style="margin-bottom: 0pt;"><br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt;"> </div><div style="margin-bottom: 0pt;">6. Permasalahan atau topik yang dipilih harus benar – benar nyata, menarik, mampu ditangani, dan berada dalam jangkauan kewenangan peneliti untuk melakukan perubahan. Peneliti harus merasa terpanggil untuk meningkatkan diri.</div><div style="margin-bottom: 0pt;"><br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt;"> </div><div style="margin-bottom: 0pt;">7. Peneliti harus tetap memperhatikan etika dan tata krama penelitian serta rambu – rambu pelaksanaan yang berlaku umum. Dalam penyelenggaraan PTK, guru harus selalu bersikap konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap prosedur etika yang berkaitan dengan pekerjaannya. Hal ini penting ditekankan karena selain melibatkan para siswa, PTK juga hadir dalam suatu konteks organisasional, sehingga penyelenggaraannya pun harus mengindahkan tata krama kehidupan berorganisasi. Artinya, prakarsa PTK harus diketahui oleh pimpinan lembaga, disosialisasikan kepada rekan – rekan dalam lembaga terkait, dilakukan sesuai dengan tata krama penyusunan karya tulis akademik, di samping tetap mengedepankan kemaslahatan subjek didik.</div><div style="margin-bottom: 0pt;"><br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt;"> </div><div style="margin-bottom: 0pt;">8. Kegiatan penelitian tindakan pada dasarnya harus merupakan gerakan yang berkelanjutan ( on – going ), karena skope peningkatan dan pengembangan memang menjadi tantangan sepanjang waktu.</div><div style="margin-bottom: 0pt;"><br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt;"> </div><div style="margin-bottom: 0pt;">9. Meskipun kelas, sekaligus mata pelajaran merupakan cakupan tanggung jawab bagi seorang guru, namun dalam pelaksanaan PTK sejauh mungkin harus digunakan classroom exceeding perspective dalam arti permasalahan tidak dilihat terbatas dalam konteks kelas dan / atau mata pelajaran tertentu, melainkan dalam perspektif misi sekolah secara keseluruhan. Perspektif yang lebih luas ini akan terlebih – lebih lagi terasa urgensinya, apabila dalam suatu PTK, terlibat lebih dari seorang peneliti. Dapat juga dilakukan kolaborasi di antara dua atau lebih guru dalam satu sekolah dan / atau guru dari sekolah lain, termasuk dosen LPTK.</div><div style="margin-bottom: 0pt;"> </div><div style="margin-bottom: 0pt;"><br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt;"><br />
</div><div style="margin-bottom: 0pt;">DAFTAR PUSTAKA</div><div style="margin-bottom: 0pt;"> </div><div style="margin-bottom: 0pt;">Depdikbud. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research ). Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Menengah Umum.</div><div style="margin-bottom: 0pt;"> </div><div style="margin-bottom: 0pt;">Hardjodipuro, S. (1997). Action Research. Jakarta: IKIP Jakarta.</div><div style="margin-bottom: 0pt;"> </div><div style="margin-bottom: 0pt;">Ishaq, M. F(1997). Action Research. Malang: Depdiknas.</div><div style="margin-bottom: 0pt;"> </div><div style="margin-bottom: 0pt;">Mukhlis, A. (2001). Penelitian Tindakan Kelas, Konsep Dasar dan Langkah – langkah. Surabaya: Unesa.</div><div style="margin-bottom: 0pt;"> </div><div style="margin-bottom: 0pt;">Susilo, H. (2003). “Konsep dan Prosedur Penelitian Tindakan Kelas bagi Pengembangan Profesi Guru dan Dosen MIPA.” Makalah Seminar Exchange Experience dan Workshop Pembelajaran MIPA Konstektual Menyongsong Implementasi KBK di Malang tanggal 9 – 12 Juli 2003.</div><div style="margin-bottom: 0pt;"> </div><div style="margin-bottom: 0pt;">Tim Pelatih Proyek GSM. (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.</div><div class="postinfo"> Filed unde </div>ANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2557315631817675171.post-74034330202572801312010-11-19T10:12:00.000+07:002010-11-19T10:12:10.582+07:00HAND OUT ETIKA PROFESI<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="Default"><span style="font-size: 11pt;"></span></div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 14pt;">ETIKA PROFESI </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 14pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">I. Pendahuluan </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Keberhasilan program pendidikan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor eksternal maupun faktor internal pendidikan itu sendiri. Faktor eksternal di antaranya karakteristik masyarakat, kondisi ekonomi, sistem politik, dan tatanan kehidupan lainnya; sedangkan faktor internal di antaranya kurikulum, sarana dan prasarana, faktor peserta didik, dan faktor pendidik. Dari berbagai hasil studi terungkap bahwa dalam sistem pendidikan, faktor pendidik merupakan faktor yang sangat penting dari keseluruhan faktor yang berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pendidikan. Mengapa demikian? Karena peranan pendidik sulit digantikan oleh yang lain, artinya jika tugas-tugas pokoknya dalam membimbing, mengasuh, mengajar, dan atau melatih anak dilakukan melalui peran-peran sebagai administrator, pekerja sosial, manajer, dan sumber belajar yang lebih luas dari pekerjaannya sebagai pendidik, maka seluruh faktor lainnya akan diberdayakan untuk kepentingan tercapainya tujuan pendidikan. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Pendidikan anak usia dini perlu penanganan yang khas dibandingkan dengan pendidikan lainnya seperti pendidikan sekolah dasar, pendidikan SLTP, dan pendidikan SLTA, karena anak usia dini memiliki karakteristik perkembangan dan cara belajar yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih tua, sehingga diperlukan bimbingan yang khas pula agar anak dapat berkembang secara optimal. Sehubungan dengan hal tersebut, kajian tentang profesi tenaga pendidik Pendidikan Anak Usia Dini perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari berbagai pihak. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Layanan pendidikan anak usia dini hingga saat ini sebagian besar dilakukan oleh tenaga pendidik dengan kemampuan dasar yang bervariasi. Ditinjau secara akademik tenaga-tenaga pendidik tersebut berasal dari berbagai latar belakang yang pendidikan yang masih rendah dengan tingkat kemampuan yang dapat digolongkan masih kurang profesional. Karena itu dalam rangka memperluas kesempatan dan peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini perlu dilakukan berbagai upaya penyiapan dan pengembangan tenaga pendidik yang lebih profesional baik dilihat dari kualifikasi pendidikan maupun kompetensinya. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan pendidik profesional, terlebih dahulu kita harus memahami beberapa pertanyaan sebagai berikut: Apakah yang dimaksud dengan profesi? Bagaimanakah ciri-ciri profesional dalam bidang pendidikan anak usia dini? Permasalahan-permasalahan apakah yang ada dalam profesi pendidik anak usia dini? Bagaimana upaya mengatasi permasalahan profesi pendidik anak usia dini? Bagaimana upaya mengembangkan profesi pendidik anak usia dini?. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan di atas, mata pelatihan ini mengajak saudara-saudara untuk menelaah dan memahami berbagai konsep dan prinsip-prinsip etika dan profesi pendidik Pendidikan Anak Usia Dini. Pada bagian berikutnya akan diuraikan materi-materi tentang hakikat profesi, profesi dalam bidang pendidikan anak usia dini, permasalahan profesi pendidik anak usia, dini, upaya mengatasi permasalahan profesi pendidik anak usia dini, serta pengembangan profesi pendidik pendidikan anak usia dini. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"> </span><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"> </span></b></div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">II. Deskripsi Materi </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">A. Hakikat Profesi </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">1. Pengertian Profesi </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Pembahasan tentang profesi melibatkan istilah-istilah lain yang berkaitan, yaitu profesi, profesional, profesionalisme, profesionalisasi, dan profesionalitas. Agar saudara-saudara dapat memahami perbedaan diantara istilah-istilah tersebut, pada bagian ini akan dijelaskan secara singkat pengertian-pengertian profesi, profesional, profesionalisme, profesionalisasi, dan profesionalitas. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Istilah “profesi” menunjuk pada suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab, dan kesetiaan terhadap pekerjaan tersebut. Secara teori, suatu profesi tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang yang tidak dilatih dan dididik atau disiapkan untuk menekuni pekerjaan tersebut. Profesi sebagai dokter tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak dilatih atau tidak pemperoleh pengalaman pendidikan kedokteran; profesi sebagai perawat tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak memperoleh pendidikan keperawatan, profesi sebagai polisi tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak memperoleh pelatihan dan pendidikan kepolisian, demikian pula profesi sebagai guru tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak memperoleh pendidikan keguruan. Dan secara lebih khusus, profesi sebagai pendidik anak usia dini tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak memperoleh pendidikan yang sesuai dengan bidang pendidikan anak usia dini. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Profesional menunjuk pada dua hal. Pertama, penampilan seseorang yang sesuai dengan tuntutan yang seharusnya. Misalnya, “dia sangat profesional dalam melakukan tugasnya sebagai tutor kelompok bermain”; akan tetapi bisa juga menunjuk pada orangnya. “dia seorang profesional” (apakah sebagai dokter, jaksa, hakim, insinyur, atau guru). Profesionalisasi mengacu pada proses menjadikan seseorang sebagai profesional melalui pendidikan prajabatan dan atau dalam jabatan. Pendidikan prajabatan adalah upaya mempersiapkan sumber daya manusia sebelum mereka terjun ke dalam lapangan pekerjaan yang sesungguhnya, sedangkan pendidikan dalam jabatan adalah upaya pembinaan yang dilakukan terhadap mereka yang sudah memasuki dunia kerja sehingga kemampuannya meningkat. Misalnya penataran guru SD, pelatihan bagi tutor PAUD, dan sebagainya. Proses pendidikan ini biasanya dilakukan dalam waktu yang relative lama dan intensif. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Profesionalisme menunjuk pada derajat penampilan atau kinerja seseorang sebagai profesional atau penampilan suatu pekerjaan sebagai suatu profesi. Ada yang tingkat profesionalismenya tinggi, sedang, dan rendah. Profesionalisme juga mengacu pada sikap dan komitmen atau tanggung jawab anggota profesi untuk bekerja berdasarkan standar yang tinggi serta kode etik profesinya. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Pengertian profesi antara lain dikemukakan oleh Liebermann bahwa profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang diperoleh melalui latihan khusus yang memadai. Istilah latihan khusus yang memadai di sini sangat relatif karena Liberman tidak menentukan kekhususan lembaga dan jangka waktu yang tegas. Dengan demikian suatu profesi dapat diperoleh melalui lembaga pendidikan formal atau non formal, begitu pula waktunya. Sementara itu Dedi Supriadi (1998:95) mengemukakan “Profesi menunjuk pada suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab, dan kesetiaan terhadap pekerjaan tersebut”. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Dalam literatur yang lain dikemukakan bahwa profesi adalah suatu pernyataan atau janji terbuka bahwa seseorang akan mengabdikan dirinya kepada suatu jabatan atau pekerjaan dalam arti biasa, karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa profesi memiliki makna: </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">a. Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">b. Profesi adalah suatu pernyataan atau janji terbuka </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">b. Profesi mengandung unsur pengabdian, </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Menurut <i>World Confederation of Organization for Teaching Profession (WCOTP), </i>profesi adalah <i>s</i>uatu jabatan atau pekerjaan yang biasanya memerlukan persiapan yang relatif lama dan khusus pada tingkat pendidikan tinggi yang pelaksanaannya diatur oleh kode etik tersendiri, dan menuntut tingkat kearifan atau kesadaran serta pertimbangan pribadi yang tingi. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Berdasarkan pernnyataan WCOTP, batasan tentang profesi tampaknya lebih akademis dan formal, karena suatu pekerjaan sebagai sebuah profesi harus diperoleh melalui jenjang pendidikan tinggi yang dilaksanakan dalam waktu yang relatif lama, memiliki kode etik. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">2. Ciri-ciri Profesi </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Untuk memahami apakah suatu pekerjaan dapat dikatakan sebagai suatu profesi atau tidak, kita perlu memahami ciri-ciri profesi tersebut. Terdapat berbagai ciri-ciri profesi yang dikemukakan oleh para ahli. Liberman misalnya mengemukakan ciri-ciri profesi sebagai berikut: </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">a. Jabatan tersebut harus merupakan suatu layanan yang khas dan esensial serta dengan jelas dapat dibedakan dari jabatan lain. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">b. Untuk pelaksanaannya tidak sekedar diperlukan keterampilan (<i>skills</i>) tetapi juga kemampuan intelektual. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">c. Diperlukan suatu masa studi dan latihan khusus yang cukup lama. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">d. Para praktisinya secara individual atau kelompok memiliki otonomi dalam bidangnya. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">e. Tindakan dan keputusannya dapat diterima oleh para praktisi yang bertangung jawab. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">f. Layanan tersebut tidak semata-mata untuk kepentingan ekonomi, tetapi sebuah pengabdian </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">g. Memiliki suatu kode etik </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">World Confederation of Organization for Teaching Profession (WCOTP), </span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">secara mengemukakan cirri-ciri profesi sebagai berikut: </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">a. Profesi adalah panggilan jiwa </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">b. Fungsinya telah terumuskan dengan jelas </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">c. Menetapkan persyaratan-persyaratan minimal untuk dapat melakukannya (kualifikasi pendidikan, pengalaman, keterampilan) </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">d. Mengenakan disiplin kepada seluruh anggotanya dan biasanya bebas dari campur tangan kekuasaan luar. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">e. Berusaha meningkatkan status ekonomi dan sosial para anggotanya. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">f. Terbentuk dari disiplin intelektual masyarakat terpelajar dengan anggota-anggota dan terorganisasi</span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Mencermati ciri-ciri profesi sebagaimana diuraikan di atas, maka profesi adalah suatu pekerjaan yang mempunyai manfaat sosial karena diperlukan mengabdi kepada masyarakat. Profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan yang lama dan intensif serta dilakukan dalam lembaga tertentu yang secara sosial dapat dipertanggungjawabkan. Profesi didukung oelh suatu disiplin ilmu dan disiplin intelektual masyarakat terpelajar. Dalam profesi juga ada kode etik yang menjadi pedoman perilaku anggotanya beserta sangsi yang jelas dan tegas terhadap pelanggar kode etik. Kode etik tersebut merupakan standar moral atau standar tingkah laku yang dikenakan pada semua anggota profesi yang bersangkutan. Sebagai contoh profesi guru di Indonesia juga memiliki Kode Etik Guru Indonesia. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Sebagai konsekuensi dari layanan dan pengabdian yang diberikan kepada masyarakat, maka anggota profesi secara perorangan ataupun kelompok berhak memperoleh imbalan financial, namun imbalan hal tersebut bukanlah tujuan utama. Dalam rangka meningkatkan kemampuan profesional dan kesejahteraan para anggotanyanya, profesi juga memiliki wadah yang dapat menampung aspirasi, serta menghimpun suatu kekuatan anggota-anggotanya, yang disebut organisasi. Profesi guru di Indonsia memiliki organisasi PGRI, IGTKI, saat ini juga ada HIMPAUDI. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">3. Status Profesi Guru </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Status guru adalah martabat atau kedudukan guru yang dapat dilihat dari status akademik, status ekonomi, dan status organisasi. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">a. Status Akademik: </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Status akademik dapat diartikan bahwa martabat dan kedudukan guru dilihat persyaratan formal dan persyaratan substansial yang dimiliki oleh guru yang bersangkutan. Persyaratan formal berkaitan dengan latar belakang atau kualifikasi pendidikan guru tersebut, apakah guru tersebut berpendidikan SD, SLTP. SLTA, atau perguruan tinggi jenjang Diploma, </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">7 </span></div><div class="Default" style="page-break-before: always;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">S1, S2, atau S3 misalnya. Atau berapa banyak jenis pendidikan dan latihan yang telah diikuti oleh guru tersebut. Semakin tinggi tingkat pendidikan guru dan semakin banyak jenis pendidikan dan latihan yang pernah diikuti, maka semakin tinggi pula status akademik guru tersebut. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Persyaratan substansial berkaitan dengan tingkat kemampuan atau kompetensi yang dimiliki oleh guru tersebut. Misalnya menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, setiap guru harus memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Semakin mampu menunjukkan kompetensi-kompetensi dimaksud secara nyata dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru, maka semakin profesional pula guru tersebut. Berdasarkan kedua persyaratan tersebut, maka seorang guru tidak cukup berlatar belakang pendidikan yang tinggi tetapi juga harus didukung oleh tingkat kemampuan yang ditampilkannya. Demikian pula seorang guru kemampuan yang dimiliki harus ditopang oleh latar belakang pendidikan yang sesuai dan memadai. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">b. Status Ekonomi </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Status ekonomi dapat diartikan bahwa martabat dan kedudukan guru dilihat dari penghasilan dan penghargaan yang diterimanya serta tingkat kesejahteraan yang dirasakan oleh pendidik itu sendiri. Status ekonomi ini sangat penting karena melibatkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia yang dasar, yaitu kebutuhan pangan, kebutuhan sandang, dan kebutuhan papan atau perumahan. Akan tetapi tidak berarti bahwa kebutuhan manusia hanya meliputi kebutuhan dasar tersebut. A.H Maslow manusia mempunyai kebutuhan dasar yang urutannya sebagai berikut: </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">1) Kebutuhan fisiolgis yang pokok </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">2) Kebutuhan akan keselamatan dan rasa aman </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">3) Kebutuhan bergaul dengan sesamanya </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">4) Kebutuhan akan harga diri dan berposisi, dan </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">5) Kebutuhan untuk mewujudkan diri. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Status ekonomi terutama berkaitan dengan kebutuhan pertama dan kedua dalam urutan dan tingkat kebutuhan menurut Maslow. Hal yang perlu diperhatikan dalam menilai status ekonomi suatu profesi yang berkenaan dengan penghasilan, tidak hanya dilihat dari besarnya penghasilan yang diterimanya, tetapi juga perlu disesuaikan dengan standar kehidupan yang berlaku di suatu tempat dan kurun waktu tertentu. Penghasilan yang diterima guru, misalnya diperoleh dari gaji pokok, jenis tunjangan-tunjangan yang meliputi tunjangan suami/istri, tunjangan anak, tunjangan fungsional, dan tunjangan profesi. Di samping itu status ekonomi juga dapat dilihat dari fasilitas yang diterima oleh guru, misalnya hak cuti, hak mendapatkan asuransi kesehatan, hak mendapatkan pensiun, mendapatkan santunan kecelakaan dalam dan arena menjalankan tugas dan sebagainya. Apakah secara ekonomi para pendidik di kita sudah mendapatkan penghasilan, fasilitas dan penghargaan yang memadai? Ini adalah sebuah pertanyaan yang perlu direnungkan oleh kita bersama. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">c. Status Organisasi </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Martabat dan kedudukan guru dilihat dari eksistensi organisasi profesinya. Untuk melihat apakah suatu organisasi profesi itu eksis atau tidak kita dapat melihatnya berdasarkan dua criteria, ayitu criteria intern dan kriteria ekstern. Kriteria intern berkaitan dengan otonomi organisasi, yaitu keutuhan dan kemampuan organisasi profesi tersebut dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, misalnya meningkatkan kesejahteraan para anggotanya baik kesejahteraan lahir maupun kesejahteraan batin. Kesejahteraan lahir misalnya berkaitan dengan kemampuan organisasi profesi tersebut untuk meningkatkan penghasilan, sedangn organisasi profesi tersebut menjadi wadah untuk menampung aspirasi para anggotanya. Kriteria ekstern berkenaan dengan kemampuan organisasi profesi untuk melaksanakan fungsinya terhadap lingkungan. Misalnya kemampuannya untuk turut serta memberikan kontribusi tentang kebijakan-kebijakan pendidikan, serta kemampuan melaksanakan kerja sama dengan organisasi profesi lainnya baik dalam lingkup nasional maupun internasional. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">B. Profesi Tenaga Pendidik Anak Usia Dini </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">1. Ciri-ciri Profesional dalam Pendidikan Anak usia Dini </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Berdasarkan pasal 39 ayat 2 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Mengacu pada pasal tersebut, maka yang dimaksud dengan tenaga pendidik pada satuan pendidikan anak usia dini/program PAUD adalah mereka yang bertugas memfasilitasi proses pengasuhan dan pembelajaran pada anak usia dini pada program/lembaga PAUD, baik pada jalur pendidikan formal maupun non formal, serta memiliki komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini (Hasil Perumusan Semiloka Nasional PAUD, 2003:19). </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Berdasarkan rumusan di atas, jelas bahwa agar pendidikan anak usia dini lebih bermutu maka harus ditangani oleh tenaga pendidik yang profesional. Tugas dan pekerjaan membimbing anak usia dini yang profesional tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, tetapi harus dilakukan oleh pendidik yang profesional pula. Bagaimana karakteristik tenaga pendidik yang profesional itu? Janice Beaty (1994) mengemukakan bahawa tenaga pendidik anak usia dini yang profesional memiliki ciri-ciri sebagai berikut: </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">a. Memiliki komitmen terhadap profesinya </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Seorang pendidik anak usia dini yang profesional harus memiliki komitmen atau tanggung jawab yang besar terhadap tugas dan pekerjaannya. Komitmen atau tanggung jawab tersebut antara lain ditunjukkan dengan mendahulukan kepentingan anak yang menjadi asuhannya dari pada mendahulukan kepentingan pribadinya. Misalnya setelah selesai mengajar di sebuah kelompok bermain, seorang guru bermaksud akan menghadiri seminar, tetapi tiba-tiba ada orang tua anak yang mau berkonsultasi dengan guru itu berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi anaknya. Seorang pendidik yang profesional pasti akan mendahulukan untuk melayani orang tua anak sebelum menghadiri seminar yang te;ah direncanakannya. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">b. Berperilaku etis </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Pendidik anak usia dini harus berperilaku etis atau sopan dan santun terhadap anak dan keluarganya di mana pun dan kapan pun. Misalnya seorang guru anak usia dini tidak menceriterakan kelemahan-kelemahan anak kepada orang tuanya di hadapan anak itu sendiri, atau menceriterakan kekurangan seorang anak kepada anak lain. Demikian pula seorang guru anak usia dini harus berperilaku sopan dan santun terhadap keluarga anak itu sendiri. Misalnya tidak menceriterakan kelemahan orang tua anak kepada orang tua anak yang lain. Dengan demikian pendidik anak usia dini harus bisa menjaga rahasia dan menghargai anak dan keluarganya, sehingga mereka merasa nyaman. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">c. Memiliki dasar pengetahuan dalam bidangnya </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Pendidik anak usia dini harus memiliki dasar-dasar pengetahuan di bidang yang menjadi tugas dan pekerjaannya. Dasar-dasar pengetahuan yang harus dimiliki oleh pendidik anak usia dini antara lain: pengetahuan tentang perkembangan dan cara belajar anak, strategi pembelajaran anak usia dini, evaluasi perkembangan anak, pengetahuan tentang kesehatan dan gizi anak, alat permainan dan sumber belajar bagi anak, kurikulum anak usia dini, dan sebagainya. Tanpa memiliki dasar pengetahuan yang emadai, seorang pendidikan anak usia dini tidak mungkin dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Semua jenis pengetahuan tersebut akan memperluas wawasan guru </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">d. Telah memperoleh dan menyelesaikan beberapa bentuk pelatihan </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan pendidikan anak usia dini sangat penting diikuti oleh pendidik anak usia dini, karena hal ini akan menambah dan memperluas wawasan dan keterampilan yang menjadi bidang tugasnya. Upaya memperluas dan meningkatkan wawasan dan keterampilan tersebut dapat dilakukan melalui jalur formal maupun jalur non formal. Apalagi saat ini pendidikan anak usia dini mulai mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari pemerintah dan masyarakat sehingga pendidikan dan latihan, forum-forum seminar, dan lokakarya juga banyak diselenggarakan. Hal ini sebaiknya menjadi jalan bagi pendidik anak usia dini untuk selalu terus meningkatkan kemampuannya. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">e. Telah memberikan berbagai bentuk layanan pendidikan anak usia dini </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Pendidik anak usia dini yang profesional tidak hanya memiliki pengalaman pendidikan dan latihan, tetapi juga telah memberikan layanan yang berkaitan dengan pendidikan anak usai dini. Misalnya sebagai tutor kelompok bermain, sebagai pengelola PAUD, sebagai konsultan, pemerhati anak, dan sebagainya. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Di samping ciri-ciri di atas, kita perlu juga memperhatikan kebijakan pemerintah berkaitan dengan tenaga pendidik anak usia dini. Pasal 29 ayat 1 Standar Nasional Pendidikan mempersyaratkan bahwa tenaga pendidik pada pendidikan anak usia dini memiliki: </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">a. Kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1). </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;"></span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">b. Latar belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan anak usia dini, kependidikan lain, atau psikologi; dan </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">c. Sertifikat profesi guru untuk PAUD </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Ayat di atas menunjukkan bahwa saat ini pemerintah menaruh perhatian yang besar terhadap pentingnya pendidikan anak usia dini, sebab pengalaman pendidikan pada masa usia dini akan menjadi dasar bagi pendidikan pada tahap-tahap selanjutnya. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">2. Kompetensi Tenaga Pendidik Anak Usia Dini </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Untuk menjadi pendidik yang profesional di bidang pendidikan anak usia dini terdapat berbagai kompetensi yang harus dimiliki. Apakah yang dimaksud dengan kompetensi? “Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kompetensi dapat dikenali melalui sejumlah indikatornya yang dapat diukur dan diamati. Kompetensi dapat dicapai melalui pengalaman belajar yang dikaitkan dengan bahan kajian dan bahan pelajaran secara kontekstual” (Kurikulum 2004). Menurut Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 28 ayat 3, kompetensi pendidik sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">a. </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Kompetensi Pedagogik </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">b. </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Kompetensi Kepribadian </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">c. </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Kompetensi Profesional </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">d. </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Kompetensi Sosial </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">a. Kompetensi pedagogik berkaitan dengan kemampuan tenaga pendidik untuk menjadi teladan bagi anak, kemampuan menginternalisasikan nilai-nilai dalam tindakannya, menjadikan kasih sayang sebagai dasar dalam mendidik anak, memiliki tanggung jawab </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;"></span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">yang tinggi terhadap anak, menampilkan hubungan kewibawaan antara dirinya dengan anak didi. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">b. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan pendidik untuk menampilkan pribadinya secara utuh, antara lain meliputi </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">1) Siap mendengarkan anak untuk memahami keluhan dan perasannya </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">2) Menggunakan komunikasi personal baik secara lisan (verbal (lisan) maupun dengan tindakan (non verbal) melindungi anak tanpa mengorbankan spontanitas dan kegembiraannya </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">3) Menghargai perbedaan dan keunikan anak, serta tanggap terhadap kesulitan yang dihadapi anak </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">4) Memiliki kepedulian, sikap empati, responsife, mampu memberi dorongan dan semangat kepada anak </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">5) Sabar dalam menghadapi setiap kesulitan </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">6) Membawa humor dan imajinasi ke dalam kelompok anak </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">7) Bertanggung jawab untuk memaksimalkan potensi anak dan keluarganya. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">c. Kompetensi profesional adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus ditampilkan pendidik dalam melaksanakan tugasnya secara khusus sebagai pendidik anak usia dini. Kompetensi ini antara lain meliputi: </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">1) Mengetahui dan mamahami karakteristik kebutuhan dan perkembangan anak, serta mampu menerapkannya dalam praktek </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">2) Memiliki berbagai pengetahuan dalam bidang pendidikan anak usia dini </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">3) Mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan dan cara belajar anak </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">4) Menggunakan pengetahuan tentang perkembangan anak untuk menciptakan lingkungan dan iklim belajar yang kondusif dan menantang </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">5) Merencanakan dan melaksanakan kurikulum yang berorientasi perkembangan (fisik-motorik, sosial-emosi, kognitif, kreavitas, bahasa) </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">6) Memahami tujuan dan manfaat penilaian bagi perkembangan anak </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">7) Memahami dan mampu mempraktekkan penilaian yang dapat dipertanggungjawabkan dalam bermitra dengan keluarga dan profesi lain </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">8) Menggunakan berbagai pendekatan dan strategi pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan anak </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">9) Mengembangkan kurikulum yang bermakna dan sesuai dengan karakteristik perkembangan dan kebutuhan anak </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">10) Bersikap kreatif, inovatif dan terbuka terhadap ide-ide baru. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">d. Kompetensi sosial antara lain meliputi: </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">1) Memahami anak dalam konteks keluarga, budaya, dan masyarakatnya </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">2) Memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang keluarga dan masyarakat </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">3) Mendukung dan memberdayakan keluarga dan masyarakat melalui hubungan timbale balik yang saling menghargai </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">4) Melibatkan keluarga dan masyarakat dalam mendukung perkembangan dan belajar anak </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">5) Mampu berkomunikasi, bekerja sama serta memanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada di lingkungan keluarga dan masyarakat baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Dalam prakteknya, tentu saja keempat jenis komptensi tersebut satu sama lain tidak dapat dipisahkan, akan tetapi merupakan suatu kesatuan yang integral dan utuh yang harus terinternalisasi dalam diri pendidik. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Di samping kompetensi-kompetensi sebagaimana dikemukakan di atas, menurut Janice (1994) pendidik anak usia dini perlu memiliki sejumlah keterampilan sebagai berikut: </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">a. Memelihara keselamatan kelas </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">b. Memelihara kesehatan kelas </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">c. Menata atau mengelola lingkungan belajar </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">d. Meningkatkan keterampilan fisik </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">e. Meningkatkan keterampilan kognitif (daya pikir) </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">f. Meningkatkan keterampilan kreatif (daya cipta) </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">g. Meningkatkan keterampilan sosial </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">h. Meningkatkan keterampilan komunikasi </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">i. Mengembangkan konsep diri yang positif </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">j. Memberikan bimbingan </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">k. Mengelola program </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">l. Meningkatkan keterlibatan keluarga </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">m. Meningkatkan profesionalisme </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">C. Permasalahan Profesi Pendidik PAUD </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Pendidikan anak usia dini memegang posisi yang sangat mendasar, karena pendidikan pada masa ini memberikan pengaruh yang sangat membekas pada perkembangan anak di fase-fase selanjutnya. Karena itu pendidikan anak usia dini perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh dari berbagai pihak. Sayangnya masih banyak permasalahan yang harus ditangani secara serius. Berkaitan dengan profesi tenaga pendidik PAUD ada beberapa permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian antara lain: </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">16 </span></div><div class="Default" style="page-break-before: always;"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">1. Masih sangat terbatasnya jumlah tenaga pendidik dan kependidikan untuk anak usia dini. Sementara jumlah anak usia dini yang belum tersentuh oleh layanan pendidikan anak usia dini pun masih banyak. Sampai tahun 2001 jumlah mereka (anak usia 0-6 tahun) yang belum terlayani diperkirakan sebanyak 19 juta anak atau 73% (EFA Indonesia 2001). </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">2. Kualifikasi pendidikan tenaga pendidik yang sudah ada relatif masih belum memenuhi persyaratan. Layanan-layanan PAUD sebagian besar dilakukan oleh tenaga pendidik dengan kualifikasi pendidikan dengan kemampuan dasar yang bervariasi. Di lihat dari latar belakang pendidikan masih banyak tenaga pendidik anak usia dini (khususnya PAUD non formal yang berlatar belakang pendidikan SLTA ke bawah), sementara Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 mempersyaratkan bahwa pendidik pada pendidikan anak usia dini memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1). Dengan demikian tenaga pendidik anak usia dini masih perlu ditingkatkan kualifikasinya sampai memenuhi tuntutan yang dipersyaratkan. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Rendahnya kualitas kemampuan tenaga pendidik anak usia dini ini berimplikasi terhadap rendahnya kualitas pendidikan dan pembelajaran yang diselenggarakan di lembaga-lembaga PAUD. Sebagai contoh hingga saat ini masih terjadi praktik-praktik pendidikan anak usia dini yang dipandang kurang tepat sehingga menimbulkan banyak kritik. Misalnya pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran yang terlalu akademis, terstruktur dan kaku; atau kegiatan pembelajaran yang lebih menekankan pada membaca, menulis, dan berhitung; sementara di sisin lain masih banyak aspek perkembangan anak yang belum mendapatkan perhatian yang seimbang seperti pengembangan kreativitas, kemandirian, pengembangan konsep diri yang positif, pengendalian diri, serta perilaku-perilaku positif lainnya. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Terjadinya kekeliruan dalam praktek pendidikan dan pembelajaran pada lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini ini, antara lain disebabkan karena begitu tingginya tuntutan dan tekanan faktor lingkungan terutama orang tua dan masyarakat serta masih kurangnya pemahaman dan pandangan para pendidik sendiri tentang makna pendidikan anak usia dini. Masyarakat memandang bahwa pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang diselenggarakan sebagai penyiapan sekolah dasar, sehingga dengan pandangannya seperti itu pendidikan anak usia dini lebih berfungsi sebagai penyiapan anak untuk menguasai keterampilan membaca, menulis, dan berhitung. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">3. Seiring dengan masih rendahnya kualifikasi dan kemampuan tenaga pendidik anak usia dini, penghargaan masyarakat terhadap pendidik PAUD sebagai suatu profesi pun belum menggembirakan. Bahkan masih adanya kecenderungan anggapan bahwa mengajar di lembaga PAUD adalah pekerjaan yang gampang, sehingga dapat dilakukan oleh siapa pun, yang penting ada kemauan. Akibatnya pekerjaan sebagai pendidik PAUD dipandang sebagai pekerjaan yang dapat dibayar dengan murah. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">4. Masih terbatasnya jumlah perguruan tinggi yang memiliki jurusan/program studi khusus untuk pendidikan anak usia dini dan terbatasnya penelitian di bidang pendidikan ini. Perguruan Tinggi di Indonesia yang pernah menyelenggarakan program Diploma II PGTK saat ini sedang mengalami masa transisi berkaitan dengan keluarnya Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang mempersyaratkan tenaga pendidik anak usia dini minimal harus berkualifikasi pendidikan S-1 dari program studi yang relevan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi sudah mengeluarkan rambu-rambu penyelenggaraan Pembukaan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD). Ini memberikan peluang pada Perguruan Tinggi yang telah menyelenggarakan pendidikan diploma dua (D-II) PGTK untuk mengubah namanya, sehingga lulusannya tidak hanya terbatas untuk memasuki lapangan pekerjaan di lembaga PAUD formal (TK dan RA) tetapi juga merambah ke PAUD non formal. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">5. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga pendidik PAUD masih terbatas dan masih kurang intensif. Dibandingkan dengan lembaga-lembaga PAUD formal (TK dan RA), keberadaan lembaga PAUD non formal relatif masih muda, karena pelaksanaan PAUD non formal secara kelembagaan baru dimulai pada tahun 2001 dengan dibukanya Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia (PADU) yang ada di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (Ditjen PLSP). Pada tahun 1999 IKIP Bandung (sekarang Universitas Pendidikan Indonesia) pernah diberi kepercayaan untuk mendidik sejumlah 108 calon guru PAUD non formal melalui pendidikan Program D-II PGTK, dan setelah lulus mereka ditempatkan di daerahnya masing-masing (Pandeglang, Tangerang, Indramayu, dan Lebak) untuk menjadi tenaga pendidik PAUD non formal (Kelompok Bermain). </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">6. HIMPAUDI sebagai salah wadah yang dapat menampung aspirasi tenaga pendidik PAUD, belum menjadi organisasi profesional yang kokoh dan kuat. Hal ini dapat dimaklumi karena usianya yang relatif masih baru. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Penampilan masalah-masalah tersebut diharapkan dapat menyadarkan kita semua, agar kita semua berupaya mengatasinya.</span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">D.</span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"> <b>Upaya Mengatasi Permasalahan Profesi Pendidik PAUD </b></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Pada bagian sebelumnya anda telah membaca uraian tentang permasalahan profesi tenaga pendidik PAUD. Pada bagian ini anda diajak untuk mencermati bagaimana upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Permasalahan profesi pendidik pendidikan anak usia dini terutama berkaitan dengan kuantitas (jumlah), kualitas (mutu), relevansi (kesesuaian antara keahlian dengan kebutuhan lapangan) baik menyangkut kuantitas, kualifikasi pendidikan, maupun kualitasnya, penyelenggaraan pendidikan prajabatan, dan penyelenggaraan pendidikan dalam jabatan, serta masalah organisasi profesi PAUD. Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi beberapa permasalahan tersebut adalah: </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">1. Memberdayakan sumber daya manusia yang potensial yang ada di daerah setempat. Latar belakang pendidikan calon pendidik juga harus menjadi pertimbangan, karena penanganan anak usia dini yang berkualitas tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang. Yang berlatar belakang pendidikan sarjana mungkin masih sangat langka, karena itu warga masyarakat yang berpendidikan SLTA dapat menjadi prioritas, yang penting mereka punya keinginan dan motivasi untuk memajukan pendidikan anak usia dini di daerahnya. Namun sebelum terjun mejadi pendidik, mereka perlu mendapatkan pelatihan yang intensif sehingga mereka memiliki bekal untuk bekerja di bidang tersebut. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">2. Untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan pendidik yang saat ini sudah menekuni bidang pendidikan anak usia dini, perlu ada penyenggaraan pendidikan dan latihan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Pendidikan dan latihan tersebut sebaiknya dilaksanakan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang memiliki program studi yang relevan, Misalnya PG PAUD. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">3. Berkaitan dengan masih rendahnya penghargaan masyarakat terhadap pendidik PAUD, hendaknya pemerintah memfasilitasi dan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para tenaga pendidik tersebut untuk dapat meningkatkan kualifikasinya melalui jenjang pendidikan S1 dalam program studi yang relevan. Dengan adanya peningkatan kualifikasi pendidikan ini, maka tenaga pendidik PAUD memiliki posisi yang sejajar dengan tenaga pendidik pada jenjang-jenjang pendidikan yang lebih tinggi (SD, SLTP, PAUD formal yang pada gilirannya akan meningkatkan pengakuan dan penghargaan masyarakat terhadap mereka. Peningkatan kualifikasi pendidikan tersebut tentu harus dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan yang lebih layak. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">4. Dalam kaitannya dengan masih terbatasnya jumlah perguruan tinggi yang memiliki jurusan khusus pendidikan anak usia dini, pemerintah hendaknya memberikan peluang yang lebih besar dan mempermudah perizinan pembukaan program studi pendidikan anak usia dini. Dengan dibukanya peluang ini maka akses warga masyarakat khususnya lulusan SLTA untuk memasuki program studi pendidikan anak usia dini akan semakin mudah. Disamping membuka program regular, LPTK pun hendaknya diberi peluang untuk membuka program non regular, mislanya “dual modes” (sistem pembelajaran melalui dua cara yaitu modul dan tutorial). </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">5. Pendidikan dan pelatihan berjenjang merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan tenaga pendidik PAUD. Namun tentu saja penyelenggaraan pendidikan jenis ini harus setara dengan penyelenggaraan jenjang S1 reguler baik dari substansi programnya maupun dari bobot atau jam pelatihannya sehingga keikutsertaan mereka dalam pendidikan dan pelatihan ini dapat dipertanggungjawabkan jika mereka akan mengikuti studi lanjut dalam jalur pendidikan formal. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">6. Perlu ada sosialisasi yang lebih luas dan intensif tentang organisasi profesi PAUD kepada para pendidik PAUD (formal dan non formal), sehingga keberadaan organisasi ini dapat memberdayakan dan mengeksistensikan mereka secara optimal. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">E. Upaya Pengembangan Profesi Pendidikan PAUD </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Pengembangan profesi tenaga pendidik PAUD secara garis besar dapat dilakukan melalui dua macam jalur, yaitu jalur individual, dan jalur kelembagaan. Jalur individual adalah usaha pengembangan profesi yang dilakukan oleh setiap orang baik secara langsung maupun tidak langsung melaksanakan pekerjaan dan tugas sebagai pendidik (guru, tutor, fasilitator atau sebutan lainnya). Sedangkan jalur kelembagaan adalah upaya pengembangan profesi pendidik PAUD yang diselenggarakan melalui lembaga pendidikan formal, non formal, dan organisasi profesi. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">1. Pengembangan melalui jalur individual </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Upaya-upaya individual yang dapat dilakukan pendidik PAUD dalam mengembangkan kemampuan profesional, antara lain dengan jalan: </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">a. Belajar mencintai pekerjaan sebagai pendidik (guru, tutor, fasilitator). Ini berarti bahwa guru belajar mencari hal-hal yang positif dari pekerjaannya sebagai pendidik, kemudian mensyukuri pekerjaan tersebut. Mencintai pekerjaan dapat terjadi bila kita merasa dekat dan akrab dengan pekerjaan itu, lalu menghayati makna pekerjaan itu bagi diri sendiri, bagi anak didik, bagi masyarakat dan bagi agama. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">b. Membaca majalah, jurnal, artikel, dan surat kabar yang relevan dengan pendidikan anak usia dini. Kehidupan mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam segala bidang termasuk bidang pendidikan. Karena itu agar para pendidik tidak tertinggal oleh perkembangan dunia pendidikan anak usia dini, maka pendidik perlu mengikuti perkembangan tersebut secara kritis dengan jalan membaca sumber-sumber bacaan yang tepat. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">c. Belajar melalui bekerja (<i>learning by doing</i>). Ini adalah cara yang sangat efektif untuk mengembangkan kemampuan profesional. Melalui bekerja para pendidik memperoleh pengalaman yang berharga. Darinya para pendidik juga dapat mengkaji apakah yang kita lakukan itu sudah tepat atau belum. Pengalaman-pengalaman tersebut dapat dijadikan dasar bagi para pendidik untuk memperbaiki kekeliruan dan kesalahan misalnya dalam merencanakan pembelajaran, menyajikan materi pembelajaran, menerapkan metode pembelajaran, memilih dan menggunakan media pembelajaran, serta mengevaluasi perkembangan anak. Dengan demikian ketepatan dalam bekerja dapat dijadikan dasar untuk memperkuat dan memantapkan pekerjaan tersebut. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">d. Menonton film-film yang relevan dengan bidang pendidikan anak usia dini. Dewasa ini sangat banyak film-film yang dikemas dalam <i>Video Compact Disk </i>(VCD) atau sejenisnya yang disajikan demikian menarik. Media seperti itu dapat menambah wawasan para pendidik untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">e. Belajar bersama kawan atau teman sejawat. Melalui pertemuan yang dapat dilakukan secara rutin dan berkala, para pendidik dapat membahas permasalahan yang ditemui di tempat kerja masing-masing. Dengan belajar bersama teman sejawat, kita juga dapat berbagi pengalaman yang berharga tentang masalah menghadapi anak, mengelola pembelajaran, menyusun program pembelajaran, dan sebagainya. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">f. Belajar melalui penataran, seminar, lokakarya, dan pelatihan bidang pendidikan anak usia dini. Melalui kegiatan-kegiatan seperti ini, para pendidik dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan keterampilan yang sangat penting bagi peningkatan kualitas pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran anak usia dini. Hasil-hasil pelatihan-pelatihan tersebut hendaknya dicoba diterapkan sesuai dengan kondisi lembaga PAUD masing-masing, atau disosialisasikan kembali kepada teman-teman yang tidak berkesempatan mengikutinya sehingga akan memantapkan wawasan dan keterampilan kita. Di samping itu juga memberikan manfaat kepada orang lain. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">g. Masuk sebagai anggota organisasi profesi, misalnya IGTKI, HIMPAUDI atau forum PAUD dan sebagainya. Melalui cara ini, para pendidik akan semakin lebih memantapkan profesinya sebagai pendidik. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">2. Pengembangan Melalui Jalur Kelembagaan </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Upaya-upaya pengembangan profesi pendidik PAUD non formal yang dapat dilakukan melalui jalur kelembagaan antara lain: </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">a. Dibukanya kesempatan yang lebih terbuka dan lebih luas bagi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) untuk menyelenggarakan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak usia Dini (PG-PAUD). </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">b. Lembaga Pendidikan Tenaga kependidikan (LPTK) yang telah menyelenggarakan program studi PG-PAUD hendaknya lebih mengintensifkan pelaksanaan proses pendidikan guru. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan lebih memantapkan kurikulumnya sehingga secara konsepsional atau teoritis sesuai dengan tingkat dan jenis kompetensi yang dibutuhkan oleh pihak lapangan. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">c. Lebih mengintensifkan kerja sama antar lembaga pendidikan prajabatan/persiapan, lembaga pelatihan/penataran dan lembaga PAUD sebagai medan kerja pendidik PAUD. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">d. Mengaitkan penyelenggaraan pelatihan/penataran dengan peningkatan kualifikasi pendidikan. Hasil pelatihan/penataran hendaknya dihargai seperti pendidikan persiapan, sehingga dapat dipergunakan untuk menentukan kewenangan akademis. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">e. Lebih banyak melakukan penelitian yang berkaitan dengan profesi pendidik PAUD, sehingga hasil temuannya dijadikan dasar untuk lebih mengembangkan profesi pendidik PAUD tersebut. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">3. Pengembangan Melalui Jalur Organisasi Profesi </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Upaya-upaya yang dapat dilakukan melalui jalur organisasi profesi antara lain: </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">a. Secara bertahap menguatkan keanggotaan organisasi profesi pendidik PAUD non formal. Secara bijaksana dan berangsur-angsur keanggotaan organisasi profesi pendidik PAUD non formal ditingkatkan sehingga mempunyai kualifikasi pendidikan formal jenjang S1 serta kemampuan nyata yang bertingkat perguruan tinggi. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">b. Secara berangsur-angsur dan bijaksana, diusahakan agar kode etik guru mampu menjiwai kehidupan profesional guru. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">c. Organisasi profesi hendaknya lebih intensif untuk meningkatkan usaha memperkaya kegiatan forum-forum ilmiah yang membahas masalah-masalah profesional pendidikan anak usia dini dan upaya pemecahannya. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Demikianlah upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mengembangkan profesi pendidik PAUD non formal. Mudah-mudahan uraian ini dapat memperluas pemahaman peserta pelatihan dalam rangka </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">mengembangkan kemampuan profesional di bidangnya. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">III. Rangkuman </span></b></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Pada hakikatnya profesi suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian khusus, tanggung jawab, dan kesetiaan dan pengabdian terhadap pekerjaan tersebut. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Profesi memiliki ciri-ciri: a. Suatu pekerjaan yang didasakan atas panggilan jiwa, b. Fungsinya telah terumuskan dengan jelas, c. Untuk pelaksanaannya tidak sekedar diperlukan keterampilan (<i>skills</i>) tetapi juga kemampuan intelektual, d. Diperlukan suatu masa studi dan latihan khusus yang cukup lama, e. Para praktisinya memiliki otonomi dalam bidangnya, f. Tindakan dan keputusannya dapat diterima oleh para praktisi yang bertangung jawab, g. Layanannya adalah suatu pengabdian, h. Memiliki suatu kode etik, dan i. memiliki organisasi profesi. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Status atau martabat dan kedudukan guru sebagai pendidik dapat dilihat dari status akademik, status ekonomi, dan status organisasi. Status akademik mempersyaratkan dua hal, yaitu persyaratan formal (latar belakang dan kualifikasi pendidikan), dan persyaratan substansial (kemmapuan). Status ekonomi berarti bahwa martabat dan kedudukan guru dilihat dari penghasilan dan penghargaan yang diterimanya serta tingkat kesejahteraan yang dirasakan oleh pendidik itu sendiri. Status organisasi berarti bahwa martabat dan kedudukan guru dilihat dari eksistensi organisasi profesinya yang mempersyaratkan kriteria intern (otonomi organisasi), dan kriteria ekstern (kemampuan organisasi profesi untuk melaksanakan fungsinya terhadap lingkungan). </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Tenaga pendidik pada satuan pendidikan anak usia dini/program PAUD adalah mereka yang bertugas memfasilitasi proses pengasuhan dan pembelajaran pada anak usia dini pada program/lembaga PAUD, baik pada jalur pendidikan formal maupun non formal, serta memiliki komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Tenaga pendidik anak usia dini yang profesional memiliki ciri-ciri: a. Memiliki komitmen terhadap profesinya, b. Berperilaku etis atau sopan dan santun terhadap anak dan keluarganya, c. Memiliki dasar pengetahuan dalam bidangnya, d. Telah memperoleh dan menyelesaikan beberapa bentuk pelatihan, e. Telah memberikan berbagai bentuk layanan pendidikan anak usia dini. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Tenaga pendidik pada pendidikan anak usia dini harus memiliki: a. Kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1), b. Latar belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan anak usia dini, kependidikan lain, atau psikologi; dan c. Sertifikat profesi guru untuk PAUD. Di samping itu, pendidik pada satuan pendidikan anak usia dini harus memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi Sosial. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Pendidik anak usia dini harus memiliki sejumlah keterampilan yang meliputi: memelihara keselamatan kelas, memelihara kesehatan kelas, menata atau mengelola lingkungan belajar, meningkatkan keterampilan fisik, meningkatkan keterampilan kognitif, meningkatkan keterampilan kreatif, meningkatkan keterampilan sosial, meningkatkan keterampilan berkomunikasi, mengembangkan konsep diri yang positif, memberikan bimbingan, mengelola program, meningkatkan keterlibatan keluarga, dan meningkatkan profesionalisme. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Terdapat beberapa permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian berkaitan dengan profesi tenaga pendidik PAUD non formal, antara lain: a. Masih sangat terbatasnya jumlah tenaga pendidik dan kependidikan untuk anak usia dini, b. Kualifikasi pendidikan tenaga pendidik yang sudah ada relatif masih belum memenuhi persyaratan, c. Penghargaan masyarakat terhadap pendidik PAUD sebagai suatu profesi pun belum menggembirakan, d. Masih terbatasnya jumlah perguruan tinggi yang memiliki jurusan khusus untuk pendidikan anak usia dini dan terbatasnya penelitian di bidang pendidikan ini, e. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga pendidik PAUD masih terbatas dan masih kurang intensif, f. organisasi profesional pendidik PAUD belum berkembang secara kokoh dan kuat. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut antara lain; a. Memberdayakan sumber daya manusia yang potensial yang ada di daerah setempat, b. Perlu ada penyenggaraan pendidikan dan latihan yang sesuai dengan kebutuhan pendidik PAUD, c. Pemerintah memfasilitasi para tenaga pendidik untuk dapat meningkatkan kualifikasinya melalui jenjang pendidikan S1 dalam program studi yang relevan, d. Pemerintah memberikan peluang dan mempermudah perizinan pembukaan program studi PG-PAUD pada LPTK, e. Perlu adanya penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan berjenjang untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan tenaga pendidik PAUD dengan substansi dan bobot materi pelatihan yang dapat dipertanggungjawabkan, f. Perlu ada sosialisasi yang lebih luas dan intensif tentang organisasi profesi PAUD kepada para pendidik PAUD non formal, sehingga keberadaan organisasi ini dapat memberdayakan mereka secara optimal. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Pengembangan profesi tenaga pendidik PAUD non formal dapat dilakukan melalui jalur individual dan jalur kelembagaan. Pengembangan melalui jalur individual dapat dilakukan melalui: a. Belajar mencintai pekerjaan sebagai pendidik, b. Membaca majalah, jurnal, artikel, dan surat kabar yang relevan dengan PAUD, c. Belajar melalui bekerja <i>d. </i>Menonton film-film yang relevan dengan bidang e. Belajar bersama kawan, f. Belajar melalui penataran, seminar, lokakarya, dan pelatihan bidang PAUD. Masuk sebagai anggota organisasi profesi PAUD. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Pengembangan melalui jalur kelembagaan dapat dilakukan melalui upaya-upaya: a. Dibukanya kesempatan yang lebih terbuka dan lebih luas bagi LPTK untuk menyelenggarakan Program Studi PG-PAUD. LPTK yang telah menyelenggarakan program studi PG-PAUD hendaknya lebih mengintensifkan pelaksanaan proses pendidikan guru, c. Lebih mengintensifkan kerja sama antar lembaga pendidikan prajabatan/persiapan, lembaga pelatihan/penataran dan lembaga PAUD sebagai medan kerja pendidik PAUD, d. Mengaitkan penyelenggaraan pelatihan/penataran dengan peningkatan kualifikasi pendidikan, e. Lebih banyak melakukan penelitian yang berkaitan dengan profesi pendidik PAUD. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Pengembangan melalui jalur organisasi profesi dapat dilakukan mealui upaya-upaya: a. Secara bertahap menguatkan keanggotaan organisasi profesi pendidik PAUD non formal, b. Secara berangsur-angsur dan bijaksana, diusahakan agar kode etik guru mampu menjiwai kehidupan profesional guru, c. Organisasi profesi hendaknya lebih intensif untuk meningkatkan usaha memperkaya kegiatan forum-forum ilmiah yang membahas masalah-masalah profesional pendidikan anak usia dini dan upaya pemecahannya. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">IV. Latihan </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">a. Anda mungkin pernah mengikuti kegiatan-kegitan pelatihan, penataran, seminar, atau lokakrya yang berkaitan dengan pendidikan anak usia dini. Coba anda kemukakan pengetahuan dan keterampilan apakah yang pernah anda ikuti. Manfaat apa yang anda peroleh dari kegiatan tersebut dalam kaitannya dengan pengembangan profesi anda? </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">b. Dari beberapa jenis keterampilan yang harus dimiliki oleh pendidik PAUD non formal sebagimana dikemukakan di atas, keterampilan yang manakah yang sudah anda kuasai? Coba anda kemukakan hal-hal apakah yang pernah anda lakukan berkaitan dengan keterampilan yang anda kuasai tersebut. Keterampilan apa saja yang paling anda belum kuasai? Apa upaya yang akan lakukan agar anda mengusai keterampilan tersebut? </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">V. Tes Formatif </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">1. Apakah yang dimaksud dengan profesi, kemukakan ciri-ciri profesi tersebut !</span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">2. Status profesi pendidik dapat dilihat dari status akademik, status ekonomi, dan status organisasi. Jelaskan pengertian dari status profesi tersebut. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">3. Kemukakan ciri-ciri pendidik anak usia dini yang profesional sebagaimana dikemukakan oleh Janice Beaty! Berikan contohnya! </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">4. Berikan masing-masing sebuah contoh seorang pendidik yang menampilkan kompetensi pedagogik, kompetensi kpribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial! </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">5. Kemukakan sebuah permasalahan profesi pendidik PAUD non formal. Bagimana upaya mengatasinya? </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">6. Pengembangan profesi pendidik PAUD non formal dapat dilakukan melalui jalur individual dan jalur kelembagaan. Coba anda jelaskan upaya yang dapat ditempuh untuk megembangkan profesi pendidik PAUD melalui dua jalur tersebut. </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">VI. Glosarium </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Kode Etik: standar moral atau standar tingkah laku yang dikenakan kepada setiap anggota profesi </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Pendidikan Anak Usia Dini: pendidikan yang dislenggarakan bagi anak usia 0-8 tahun </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">PGRI: Persatuan Guru-Guru Republik Indonesia </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">IGTKI: Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">HIMPAUDI: Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Pendidikan prajabatan: upaya mempersiapkan sumber daya manusia sebelum mereka terjun ke dunia kerja </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Pendidikan dalam jabatan: upaya pembinaan yang diberikan kepada mereka yang sudah menekuni dunia kerja’ </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">30 </span></div><div class="Default" style="page-break-before: always;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Profesi: suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab, dan kesetiaan terhadap pekerjaan tersebut </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Profesional: penampilan seseorang yang sesuai dengan tuntutan yang seharusnya </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Profesionalisasi: proses menjadikan seseorang sebagai profesional melalui pendidikan prajabatan dan atau dalam jabatan. </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Profesionalisme: derajat penampilan atau kinerja seseorang sebagai profesional, penampilan suatu pekerjaan sebagai suatu profesi </span></div><div class="Default"><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">World Confederation of Organization for Teaching Profession</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">: Konfederasi Organisasi Profesi Guru Dunia </span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">VII. Daftar Pustaka </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><br />
</div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Beaty, Janice. (1994). <i>Skills for Preschool Teacher. </i></span></div><div class="Default"><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Konseptualisasi dan Pemetaan Tatanan Kebijakan serta Sistem dan Program Pendidikan Anak Dini Usia: Hasil Perumusan Seminar dan Lokakarya Nasional Pendidikan Anak Dini Usia. </span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">(2003). Bandung Kerjasama DITJEN PLSP Depdiknas dengan Universitas Pendidikan Indonesia </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Jalal, Fasli. (2003). <i>Kebijakan Pembinaan Anak Usia Dini di Indonesia: </i>Bahan Seminar dan Lokakarya Nasional Pendidikan Anak Dini Usia: Bandung: Kerjasama DITJEN PLSP Depdiknas dengan Universitas Pendidikan Indonesia </span></div><div class="Default"><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan </span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Solehuddin, M. (2000). <i>Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah</i>. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Supriadi, Dedi. (1998). <i>Meningkatkan Citra dan Martabat Guru</i>. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa </span></div><div class="Default"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Tim Dosen Mata Kuliah Dasar-Dasar Kependidikan. (1987). <i>Dasar- dasar Pengembangan Guru dan Profesinya dalam Dasar-dasar Kependidikan. </i>Bandung: IKIP Bandung </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">31 </span></div><div class="MsoNormal"><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt; line-height: 115%;">Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) 2003 (UU RI No. 20 TH. 2003). </span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.5pt; line-height: 115%;">Jakarta: Sinar Grafika</span></div>ANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2557315631817675171.post-15977979274306686262010-11-19T09:43:00.001+07:002010-11-19T09:44:46.242+07:00PENGELOLAAN BELAJAR DAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">pertumbuhan dan perkembangan anak berdasarkan standar perkembangan dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">perkembangan dasar (SPPD) anak usia dini yang dikategorikan dalam</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">kelompok umur sebagai acuan normatif.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. Prinsip –prinsip Pengembangan Kurikulum</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pengembangan kurikulum hendaknya memperhatikan beberapa prinsip</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">berikut ini:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">· </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Relevansi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kurikulum anak usia dini harus relevan dengan kebutuhan dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">perkembangan anak secara individu</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">· </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Adaptasi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kurikulum anak usia dini harus memperhatikan dan mengadaptasi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">perubahan psikologis, IPTEK, dan Seni.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">· </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kontinuitas</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kurikulum anak usia dini harus disusun secara berkelanjutan antara satu</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">tahapan perkembangan ke tahapan perkembangan berikutnya dalam</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">rangka mempersiapkan anak memasuki pendidikan selanjutnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">· </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fleksibilitas</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kurikulum anak usia dini harus dipahami, dipergunakan dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">dikembangakan secara fleksibel sesuai dengan keunikan dan kebutuhan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">anak serta kondisi lembaga penyelenggara</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">· </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kepraktisan dan Akseptabilitas</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kurikulum anak usia dini harus memberikan kemudahan bagi praktisi dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pendidikan pada anak usia dini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">· </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kelayakan (feasibility)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kurikulum anak usia dini harus menunjukkan kelayakan dan keberpihakan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">pada anak usia dini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">· </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Akuntabilitas</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kurikulum anak usia dini harus dapat dipertanggungjawabkan pada</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">masyarakat sebagai pengguna Jasa pendidikan anak usia dini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. Pendekatan Pengembangan Kurikulum</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pengembangan kurikulum anak usia dini juga harus memperhatikan berbagai</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">pendekatan berikut ini:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3.1. Pendekatan Holistik dan Terpadu</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pengembangan kurikulum dan isi program didalamnya hendaknya dapat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">mempertimbangkan berbagai aspek perkembangan, potensi kecerdasan jamak</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">serta berbagai aspek kebutuhan anak usia dini lainnya seperti kesehatan dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">gizi secara holistik dan terpadu. Sebagai konsekuensinya, identifikasi dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">pemetaan kompetensi harus disusun dan diorganisasikan sesuai dengan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">perkembangan dan analisis kebutuhan anak usia dini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3.1. Pendekatan Ragam budaya (Multiculture approach)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pengembangan kurikulum anak usia dini harus memperhatikan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">lingkungan sosial dan budaya yang ada di sekitar anak, maupun yang mungkin</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">dialami anak pada perkembangan berikutnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pendekatan multibudaya akan memberikan konsekuensi pentingnya cakupan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">isi program yang dihadapi untuk mengakomodasi pemahaman anak pada</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">kebiasaan, budaya dalam lingkungan keluarga, masyarakat dan budaya-budaya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">lain yang terdapat di Indonesia maupun budaya global.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3.2. Pendekatan Konstruktivisme (Constructivism Approach)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kurikulum anak usia dini hendaknya mengacu pada pendekatan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">konstruktivisme yang beranggapan bahwa anak membangun sendiri</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">pengetahuannya. Untuk itu isi program dalam kurikulum harus dapat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">memberikan peluang bagi anak untuk belajar sesuai dengan minat, motivasi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">dan kebutuhannya. Hal ini akan berdampak pada proses pembelajaran yang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">berpusat pada anak, yang diwarnai dengan adanya kebebasan untuk</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">bereksplorasi dalam rangka mencari dan menemukan sendiri pengetahuan dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">keterampilan yang diminatinya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3.3. Pendekatan kurikulum bermain kreatif (Play based curriculum approach)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Filosofi dan teori kurikulum bermain kreatif didasarkan pada 4 (empat)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">hal, yaitu: (1) bagaimana anak membangun kemampuan sosial dan emosional,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(2) bagaimana anak belajar untuk berpikir, (3) bagaimana anak</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">mengembangkan kemampuan fisik serta (4) bagaimana anak berkembang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">melalui budayanya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4. Karakteristik Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pengembangan kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini memiliki karakteristik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Kurikulum PAUD merupakan program pembelajaran PAUD yang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">mengacu pada Standar Perkembangan dan Perkembangan Dasar yang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. Kurikulum PAUD dilaksanakan secara terpadu dengan memperhatikan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">kebutuhan dan kepentingan terbaik anak serta memperhatikan kecerdasan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. Kurikulum PAUD dilaksanakan secara fleksibel sesuai dengan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">karakteristik ruang lingkup dan jenis PAUD.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4. Kurikulum PAUD dilaksanakan berdasarkan prinsip bermain sambil</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">belajar dan belajar seraya bermain dengan memperhatikan perbedaan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">bakat, minat, dan kemampuan masing-masing anak, sosial budaya, serta</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">kondisi dan kebutuhan masyarakat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">5. Standar Perkembangan disusun dan dilaksanakan dengan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">mengintegrasikan kebutuhan anak terhadap kesehatan , gizi, dan stimulasi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">psikososial, termasuk kesejahteraannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
<a name='more'></a><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">RAMBU-RAMBU</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Standar kompetensi / perkembangan ini merupakan acuan bagi pendidik dalam</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">menyusun program kegiatan atau perencanaan pembelajaran untuk mencapai</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">optimalisasi perkembangan anak.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. Standar kompetensi /perkembangan ini dirancang untuk melayani anak sesuai</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">dengan tahapan usianya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. Standar perkembangan ini dirancang sebagai acuan assessment perkembangan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">anak.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4. Standar kompetensi /perkembangan ini dirancang untuk akuntabilitas pada</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">masyarakat dan orangtua khususnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">5. Standar kompetensi /perkembangan ini merupakan standar perkembangan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">minimal. Pendidik dapat memberikan pengayaan apabila anak telah menguasai</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">kemampuan pada tahap perkembangannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">6. Penggunaan standar kompetensi / perkembangan ini bersifat fleksibel yang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">disesuaikan dengan lingkungan sosial dan budaya anak.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">HAKIKAT PENDIDIKAN ANAK USIA DINI</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Pengertian</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">pendidikan lebih lanjut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. Tujuan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Secara umum tujuan pendidikan anak usia dini adalah mengembangkan berbagai</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">diri dengan lingkungannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. Prinsip-Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dalam melaksanakan Pendidikan anak usia dini hendaknya menggunakan prinsipprinsip</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">a. Berorientasi pada Kebutuhan Anak</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada kebutuhan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">anak. Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan baik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">perkembangan fisik maupun psikis, yaitu intelektual, bahasa, motorik, dan sosio</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">emosional.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">b. Belajar melalui bermain</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bermain merupakan saran belajar anak usia dini. Melalui bermain anak diajak</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">untuk bereksplorasi, menemukan, memanfaatkan, dan mengambil kesimpulan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">mengenai benda di sekitarnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">c. Lingkungan yang kondusif</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa sehingga menarik dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">menyenangkan dengan memperhatikan keamanan serta kenyamanan yang dapat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">mendukung kegiatan belajar melalui bermain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">d. Menggunakan pembelajaran terpadu</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pembelajaran pada anak usia dini harus menggunakan konsep pembelajaran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">terpadu yang dilakukan melalui tema. Tema yang dibangun harus menarik dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">dapat membangkitkan minat anak dan bersifat kontekstual. Hal ini dimaksudkan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas sehingga</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">pembelajaran menjadi mudah dan bermakna bagi anak.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">e. Mengembangkan berbagai kecakapan hidup</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mengembangkan keterampilan hidup dapat dilakukan melalui berbagai proses</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">pembiasaan. Hal ini dimaksudkan agar anak belajar untuk menolong diri sendiri,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">mandiri dan bertanggungjawab serta memiliki disiplin diri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">f. Menggunakan berbagai media edukatif dan sumber belajar</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Media dan sumber pembelajaran dapat berasal dari lingkungan alam sekitar atau</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">bahan-bahan yang sengaja disiapkan oleh pendidik /guru.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">g. Dilaksanakan secara bertahap dan berulang –ulang</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pembelajaran bagi anak usia dini hendaknya dilakukan secara bertahap, dimulai</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">dari konsep yang sederhana dan dekat dengan anak. Agar konsep dapat dikuasai</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">dengan baik hendaknya guru menyajikan kegiatan-kegiatan yang berluang .</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">STANDAR KOMPETENSI ANAK USIA DINI</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">A. Pengertian</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Standar kompetensi anak usia dini adalah standar kemampuan anak usia 0-6 tahun</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">yang didasarkan pada perkembangan anak. Standar kompetensi ini digunakan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">sebagai acuan dalam mengembangkan kurikulum anak usia dini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">B. Standar Kompetensi Anak Usia Dini</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Standar kompetensi anak usia dini terdiri atas pengembangan aspek-aspek sebagai</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">berikut: a. Moral dan nilai-nilai agama, b. Sosial, emosional, dan kemandirian, c.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bahasa, d. Kognitif, e. Fisik/Motorik, dan f. Seni.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">PENGEMBANGAN KURIKULUM</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">A. Pengertian</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">bahan belajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengaraan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">B. Prinsip-prinsip Pengembangan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Bersifat komperhensif</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kurikulum harus menyediakan pengalaman belajar yang meningkatkan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">perkembangan anak secara menyeluruh dalam berbagai aspek perkembangan .</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. Dikembangkan atas dasar perkembangan secara bertahap.</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kurikulum harus menyediakan berbagai kegiatan dan interaksi yang tepat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">didasarkan pada usia dan tahapan perkembangan setiap anak. Program</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">menyediakan berbagai sarana dan bahan untuk anak dengan berbagai kemampuan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. Melibatkan orang tua</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Keterlibatan orang tua sebagai pendidik utama bagi anak. Oleh karena itu peran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">orang tua dalam pendidikan anak usia dini sangat penting dalam pelaksanaan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">pendidikan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4. Melayani kebutuhan individu anak.</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kurikulum dapat mewadahi kemampuan, kebutuhan,minat setiap anak.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">5. Merefleksikan kebutuhan dan nilai masyarakat</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kurikulum harus memperhatikan kebutuhan setiap anak sebagai anggota dari</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">keluarga dan nilai-nilai budaya suatu masyarakat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">6. Mengembangkan standar kompetensi anak</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kurikulum yang dikembangkan harus dapat mengembangkan kompetensi anak.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Standar Kompetensi seabagi acuan dalam menyiapkan lingkungan belajar anak.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">7. Mewadahi layanan anak berkebutuhan khusus</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kurikulum yang dikembangkan hendaknya memperhatikan semua anak termasuk</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">anak-anak yang berkebutuhan khususus.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">8. Menjalin kemitraan dengan keluarga dan masyarakat</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kurikulum hendaknya dapat menunjukkan bagaimana membangun sinegi dengan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">keluarga dan masyarakat sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">9.Memperhatikan kesehatan dan keselamatan anak</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kurikulum yang dibangun hendaknya memperhatikan aspek keamanan dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">kesehatan anak saat anak berada disekolah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">10.Menjabarkan prosedur pengelolaan Lembaga</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kurikulum hendaknya dapat menjabarkan dengan jelas prosedur</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">manajemen/pengelolaan lembaga kepada masyarakat sebagai bentuk akuntabiitas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">11. Manajemen Sumber Daya Manusia</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kurikulum hendaknya dapat menggamabarkan proses manajemen pembinaan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">sumber daya manusia yang terlibat di lembaga</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">12.Penyediaan Sarana dan Prasarana.</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kurikulum dapat menggambarkan penyediaan srana dan prasaran yang dimiliki</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">lembaga.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">C. Komponen Kurikulum</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">a. Anak</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sasaran layanan pendidikan Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">usia 0- 6 tahun. Pengelompokan anak didasarkan pada usia sebagai berikut : (1) 0</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">– 1 tahun, (2) 1 – 2 tahun, (3) 2- 3 tahun, (4) 3 - 4 tahun, (5) 4- 5 tahun, dan (6) 5 -</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">6 tahun.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">b. Pendidik</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kompetensi Pendidik anak usia dini memiliki kualifikasi akademik sekurangkurangnya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Diploma Empat (D-IV) atau Sarjana (S1) di bidang pendidikan anak</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">usia dini, kependidikan lain, atau psikologi; dan memiliki sertifikasi profesi guru</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">PAUD atau sekurang - kurangnya telah mendapat pelatihan pendidikan anak usia</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">dini. Adapun rasio pendidik dan anak adalah (1) Usia 0 – 1 tahun rasio 1 : 3 anak,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(2) Usai 1 – 3 tahun rasio 1 : 6 anak, (3) Usia 3 - 4 tahun rasio 1 : 8 anak, dan (4)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Usia 4 - 6 tahun rasio 1 : 10 /12 anak</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">c. Pembelajaran</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pembelajaran dilakukan melalui kegiatan bermain yang dipersiapkan oleh</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">pendidik dengan menyiapkan materi ( content ), dan proses belajar. Materi belajar</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">bagi anak usia dini dibagi dalam 2 kelompok usia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Materi Usia lahir sampai 3 tahun meliputi:</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1). Pengenalan diri sendiri ( Perkembangan konsep diri)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2). Pengenalan perasaan (Perkembangan emosi)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3). Pengenalan tentang Orang lain (Perkembangan Sosial)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4). Pengenalan berbagai gerak (perkembangan Fisik)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">5). Mengembangkan komunikasi (Perkembangan bahasa)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">6). Ketrampilan berfikir (Perkembangan kognitif)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Materi untuk anak usia 3 – 6 tahun meliputi :</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Keaksaraan mencakup peningkatan kosa kata dan bahasa, kesadaran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">phonologi, wawasan pengetahuan, percakapan, memahami buku-buku, dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">teks lainnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. Konsep Matematika mencakup pengenalan angka-angka, pola-pola dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">hubungan, geometri dan kesadaran ruang, pengukuran, pengumpulan data,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">pengorganisasian, dan mempresentasikannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. Pengetahuan Alam lebih menekankan pada objek fisik, kehidupan, bumi dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">lingkungan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4. Pengetahuan Sosial mencakup hidup orang banyak, bekerja, berinteraksi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">dengan yang lain, membentuk, dan dibentuk oleh lingkungan. Komponen ini</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">membahas karakteristik tempat hidup manusia, dan hubungannya antara</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">tempat yang satu dengan yang lain, juga hubungannya dengan orang banyak.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Anak-anak mempelajari tentang dunia dan pemetaannya, misalnya dalam</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">rumah ada ruang tamu, ruang tidur, kamar mandi, dapur, ruang keluarga,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">ruang belajar; di luar rumah ada taman, garasi, dll. Setiap rumah memiliki</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">tetangga dalam jarak dekat atau jauh.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">5. Seni mencakup menari, musik, bermain peran, menggambar dan melukis.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menari, adalah mengekspresikan ide ke dalam gerakan tubuh dengan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">mendengarkan musik, dan menyampaikan perasaan. Musik, adalah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">mengkombinasikan instrumen untuk menciptakan melodi dan suara yang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">menyenagkan. Drama, adalah mengungkapkan cerita melalui aksi, dialog, atau</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">keduanya. Seni juga mencakup melukis, menggambar, mengoleksi sesuatu,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">modeling, membentuk dengan tanah liat atau materi lain, menyusun bangunan,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">membuat boneka, mencap dengan stempel, dll.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">6. Teknologi mencakup alat-alat dan penggunaan operasi dasar. Kesadaran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Teknologi. Komponen ini membahas tentang alat-alat teknologi yang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">digunakan anak-anak di rumah, di sekolah, dan pekerjaan keluarga. Anakanak</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">dapat mengenal nama-nama alat dan mesin yang digunakan oleh manusia</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">sehari-hari.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">7. Ketrampilan Proses mencakup pengamatan dan eksplorasi; eksperimen,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">pemecahan masalah; dan koneksi, pengorganisasian, komunikasi, dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">informasi yang mewakili. Untuk mewadahi proses belajar bagi anak usa dini</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">pendidik harus dapat melakukan penataan lingkungan main, menyediakan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">bahan–bahan main yang terpilih, membangun interaksi dengan anak dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">membuat rencana kegiatan main untuk anak. Proses pembelajaran anak usia</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">dini dilakukan melalui sentra atau area main. Sentra atau area tersebut bisa</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi dari masing-masing satuan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pendidikan. Contoh sentra atau area bermain tersebut antara lain : Sentra</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Balok, Sentra Bermain Peran, Sentra Seni, Sentra Musik, Sentra Persiapan,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sentra agama, dan Sentra Memasak.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">d. Penilaian (Assesmen)</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Assesmen adalah proses pengumpulan data dan dokumentasi belajar dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">perkembangan anak. Assesmen dilakukan melalui : observasi, konfrensi dengan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">para guru, survey, wawancara dengan orang tua, hasil kerja anak, dan unjuk kerja.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Keseluruhan penilaian /assesmen dapat di buat dalam bentuk portofolio.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">e. Pengelolaan Pembelajaran</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1). Keterlibatan Anak</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2). Layanan program</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Lembaga Pendidikan anak usia dini dilaksnanakan sesuai satuan Pendidikan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">masing-masing. Jumlah hari dan jam layanan :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">a. Taman Penitipan Anak (TPA) dilaksanakan 3 – 5 hari dengan jam layanan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">minimal 6 jam. Minimal layanan dalam satu tahun 144 -160 hari atau 32 –</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">34 minggu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">b. Kelompok Bermain (KB) setiap hari atau minimal 3 kali seminggu dengan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">jumlah jam minimal 3 jam. Minimal layanan dalam satu tahun 144 hari atau</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">32 - 34 minggu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">c. Satuan PAUD Sejenis (SPS) minimal satu minggu sekali dengan jam</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">layanan minimal 2 jam. Kekurangan jam layanan pada SPS dilengkapi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">dengan program pengasuhan yang dilakukan orang tua sehingga jumlah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">layanan keseluruhan setara dengan 144 hari dalam satu tahun.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">d. Taman Kanak-Kanak (TK) dilaksanakan minimal 5 hari setiap minggu</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">dengan jam layanan minimal 2,5 jam. Layanan dalam satu tahun 160 hari</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">atau 34 minggu. Layanan pembelajaran pada masing-masing satuan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">pendidikan anak usia dini mengikuti kalender pendidikan daerah masingmasing.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">e. Melibatkan Peranserta masyarakat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pelaksanaan pendidikan anak usia dini hendaknya dapat melibatkan seluruh</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">komponen masyarakat. Penyelenggaraan pendiikan anak usai dini dapat dilakukan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">oleh swasta dan pemerintah , yayasan maupun perorangan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">E. Satuan Pendidikan Anak Usia Dini.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kerangka dasar Kurikulum digunakan pada pendidika anak usia dini jalur formal</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">maupun jalur non formal yaitu : Taman Kanak-Kanak/ Raudhatul Athfal, Taman</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penitipan Anak, Kelompok Bermain, dan Satuan PAUD Sejenis.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">a. Taman Kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">bagi anak usia empat tahun sampai enam tahun. Sasaran Pendidikan Taman</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kanak-Kanak adalah anak usia 4 - 6 tahun, yang dibagi ke dalam dua</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">kelompok belajar berdasarkan usia yaitu Kelompok A untuk anak usia 4 - 5</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">tahun dan Kelompok B untuk anak didik usia 5 - 6 tahun.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">b. Kelompok Bermain adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">non formal yang menyelenggarakan program pendidikan sekaligus program</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">kesejahteraan bagi anak usia 2 sampai dengan 4 tahun. Sasaran KB adalah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">anak usia 2 - 4 tahun dan anak usia 4 - 6 tahun yang tidak dapat dilayani TK</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(setelah melalui pengkajian dan mendapat rekomendasi dari pihak yang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">berwenang).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">c. Taman Penitipan Anak adalah layanan pendidikan yang dilaksanakan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">pemerintah dan masyarakat bagi anak usia lahir - 6 tahun yang orang tuanya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">bekerja. Peserta didik pada TPA adalah anak usia lahir - 6 tahun.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">d. Satuan PAUD Sejenis (SPS) adalah layanan minimal merupakan layanan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">minimal yang hanya dilakukan 1-2 kali/minggu atau merupakan layanan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">PAUD yang diintegrasikan dengan program layanan lain. Peserta didik pada</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">SPS adalah anak 2-4 tahun.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">PENILAIAN KURIKULUM</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Evaluasi/Penilaian adalah suatu analisis yang sistimatis untuk melihat efektifitas</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">program yang diberikan dan pengaruh program tersebut terhadap anak. Penilaian</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">kurikulum dilakukan secara berkala dan berkesinambungan oleh Pusat maupun</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Daerah. Penilaian kurikulum dimaksudkan untuk mngetahui sejauh mana</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">kurikulum dilaksanakan dan kesesuainnya dengan kerangka dasar fungsi dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">tujuan pendiikan nasional serta kesesuaian dengan tuntutan perkembangan yang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">terjadi di masyarakat. Hasil penilaian kurikulum digunakan untuk</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">menyempurnakan pelaksanaan dan mengembangkan kurikulum selanjutnya.</span></div>ANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2557315631817675171.post-41329715573157581622010-11-18T19:26:00.003+07:002010-11-18T19:36:05.819+07:00UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA<br />
NOMOR 14 TAHUN 2005<br />
TENTANG<br />
GURU DAN DOSEN<br />
<br />
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA<br />
<br />
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">b. bahwa untuk menjamin perluasan dan pemerataan akses, peningkatan mutu dan relevansi, serta tata pemerintahan yang baik dan akuntabilitas pendidikan yang mampu menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global perlu dilakukan pemberdayaan dan peningkatan mutu guru dan dosen secara terencana, terarah, dan berkesinambungan;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">c. bahwa guru dan dosen mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan nasional dalam bidang pendidikan sebagaimana dimaksud pada huruf a, sehingga perlu dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu dibentuk Undang-Undang tentang Guru dan Dosen;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Mengingat: 1. Pasal 20, Pasal 22 d, dan Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Dengan Persetujuan Bersama<br />
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA<br />
dan<br />
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA<br />
<br />
MEMUTUSKAN:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG GURU DAN DOSEN.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">BAB I<br />
KETENTUAN UMUM<br />
<br />
Pasal 1</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">2. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">3. Guru besar atau profesor yang selanjutnya disebut profesor adalah jabatan fungsional tertinggi bagi dosen yang masih mengajar di lingkungan satuan pendidikan tinggi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">4. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">5. Penyelenggara pendidikan adalah Pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur pendidikan formal.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">6. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur pendidikan formal dalam setiap jenjang dan jenis pendidikan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">7. Perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama adalah perjanjian tertulis antara guru atau dosen dengan penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan yang memuat syarat-syarat kerja serta hak dan kewajiban para pihak dengan prinsip kesetaraan dan kesejawatan berdasarkan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">8. Pemutusan hubungan kerja atau pemberhentian kerja adalah pengakhiran perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama guru atau dosen karena sesuatu hal yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara guru atau dosen dan penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">9. Kualifikasi akademik adalah ijazah jenjang pendidikan akademik yang harus dimiliki oleh guru atau dosen sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan formal di tempat penugasan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">10. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">11. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">12. Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">13. Organisasi profesi guru adalah perkumpulan yang berbadan hukum yang didirikan dan diurus oleh guru untuk mengembangkan profesionalitas guru.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">14. Lembaga pendidikan tenaga kependidikan adalah perguruan tinggi yang diberi tugas oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan program pengadaan guru pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah, serta untuk menyelenggarakan dan mengembangkan ilmu kependidikan dan nonkependidikan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">15. Gaji adalah hak yang diterima oleh guru atau dosen atas pekerjaannya dari penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan dalam bentuk finansial secara berkala sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">16. Penghasilan adalah hak yang diterima oleh guru atau dosen dalam bentuk finansial sebagai imbalan melaksanakan tugas keprofesionalan yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi dan mencerminkan martabat guru atau dosen sebagai pendidik profesional.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">17. Daerah khusus adalah daerah yang terpencil atau terbelakang; daerah dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil; daerah perbatasan dengan negara lain; daerah yang mengalami bencana alam, bencana sosial, atau daerah yang berada dalam keadaan darurat lain.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">18. Masyarakat adalah kelompok warga negara Indonesia nonpemerintah yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">19. Pemerintah adalah pemerintah pusat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">20. Pemerintah daerah adalah pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, atau pemerintah kota.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">21. Menteri adalah menteri yang menangani urusan pemerintahan dalam bidang pendidikan nasional.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
<a name='more'></a><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">BAB II<br />
KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TUJUAN<br />
<br />
Pasal 2</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat pendidik.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 3</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan tinggi yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Pengakuan kedudukan dosen sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat pendidik.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 4</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 5</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 6</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">BAB III<br />
PRINSIP PROFESIONALITAS<br />
<br />
Pasal 7</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">a. memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">b. memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">c. memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">d. memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;<br />
e. memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan;<br />
f. memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">g. memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">h. memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; dan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">i. memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Pemberdayaan profesi guru atau pemberdayaan profesi dosen diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">BAB IV<br />
GURU<br />
<br />
Bagian Kesatu<br />
Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi<br />
<br />
Pasal 8</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 9</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 10</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kompetensi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 11</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 12</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Setiap orang yang telah memperoleh sertifikat pendidik memiliki kesempatan yang sama untuk diangkat menjadi guru pada satuan pendidikan tertentu.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 13</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru dalam jabatan yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Bagian Kedua<br />
Hak dan Kewajiban<br />
<br />
Pasal 14</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">a. memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">b. mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">c. memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">d. memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">e. memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">f. memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">g. memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas;<br />
h. memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi;<br />
i. memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">j. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi; dan/atau</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">k. memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai hak guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 15</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) huruf a meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain berupa tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat tambahan yang terkait dengan tugasnya sebagai guru yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah diberi gaji sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat diberi gaji berdasarkan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 16</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Pemerintah memberikan tunjangan profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) kepada guru yang telah memiliki sertifikat pendidik yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan dan/atau satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Tunjangan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Tunjangan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tunjangan profesi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 17</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Pemerintah dan/atau pemerintah daerah memberikan tunjangan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) kepada guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Pemerintah dan/atau pemerintah daerah memberikan subsidi tunjangan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) kepada guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Tunjangan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan subsidi tunjangan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 18</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Pemerintah memberikan tunjangan khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) kepada guru yang bertugas di daerah khusus.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Tunjangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Guru yang diangkat oleh Pemerintah atau pemerintah daerah di daerah khusus, berhak atas rumah dinas yang disediakan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tunjangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 19</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Maslahat tambahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) merupakan tambahan kesejahteraan yang diperoleh dalam bentuk tunjangan pendidikan, asuransi pendidikan, beasiswa, dan penghargaan bagi guru, serta kemudahan untuk memperoleh pendidikan bagi putra dan putri guru, pelayanan kesehatan, atau bentuk kesejahteraan lain.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menjamin terwujudnya maslahat tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai maslahat tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 20</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">a. merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">b. meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">c. bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">d. menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">e. memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Bagian Ketiga<br />
Wajib Kerja dan Ikatan Dinas<br />
<br />
Pasal 21</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Dalam keadaan darurat, Pemerintah dapat memberlakukan ketentuan wajib kerja kepada guru dan/atau warga negara Indonesia lainnya yang memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi untuk melaksanakan tugas sebagai guru di daerah khusus di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penugasan warga negara Indonesia sebagai guru dalam keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 22</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Pemerintah dan/atau pemerintah daerah dapat menetapkan pola ikatan dinas bagi calon guru untuk memenuhi kepentingan pembangunan pendidikan nasional atau kepentingan pembangunan daerah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pola ikatan dinas bagi calon guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 23</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Pemerintah mengembangkan sistem pendidikan guru ikatan dinas berasrama di lembaga pendidikan tenaga kependidikan untuk menjamin efisiensi dan mutu pendidikan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Kurikulum pendidikan guru pada lembaga pendidikan tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mengembangkan kompetensi yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pendidikan nasional, pendidikan bertaraf internasional, dan pendidikan berbasis keunggulan lokal.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Bagian Keempat<br />
Pengangkatan, Penempatan, Pemindahan,<br />
dan Pemberhentian<br />
<br />
Pasal 24</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Pemerintah wajib memenuhi kebutuhan guru, baik dalam jumlah, kualifikasi akademik, maupun dalam kompetensi secara merata untuk menjamin keberlangsungan satuan pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal serta untuk menjamin keberlangsungan pendidikan dasar dan menengah yang diselenggarakan oleh Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Pemerintah provinsi wajib memenuhi kebutuhan guru, baik dalam jumlah, kualifikasi akademik, maupun dalam kompetensi secara merata untuk menjamin keberlangsungan pendidikan menengah dan pendidikan khusus sesuai dengan kewenangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Pemerintah kabupaten/kota wajib memenuhi kebutuhan guru, baik dalam jumlah, kualifikasi akademik, maupun dalam kompetensi secara merata untuk menjamin keberlangsungan pendidikan dasar dan pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal sesuai dengan kewenangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(4) Penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah yang diselenggarakan oleh masyarakat wajib memenuhi kebutuhan guru-tetap, baik dalam jumlah, kualifikasi akademik, maupun kompetensinya untuk menjamin keberlangsungan pendidikan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 25</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Pengangkatan dan penempatan guru dilakukan secara objektif dan transparan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Pengangkatan dan penempatan guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan Pemerintah atau pemerintah daerah diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Pengangkatan dan penempatan guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan masyarakat dilakukan oleh penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan yang bersangkutan berdasarkan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 26</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Guru yang diangkat oleh Pemerintah atau pemerintah daerah dapat ditempatkan pada jabatan struktural.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penempatan guru yang diangkat oleh Pemerintah atau pemerintah daerah pada jabatan struktural sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 27</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Tenaga kerja asing yang dipekerjakan sebagai guru pada satuan pendidikan di Indonesia wajib mematuhi kode etik guru dan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 28</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Guru yang diangkat oleh Pemerintah atau pemerintah daerah dapat dipindahtugaskan antarprovinsi, antarkabupaten/antarkota, antarkecamatan maupun antarsatuan pendidikan karena alasan kebutuhan satuan pendidikan dan/atau promosi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Guru yang diangkat oleh Pemerintah atau pemerintah daerah dapat mengajukan permohonan pindah tugas, baik antarprovinsi, antarkabupaten/antarkota, antarkecamatan maupun antarsatuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Dalam hal permohonan kepindahan dikabulkan, Pemerintah atau pemerintah daerah memfasilitasi kepindahan guru sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan kewenangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(4) Pemindahan guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat diatur oleh penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan yang bersangkutan berdasarkan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemindahan guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 29</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Guru yang bertugas di daerah khusus memperoleh hak yang meliputi kenaikan pangkat rutin secara otomatis, kenaikan pangkat istimewa sebanyak 1 (satu) kali, dan perlindungan dalam pelaksanaan tugas.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Guru yang diangkat oleh Pemerintah atau pemerintah daerah wajib menandatangani pernyataan kesanggupan untuk ditugaskan di daerah khusus paling sedikit selama 2 (dua) tahun.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Guru yang diangkat oleh Pemerintah atau pemerintah daerah yang telah bertugas selama 2 (dua) tahun atau lebih di daerah khusus berhak pindah tugas setelah tersedia guru pengganti.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(4) Dalam hal terjadi kekosongan guru, Pemerintah atau pemerintah daerah wajib menyediakan guru pengganti untuk menjamin keberlanjutan proses pembelajaran pada satuan pendidikan yang bersangkutan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai guru yang bertugas di daerah khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 30</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Guru dapat diberhentikan dengan hormat dari jabatan sebagai guru karena:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">a. meninggal dunia;<br />
b. mencapai batas usia pensiun;<br />
c. atas permintaan sendiri;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">d. sakit jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat melaksanakan tugas secara terus-menerus selama 12 (dua belas) bulan; atau</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">e. berakhirnya perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama antara guru dan penyelenggara pendidikan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Guru dapat diberhentikan tidak dengan hormat dari jabatan sebagai guru karena:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">a. melanggar sumpah dan janji jabatan;<br />
b. melanggar perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama; atau</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">c. melalaikan kewajiban dalam menjalankan tugas selama 1 (satu) bulan atau lebih secara terus-menerus.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Pemberhentian guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(4) Pemberhentian guru karena batas usia pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan pada usia 60 (enam puluh) tahun.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(5) Guru yang diangkat oleh Pemerintah atau pemerintah daerah yang diberhentikan dari jabatan sebagai guru, kecuali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b, tidak dengan sendirinya diberhentikan sebagai pegawai negeri sipil.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 31</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Pemberhentian guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2) dapat dilakukan setelah guru yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat yang diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri memperoleh kompensasi finansial sesuai dengan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Bagian Kelima<br />
Pembinaan dan Pengembangan<br />
<br />
Pasal 32</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Pembinaan dan pengembangan guru meliputi pembinaan dan pengembangan profesi dan karier.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui jabatan fungsional.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(4) Pembinaan dan pengembangan karier guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi penugasan, kenaikan pangkat, dan promosi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 33</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kebijakan strategis pembinaan dan pengembangan profesi dan karier guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat ditetapkan dengan Peraturan Menteri.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 34</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib membina dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat wajib membina dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi guru.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan anggaran untuk meningkatkan profesionalitas dan pengabdian guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 35</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sekurang-kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Bagian Keenam<br />
Penghargaan<br />
<br />
Pasal 36</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Guru yang berprestasi, berdedikasi luar biasa, dan/atau bertugas di daerah khusus berhak memperoleh penghargaan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Guru yang gugur dalam melaksanakan tugas di daerah khusus memperoleh penghargaan dari Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 37</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Penghargaan dapat diberikan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, organisasi profesi, dan/atau satuan pendidikan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Penghargaan dapat diberikan pada tingkat sekolah, tingkat desa/kelurahan, tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi, tingkat nasional, dan/atau tingkat internasional.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Penghargaan kepada guru dapat diberikan dalam bentuk tanda jasa, kenaikan pangkat istimewa, finansial, piagam, dan/atau bentuk penghargaan lain.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(4) Penghargaan kepada guru dilaksanakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, hari ulang tahun provinsi, hari ulang tahun kabupaten/kota, hari ulang tahun satuan pendidikan, hari pendidikan nasional, hari guru nasional, dan/atau hari besar lain.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 38</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pemerintah dapat menetapkan hari guru nasional sebagai penghargaan kepada guru yang diatur dengan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Bagian Ketujuh<br />
Perlindungan<br />
<br />
Pasal 39</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, organisasi profesi, dan/atau satuan pendidikan wajib memberikan perlindungan terhadap guru dalam pelaksanaan tugas.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi perlindungan hukum, perlindungan profesi, serta perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Perlindungan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mencakup perlindungan hukum terhadap tindak kekerasan, ancaman, perlakuan diskriminatif, intimidasi, atau perlakuan tidak adil dari pihak peserta didik, orang tua peserta didik, masyarakat, birokrasi, atau pihak lain.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(4) Perlindungan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mencakup perlindungan terhadap pemutusan hubungan kerja yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan, pemberian imbalan yang tidak wajar, pembatasan dalam menyampaikan pandangan, pelecehan terhadap profesi, dan pembatasan/pelarangan lain yang dapat menghambat guru dalam melaksanakan tugas.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(5) Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mencakup perlindungan terhadap risiko gangguan keamanan kerja, kecelakaan kerja, kebakaran pada waktu kerja, bencana alam, kesehatan lingkungan kerja, dan/atau risiko lain.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Bagian Kedelapan<br />
Cuti<br />
<br />
Pasal 40</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Guru memperoleh cuti sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Guru dapat memperoleh cuti untuk studi dengan tetap memperoleh hak gaji penuh.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Bagian Kesembilan<br />
Organisasi Profesi dan Kode Etik<br />
<br />
Pasal 41</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Guru membentuk organisasi profesi yang bersifat independen.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Organisasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi untuk memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, karier, wawasan kependidikan, perlindungan profesi, kesejahteraan, dan pengabdian kepada masyarakat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Guru wajib menjadi anggota organisasi profesi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(4) Pembentukan organisasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(5) Pemerintah dan/atau pemerintah daerah dapat memfasilitasi organisasi profesi guru dalam pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi guru.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 42</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Organisasi profesi guru mempunyai kewenangan:<br />
a. menetapkan dan menegakkan kode etik guru;<br />
b. memberikan bantuan hukum kepada guru;<br />
c. memberikan perlindungan profesi guru;<br />
d. melakukan pembinaan dan pengembangan profesi guru; dan<br />
e. memajukan pendidikan nasional.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 43</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Untuk menjaga dan meningkatkan kehormatan dan martabat guru dalam pelaksanaan tugas keprofesionalan, organisasi profesi guru membentuk kode etik.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Kode etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi norma dan etika yang mengikat perilaku guru dalam pelaksanaan tugas keprofesionalan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 44</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Dewan kehormatan guru dibentuk oleh organisasi profesi guru.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Keanggotaan serta mekanisme kerja dewan kehormatan guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam anggaran dasar organisasi profesi guru.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Dewan kehormatan guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk untuk mengawasi pelaksanaan kode etik guru dan memberikan rekomendasi pemberian sanksi atas pelanggaran kode etik oleh guru.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(4) Rekomendasi dewan kehormatan profesi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus objektif, tidak diskriminatif, dan tidak bertentangan dengan anggaran dasar organisasi profesi serta peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(5) Organisasi profesi guru wajib melaksanakan rekomendasi dewan kehormatan guru sebagaimana dimaksud pada ayat (3).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">BAB V<br />
DOSEN<br />
<br />
Bagian Kesatu<br />
Kualifikasi, Kompetensi, Sertifikasi, dan Jabatan Akademik<br />
<br />
Pasal 45</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 46</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Kualifikasi akademik dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 diperoleh melalui pendidikan tinggi program pascasarjana yang terakreditasi sesuai dengan bidang keahlian.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Dosen memiliki kualifikasi akademik minimum:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">a. lulusan program magister untuk program diploma atau program sarjana; dan<br />
b. lulusan program doktor untuk program pascasarjana.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Setiap orang yang memiliki keahlian dengan prestasi luar biasa dapat diangkat menjadi dosen.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(4) Ketentuan lain mengenai kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dan keahlian dengan prestasi luar biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditentukan oleh masing-masing senat akademik satuan pendidikan tinggi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 47</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Sertifikat pendidik untuk dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 diberikan setelah memenuhi syarat sebagai berikut:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">a. memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada perguruan tinggi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">b. memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli; dan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">c. lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan pada perguruan tinggi yang ditetapkan oleh Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Pemerintah menetapkan perguruan tinggi yang terakreditasi untuk menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikat pendidik untuk dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan penetapan perguruan tinggi yang terakreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 48</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Status dosen terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Jenjang jabatan akademik dosen-tetap terdiri atas asisten ahli, lektor, lektor kepala, dan profesor.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Persyaratan untuk menduduki jabatan akademik profesor harus memiliki kualifikasi akademik doktor.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(4) Pengaturan kewenangan jenjang jabatan akademik dan dosen tidak-tetap ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 49</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Profesor merupakan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi yang mempunyai kewenangan membimbing calon doktor.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Profesor memiliki kewajiban khusus menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarluaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Profesor yang memiliki karya ilmiah atau karya monumental lainnya yang sangat istimewa dalam bidangnya dan mendapat pengakuan internasional dapat diangkat menjadi profesor paripurna.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(4) Pengaturan lebih lanjut mengenai profesor paripurna sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh setiap perguruan tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 50</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Setiap orang yang memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi dosen.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Setiap orang, yang akan diangkat menjadi dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib mengikuti proses seleksi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Setiap orang dapat diangkat secara langsung menduduki jenjang jabatan akademik tertentu berdasarkan hasil penilaian terhadap kualifikasi akademik, kompetensi, dan pengalaman yang dimiliki.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan pengangkatan serta penetapan jenjang jabatan akademik tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditentukan oleh setiap satuan pendidikan tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Bagian Kedua<br />
Hak dan Kewajiban<br />
<br />
Pasal 51</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berhak:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">a. memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">b. mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">c. memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">d. memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, akses sumber belajar, informasi, sarana dan prasarana pembelajaran, serta penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">e. memiliki kebebasan akademik, mimbar akademik, dan otonomi keilmuan;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">f. memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan kelulusan peserta didik; dan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">g. memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi/organisasi profesi keilmuan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai hak dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 52</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (1) huruf a meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain yang berupa tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, tunjangan kehormatan, serta maslahat tambahan yang terkait dengan tugas sebagai dosen yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Dosen yang diangkat oleh satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah diberi gaji sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Dosen yang diangkat oleh satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat diberi gaji berdasarkan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 53</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Pemerintah memberikan tunjangan profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (1) kepada dosen yang telah memiliki sertifikat pendidik yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan dan/atau satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Tunjangan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok dosen yang diangkat oleh Pemerintah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Tunjangan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tunjangan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 54</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Pemerintah memberikan tunjangan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (1) kepada dosen yang diangkat oleh Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Pemerintah memberikan subsidi tunjangan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (1) kepada dosen yang diangkat oleh satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Tunjangan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 55</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Pemerintah memberikan tunjangan khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (1) kepada dosen yang bertugas di daerah khusus.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Tunjangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok dosen yang diangkat oleh Pemerintah atau pemerintah daerah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Tunjangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tunjangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 56</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Pemerintah memberikan tunjangan kehormatan kepada profesor yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan tinggi setara 2 (dua) kali gaji pokok profesor yang diangkat oleh Pemerintah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tunjangan kehormatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 57</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Maslahat tambahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (1) merupakan tambahan kesejahteraan yang diperoleh dalam bentuk tunjangan pendidikan, asuransi pendidikan, beasiswa, dan penghargaan bagi dosen, serta kemudahan untuk memperoleh pendidikan bagi putra dan putri dosen, pelayanan kesehatan, atau bentuk kesejahteraan lain.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menjamin terwujudnya maslahat tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai maslahat tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 58</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Dosen yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat berhak memperoleh jaminan sosial tenaga kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 59</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Dosen yang mendalami dan mengembangkan bidang ilmu langka berhak memperoleh dana dan fasilitas khusus dari Pemerintah dan/atau pemerintah daerah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Dosen yang diangkat oleh Pemerintah di daerah khusus, berhak atas rumah dinas yang disediakan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 60</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berkewajiban:<br />
a. melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">b. merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">c. meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">d. bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latar belakang sosioekonomi peserta didik dalam pembelajaran;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">e. menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik, serta nilai-nilai agama dan etika; dan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">f. memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Bagian Ketiga<br />
Wajib Kerja dan Ikatan Dinas<br />
<br />
Pasal 61</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Dalam keadaan darurat, Pemerintah dapat memberlakukan ketentuan wajib kerja kepada dosen dan/atau warga negara Indonesia lain yang memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi untuk melaksanakan tugas sebagai dosen di daerah khusus.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penugasan warga negara Indonesia sebagai dosen dalam keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 62</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Pemerintah dapat menetapkan pola ikatan dinas bagi calon dosen untuk memenuhi kepentingan pembangunan pendidikan nasional, atau untuk memenuhi kepentingan pembangunan daerah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pola ikatan dinas bagi calon dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Bagian Keempat<br />
Pengangkatan, Penempatan, Pemindahan,<br />
dan Pemberhentian<br />
<br />
Pasal 63</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Pengangkatan dan penempatan dosen pada satuan pendidikan tinggi dilakukan secara objektif dan transparan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Pengangkatan dan penempatan dosen pada satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Pengangkatan dan penempatan dosen pada satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat dilakukan oleh penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan tinggi yang bersangkutan berdasarkan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(4) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memfasilitasi satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 64</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Dosen yang diangkat oleh Pemerintah dapat ditempatkan pada jabatan struktural sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penempatan dosen yang diangkat oleh Pemerintah pada jabatan struktural sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 65</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Tenaga kerja asing yang dipekerjakan sebagai dosen pada satuan pendidikan tinggi di Indonesia wajib mematuhi peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 66</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pemindahan dosen pada satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat diatur oleh penyelenggara pendidikan berdasarkan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 67</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Dosen dapat diberhentikan dengan hormat dari jabatan sebagai dosen karena:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">a. meninggal dunia;<br />
b. mencapai batas usia pensiun;<br />
c. atas permintaan sendiri;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">d. tidak dapat melaksanakan tugas secara terus-menerus selama 12 (dua belas) bulan karena sakit jasmani dan/atau rohani; atau</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">e. berakhirnya perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama antara dosen dan penyelenggara pendidikan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Dosen dapat diberhentikan tidak dengan hormat dari jabatan sebagai dosen karena:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">a. melanggar sumpah dan janji jabatan;<br />
b. melanggar perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama; atau</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">c. melalaikan kewajiban dalam menjalankan tugas selama 1 (satu) bulan atau lebih secara terus-menerus.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Pemberhentian dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan oleh penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan tinggi yang bersangkutan berdasarkan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(4) Pemberhentian dosen karena batas usia pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan pada usia 65 (enam puluh lima) tahun.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(5) Profesor yang berprestasi dapat diperpanjang batas usia pensiunnya sampai 70 (tujuh puluh) tahun.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(6) Dosen yang diangkat oleh Pemerintah yang diberhentikan dari jabatan sebagai dosen, kecuali sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a dan huruf b, tidak dengan sendirinya diberhentikan sebagai pegawai negeri sipil.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 68</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Pemberhentian dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 ayat (2) dapat dilakukan setelah dosen yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Dosen pada satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat yang diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri memperoleh kompensasi finansial sesuai dengan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 69</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Pembinaan dan pengembangan dosen meliputi pembinaan dan pengembangan profesi dan karier.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Pembinaan dan pengembangan profesi dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Pembinaan dan pengembangan profesi dosen dilakukan melalui jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(4) Pembinaan dan pengembangan karier dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi penugasan, kenaikan pangkat, dan promosi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 70</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kebijakan strategis pembinaan dan pengembangan profesi dan karier dosen pada satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau masyarakat ditetapkan dengan Peraturan Menteri.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 71</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Pemerintah wajib membina dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi dosen pada satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau masyarakat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat wajib membina dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi dosen.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Pemerintah wajib memberikan anggaran untuk meningkatkan profesionalitas dan pengabdian dosen pada satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau masyarakat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 72</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Beban kerja dosen mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, melakukan evaluasi pembelajaran, membimbing dan melatih, melakukan penelitian, melakukan tugas tambahan, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Beban kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya sepadan dengan 12 (dua belas) satuan kredit semester dan sebanyak-banyaknya 16 (enam belas) satuan kredit semester.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai beban kerja dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur oleh setiap satuan pendidikan tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Bagian Keenam<br />
Penghargaan<br />
<br />
Pasal 73</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Dosen yang berprestasi, berdedikasi luar biasa, dan/atau bertugas di daerah khusus berhak memperoleh penghargaan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Dosen yang gugur dalam melaksanakan tugas di daerah khusus memperoleh penghargaan dari Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 74</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Penghargaan dapat diberikan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, organisasi profesi keilmuan, dan/atau satuan pendidikan tinggi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Penghargaan dapat diberikan pada tingkat satuan pendidikan tinggi, tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi, tingkat nasional, dan/atau tingkat internasional.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Penghargaan dapat diberikan dalam bentuk tanda jasa, kenaikan pangkat istimewa, finansial, piagam, dan/atau bentuk penghargaan lain.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(4) Penghargaan kepada dosen dilaksanakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, hari ulang tahun provinsi, hari ulang tahun kabupaten/kota, hari ulang tahun satuan pendidikan tinggi, hari pendidikan nasional, dan/atau hari besar lain.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Bagian Ketujuh<br />
Perlindungan<br />
<br />
Pasal 75</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, organisasi profesi, dan/atau satuan pendidikan tinggi wajib memberikan perlindungan terhadap dosen dalam pelaksanaan tugas.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi perlindungan hukum, perlindungan profesi, serta perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Perlindungan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mencakup perlindungan terhadap tindak kekerasan, ancaman, perlakuan diskriminatif, intimidasi, atau perlakuan tidak adil dari pihak peserta didik, orang tua peserta didik, masyarakat, birokrasi, dan/atau pihak lain.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(4) Perlindungan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mencakup perlindungan terhadap pelaksanaan tugas dosen sebagai tenaga profesional yang meliputi pemutusan hubungan kerja yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan, pemberian imbalan yang tidak wajar, pembatasan kebebasan akademik, mimbar akademik, dan otonomi keilmuan, serta pembatasan/pelarangan lain yang dapat menghambat dosen dalam pelaksanaan tugas.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(5) Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi perlindungan terhadap risiko gangguan keamanan kerja, kecelakaan kerja, kebakaran pada waktu kerja, bencana alam, kesehatan lingkungan kerja, dan/atau risiko lain.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(6) Dalam rangka kegiatan akademik, dosen mendapat perlindungan untuk menggunakan data dan sumber yang dikategorikan terlarang oleh peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Bagian Kedelapan<br />
Cuti<br />
<br />
Pasal 76</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Dosen memperoleh cuti sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Dosen memperoleh cuti untuk studi dan penelitian atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan memperoleh hak gaji penuh.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai cuti sebagaimana dimaksud pada pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">BAB VI<br />
SANKSI<br />
<br />
Pasal 77</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Guru yang diangkat oleh Pemerintah atau pemerintah daerah yang tidak menjalankan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dikenai sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">a. teguran;<br />
b. peringatan tertulis;<br />
c. penundaan pemberian hak guru;<br />
d. penurunan pangkat;<br />
e. pemberhentian dengan hormat; atau<br />
f. pemberhentian tidak dengan hormat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Guru yang berstatus ikatan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 yang tidak melaksanakan tugas sesuai dengan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama diberi sanksi sesuai dengan perjanjian ikatan dinas.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(4) Guru yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat, yang tidak menjalankan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dikenai sanksi sesuai dengan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(5) Guru yang melakukan pelanggaran kode etik dikenai sanksi oleh organisasi profesi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(6) Guru yang dikenai sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) mempunyai hak membela diri.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 78</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Dosen yang diangkat oleh Pemerintah yang tidak menjalankan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 dikenai sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">a. teguran;<br />
b. peringatan tertulis;<br />
c. penundaan pemberian hak dosen;<br />
d. penurunan pangkat dan jabatan akademik;<br />
e. pemberhentian dengan hormat; atau<br />
f. pemberhentian tidak dengan hormat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(3) Dosen yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat yang tidak menjalankan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 dikenai sanksi sesuai dengan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(4) Dosen yang berstatus ikatan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 yang tidak melaksanakan tugas sesuai dengan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama diberi sanksi sesuai dengan perjanjian ikatan dinas.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(5) Dosen yang dikenai sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) mempunyai hak membela diri.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 79</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Pasal 34, Pasal 39, Pasal 63 ayat (4), Pasal 71, dan Pasal 75 diberi sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Sanksi bagi penyelenggara pendidikan berupa:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">a. teguran;<br />
b. peringatan tertulis;<br />
c. pembatasan kegiatan penyelenggaraan satuan pendidikan; atau<br />
d. pembekuan kegiatan penyelenggaraan satuan pendidikan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">BAB VI<br />
KETENTUAN PERALIHAN<br />
<br />
Pasal 80</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Pada saat mulai berlakunya Undang-Undang ini:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">a. guru yang belum memiliki sertifikat pendidik memperoleh tunjangan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) dan ayat (2) dan memperoleh maslahat tambahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2) paling lama 10 (sepuluh) tahun, atau guru yang bersangkutan telah memenuhi kewajiban memiliki sertifikat pendidik.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">b. dosen yang belum memiliki sertifikat pendidik memperoleh tunjangan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) dan ayat (2) dan memperoleh maslahat tambahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (2) paling lama 10 (sepuluh) tahun, atau dosen yang bersangkutan telah memenuhi kewajiban memiliki sertifikat pendidik.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Tunjangan fungsional dan maslahat tambahan bagi guru dan dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara dan anggaran pendapatan dan belanja daerah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 81</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Semua peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan guru dan dosen tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan peraturan baru berdasarkan Undang-Undang ini.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">BAB VIII<br />
KETENTUAN PENUTUP<br />
<br />
Pasal 82</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(1) Pemerintah mulai melaksanakan program sertifikasi pendidik paling lama dalam waktu 12 (dua belas) bulan terhitung sejak berlakunya Undang-Undang ini.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(2) Guru yang belum memiliki kualifikasi akademik dan sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud pada Undang-Undang ini wajib memenuhi kualifikasi akademik dan sertifikat pendidik paling lama 10 (sepuluh) tahun sejak berlakunya Undang-Undang ini.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 83</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Semua peraturan perundang-undangan yang diperlukan untuk melaksanakan Undang-Undang ini harus diselesaikan selambat-lambatnya 18 (delapan belas) bulan sejak berlakunya Undang-Undang ini.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pasal 84</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.<br />
<br />
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Disahkan di Jakarta<br />
pada tanggal 30 Desember 2005<br />
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,<br />
<br />
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">Diundangkan di Jakarta<br />
pada tanggal 30 Desember 2005<br />
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA<br />
REPUBLIK INDONESIA<br />
AD INTERIM,<br />
<br />
YUSRIL IHZA MAHENDRA<br />
<br />
<br />
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2005 NOMOR 157</span></span></div>ANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2557315631817675171.post-20740597643508786992010-11-18T19:13:00.000+07:002010-11-18T19:13:49.773+07:00PEMBELAJARAN INOVATIF PEMANFAATAN OUTBOND SAINS SEBAGAI SARANA MEWUJUDKAN MEANINGFUL LEARNING<!--[if gte mso 9]><xml> <o:OfficeDocumentSettings> <o:RelyOnVML/> <o:AllowPNG/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">PEMBELAJARAN INOVATIF PEMANFAATAN OUTBOND SAINS SEBAGAI SARANA MEWUJUDKAN MEANINGFUL LEARNING</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">BAB I</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">PENDAHULUAN</span></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Latar Belakang</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks) saat ini mengakibatkan perubahan-perubahan di berbagai bidang kehidupan. Mulyasa (2008: 9) mengemukakan bahwa pendidikan harus dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat, terutama dalam kaitannya dengan permasalahan-permasalahan perkembangan ipteks. Kesuksesan pendidikan anak Indonesia merupakan ujung tombak kemajuan bangsa Indonesia untuk dapat bersaing dengan negara lain.<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Realita proses pembelajaran di kelas tradisional, siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas didominasi oleh kegiatan belajar yang hanya mengarahkan siswa untuk menghafal informasi saja, otak siswa dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi. Siswa tidak dituntut untuk memahami dan menghubungkan informasi yang diingatnya itu dengan kehidupan sehari-hari siswa. Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan tersebut kurang mendorong siswa untuk dapat mengembangkan<br />
kemampuan berpikir. Sebagaimana yang diungkapkan Mary (2002: 1) bahwa Thinking outside the box is sometimes difficult when students and teachers are working within the constraints of a traditional classroom. Students especially have their outlooks limited by classroom walls because they often do not yet have a wide perspective on the potential for their actions to have civic<br />
consequences.<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Saat ini pembelajaran yang dilakukan masih belum bermakna. Hal ini sebagaimana diungkapkan Abdurrahman (2007: 100) bahwa selama mengikuti pembelajaran di sekolah siswa jarang bersentuhan dengan pendidikan nilai yang berorientasi pada pembentukan watak dan kepribadian. Hal tersebut mengakibatkan pembelajaran kurang bermakna dan juga mengakibatkan siswa kurang termotivasi untuk mempelajari sains yang ditunjukkan dengan sikap bosan mengikuti proses pembelajaran sehingga sains kurang berkesan dalam benak mereka (Martin, et al., 2005: 6). Oleh karena itu, perlu suatu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan intelektual siswa dan dapat memberikan makna bagi siswa untuk dapat menjadi manusia seutuhnya. Pembelajaran dengan outbond sains memungkinkan siswa mengalami langsung konsep yang dipelajari serta mengembangkan penalaran logis dan mengajarkan siswa untuk menguasai nilai-nilai spiritual, emosional dan intelektual secara optimal. Hal itu dikarenakan materi pembelajaran dapat dirangkum menjadi kegiatan yang dekat dengan pengalaman siswa dalam kesehariannya sehingga menjadi bermakna bagi kehidupan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> </span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">BAB II</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">PEMBAHASAN</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span>A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Deskripsi Inovasi</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Inovasi pendidikan (education innovation) adalah pembaharuan pendidikan secara parsial berskala sekolah atau kelas, dengan objek pembaharuan mengenai salah satu komponen pendidikan (Sukardjo & Das Salirawati, 2008). Santyasa (2005: 5) menambahkan bahwa pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang lebih bersifat student centered, artinya pembelajaran yang lebih memberikan peluang kepada siswa untuk mengkontruksi pengetahuan secara mandiri (self directed) dan dimediasi oleh teman sebaya. Dari pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran inovatif adalah pembaharuan pendidikan yang mengaktifkan siswa untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan menciptakan pembelajaran student centered.<br />
<a name='more'></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Menurut Marsaja (2007) keunggulan pembelajaran inovatif adalah: (1) Kualitas hasil belajar yang dicapai menjadi lebih tinggi; (2) Lingkup hasil belajar menjadi lebih komprehensif; (3) Pembelajaran inovatif tidak saja menekankan pada hasil belajar kognitif, tetapi juga hasil belajar proses dan sikap. Konsekuensinya tentu akan memerlukan waktu yang lebih lama karena dilakukan untuk mencapai banyak hasil belajar. Pembelajaran inovatif dengan metode yang berpusat pada siswa (student centered learning) juga memiliki keragaman model pembelajaran yang menuntut partisipasi aktif dari siswa. Metode-metode tersebut diantaranya sebagai berikut<br />
1. Berbagi informasi (information sharing) dengan cara: curah gagasan (brainstorming), <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>kooperatif, kolaboratif, diskusi kelompok (group discussion),diskusi panel (panel discussion), <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>simposium, dan seminar<br />
2. Pembelajaran melalui pemecahan masalah (problem solving based learning) dengan cara: studi <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>kasus, tutorial, dan lokakarya.<br />
3. Belajar dari pengalaman (experience based) dengan cara: simulasi, bermain peran (roleplay), <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>permainan (game), dan kelompok temu;<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Salah satu metode alternatif yang saat ini sedang digemari dan diyakini lebih berhasil dari kegiatan ceramah adalah pendidikan luar ruang (outbound education), yang sarat dengan permainan yang menantang, mengandung nilai-nilai pendidikan, dan mendekatkan siswa dengan alam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span>B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Landasan Teori</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Meaningful Learning</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
Dunia pendidikan saat ini sering lebih menitikberatkan pada bagaimana mengembangkan kecerdasan kognitif sehingga terjebak pada rasional oriented dan melepaskan orientasi irrasional maupun metafisik, semacam spiritual, dan konsep diri yang dianggap sebagai penghambat. Keadaaan yang demikian mengakibatkan pembunuhan karakter yang dimiliki siswa dari sebuah kesatuan dalam dimensi kediriannya. Menurut Abdurrahman (2007: 74) proses pembelajaran meliputi keseluruhan unsur baik kognitif, afektif dan psikomotorik. Apabila proses pembelajaran tidak berjalan secara simultan maka akan terjadi split personality (diri yang terpisah) pada setiap siswa.<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Gejala split personality ini tampak dalam perjalanan dunia pendidikan kita, tak terkecuali pendidikan sains. Hal ini menjadi tantangan bagi para guru untuk mengupayakan bagaimana melakukan pembelajaran yang menitikberatkan pada proses penyempurnaan manusia atau memanusiakan manusia (to be human) dan mengartikan hidup (enoble life). Spiritualisme yang dilaksanakan dalam pendidikan berorientasi praktik riil seorang guru dan siswa untuk menyempurnakan proses menuju kematangan hidupnya. Pada akhirnya yang diinginkan adalah dimensi spiritual yang mapan dalam diri setiap siswa. Siswa tidak hanya mamapu menangkap pesan lahiriah dari apa yang ia pelajari, namun lebih dari itu siswa juga mampu memproyeksikan pesan esoterik dari setiap teori yang ia pelajari.<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pendidikan adalah proses interaksi antara siswa dengan dirinya sendiri (konsentris), siswa dan alam sekitar (horisontal) dan interaksi siswa dengan Allah swt (vertikal), tetapi banyak metode pengajaran kita yang memisah-misahkan ketiga interaksi tersebut. Oleh karena itu guru hendaknya menyadari pentingnya pembelajaran yang bermakna dengan menciptakan keseimbangan antara guru, siswa, dan lingkungan. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan memahami dan menerapkan berbagai metode atau model mengajar semisal CTL, Cooperative learning, Quantum learning, quantum teaching, accelerated learning dan sebagainya.<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Menurut Bartlet pembelajaran lebih bermakna adalah proses pembelajaran yang membangun makna (input), kemudian prosesnya melalui struktur kognitif sehingga akan berkesan lama dalam ingatan/memori (terjadi rekonstruksi). Sementara itu, menurut John Dewey, pembelajaran sejati adalah lebih berdasar pada penjelajahan yang terbimbing dengan pendampingan daripada sekedar transmisi pengetahuan. Pembelajaran merupakan individual discovery. Hal tersebut senada dengan pendapat Burton (1962: 25) bahwa “Learning is experience”. Pengalaman merupakan sumber dari pengetahuan, nilai dan keterampilan. Pendidikan memberikan kesempatan dan pengalaman dalam proses pencarian informasi, menyelesaikan masalah dan membuat keputusan bagi kehidupannya sendiri (www.bocahkecil.info/belajar-bersama-alam.html).<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Metode belajar inovatif outbond sains dapat menjadi salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan pertumbuhan fisik dan perkembangan mental siswa seutuhnya sehingga terwujud pembelajaran yang bermakna. Artinya, siswa mampu membangun fisik dan mentalnya dengan belajar sambil bermain karena melalui permainan outbond sains akan terbangun suasana yang lepas, bebas, menyenangkan dan atraktif serta memberi makna dalam belajar siswa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
<b>2</b>. <b>Outbond Sains</b><br />
Alam ini kaya akan pengetahuan. Hal yang tidak dapat siswa pelajari di dalam ruangan, dapat siswa dapatkan di luar ruangan, sehingga siswa dapat belajar membuat kesimpulan dan menguji apa yang diterimanya di kelas. Terdapat tiga tahapan yang dapat dilakukan siswa untuk memudahkan masuknya informasi, yaitu mendengar, menulis atau menggambar lalu melihat dan melakukan percobaan sendiri. Misalnya, belajar tentang bunga, siswa dapat mengeksplorasi bunga misal macam-macam warna mahkota bunga, adanya putik dan benang sari, dan sebagainya. Guru hendaknya dapat mengajak siswa untuk melakukan observasi di lapangan misalnya mengamati, menyentuh atau meraba dan menganalisa. Sebagai contoh siswa melakukan observasi untuk mengenal bagian dari tumbuhan, misalnya daun, akar, batang, kelopak, dan sebagainya. Tak hanya itu, guru juga memaparkan pada siswa masing-masing fungsinya dan bentuknya yang beragam sehingga siswa belajar mengenal apa yang<br />
ada di alam melalui semua inderanya.<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pembelajaran sains dengan memanfaatkan lingkungan dapat dilakukan dengan cara membawa lingkungan ke dalam kelas, seperti: menghadirkan nara sumber untuk menyampaikan materi di dalam kelas. Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar berjalan efektif, maka perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjutnya. Di samping itu pemanfaatan lingkungan dapat ditempuh dengan cara melakukan kegiatan dengan membawa siswa ke lingkungan, seperti survey, karyawisata, berkemah, praktek lapangan dan sebagainya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
Outbond adalah suatu program pembelajaran di alam terbuka yang berdasarkan pada prinsip experiential learning (belajar melalui pengalaman langsung) yang disajikan dalam bentuk permainan, simulasi, diskusi dan petualangan sebagai media penyampaian materi. Artinya dalam program outbond tersebut siswa secara aktif dilibatkan dalam seluruh kegiatan yang dilakukan. Dengan langsung terlibat pada aktivitas (learning by doing) siswa akan segera mendapat umpan balik tentang dampak dari kegiatan yang dilakukan, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengembangan diri setiap siswa dimasa mendatang. Hal tersebut juga dapat diartikan bahwa proses belajar dari pengalaman (experiental learning) dengan<br />
menggunakan seluruh panca indera (global learning) yang nampaknya rumit, memiliki kekuatan karena situasinya “memaksa” siswa memberikan respon spontan yang melibatkan fisik, emosi, dan kecerdasan sehingga secara langsung mereka dapat lebih memahami diri sendiri dan orang lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
Outbond juga dikenal dengan sebutan media outbond activities. Outbond merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru di sekolah. Dengan konsep interaksi antar siswa dan alam melalui kegiatan simulasi di alam terbuka. Hal tersebut diyakini dapat memberikan suasana yang kondusif untuk membentuk sikap, cara berfikir serta persepsi yang kreatif dan positif dari setiap siswa guna membentuk jiwa kepemimpinan, kebersamaan/teamwork, keterbukaan, toleransi dan kepekaan yang mendalam, yang pada harapannya akan mampu memberikan semangat, inisiatif, dan pola pemberdayaan baru dalam suatu sekolah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
Melalui simulasi outdoor activities ini, siswa juga akan mampu mengembangkan potensi diri, baik secara individu (personal development) maupun dalam kelompok (team development) dengan melakukan interaksi dalam bentuk komunikasi yang efektif, manajemen konflik, kompetisi, kepemimpinan, manajemen resiko, dan pengambilan keputusan serta inisiatif. Adapun tujuan outbond menurut Adrianus dan Yufiarti (http://widhoy.multiply.com) tujuan outbond adalah untuk:<br />
a. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri siswa.<br />
b. Berekspresi sesuai dengan caranya sendiri yang masih dapat diterima lingkungan.<br />
c. Mengetahui dan memahami perasaan, pendapat orang lain dan memahami perbedaan.<br />
d. Membangkitkan semangat dan motivasi untuk terus terlibat dalam kegiatan-kegiatan.<br />
e. Lebih mandiri dan bertindak sesuai dengan keinginan.<br />
f. Lebih empati dan sensitif dengan perasaan orang lain.<br />
g. Mampu berkomunikasi dengan baik<br />
h. Mengetahui cara belajar yang efektif dan kreatif.<br />
i. Memberikan pemahaman terhadap sesuatu tentang pentingnya karakter yang baik.<br />
j. Menanamkan nilai-nilai yang positif sehingga terbentuk karakter siswa melalui berbagai contoh nyata dalam pengalaman hidup.<br />
k. Membangun kualitas hidup siswa yang berkarakter.<br />
l. Menerapkan dan memberi contoh karakter yang baik kepada lingkungan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
Kegiatan outbond sains merupakan kegiatan belajar sambil bermain atau sebaliknya. Menurut Vygotsky (Tedjasaputra, 2001: 10) bermain mempunyai peran langsung terhadap perkembangan kongnisi seorang anak dan berperan penting dalam perkembangan sosial dan emosi anak. Menurut Heterington dan Parke (Moeslichatoen, 1999: 34), bermain juga berfungsi untuk mempermudah perkembangan kognitif anak. Belajar sambil bermain akan memungkinkan anak meneliti lingkungan, mempelajari segala sesuatu dan memecahkan masalah yang dihadapinya. Bermain juga meningkatkan perkembangan sosial anak serta untuk memahami peran orang lain dan menghayati peran yang akan diambilnya setelah ia<br />
dewasa kelak.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
Dworetzky (Moeslichatoen, 1999: 34) mengemukakan bahwa fungsi bermain dan interaksi dalam permainan mempunyai peran penting bagi perkembangan kognitif dan sosial siswa. Jadi berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa manfaat bermain tidak saja dapat meningkatkan perkembangan kognitif dan sosial, tetapi juga perkembangan bahasa, disiplin, perkembangan moral, kreativitas, dan perkembangan fisik siswa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
Pendekatan outbond cocok diterapkan karena adanya perbedaan-perbedaan individu dalam kelas. Pada pendekatan ini, siswa diberi rangsangan untuk menemukan konsep yang akan dipelajari dengan dibimbing oleh guru. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span>C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Karakteristik</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
Prosedur mempersiapkan pembelajaran dengan outbond sains siswa (experiental learning) menurut Oemar Hamalik (2003: 47)adalah sebagai berikut:<br />
1. Guru merumuskan dengan teliti pengalaman belajar yang direncanakan untuk <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span><span> </span></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">memperoleh hasil yang potensial atau memiliki alternatif hasil.<br />
<span> </span>2. Guru berusaha menyajikan pengalaman yang bersifat menantang dan memotivasi.<br />
<span> </span>3. Siswa dapat bekerja secara individual, tetapi lebih sering bekerja dalam kelompok- </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>kelompok kecil.<br />
<span> </span>4. Para siswa ditempatkan dalam situasi-situasi pemecahan masalah yang nyata.<br />
<span> </span>5. Para siswa secara aktif berperan serta dalam pembentukan pengalaman membuat <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>keputusan sendiri dan memikul konsekuensi atas keputusan-keputusan tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
Menurut Gordon dan Browne (Moeslichatoen, 1999: 57-58) terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan dan peralatan outbond sains yaitu antara lain:<br />
1. Memilih bahan untuk kegiatan bermain yang mengundang perhatian semua siswa, yakni <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>bahan-bahan yang dapat memuaskan kebutuhan, menarik minat, dan menyentuh perasaan <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>mereka.<br />
2. Memilih bahan yang multi guna yang dapat memenuhi bemacam tujuan pengembangan <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>seluruh aspek perkembangan siswa.<br />
3. Memilih bahan yang dapat memperluas kesempatan siswa untuk menggunakannya dengan <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>bermacam cara.<br />
4. Memilih bahan yang mencerminkan karakteristik tingkat usia kelompok siswa.<br />
5. Memilih bahan harus sesuai dengan filsafat dan napas kurikulum yang dianut.<br />
6. Memilih bahan yang mencerminkan kualitas rancangan dan keterampilan kerja.<br />
7. Memilih bahan dan peralatan yang tahan lama.<br />
8. Memilih bahan-bahan yang dapat dipergunakan secara fleksibel dan serba guna.<br />
9. Memilih bahan yang mudah dirawat dan diperbaiki.<br />
10. Memilih bahan yang mencerminkan peningkatan budaya kelompok.<br />
11. Memilih bahan yang tidak membedakan jenis kelamin dan meniru-niru.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
Pembelajaran berdasarkan pengalaman ini menyediakan suatu alternatif pengalaman belajar bagi siswa yang lebih luas daripada pendekatan yang diarahkan oleh guru kelas. Strategi ini menyediakan banyak kesempatan belajar secara aktif, personalisasi dan kegiatan-kegiatan belajar yang lainnya bagi para siswa untuk semua tingkat usia. Pembelajaran dengan outbond ini guru dapat menginternalisasikan dimensi spiritual ke dalam kegiatan belajar siswa, agar apa yang siswa pelajari dapat mendekatkan siswa kepada Allah swt (Sang Pencipta).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
Adapun hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam kegiatan pembelajaran ini adalah:<br />
1) Menentukan bentuk kegiatan yang akan dipakai<br />
<span> </span>Kegiatan outbond ini dapat divariasi sendiri oleh guru. Misalnya: dalam satu materi dapat <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>dilakukan dengan berbagai bentuk, seperti dalam tema yang lain à lingkungan. Siswa di <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>pos I à sayangi aku (mempelajari tanaman dan praktek menanan dan merawatnya), pos 2à <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>opera sampah (siswa memperagakan dalam bentuk drama singkat/spontan dan guru <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>menjelaskannya), pos 3 à sampah (mengenal sampah dan cara memanfaatkannya, dapat <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>juga dengan praktek), pos 4 dilanjutkan dengan pemaknaan terhadap bahaya sampah <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>dalam kehidupan kita, dsb.<br />
2) Menentukan waktu pelaksanaan kegiatan.<br />
<span> </span>Kegiatan outbond ini dapat dilaksanakan dalam pembelajaran atau dapat juga dilaksanakan <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>di luar jam pelajaran.<br />
3) Menentukan rute perjalanan<br />
<span> </span>Outbond ini dapat dilakukan satu kelas bersama-sama dengan sistem kompetisi dan dapat <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>juga dilakukan dengan giliran kelompok/rooling, hal tersebut disesuaikan dengan <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>kemampuan dan jumlah guru. Outbond dapat menggunakan rute di sekitar sekolahan atau <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>di lingkungan warga sekitar. Pembelajaran ini juga dapat dilakukan hanya dengan <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>berpindah pos saja.<br />
4) Mempersiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan di tiap pos.<br />
<span> </span>a. Jika menggunakan sistem kompetisi: semakin banyak kelompok yang dibentuk maka <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>peralatannya semakin banyak.<br />
<span> </span>b. Jika menggunakan sistem roling: peralatan yang dibutuhkan sedikit.<br />
5) Menentukan dan mempersiapkan petugas pos</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
Jika dalam bentuk rolling maka diperlukan lebih banyak penjaga pos daripada dengan sistem kompetisi. Tiap penjaga pos dipersiapkan untuk dapat mengisi pos yang dipegangnya. Untuk menyamakan persepsi tema yang akan diajarkan maka perlu diadakan briefing.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
Setelah semua persiapan selesai maka tahap selanjutnya pelaksanaan kegiatan outbond<br />
1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.<br />
2) Guru menjelaskan tentang benda dan sifatnya:<br />
3) Guru menjelaskan aturan permainan Outbond.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
Berikut merupakan contoh implementasi pembelajaran inovatif dengan memanfaatkan outbond sains dalam rangka meningkatkan meaningful learning.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
<span> </span><b>Roket Balon</b><br />
Bahan dan alat: balon dengan soal tantangan, selotip, benang kasur yang terjulur hingga garis finish, sedotan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Cara bermain:<br />
a) Di garis start telah tersedia balon dengan soal tantangan, selotip, benang kasur yang terjulur <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>hingga garis finish, dan sedotan. Gunakanlah alat-alat ini dengan baik.<br />
b) Bantuan awal: Sedotan dimasukkan ke dalam benang kasur.<br />
c) Diskusikan cara agar balon dan soal dapat diterima oleh teman kalian di seberang (jarak 2-3 <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>meter).<br />
d) Setelah balon diterima, kerjakanlah soal dan serahkan 10 menit kemudian kepada petugas pos.<br />
e) Kerjakan dengan baik semoga kalian termasuk orang-orang yang beruntung.<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kunci: Balon bisa terbang lho....<br />
Lembar pertanyaan yang diletakkan ke dalam balon:<br />
a) Selain terdapat soal, benda apa yang kalian tiupkan ke dalam balon hingga balon </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>menggelembung?<br />
b) Menurut kalian, bagaimanakah bentuk benda tersebut di dalam balon?<span> </span>Apakah bentuknya <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>berubah jika udara dimasukkan ke dalam plastik?<br />
c) Dapatkah kalian merasakan udara yang ada di sekitarmu?<br />
d) Dapatkah kalian melihatnya dan dapatkah kalian memegangnya?<br />
e) Apa yang kalian rasakan ketika melepas balon? Dan mengapa balon yang dilepas dapat berlari </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>dengan kencang?<br />
f) Sebutkan sifat-sifat benda gas dalam permainan ini?<br />
g) Sebutkan manfaat benda gas dalam kehidupan sehari-hari!</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
Setelah kegiatan outbond, guru bersama siswa membahas kembali apa yang telah dilaksanakan. Metode yang digunakan yaitu metode diskusi, dimana akan diperoleh pendapat yang berbeda dan bervariasi antara siswa yang satu dengan yang lainnya. Guru bertugas memfasilitasi dalam menyisipkan makna (misal pesan moral, sikap dan kerjasama). Misal sebagai contoh dalam kegiatan ini yaitu: Udara yang ada di dalam balon memberikan tekanan sehingga ketika dilepaskan balon dapat berlari menuju ke ujung benang yang lain. Udara merupakan benda gas yang mempunyai sifat bentuknya berubah-ubah sesuai dengan tempatnya, udara dapat memberikan tekanan, udara tidak terlihat dan tak dapat dipegang namun bisa dirasakan, dan udara ada di mana-mana/ada di sekitar kita. Semakin banyak udara dalam balon maka balon juga akan tampak besar dan tekanannya juga besar. Tekanan besar maka larinya semakin cepat<span> </span>artinya dalam kehidupan ini kita harus mengisi kehidupan kita (seperti balon) dengan menambah wawasan, akhlak yang baik, dan keterampilan-keterampilan, selain itu kita juga harus memupuk semangat, motivasi dan kemauan yang besar agar kita akan dapat berlari dengan cepat untuk mencapai cita-cita. Kemudian siswa diarahkan pada pemanfaatan apa yang sedang dipelajari dengan kehidupan mereka sehingga menjadi orang yang pandai bersyukur. Sebagai contoh: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Udara dapat dimanfaatkan untuk<br />
a. Mengisi ban kendaraan<span> </span>tanyakan kepada siswa berapa banyak udara yang di masukkan ke <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>dalam ban kendaraan (sedikit/banyak?) dan dapatkah udara dalam ban-ban tersebut <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>mengangkat 50 orang? Dan berilah tanggapan pada siswa bahwa: meskipun udara yang kita <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>berikan pada ban sedikit, akan tetapi udara memberikan tekanan pada ban sehingga ban <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>menjadi keras dan dapat digunakan kendaraan seperti bus untuk mengangkut 50 orang atau <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>lebih. (jangan menganggap hal yang sepele, karena hal yang sepele kadang adalah sesuatu <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span><span> </span>yang <span> </span>besar pengaruhnya bagi kehidupan).<br />
b. Bernafas à tanyakan dari manakah udara yang kita hirup? Bagaimanakah ketika hidungmu <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>mampet? Bayarkah kita untuk menghirup udara disekitar kita? Hitunglah berapa banyak </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>tabung gas yang kita perlukan untuk bernafas hingga hari ini? Siapakah yang menciptakan <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>udara? Dan berikanlah tanggapan pada siswa bahwa: kita dapat bebas bernafas, menghirup <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>udara sebebas-bebasnya dimanapun kita berada, diberi nikmat kesehatan sehingga dapat <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>bernafas dengan baik gratis dan jika kita harus bernafas dengan tabung gas maka berapa uang <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>yang akan dikeluarkan hingga kita hidup sampai hari ini. Ini adalah karunia Allah swt. <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>Bersyukurlah atas segala nikmat-Nya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> </span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span>D.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kelebihan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Outbond sains akan menyajikan pembelajaran aktif dan menyenangkan sehingga siswa tidak cepat jenuh dan bosan dalam proses pembelajaran. Suasana kegiatan outbond sains yang menarik dan menyenangkan akan mempermudah siswa dalam pemahaman konsep sains, dan dapat meningkatkan perkembangan psikomotor dan afektif siswa, serta menjadikan pembelajaran akan lebih bermakna. Selain itu, terdapat keuntungan-keuntungan pembelajaran dengan menggunakan outbond sains berdasarkan uraian di atas antara lain yaitu.<br />
1. Membuat proses pembelajaran berpusat pada siswa yang menjadikan proses belajar <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>menyangkut semua aspek yang memungkinkan siswa berkembang sebagai individu yang <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>dapat berfungsi secara menyeluruh.<br />
2. Memungkinkan siswa membentuk self concept sehingga siswa dapat mengenal dirinya <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>sendiri lebih baik, yaitu mengenal kelebihan dan kekurangan dirinya.<br />
3. Melatih siswa untuk mengkonstruk konsep dari pengalaman-pengalamannya yang <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>menyenangkan<br />
4. Mengembangkan bakat-bakat siswa<br />
5. Mencegah siswa belajar hanya pada tingkat verbal saja<br />
6. Belajar secara bermain memberi waktu kepada siswa untuk mengasimilasi dan <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>mengakomodasi informasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span>E.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kelemahan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Adapun kelemahan dari pembelajaran dengan outbond sains yaitu:<br />
1. Waktu yang digunakan relatif lama.<br />
2. Membutuhkan peralatan dan sumber belajar yang beragam.<br />
3. Tenaga yang dibutuhkan lebih banyak.<br />
4. Ide permainan dan memberi makna pada tiap konsep memerlukan kreativitas dan perhatian <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span> </span>yang lebih dari guru.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span>F.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Solusi</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Memanfaatkan waktu yang tersedia dengan sebaik-baiknya</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Memanfaatkan peralatan dan sumber belajar yang ada di lingkungan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Memanfatkan tenaga seefektif mungkin</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pelatihan bagi guru </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span>G.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kesimpulan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa outbond merupakan salah satu metode yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir, keterampian sosial, life skill, kemampuan spiritual dan sikap siswa Prinsip “experiential learning“ (belajar melalui pengalaman langsung) pada kegiatan outdoor ini, siswa akan mampu mengembangkan potensi diri, baik secara individu (Personal Development) maupun dalam kelompok (Team Development). Melalui outbond, siswa secara aktif dilibatkan dalam seluruh kegiatan yang dilakukan dan langsung berinteraksi dengan alam untuk mengenal Allah swt (Sang Pencipta) dan mencintai lingkungan .tempat hidupnya. Banyak orang yang mengetahui bahwa teknik tersebut dapat mengembangkan potensi siswa dan memberikan lingkungan belajar yang<br />
kreatif dan menyenangkan, akan tetapi guru jarang memanfaatkan outbond dalam pembeajaran secara formal. Padahal jika outbond ini dilakukan maka akan diperoeh<br />
kemanfaatan yang luar biasa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">DAFTAR PUSTAKA</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Abdurrahman. (2007). <i>Meaningful learning re-invensi kebermaknaan pembelajaran</i>. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.<br />
Burton, William H. 1962. <i>The guidance of learning activity</i>. New York: Appleton-Century-Crofts, Inc.<br />
http://widhoy.multiply.com/journal/item.15/<i>definisi_dan manfaat outbond</i>. diakses pada tanggal 6 Januari 2009.<br />
http://marsaja.wordpress.com<br />
I Wayan Santyasa. (2005). <i>Model pembelajaran inovatif dalam implementasi KBK</i>,Makalah Penataran Guru-Guru SMP, SMA, dan SMK se- Kabupaten Jembrana Juni-Juli 2005. Jembrana: FMIPA IKIP Negeri Singaraja.<br />
Martin, et.al. (2005). <i>Teaching science for all children</i>: inquiry methods for constructing understanding-3rd edition. Pearson education. Inc.<br />
Mary, et.al. (2002). Linking <i>universities and k-12 through design of outdoor learning environment.</i> Paper ini dipubikasikan di J. Chambers (Ed.). (2002).<br />
Selected Papers from the 13 International Conference on College Teaching and Learning, (pp. 65-74) diakses dari www.glenninstitute.org.pdf pada tanggal 22 Januari 2009.<br />
Moeslichatoen, R. (1999). <i>Metode pengajaran di taman kanak-kanak</i>. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.<br />
Mulyasa. (2008). <i>Implementasi KTSP Kemandirian guru dan kepala sekolah</i>. Jakaerta: Bumi Aksara..<br />
Oemar Hamalik. (2003). <i>Pendekatan baru strategi belajar mengajar berdasarkan CBSA</i>. Bandung: penerbit Sinar Baru Algesindo Bandung.<br />
Sukardjo&Das Salirawati. <i>Pembelajaran sains (IPA) terpadu yang kreatif dan menyenangkan</i>, Makalah Seminar Nasional Program Studi Pendidikan Sains Program Pascasarjana UNY, 8 Oktober 2008. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Sains PPs UNY.<br />
Tedjasaputra, Mayke S. (2001). <i>Bermain mainan dan permainan untuk pendidikan usia dini</i>. Jakarta: Grasindo.<br />
www.bocahkecil.info/belajar-dengan-alam.html</span></div>ANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2557315631817675171.post-62743987689075870932010-11-18T18:49:00.000+07:002010-11-18T18:49:11.132+07:00INTERNATIONAL STANDARDS FOR PHYSICAL EDUCATION AND SPORT FOR SCHOOL CHILDREN<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Normal (Web)"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><b>INTERNATIONAL STANDARDS FOR PHYSICAL EDUCATION AND SPORT FOR SCHOOL CHILDREN</b></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span>International Council for Health, Physical Education, Recreation, Sport, and Dance (ICHPER•SD)<br />
<br />
in collaboration with <br />
United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO)<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">PURPOSES</span></strong><br />
<br />
Assemble and articulate the collective voice of professional organizations in the establishing the Standards.<br />
<br />
Establish global standards enabling quality physical education curricula in schools, thus, helping insure that every child and adolescent is physically educated?a fundamental human right (UN Charter).<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">USES</span></strong><br />
<br />
Provide content standards which form the foundation for developing and assessing all school-based physical education curricula.<br />
<br />
Communicate globally, the nature of physical education curricula depicting essential content common to all curricula.<br />
<br />
Establish operational definitions enabling, implicitly, distinctions and relationships between/among physical education and allied fields (e.g., dance, health, recreation, sport).<br />
<br />
Establish operational definitions enabling global dialogue, research, understanding, and exchanges among professionals and between professionals and leaders of government agencies.<br />
<b><br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">OPERATIONAL DEFINITIONS</span></strong></b><br />
<br />
For the purposes of this document the following definitions are used.<br />
<b><br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Physical Education</span></strong></b><br />
An academic content area, physical education is comprised of two major components:<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> human movement</span></strong> and <strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">physical fitness (motor and health-related)</span></strong>; and is based on the following disciplines: motor learning, motor development, kinesiology, biomechanics, exercise physiology, sport psychology, sport sociology, and aesthetics.<br />
<b><br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Physically Educated Person</span></strong></b><br />
A physically educated person HAS learned skills necessary to perform a variety of physical activities; IS physically fit; DOES participate regularly in physical activity; KNOWS implications of and benefits from involvement in physical activities; and VALUES physical activity and its contributions to a healthful lifestyle. (National Association for Sport and Physical Education, AAHPERD, 1992).<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Standards</span></strong><br />
Standards represent what children/adolescents ought to know and be able to do as a result of the instructional program. Standards 1 through 4 are the primary and distinctive responsibility of the physical education curriculum. No other content area of the school curriculum includes knowledge, skills, and behaviors regarding human movement and physical fitness. Standards 5 through 7 are generally the responsibility of all curricula and co-curricula within the school; however, the physical activity setting is uniquely conducive to enabling children/youth to evidence achievement of these benchmarks, rendering this learning unique to physical education.<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Global Standards</span></strong><br />
Global standards are universal, representing what every child/adolescent should know and be able to do as a result of the instructional program. It cannot be assumed that every child/adolescent in every country/nation will be able to meet all of the content standards at any point in time. Nevertheless, in the spirit of the right of every child/adolescent to be physically educated, it is incumbent upon the profession within the respective country/nation to contribute continually toward fulfillment of the standards.<br />
<b><br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Content Standards</span></strong></b><br />
Content statements describe essential disciplinary knowledge, skills, and behaviors necessary to perform a variety of physical activities, attain/maintain a healthful level of fitness, and benefit from an active lifestyle.<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Benchmarks</span></strong><br />
Benchmarks identify what the student will evidence, relative to knowledge, skills, and behaviors resulting from the instructional program. They are indicators of progress toward achievement of the standard. Benchmarks are intended to be in taxonomic order, from least to most complex.<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Customized Curriculum</span></strong><br />
Standards are not intended to represent a universal curriculum. Rather, they enable an individual nation to customize its curricula by such factors as including appropriate culture-related standards, developing performance expectations for various levels of ability and disability, expanding content standards, and using various enabling activities.<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Children and Adolescents</span></strong><br />
Children and adolescents are generally those enrolled in formal schooling (e.g., grades kindergarten through twelve; ages 5-18).<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Culturally Neutral</span></strong><br />
All individuals should have access to the essential content of physical education, which is intended to be within the grasp of all children/adolescents, regardless of the country/nation in which they live.<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Right-to-Learn Premises</span></strong><br />
These premises describe the kinds of support that need to be in place at the national, state, and school-community levels, to insure the right of each child/adolescent to learn and achieve standards at his/her level of capability. <br />
<b><br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">RIGHT-TO-LEARN PREMISES</span></strong></b><br />
<br />
To insure the right of children/adolescents to achieve the standards, hence, be physically educated:</span></span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>it is incumbent upon government agencies to:</span></span></li>
<ul type="circle"><li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>embrace physical education as a means to fulfill a fundamental human right, and serve as an avenue for freedom of expression; </span></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>include physical education as an integral part of schooling; </span></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>provide physical education for every child; </span></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>provide continuous learning opportunities throughout formal schooling; </span></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>provide financial support sufficient to enable the intended learning; and </span></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>Assess achievement of physical education content standards to determine mastery. </span></span></li>
</ul></ul><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; margin-left: 0.5in;"><br />
</div><ul type="disc"><li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>it is incumbent upon the profession to:</span></span></li>
<ul type="circle"><li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>provide professionally prepared and appropriately credentialed physical educators; </span></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>provide for sequential learning and development; </span></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>provide for individualized learning in the context of factors such as ability, capability, learning style, learning pace; </span></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>provide success-probable learning materials and experiences; </span></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>create and manage effective learning environments; </span></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>customize the curriculum, as culturally and socio-economically appropriate; and </span></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>Assess incremental achievement of physical education content standards to determine mastery. </span></span></li>
</ul><li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>it is incumbent upon the institution to:</span></span></li>
<ul type="circle"><li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>provide properly licensed instructors in accord with Global Standards for Professional Preparation of Physical Education </span></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>provide daily, quality physical education instruction for all students; </span></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>provide and support annual professional development equal to that of teachers in other disciplines; </span></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>provide enabling support for teaching and learning (e.g., written curriculum, class time, class size, equipment and materials, facilities, technology, teacher schedules), as appropriate for the level of students (e.g., age, grade level, developmental level, special needs), and </span></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>Evaluate teacher performance, student learning and program effectiveness equal to that of all other disciplines. </span></span></li>
</ul></ul><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><br />
<a name='more'></a>In addition, the right-to-learn can be realized only when essential needs of each child has been met (e.g., sufficient nutritional and caloric intake, rest, health care).<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">IMPLEMENTATION</span></strong><b><br />
</b><br />
It is to be understood that quality of physical education instruction and programs is dependent upon existence of several components that operate simultaneously. These standards provide a foundation defining essential content to be learned by students, but must be organized in a curricular context within the school structure. Thus, it is necessary for each school entity to write a curriculum for its particular needs. This written curriculum, however, is only one of at least five components, including:</span></span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>written curriculum reflecting sequential learning;</span></span></li>
<ul type="circle"><li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>elementary level emphasis: basic motor skills within the context of appropriate games of low organization;</span></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>middle level emphasis: health fitness concepts, including setting and achieving personal goals for healthful level of fitness; modified and introductory versions of culturally common as well as internationally known games;</span></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>secondary level emphasis: develop competence/proficiency in student selected activities, including skills to access participation in out-of-school programs available within the community and which have potential for life long involvement and participation; </span></span></li>
</ul><li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><em><span>individualized</span></em><span> instruction for mastery learning;</span></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><em><span>multiple teaching styles/strategies</span></em><span> to accommodate multiple intelligences, learning<br />
styles, abilities, and disabilities; </span></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>systematic and regular <em>assessment </em>of which results inform the prescription for further <br />
learning; and</span></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><em><span>documentation and articulation</span></em><span> of student achievements. </span></span></li>
</ul><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">REVIEW OF STANDARDS</span></strong><span><br />
<br />
Because the needs and conditions of consumers continually change, standards are dynamic in nature. Therefore, it is intended that the Standards undergo systematic reviews and appropriate modification, at least every eight years.<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">STANDARDS</span></strong><br />
<b><br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">STANDARD 1: MOVEMENT COMPETENCY AND PROFICIENCY</span></strong></b><br />
Demonstrate competency in many movement forms and proficiency in a few movement forms. †<br />
<b><br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Benchmarks </span></strong></b></span></span></div><div style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 3</span></strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">† †<br />
The student will:</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Perform manipulative skills (e.g., object control through throwing, catching, striking, kicking)</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Perform locomotor skills (movements) (e.g., travel by walking, running, skipping, sliding)</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Perform non-locomotor skills (movements) (e.g., bend, stretch, swing, sway, push, pull, twist, turn)</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Perform movement combinations (basic skills; sequences?e.g., run and kick; twist, step, and throw) </span></span></div><span style="font-size: small;"><strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 6</span></strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">††<br />
The student will:</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Exhibit movement adaptations and modifications</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Exhibit specialized skills (e.g., pass, dribble, shoot, bat, serve) common to a variety of activities within the context of selected activities<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 9</span></strong>††<br />
The student will:</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Exhibit strategies essential to specific purposes within distinctive activity types (e.g., games, offensive/defensive maneuvers, dance sequences, swimming strokes)</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Combine strategies in small-sided games, modified versions of activities, and sequences from a variety of movement forms (e.g., sport, dance) </span></span></div><span style="font-size: small;"><strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 12</span></strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">††<br />
The student will:</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Perform skills, strategies, and sequences within the context of structured activities (e.g., games, dances, sports)</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Perform skills and strategies within the context of different media (i.e., air, land, water)<br />
<br />
<b><br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">STANDARD 2: KNOWLEDGE AND APPLICATION OF MOVEMENT CONCEPTS</span></strong></b><br />
Apply movement concepts and principles to the learning and development of motor skills.†<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Benchmarks </span></strong><br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 3</span></strong>††<br />
The student will:</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Identify fundamental movements</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Describe movement concepts</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Describe basic movements using correct vocabulary</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Apply movement concepts to modify movement </span></span></div><span style="font-size: small;"><strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 6</span></strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">††<br />
The student will:</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Identify critical elements of basic skill patterns</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Identify relationships between/among objects, performers, and other conditions/parameters</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Use feedback (i.e., internal, external) to improve performances</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Apply movement concepts to specialized skills</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span> <span> </span>Apply critical elements to improve one’s performances in specialized motor skills </span></span></div><span style="font-size: small;"><strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 9</span></strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">††<br />
The student will:</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Provide feedback to improve performances of others using critical elements</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Apply biomechanical principles to tasks of daily living and work</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Identify and apply principles of practice that improve performances</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Identify characteristics of highly skilled performances</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Describe how environmental factors affect performances<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 12</span></strong>††<br />
The student will:</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Apply advanced, discipline specific knowledge (e.g., biomechanics, physiology, motor learning) when analyzing performances of self and others</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Apply biomechanical and physiological principles related to injury prevention</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Analyze one’s own and other’s performances, and compare with critical elements to improve performances</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Integrate discipline specific knowledge to learn new skills and activities, independently</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Evaluate resources for continued learning </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Describe how physical, emotional, and cognitive factors influence improvement (performance)</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Access resources for continued learning <br />
<b><br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">STANDARD 3: HEALTH-ENHANCING FITNESS</span></strong></b><br />
Achieve and maintain a health-enhancing level of fitness.†<br />
<br />
Benchmarks <br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 3</span></strong>††<br />
The student will:</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Sustain moderate to vigorous physical activity for short periods of time</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Identify physiological signs of physical activity (e.g., increased heart rate)<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 6</span></strong>††<br />
The student will: </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Identify components of health-related fitness (i.e., cardiorespiratory, flexibility, muscular strength and endurance, and body composition)</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Identify activities related to each component of health-related fitness<br />
<br />
Grade 9††<br />
The student will: </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Engage in moderate to vigorous physical activity resulting in physiological responses sufficient to change fitness status</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Associate results of fitness testing to personal health status and ability to perform various activities</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Perform fitness tests to gain accurate information about personal fitness status</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Apply basic principles of training to improve personal fitness<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 12</span></strong>††<br />
The student will: </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Develop personal fitness goals based on personal fitness profile</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Assess physiological indicators of exercise during and after physical activity, and relate results to personal fitness goals</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Design and independently implement a personal fitness plan<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">STANDARD 4: PHYSICALLY ACTIVE LIFESTYLE</span></strong><br />
Exhibit a physically active lifestyle.†<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Benchmarks </span></strong><b><br />
</b><br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 3</span></strong>††<br />
The student will:</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Engage in moderate to vigorous physical activities</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Identify likes and dislikes associated with one’s participation in physical activities</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Participate voluntarily in physical activities outside physical education classes </span></span></div><span style="font-size: small;"><strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 6</span></strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">††<br />
The student will:</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Identify at least one activity associated with each component of health-related fitness</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Select and participate regularly in physical activities for the purpose of skill improvement</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Identify health benefits of participating in regular physical activities (e.g., feeling good, preventing of disease and illness, stress reduction) </span></span></div><span style="font-size: small;"><strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 9</span></strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">††<br />
The student will:</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Identify moderate to vigorous activities providing personal pleasure</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Identify opportunities in the school and community for regular participation in physical activities</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Analyze personal interests and capabilities in regard to one’s exercise behavior</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Analyze critical characteristics of a healthy lifestyle</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Develop personal physical activity goals</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Participate daily in some form of health-enhancing activity to achieve fitness goals </span></span></div><span style="font-size: small;"><strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 12</span></strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">††<br />
The student will:</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Explore a variety of new physical activities for personal interest in and out of physical education classes</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Differentiate types of physical activities in relation to varying fitness goals </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Maintain a physically active lifestyle by overcoming barriers to regular participation</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Identify how activity participation patterns are likely to change throughout life<br />
<b><br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">STANDARD 5: PERSONAL AND SOCIAL BEHAVIOR</span></strong></b><br />
Demonstrate responsible personal and social behavior in physical activity settings.†<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Benchmarks </span></strong><br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 3</span></strong>††<br />
The student will:</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Apply classroom rules and procedures </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Exhibit safe practices in physical activity</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Share space and equipment with others<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 6</span></strong>††<br />
The student will:</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Apply safety concepts to movement </span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Work productively independently, as well as cooperatively with a partner and in a small group </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Identify concepts of fair play and sportsmanship (e.g., ethical concepts, Olympic Ideal)</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Accept responsibility for personal behavior</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Respond appropriately to winning and losing<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 9</span></strong>††<br />
The student will: </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Apply established activity specific rules, and exhibit etiquette </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Resolve conflicts arising in physical activity settings</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Exhibit appropriate self-control and fair play in physical activity settings</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Make choices related to the safety of self and others based on potentially dangerous consequences</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Achieve group goals in cooperative and competitive settings</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Solve problems by analyzing causes with consideration for potential solutions and consequences </span></span></div><span style="font-size: small;"><strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 12</span></strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">††<br />
The student will:</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Recognize elements of fair play, honesty, ethical behaviors, and peer pressures in one’s own behavior</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Act responsibly and help others to act responsibly in physical activity settings </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Apply concepts of consumerism to personal participation in physical activities (e.g., access, cost, safety)</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Invite others to participate in physical activities of personal choice</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Demonstrate cooperation within competitive activities</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Cooperate in establishing group goals</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Contribute meaningfully to achieving group goals<br />
<b><br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">STANDARD 6: UNDERSTANDING AND RESPECT FOR INDIVIDUAL DIFFERENCES</span></strong></b><br />
Demonstrate understanding and respect for differences among people in physical activity settings.†<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Benchmarks </span></strong><br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 3</span></strong>††<br />
The student will:</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Differentiate between respectful and disrespectful behaviors</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Demonstrate respectful behavior and respect for classmates<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 6</span></strong>††<br />
The student will: </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Interact positively with students in class regardless of personal differences (e.g., race, gender, ability, disability, culture, ethnicity, religion)</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Explore cultural/ethnic self awareness and appreciation through participating in physical activities (e.g., games and dances of family origin)</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Recognize similarities and differences between and among people which can contribute to cooperative and competitive activities </span></span></div><span style="font-size: small;"><strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 9</span></strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">††<br />
The student will:</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Understand impact of national, cultural, religious, and ethnic origins on physical activities<br />
(e.g., exercise, games, sports)</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Respond positively to differences in people (e.g., gender, culture, religion, ethnicity, ability, disability) </span></span></div><span style="font-size: small;"><strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 12</span></strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">††<br />
The student will:</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Analyze roles of sport, games, and dance in society (e.g., historical and contemporary perspectives, activities indigenous to one’s heritage, global society such as Olympic Games and World Games)<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">STANDARD 7: PERSONAL MEANING DERIVED FROM PHYSICAL ACTIVITY</span></strong><br />
Understand that physical activities provide opportunities for enjoyment, challenge, self expression, and social interaction.†<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Benchmarks </span></strong><br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 3</span></strong>††<br />
The student will:</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Identify feelings resulting from participating in physical activities</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Identify physical activities that are enjoyable </span></span></div><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 6</span></strong>††<br />
The student will:</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Describe relationship between skill competence and enjoyment</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Try new activities</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Describe one’s feelings resulting from challenges, successes, and failures in physical activities </span></span></div><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 9</span></strong>††<br />
The student will:</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Self select physical activities leading to personal fulfillment</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Invite others to participate in physical activities of personal choice<br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Grade 12</span></strong>††<br />
The student will:</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Characterize physical activities that are personally enjoyable, challenging, and fulfilling (e.g., competitive, high risk, individual, socially interactive, aesthetically pleasing, relaxation inducing, self esteem enhancing, leisure fulfilling)</span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span><span> </span>Understand human movement as a medium for expression (e.g., creative movement, body language, expression of Olympic Ideal) </span></span></div><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">___________ </span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">†National Association for Sport and Physical Education/AAHPERD (1995). <u>Moving into the future: National standards for physical education</u>. Rink, J.: Chair. Reston, VA, USA: Mosby 1.</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">It should be noted that writers of this document reviewed what was available from various countries, selected as a foundation the NASPE/AAHPERD Standards for Physical Education, then proceeded to add benchmarks reflecting, to some degree, extent of content contained within each standard. The benchmarks, while they may not be all inclusive, serve to create a sense of sequential and essential content, reflecting that which appeared repeatedly within documents from various countries. Initial drafts were circulated among the international regional officers and the chairpersons of selected committees of ICHPER•SD for review and suggestions.</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">The NASPE/AAHPERD National Standards for Physical Education were used as a foundation for developing of this document because of the extensive writing and review process used in their development. NASPE standards evolved over a nine year period, developed by two separate writing committees, each of which included elementary and secondary physical education teachers, authorities in curriculum and pedagogy, and measurement/evaluation specialists. The process included a thorough review of available assessments, critical reviews by a broad spectrum of professional physical educators holding a broad range of beliefs, opinions and impressions, and a deliberate process of consensus-building through national workshops held in conjunction with AAHPERD Annual Conventions (1987-1991; 1992-1995). In addition, input was solicited at six district AAHPERD conventions, and many state AHPERD conferences. Further, reviews and consultations with education representatives from other subject areas (i.e., mathematics, arts, science) and educational organizations provided information to assist with clarifying and establishing of important education goals. Intent of this effort was to establish national content standards, while reflecting national reform movements in education.</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">The NASPE Outcomes Committee (1986-1992) studied the question, <u>What should students know and be able to do?</u> The work concluded with the development of the definition of a physical educated person, of which its five components were expanded to twenty outcome statements and inclusion of sample benchmarks for selected grade levels. <br />
<br />
This work was published in the document, <em>Outcomes of Quality Physical Education Programs</em> (1992). The second committee, the Physical Education Standards and Assessment Task Force (1992-1995), based its work on results of the Outcomes Committee, and further clarified content of physical education by identifying content standards.</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">††Grade level designations are made cautiously, and have been provided only as guides to<br />
potential expectations for achievement of these benchmarks. It should be understood that these expectations represent end points within the school structure. Some students may achieve benchmarks prior to and others will not achieve them by the suggested end point. More importantly, learning should be sequential with provision for mastery at the rate of learning of each individual child. Further, multiple factors (e.g., amount of time for instruction, quality of instruction, practice time, development of the student) affect learning progress. Therefore, regardless of grade designation, teachers are responsible for assessing each child relative to his/her level of learning within the sequence, and then diagnosing, prescribing, and planning instruction accordingly. The general areas of emphasis for each school level are indicated in the section titled, IMPLEMENTATION. These areas of emphasis also aid in providing sequential learning, yet are broader and may appear more flexible than specifically designated grade levels.</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">For the purposes of these Standards, the grade level designations associate with the following age classifications:<br />
Grade Level Approximate Ages</span></span><br />
<div align="center"> <table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 50%;"><tbody>
<tr> <td style="padding: 0in;"> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>3</span></span></div></td> <td style="padding: 0in;"> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>8-9</span></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0in;"> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>6</span></span></div></td> <td style="padding: 0in;"> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>11-12</span></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0in;"> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>9</span></span></div></td> <td style="padding: 0in;"> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>14-15</span></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0in;"> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>12</span></span></div></td> <td style="padding: 0in;"> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span>17-18</span></span></div></td> </tr>
</tbody></table></div><span style="font-size: small;"><strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">SELECTED REFERENCES</span></strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Confederation des educateurs et educatrices physiques du Quebec (CEEPQ; 1994 ed.). [Quebec Confederation of Physical Educators]. <u>The future of physical education. A time for commitment, CANADA</u>, Editions L’Impulsion.</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Implementation of the Nigerian secondary school physical education curriculum: Some observations and suggestions</span></u><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">. (post 1992). Research Paper presented at meeting.</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">International Education Agency of Papua, New Guinea. (n.d.). <u>Physical education: The health, and personal development curriculum</u>.</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Hardman, K. and Marshall, J.J. (Spring 2000). Physical Education in Schools: Preliminary findings of a worldwide survey. <u>ICHPER•SD Journal</u>, 36, (3), 8-13.</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Hardman, K. and Marshall, J.J. (Summer 2000). Physical Education in Schools: Preliminary findings of a worldwide survey, part II. <u>ICHPER•SD Journal</u>, 36, (4), 8-12.</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Mohnsen, B.: Editor. (1998). National Association for Sport and Physical Education, American Alliance for Health, Physical Education, Recreation and Dance. <u>Concepts of physical education: What every student needs to know</u>. Reston, VA, USA.</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">National Association for Sport and Physical Education, American Alliance for Health, Physical Education, Recreation and Dance. (1995). <u>Moving into the future: National standards for physical education</u>. Rink, J: Chair. Reston, VA, USA: Mosby.</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Takahashi, T. (post 1989). <u>School physical education as preparation for lifelong sport in Japan</u>. University of Tsukuba.</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Waigandt, A. & Cox, R. H. (post 1993). <u>Physical education in Vietnam</u>. University of Missouri-Columbia. Abstract.</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">ICHPER•SD April, 2001<br />
Approved by: ICHPER•SD Executive Committee, November, 2000</span></span><br />
<div class="MsoNormal"><br />
</div>ANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2557315631817675171.post-5162358168260798732010-11-18T18:40:00.001+07:002010-11-18T18:43:14.177+07:00MULTIPLE INTELLIGENCES KECERDASAN MENURUT HOWARD GARDNER & IMPLEMENTASINYA (STRATEGI PENGAJARAN DIKELAS) PART 2<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div class="MsoListParagraph" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">C.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Survei Kecerdasan Majemuk</span></b></span></div><div class="Style3" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div class="Style3" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle12">DAFTAR PERIKSA KECERDASAN GANDA</span></span></div><div class="Style3" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div class="Style2" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: normal;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle14">Tandailah pernyataan yang berlaku dalam setiap kategori kecerdasan:</span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 12pt;"><br />
</div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle18">Kecerdasan Linguistik</span></span></div><div class="Style4" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin: 8.9pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle14">1.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span class="FontStyle14">Buku sangat penting bagi saya.</span></span></div><div class="Style4" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle14">2.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span class="FontStyle14">Saya dapat mendengar kata-kata di kepala saya sebelum saya membaca, berbicara, atau menuliskannya.</span></span></div><div class="Style4" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle14">3.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span class="FontStyle17"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">Saya </span></span><span class="FontStyle14">mendapatkan lebih banyak hal dari mendengarkan radio </span><span class="FontStyle17"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">atau </span></span><span class="FontStyle14">kaset yang banyak berisi kata-kata daripada televisi atau film. </span></span></div><div class="Style4" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle14">4.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span class="FontStyle17"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">Saya </span></span><span class="FontStyle14">tidak mengalami kesulitan dalam permainan kata seperti Scrabble, Anagrams, atau Password.</span></span></div><div class="Style5" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle14">5.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span class="FontStyle17"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">Saya </span></span><span class="FontStyle14">senang menghibur diri sendiri atau orang lain dengan lelu-</span><span class="FontStyle17"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">con, </span></span><span class="FontStyle14">sajak lucu lucuan, atau permainan kata. </span></span></div><div class="Style5" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle14">6.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span class="FontStyle17"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">Kadang</span></span><span class="FontStyle14">-kadang orang lain terpaksa berhenti dan meminta saya </span><span class="FontStyle17"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">untuk </span></span><span class="FontStyle14">menjelaskan makna kata yang saya gunakan dalam tulisan </span><span class="FontStyle15"><span lang="IN" style="font-weight: normal; letter-spacing: -0.5pt;">atau</span></span><span class="FontStyle15"><span lang="IN" style="font-weight: normal;"> </span></span><span class="FontStyle14">pembicaraan saya.</span></span></div><div class="Style5" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle14">7.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span class="FontStyle17"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">Ketika </span></span><span class="FontStyle14">bersekolah, saya menganggap pelajaran bahasa, studi sosial, d</span><span class="FontStyle15"><span lang="IN" style="font-weight: normal; letter-spacing: -0.5pt;">an</span></span><span class="FontStyle15"><span lang="IN" style="font-weight: normal;"> </span></span><span class="FontStyle17"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">sejarah </span></span><span class="FontStyle14">lebih mudah daripada matematika dan ilmu alam. </span></span></div><div class="Style5" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle14">8.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span class="FontStyle15"><span lang="IN" style="font-weight: normal; letter-spacing: -0.5pt;">Kalau</span></span><span class="FontStyle15"><span lang="IN" style="font-weight: normal;"> </span></span><span class="FontStyle17"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">saya </span></span><span class="FontStyle14">berkendaraan di jalan bebas hambatan, saya lebih itikan kata-kata yang tertulis di papan reklame daripada memperha</span><span class="FontStyle17"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">tikan </span></span><span class="FontStyle14">pemandangan. </span></span></div><div class="Style5" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle14">9.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span class="FontStyle17"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">percakapan, </span></span><span class="FontStyle14">saya sering mengungkapkan segala sesuatu </span><span class="FontStyle17"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">pemah saya </span></span><span class="FontStyle14">baca atau dengar.</span></span></div><div class="Style5" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle14">10.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span class="FontStyle14">Akhir-akhir ini saya menulis sesuatu yang amat saya banggakan atau yang membuat saya mendapat pengakuan dari orang lain.</span></span></div><div class="Style5" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle14"><b><i>11.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></i></b></span><span class="FontStyle14"><b><i>Kekuatan Linguistik yang lain?................Coba anda telusuri sendiri.</i></b></span></span></div><div class="Style4" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin: 10.1pt 0in 0.0001pt 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle15">Kecerdasan Logis-Matematis</span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin: 8.4pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">1.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">Dengan mudah saya dapat menghitung angka-angka dalam benak saya.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">2.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">Matematika dan/atau sains merupakan mata pelajaran favorit saya di sekolah.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">3.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">Saya suka melakukan permainan atau memecahkan soal yang menuntut pemikiran logis.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">4.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">Saya suka mengadakan percobaan kecil "Bagaimana seandainya" (misalnya, "Bagaimana seandainya saya melipatduakan jumlah air yang saya tuangkan ke rumpun mawar di halaman rumah setiap minggunya?").</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">5.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">Saya selalu mencari pola keteraturan, atau urutan logis dari segala sesuatu.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">6.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">Saya menaruh minat pada perkembangan baru dalam sains.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">7.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">Saya berpendapat bahwa hampir segala sesuatu mempunyai penjelasan yang masuk akal.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">8.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">Kadang-kadang saya berpikir dalam konsep yang jelas, abstrak, tanpa kata, tanpa gambar.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">9.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">Saya sering menemukan salah penalaran dalam segala sesuatu yang dikatakan dan dilakukan orang di rumah maupun di tempat kerja.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">10.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">Saya merasa lebih nyaman bila segala sesuatu sudah diukur, dikelompokkan, dianalisis, atau dikuantifikasikan dengan cara tertentu.</span></span></span></div><div class="Style3" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle12"><i>11.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> <b> </b></span></i></span><span class="FontStyle12"><i><b>Kekuatan Logis-Matematis lainnya? ……..Coba anda telusuri sendiri</b>.</i></span></span></div><div class="Style4" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 12pt; margin-left: 0.5in; text-indent: 0in;"><br />
<a name='more'></a></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Kecerdasan Spatial</span></span></span></div><span style="font-size: small;"></span><br />
<div class="MsoListParagraph" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal; line-height: 115%;">1.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal; line-height: 115%;">Saya sering melihat gambaran visual yang jelas ketika menutup kedua mata.</span></span><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal; line-height: 115%;"></span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin: 2.15pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">2.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;"> Saya peka terhadap warna</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">3.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">Saya sering menggunakan kamera atau </span></span><span class="FontStyle12">camcorder </span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">untuk merekam apa yang saya lihat di sekitar saya.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">4.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;"> Saya gemar mengerjakan </span></span><span class="FontStyle12">puzzle, maze, </span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">dan teka-teki visual lainnya.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">5.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;"> Saya mengalami mimpi yang begitu nyata di malam hari.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">6.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;"> Biasanya saya dapat mengenali jalan bahkan di wilayah yang tidak saya kenal.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">7.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;"> Saya suka menggambar atau mencoret-coret.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">8.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;"> Bagi saya, ilmu ukur lebih mudah daripada aljabar.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">9.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">Saya dapat dengan mudah membayangkan bagaimana sesuatu akan terlihat jika dilihat langsung dari atas dengan pandangan mata seekor burung.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">10.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">Saya lebih suka melihat bahan bacaan yang banyak gambarnya.</span></span></span></div><div class="Style5" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 12pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><b>11.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><span class="FontStyle13"><b><span lang="IN" style="font-style: normal;">Kekuatan Spasial lainnya?………………Coba anda telusuri sendiri.</span></b></span></span></div><div class="Style3" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-top: 9.6pt;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle16">Kecerdasan Kinestetik-Jasmani</span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin: 8.9pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">1.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">Sekurang-kurangnya saya melakukan salah satu jenis olahraga atau kegiatan jasmani lain secara teratur</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">2.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;"> Saya tidak betah duduk diam berlama-lama.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">3.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">Saya suka bekerja dengan kedua tangan saya dalam kegiatan konkret seperti menjahit, menenun, mengukir, bertukang, atau mera-kit model.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">4.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;"> Seringkali ide terbaik saya muncul ketika saya berada di luar rumah untuk berjalan-jalan, joging, atau ketika saya sedang melakukan kegiatan jasmani lain.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">5.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">Seringkali saya menghabiskan waktu luang di luar rumah.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">6.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">Seringkali saya menggunakan gerak-gerik tangan atau bentuk bahasa tubuh lain ketika bercakap-cakap dengan seseorang.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">7.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">Saya harus menyentuh bermacam-macam benda supaya lebih banyak mengetahui tentang benda tersebut.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">8.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;"> Saya senang naik permainan yang mendebarkan atau ikut dalam petualangan jasmani yang menegangkan.</span></span></span></div><div class="Style7" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">9.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;"> Saya suka menggambarkan diri saya sendiri sebagai orang yang mempunyai koordinasi tubuh yang baik.</span></span></span></div><div class="Style7" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><i>10.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></i><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">Saya harus mempraktekkan sebuah keterampilan baru bukan sekadar membaca atau menonton video tentang keterampilan itu.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><b><span lang="IN" style="font-style: normal;">11.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b></span><span class="FontStyle13"><b><span lang="IN" style="font-style: normal;">Kekuatan Kinestetik-Jasmani lainnya? …………Coba anda telusuri sendiri.</span></b></span></span></div><div class="Style5" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-top: 10.1pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle17">Kecerdasan Musikal</span></span></div><div class="Style7" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin: 8.15pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">1.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;"> Jika bernyanyi, suara saya terbilang merdu.</span></span></span></div><div class="Style7" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">2.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;"> Saya dapat membedakan nada musik yang fals.</span></span></span></div><div class="Style7" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">3.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;"> Saya sering mendengarkan musik di radio, piringan hitam, kaset, atau CD.</span></span></span></div><div class="Style7" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">4.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;"> Saya dapat memainkan alat musik.</span></span></span></div><div class="Style7" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">5.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;"> Hidup saya akan lebih sengsara jika tidak ada musik.</span></span></span></div><div class="Style7" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">6.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;"> Kadang-kadang tanpa sadar saya melantunkan lagu iklan televise atau lagu lain sewaktu saya berjalan kaki.</span></span></span></div><div class="Style7" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">7.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">Dengan mudah saya mengikuti irama musik dengan alat perkusi sederhana.</span></span></span></div><div class="Style7" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">8.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;"> Saya mengenal banyak melodi dari berbagai lagu dan karya musik.</span></span></span></div><div class="Style7" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">9.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;"> Kalau saya mendengar karya musik sebanyak satu/dua kali, biasanya saya dapat menyanyikannya kembali dengan cukup tepat.</span></span></span></div><div class="Style7" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">10.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;"> Saya sering mengetuk-ngetuk atau melantunkan melodi secara sepotong-sepotong sambil bekerja, belajar, atau mempelajari sesuatu yang baru.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><b><span lang="IN" style="font-style: normal;">11.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b></span><span class="FontStyle13"><b><span lang="IN" style="font-style: normal;">Kekuatan Musikal lainnya? …………Coba anda telusuri sendiri.</span></b></span></span></div><div class="Style5" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-top: 4.3pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="Style5" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-top: 4.3pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle17">Kecerdasan Antarpribadi</span></span></div><div class="Style7" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin: 8.9pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">1.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">Saya adalah jenis orang yang didatangi orang lain untuk dimintai nasihat dan bimbingan di tempat kerja atau di tempat tinggal.</span></span></span></div><div class="Style7" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">2.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;"> Saya lebih menyukai olahraga berkelompok seperti bulutangkis, bola voli, atau sofbol daripada olahraga tunggal, seperti berenang dan joging.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin: 3.1pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">3.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">Kalau saya menghadapi masalah, saya cenderung mencari orang lain untuk dimintai pertolongan daripada berusaha untuk meme-cahkannya sendiri.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">4.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;"> Saya mempunyai sekurang-kurangnya tiga orang sahabat dekat.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle12"><i><span lang="IN" style="font-weight: normal;">5.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></i></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;"> Saya lebih menyukai permainan bersama untuk mengisi waktu, seperti monopoli atau bridge daripada hiburan yang dilakukan sendiri, seperti bermain </span></span><span class="FontStyle12"><i><span lang="IN" style="letter-spacing: 0.5pt;">video</span></i></span><span class="FontStyle12"><i> <span style="letter-spacing: 0.5pt;">game</span> </i></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">dan kartu </span></span><span class="FontStyle12"><i><span lang="IN" style="letter-spacing: 0.5pt;">solitaire.</span></i></span><span class="FontStyle12"><i><span lang="IN" style="font-weight: normal;"></span></i></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">6.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;"> Saya tertantang untuk mengajari orang lain, atau kelompok orang, tentang apa yang dapat saya kerjakan.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">7.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">Saya menganggap diri saya sebagai pemimpin (atau orang lain menyebut saya begitu).</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">8.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;"> Saya senang berada di tengah kerumuman orang.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">9.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">Saya suka terlibat dalam kegiatan sosial yang berhubungan dengan pekerjaan, tempat ibadah, atau komunitas tempat tinggal saya.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">10.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">Saya lebih suka menghabiskan petang hari di sebuah pertemuan yang meriah daripada tinggal sendirian di rumah.</span></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><b>11.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b></span><span class="FontStyle13"><b><span lang="IN" style="font-style: normal;">Kekuatan Antarpribadi lainnya? …………Coba anda telusuri sendiri.</span></b></span><span class="FontStyle13"></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="Style3" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-top: 9.35pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle16">Kecerdasan Intrapribadi</span></span></div><div class="Style5" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin: 8.4pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">1.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">Secara berkala saya meluangkan waktu sendirian untuk bermedi-tasi, merenung, atau memikirkan masalah kehidupan yang penting.</span></span></span></div><div class="Style2" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">2.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">Saya telah mengikuti sesi bimbingan atau seminar pengembangan pribadi untuk lebih mengenal diri saya sendiri.</span></span></span></div><div class="Style2" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">3.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">Saya punya pendapat yang membuat saya berbeda dengan orang</span></span></span></div><div align="left" class="Style2" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: left; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">4.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">biasa.</span></span></span></div><div class="Style2" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin: 0.25pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">5.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">Saya mempunyai hobi atau minat khusus yang saya simpan rapat-rapat untuk diri saya sendiri.</span></span></span></div><div class="Style2" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">6.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">Saya mempunyai sasaran penting dalam hidup saya yang saya renungkan secara berkala.</span></span></span></div><div class="Style5" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle14">7.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">Saya mempunyai pandangan yang realistis tentang kelemahan dan kekuatan saya (yang saya dapatkan dari umpanbalik orang lain). Saya lebih suka menghabiskan akhir pekan sendirian di sebuah </span></span><span class="FontStyle14">pondok di hutan daripada di sebuah tempat peristirahatan mewah dengan banyak orang di sekitarnya.</span></span></div><div class="Style10" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle14">8.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span class="FontStyle14">Saya menganggap diri saya berkemauan keras dan berpikiran mandiri.</span></span></div><div class="Style10" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle14">9.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span class="FontStyle14">Saya mempunyai buku harian atau jurnal untuk merekam peristiwa kehidupan batin saya.</span></span></div><div class="Style10" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle14">10.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span class="FontStyle14">Saya berwiraswasta atau setidak-tidaknya amat ingin memulai usaha sendiri.</span></span></div><div class="MsoListParagraph" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">11.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><span class="FontStyle14"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Kekuatan Intrapribadi lainnya?.........Coba anda telusuri sendiri</span></b></span><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;"></span></b></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="IN">Kecerdasan Naturalis (lingkungan)</span></b></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">1.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">Kalau saya punya waktu luang saya suka membeli tanaman, atau hewan, menyiram tanaman atau member makan burung, kucing atau semacamnya.</span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">2.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">Saya senang dengan binatang/tanaman peliharaan saya.</span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">3.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">Saya suka belajar tentang alam, hewan, tumbuhan atau lainnya.</span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">4.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">Saya berharap mengunjungi kebun binatang, bila punya waktu.</span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">5.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">Saya menikmati berburu atau memancing atau semacamnya.</span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">6.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">Saya Pingin atau suka kegunung, mendaki, camping atau rekreasi ke-alam seperti itu.</span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">7.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">Tanaman atau hewan penting bagi saya.</span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">8.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">Bila saya melihat acara televise, saya menyukai acara flaura dan fauna.</span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">9.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">Saya senang waktu liburan untuk kealam luas, daripada sekadar berenang, atauke mall.</span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">10.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">Alam dan sekitarnya adalah sesuatu yang sangat mengasyikkan.</span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">11.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><span class="FontStyle14"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Kekuatan Naturalis (Lingkungan) lainnya?.........Coba anda telusuri sendiri.</span></b></span><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;"></span></b></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><b>Praktek Multiple </b><b><span lang="IN">di SMP/SMA YAPI</span></b><b> (Pengantar-Implementasi di Sekolah)</b></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Pada awalnya, banyak rekan guru yang pesimis kemungkinan kemampuan untuk melaksanakan Multiple intelligences (MI). Karena ada 8/9 atau 10 kecerdasan yang mesti diajarkan dikelas. Tetapi sebenarnya tidak mesti seperti itu untuk “optimalisasi dengan batasan” bahasa saya. Sebab kita tahu, realitasnya teori itu ideal, sementara sekolah, kelas, murid, guru punya banyak batasan. Misalnya yang klasik adalah alatnya kurang, waktu tidak ada, adanya ulangan-bersama, adanya UAN dll, serta yang terpenting gaji guru yang “pas-pas”an, dengan beban “selalu” ditambah. Tetapi kami yakin dan mengatakan, kita perlu berupaya untuk melakukan semaksimal yang kita mampu (optimalisasi dengan batasan). Uji coba yang kami upayakan yaitu;</span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Pada awal tahun, anak-anak dilakukan test multiple intelligences (MI), dengan cara survey (ditanya dengan soal-soal test, menggunakan kuesioner dari Terry Amstrong diperbaiki sendiri oleh team), lalu di-<i>smooth</i>kan (diperhalus) dengan pengamatan-pengamatan keseharian dilingkungannya (kelas, asrama, dst). Setelah mendapatkan hasil, maka hasil itu ditabulasi dan diberikan keseluruhan kepada dewan guru. Contoh Hasil tahulasi itu sebagai berikut;</span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="IN">Hasil Tabulasi Kecerdasan per-Anak</span></b></span></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; font-family: Times,"Times New Roman",serif; width: 655px;"><tbody>
<tr> <td rowspan="2" style="border: 1pt solid black; padding: 0in 5.4pt; width: 23.75pt;" valign="top" width="32"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">No</span></span></div></td> <td rowspan="2" style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.65pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Nama</span></span></div></td> <td rowspan="2" style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 58.5pt;" valign="top" width="78"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Tempat/Tgl/lahir</span></span></div></td> <td rowspan="2" style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Kelas</span></span></div></td> <td colspan="8" style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 328.5pt;" valign="top" width="438"><div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Kecerdasan</span></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 44.7pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Lingitk</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 0.7in;" valign="top" width="67"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Matematis</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 32.95pt;" valign="top" width="44"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Musik</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 32.6pt;" valign="top" width="43"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Visual</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 46.95pt;" valign="top" width="63"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Kinestetik</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Inte</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">personal</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Intra</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">personal</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.8pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Naturalis</span></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 23.75pt;" valign="top" width="32"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">1</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.65pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Si-A</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 58.5pt;" valign="top" width="78"><div class="MsoNoSpacing"><br />
</div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">SMP VIIA</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 44.7pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">24</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 0.7in;" valign="top" width="67"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">17</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 32.95pt;" valign="top" width="44"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">16</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 32.6pt;" valign="top" width="43"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">15</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 46.95pt;" valign="top" width="63"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">26</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">21</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">17</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.8pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">26</span></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 23.75pt;" valign="top" width="32"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">2</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.65pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Si-B</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 58.5pt;" valign="top" width="78"><div class="MsoNoSpacing"><br />
</div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">SMP VIIA</span><span lang="IN"></span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 44.7pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">22</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 0.7in;" valign="top" width="67"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">18</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 32.95pt;" valign="top" width="44"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">20</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 32.6pt;" valign="top" width="43"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">19</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 46.95pt;" valign="top" width="63"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">18</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">30</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">3</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.8pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">29</span></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 23.75pt;" valign="top" width="32"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">3</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.65pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Si-C</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 58.5pt;" valign="top" width="78"><div class="MsoNoSpacing"><br />
</div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">SMP VIIA</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 44.7pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">22</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 0.7in;" valign="top" width="67"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">30</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 32.95pt;" valign="top" width="44"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">23</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 32.6pt;" valign="top" width="43"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">22</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 46.95pt;" valign="top" width="63"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">28</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">32</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">18</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.8pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">23</span></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 23.75pt;" valign="top" width="32"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">4</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.65pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">SI-D</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 58.5pt;" valign="top" width="78"><div class="MsoNoSpacing"><br />
</div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">SMP VIIA</span><span lang="IN"></span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 44.7pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">13</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 0.7in;" valign="top" width="67"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">19</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 32.95pt;" valign="top" width="44"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">26</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 32.6pt;" valign="top" width="43"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">18</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 46.95pt;" valign="top" width="63"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">30</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">27</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">8</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.8pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">18</span></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 23.75pt;" valign="top" width="32"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">dst</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.65pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">SI-F</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 58.5pt;" valign="top" width="78"><div class="MsoNoSpacing"><br />
</div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">SMP VIIA</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 44.7pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">20</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 0.7in;" valign="top" width="67"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">31</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 32.95pt;" valign="top" width="44"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">34</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 32.6pt;" valign="top" width="43"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">25</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 46.95pt;" valign="top" width="63"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">30</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">27</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">18</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.8pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">22</span></span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNoSpacing" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="IN">Hasil Tabulasi Kecerdasan Dominannya Kelas</span></b></span></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; font-family: Times,"Times New Roman",serif; width: 655px;"><tbody>
<tr> <td rowspan="2" style="border: 1pt solid black; padding: 0in 5.4pt; width: 23.75pt;" valign="top" width="32"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">No</span></span></div></td> <td rowspan="2" style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.65pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Nama</span></span></div></td> <td rowspan="2" style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 58.5pt;" valign="top" width="78"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Tempat/Tgl/lahir</span></span></div></td> <td rowspan="2" style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Kelas</span></span></div></td> <td colspan="8" style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 328.5pt;" valign="top" width="438"><div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Kecerdasan</span></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 44.7pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Lingitk</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 36.3pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Matematis</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 47.05pt;" valign="top" width="63"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Musik</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 32.6pt;" valign="top" width="43"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Visual</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 46.95pt;" valign="top" width="63"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Kinestetik</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Inte</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">personal</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Intra</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">personal</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.8pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Naturalis</span></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 23.75pt;" valign="top" width="32"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">1</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.65pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Si-A</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 58.5pt;" valign="top" width="78"><div class="MsoNoSpacing"><br />
</div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">SMP VIIA</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 44.7pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">24(3)</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 36.3pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">17 (4)</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 47.05pt;" valign="top" width="63"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">16</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 32.6pt;" valign="top" width="43"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">15</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 46.95pt;" valign="top" width="63"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">26 (2)</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">21</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">17 (5)</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.8pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">26 (1)</span></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 23.75pt;" valign="top" width="32"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">2</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.65pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Si-B</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 58.5pt;" valign="top" width="78"><div class="MsoNoSpacing"><br />
</div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">SMP VIIA</span><span lang="IN"></span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 44.7pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">22 (3)</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 36.3pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">18</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 47.05pt;" valign="top" width="63"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">20 (4)</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 32.6pt;" valign="top" width="43"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">19</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 46.95pt;" valign="top" width="63"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">18</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">30 </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">(1)</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">3</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.8pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">29 (2)</span></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 23.75pt;" valign="top" width="32"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">3</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.65pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Si-C</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 58.5pt;" valign="top" width="78"><div class="MsoNoSpacing"><br />
</div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">SMP VIIA</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 44.7pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">22</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 36.3pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">30 (2)</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 47.05pt;" valign="top" width="63"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">23 (4)</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 32.6pt;" valign="top" width="43"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">22</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 46.95pt;" valign="top" width="63"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">28 (3)</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">32 (1)</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">18</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.8pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">23 (5)</span></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 23.75pt;" valign="top" width="32"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">4</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.65pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">SI-D</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 58.5pt;" valign="top" width="78"><div class="MsoNoSpacing"><br />
</div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">SMP VIIA</span><span lang="IN"></span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 44.7pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">13</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 36.3pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">19 (4)</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 47.05pt;" valign="top" width="63"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">26 (3)</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 32.6pt;" valign="top" width="43"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">18</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 46.95pt;" valign="top" width="63"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">30 (1)</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">27 (2)</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">8</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.8pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">18</span></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 23.75pt;" valign="top" width="32"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">dst</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.65pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">SI-F</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 58.5pt;" valign="top" width="78"><div class="MsoNoSpacing"><br />
</div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">SMP VIIA</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 44.7pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">20</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 36.3pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">31 (2)</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 47.05pt;" valign="top" width="63"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">34 (1)</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 32.6pt;" valign="top" width="43"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">25</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 46.95pt;" valign="top" width="63"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">30 (3)</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">27 (4)</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">18</span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.8pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">22</span></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 23.75pt;" valign="top" width="32"><div class="MsoNoSpacing"><br />
</div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.65pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNoSpacing"><br />
</div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 58.5pt;" valign="top" width="78"><div class="MsoNoSpacing"><br />
</div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNoSpacing"><br />
</div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 44.7pt;" valign="top" width="60"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="IN">2</span></b></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 36.3pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="IN">4</span></b></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 47.05pt;" valign="top" width="63"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="IN">4</span></b></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 32.6pt;" valign="top" width="43"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="IN">0</span></b></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 46.95pt;" valign="top" width="63"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="IN">4</span></b></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="IN">4</span></b></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 42.55pt;" valign="top" width="57"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="IN">1</span></b></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 35.8pt;" valign="top" width="48"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="IN">3</span></b></span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNoSpacing" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Kita tahu, Si A urutan kecerdasannya adalah; 26 (N), 26 (K), 24 (L), 21 (I), 17 (Ir), 17(M), 16 (M), 15 (V). maka kita bisa ambil 2,3 maksimal 4 kecerdasan tertingginya yaitu (N, K, L, I). itulah kecerdasan optimum secara “umum”, yang dimiliki oleh Si-A. Sehingga pendekatan pengajaran kepada Si-A mestinya menggunakan kecerdasan optimumnya yaitu (Naturalis, Kinestetik, Linguistik dan Interpersona), tanpa mengabaikan yang lain kemudiannya. Tetapi kita mesti ingat kita mengajar bukan pada satu anak, walaupun kita juga harus tahu bahwa pada dasarnya anak itu “unik”. Maka strateginya adalah strategi pengajaran umum dan khusus sekaligus. Artinya kita melihat kecerdasan umum dikelas, dan kecerdasan khusus per-anak. Bagaimana itu dilaksanakan?</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Pertama; Kita mesti melihat tabulasi kecerdasan Dominan Kelas (contoh diatas murid 5 orang). Disini kita ambil (4 kecerdasan tertinggi, mengapa harus 4, tidak 2, 3 atau 5 dan 6? Ini hanya arbiter, untuk memudahkan pengajaran. Bila 4 dirasa sulit bisa 3). Hasil tabulasi itu adalah; Yang suka matematis (4 anak), Musik (4 anak), Kinestetik (4 anak), Interpersonal (4 anak), Naturalis (3 anak), Linguistik (2 anak), Interapersonal (1 anak), Visual (0 anak). Maka untuk strategi mengajar dengan “maksimalisasi dengan batasan” adalah; kita harus mengambil 3 atau 4 kecerdasan dominan kelas yaitu Matematis, Musik, Kinestetik dan Interpersonal. Kita mengajar dengan kecerdasan itu karena kecerdasan itu disukai oleh 4 anak dari 5 total jumlah murid kelas.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Persipan mengajar guru, disain, metode mengajarnya harus disesuaikan dengan pendekatan 4 kecerdasan itu, sehingga cara kita mengajar itu diminati oleh mayoritas anak-anak dikelas. Bila selanjutnya dalam proses pembelajaran ada anak-anak tertentu yang mengalami kesulitan untuk pembelajaran tertentu? Misalnya setelah remidi 2 kali, kok ternyata nilainya tidak beranjak baik? Maka kita lihat data yang kita miliki….misal yang jelek adalah anak dengan nama SI-C. Maka dari data yang kita miliki, kecerdasan tertinggi dia adalah interpersonal (maka untuk anak ini, kita dekati dengan pendekatan khusus Interpersonal untuk tugas-tugas tambahannya atau pengulangan materinya dst).</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Intinya adalah kita mengajar dengan pendekatan dominan kelas, sehingga pendekatan kita itu adalah pendekatan rata-rata terbaik kelas yang kita ajarkan. Dengan pendekatan itu, mestinya (secara teori) akan mampu diserap oleh anak-anak kelas (karena itu kesukaan mereka). Bila ada 1, 2 dan 3 anak yang tidak mampu memahaminya, maka pendekatan khusus kecerdasan anak itu (unik per-anak) yang kita coba gunakan. Baik sebagai tambahan tugan, lest materi remidi atau pier-teaching atau lainnya. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Inilah yang menurut kami, upaya penerapan Pembelajaran Multiple-Intelligences dengan “Strategi Optimalisasi dengan Batasan”.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><span style="line-height: 115%;">Daftar Pustaka:</span></b></span></div><div class="Style2" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 13.9pt; margin: 2.9pt 0in 0.0001pt 40.3pt; text-indent: -40.3pt;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13">Armstrong, T. 1994. </span><span class="FontStyle12"><span style="font-weight: normal;">Multiple Intelligences in the Classroom. </span></span><span class="FontStyle13">Alexandria, VA: Association for Supervision and Curriculum Development.</span></span></div><div class="Style2" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 13.9pt; margin: 2.9pt 0in 0.0001pt 40.3pt; text-indent: -40.3pt;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13">______, 1999, “Sevent Kind of Smart, Identifiying and Developing Your Multiple Intelligences”, Pinguin Putnam Inc. (terj : Kind of Smart menemukan dan meningkatkan Kecerdasan Berdasarkan Teori Multiple Intelligences, 2002, Gramedia, Jakarta).</span></span></div><div class="Style2" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 13.9pt; margin: 2.9pt 0in 0.0001pt 40.3pt; text-indent: -40.3pt;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13">______, Setiap Anak cerdas, Panduan membantu anak belajar dengan memanfaatkan multiple intelegence-Nya, 2003, Gramedia, Jakarta.</span></span></div><div class="Style2" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 13.9pt; margin: 2.9pt 0in 0.0001pt 40.3pt; text-indent: -40.3pt;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13">______, 2004, Awakening Your Child’s Natural Genius, Interaksara, Jakarta.</span></span></div><div class="Style2" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 13.9pt; margin: 2.9pt 0in 0.0001pt 40.3pt; text-indent: -40.3pt;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13">Barbara K. Given, 2002, “ Teaching to the Natural Learning System”, Alexandria, VA. (Terj: Braid-Based Teaching, 2007, Kaifa, Jakarta).</span></span></div><div class="Style4" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-indent: 0in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13">Campbell, B. 1999. </span><span class="FontStyle12"><span style="font-weight: normal;">Multiplying Intelligence in the Classroom, </span></span></span></div><div class="Style4" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 16.3pt; text-indent: 0in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13">http:// </span><a href="http://www.newhorizons.org/"><span class="FontStyle13"><span style="color: black;">www.newhorizons.org/</span></span></a><span class="FontStyle13">art_miclsrm.html</span></span></div><div class="Style2" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 13.9pt; margin: 2.9pt 0in 0.0001pt 0.55in; text-indent: -0.55in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><u>http:// </u></span><a href="http://www.newhori20ns.org/"><span class="FontStyle13"><span style="color: black;">www</span></span><span class="FontStyle11"><span style="color: black; font-weight: normal;">.newhori20ns</span></span><span class="FontStyle13"><span style="color: black;">.org/</span></span></a><span class="FontStyle13"> trm_duriemi.html</span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13">Gardner, H. 1983. </span><span class="FontStyle12"><span style="font-weight: normal;">Frames of mind: The theory of multiple intelligences. </span></span><span class="FontStyle13">NY: BasicBooks</span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13">_____ 1991. </span><span class="FontStyle12"><span style="font-weight: normal;">Intelligence in Seven Steps. </span></span><a href="http://www.muki-/"><span class="FontStyle13"><span style="color: black;">http://www.muki-</span></span></a><a href="http://intell.com/articles/"><span class="FontStyle13"><span style="color: black;">intell.com/articles/</span></span></a><span class="FontStyle13">gardner.htm</span></span></div><div class="Style5" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-left: 39.85pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle12"><span style="font-weight: normal;">School, </span></span><a href="http://www.multi-intell.com/articles/"><span class="FontStyle13"><span style="color: black;">http://www.multi-intell.com/articles/ </span></span></a><span class="FontStyle13">gardner2.htm</span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-top: 4.55pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13">______ 2000. </span><span class="FontStyle12"><span style="font-weight: normal;">Intelligence Reframed: Multiple Intelligences for the 21<sup>st</sup></span></span></span></div><div class="Style5" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: normal; margin: 2.15pt 0in 0.0001pt 41.3pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle12"><span style="font-weight: normal;">Century. </span></span><span class="FontStyle13">New York: Basic</span></span></div><div class="Style5" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: normal; margin-top: 2.15pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13">_____2003, “Multiple intelligences, Kecerdasan Majemuk, Teori dan Praktek (Berisi wawancara-wawancara dengan Howard Gardner)”, Interaksara, Jakarta.</span></span></div><div class="Style2" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 14.15pt; margin: 2.15pt 0in 0.0001pt 39.85pt; text-indent: -39.85pt;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13">Gardner, H. dan Hatch, T. 1989. "Multiple intelligences go to school-Educational implications of the theory of multiple intelligences". </span><span class="FontStyle12"><span style="font-weight: normal;">Educational Researcher, 18 </span></span><span class="FontStyle13">(8), 4-10.</span></span></div><div class="Style2" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 14.15pt; margin: 2.15pt 0in 0.0001pt 39.85pt; text-indent: -39.85pt;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13">Gardner, H. 2007, Five Minds For The Future, Gramedia, Jakarta.</span></span></div><div class="Style2" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 14.15pt; margin: 2.15pt 0in 0.0001pt 39.85pt; text-indent: -39.85pt;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13">Goldfluss, M.S.Ed. Karen J,(editor), 2002, The Best of Multiple Intelligences Activities From Teacher Created Material, Compilation, Teacher Created material, Inc. USA. </span></span></div><div class="Style2" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 14.15pt; margin: 1.45pt 0in 0.0001pt 39.35pt; text-indent: -39.35pt;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13">Guignon, A. 1998. </span><span class="FontStyle12"><span style="font-weight: normal;">Multiple Intelligences: A Theory for Everyone. </span></span><a href="http://www.education-world.com/"><span class="FontStyle13"><span style="color: black;">http://www.education-world.com</span></span></a><span class="FontStyle13"></span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 14.15pt; margin-top: 1.9pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13">Haggerty, B. 1995. </span><span class="FontStyle12"><span style="font-weight: normal;">Nurturing intelligences. A Guide to multiple intelligences theory and teaching. </span></span><span class="FontStyle13">New York: Addison-Wesley.</span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 14.15pt; margin-top: 1.9pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13">Jasmine, Julia,”Mengajar dengan Kecerdasan Majemuk; Implementasi Multiple intelligences”, 2007, Nuansa, Jakarta.</span></span></div><div class="Style6" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 14.15pt; margin-top: 1.9pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13">Suparno, Paul, 2004, “Teori Intelegensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah”, Kanisius, Yogyakarta. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div>ANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2557315631817675171.post-10461075128278015942010-11-18T18:29:00.002+07:002010-11-18T18:45:40.695+07:00MULTIPLE INTELLIGENCES KECERDASAN MENURUT HOWARD GARDNER & IMPLEMENTASINYA (STRATEGI PENGAJARAN DIKELAS) PART 1<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">MULTIPLE INTELLIGENCES</span></b></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">KECERDASAN MENURUT HOWARD GARDNER & </span></b></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">IMPLEMENTASINYA (STRATEGI PENGAJARAN DIKELAS)</span></b></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">PART 1 </span></b></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=2557315631817675171#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;"></span></b></span></span></a></span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">A.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Howard Gardner dan Multiple Intelligences?</span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Howard Gardner lahir 11 Juni 1943, ia masuk Harvard pada tahun 1961, dengan keinginan awal, masuk Jurusan Sejarah, tetapi di bawah pengaruh Erik Erikson, ia berubah mempelajari Hubungan-sosial (gabungan psikologi, sosiologi, dan antropologi), dengan kosentrasi di psikologi klinis. Lalu ia terpengaruh oleh psikolog Jerome Bruner dan Jean Piaget. Setelah Ph.D di Harvard pada tahun 1971 dengan diser</span><span style="line-height: 115%;">t</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">a</span><span style="line-height: 115%;">si</span><span style="line-height: 115%;"> <span lang="IN">masalah “Sensitivitas pada anak-anak”, Gardner terus bekerja di Harvard, di Proyek Zero. Didirikan pada tahun 1967, Proyek Zero dikhususkan kepada kajian sistematis pemikiran artistik dan kreativitas dalam seni, serta humanistik dan disiplin ilmu, baik di tingkat individu dan kelembagaan. <b><i>Kecerdasan </i></b></span></span><b><i><span style="line-height: 115%;">kata Gardner</span></i></b><b><i><span lang="IN" style="line-height: 115%;">, merupakan kemampuan untuk menangkap situasi baru serta kemampuan untuk belajar dari pengalaman masa lalu seseorang. Kecerdasan bergantung pada konteks, tugas serta tuntutan yang diajukan oleh kehidupan kita, dan bukan tergantung pada nila IQ, gelar perguruan tinggi atau reputasi bergengsi.</span></i></b><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Kita bisa mencontohkan apakah Einstein akan sukses seperti itu bila dia masuk di Jurusan Biologi atau belajar main bola dan Musik…jelas masalah fisika-teoritis Einstein, Max Planc, Stephen Howking, Newton adalah jenius-jenius, tetapi bab olah-raga maka Zidane, Jordane, Maradona adalah jenius-jenius dilapangan, juga Mozart, Bach adalah jenius-jenius dimusik. Dst..dst…juga Thoman A. Edison adalah jenius lain, demikian juga dengan para sutradara film, bagaimana mereka mampu membayangkan harus disyuting bagian ini, kemudian setelah itu, adegan ini, ini yang mesti keluar dengan pakaian jenis ini, latar suara ini, dan bahkan dialog seperti itu, ini adalah jenius-jenius bentuk lain. Disinilah Howard Gardner mengeluarkan teori baru dalam buku <i>Frame of Mind</i>, tentang Multiple Intelligences (Kecerdasan Majemuk), dimana dia mengatakan bahwa era baru sudah merubah dari Test IQ yang melulu hanya test tulis (dimana didominasi oleh kemampuan Matematika dan Bahasa), menjadi Multiple Intelligences. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><i><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Intellegence (Kecerdasan) katanya adalah kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan dalam situasi nyata (Gardner; 1983;1993).</span></i></b><b><i><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> </span></i></b></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Multiple intelegencies = Kecerdasan Ganda meliputi; </span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"></span></span></div><ol start="1" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Intelegensi Linguistik</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Intelegensi matematis-Logis</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Intelegensi Ruang-Spasial</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Intelegensi Kinestetik-badani</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Intelegensi Musik</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Intelegensi Interpersonal</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Intelegensi Intrapersonal</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Intelegensi lingkungan/Naturalis (Perkembangan selanjutnya dari 7)</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Intelegensi eksistensial (Perkembangan lebih lanjut dari 8)</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"></span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
<a name='more'></a></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 115%;">Awal dalam bukunya, hanya 7 kecerdasan, tetapi dikemudian hari dan sampai sekarang berkembang menjadi 8, 9 bahkan terakhir katanya 10 kecerdasan. </span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Kekurangan atau problem</span><span style="line-height: 115%;">,</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> tapi juga mungkin kelebihan, dari teori kecerdasan ganda adalah, kecerdasan ini bisa berkembang terus, sebab tergantung syarat yang bisa dipenuhinya. Gardner (dalam <b><i>Frame of Mind: The Theory of multiple Intelligences</i></b>; <b><i>1985</i></b>) menyatakan; “kecerdasan kandidat” dalam modelnya “lebih menyerupai pertimbangan artistic ketimbang penaksiran ilmiah” (hal 63). Dengan demikian, kecerdasan tambahan sebanyak apapun bisa dimasukkan kedalam model Gardner, karena menurutnya: “Tidak ada, dan tidak akan pernah ada, daftar kecerdasan manusia yang tidak terbantahkan dan diterima secara universal….kita bisa lebih mendekati tujuan itu jika kita berpegang hanya pada satu tingkat analisis (misalnya neurofisiologis)….” (hal 60). (Barbara K. Given, “Brain-Based Teaching”, hal 75).</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Gardner menetapkan syarat khusus yang harus dipenuhi oleh setiap kecerdasan agar dapat dimasukkan dalam teorinya; Empat diantaranya adalah;</span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">1.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Setiap kecerdasan dapat dilambangkan </span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">à</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> misal matematika jelas ada lambang, Musik ada lambing (not dll), kinestetik ada lambing atau irama gerak dst, lambaian tangan, untuk selamat tinggal atau mau tidur dll.</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"></span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">2.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Setiap Kecerdasan mempunyai riwayat perkembangan </span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">à</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> artinya tidak seperti IQ yang meyakini bahwa kecerdasan itu mutlak tetap dan sudah ditetapkan saat kelahiran atau tidak berubah, MI (Multiple Intelligences) percaya bahwa kecerdasan itu muncul pada titik tertentu dimasa kanak-kanan, mempunyai periode yang berpotensi untuk berkembang selama rentang hidup, dan berisikan pola unik yang secara berlahan atau cepat semakin merosot seiring dengan menuanya seseorang. Kecerdasan paling awal muncul adalah Musik lalu Logis-Matematis.</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"></span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">3.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Setiap Kecerdasan rawan terhadap cacat akibat kerusakan atau cedera pada wilayah otak tertentu. Misal orang dengan kerusakan pada Lobus Frontal pada belahan otak kiri, tidak mampu berbicara atau menulis dengan mudah, namun tanpa kesulitan dapat menyanyi,</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> </span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">melukis dan menari. Orang yang lobus Temporalnya kanan yang rusak, mungkin mengalami kesulitan dibidang music tetapi dengan mudah mampu bicara, membaca dan menulis. Pasien dengan kerusakan pada Lobus oksipital belahan otak kanan mengkin mengalami kesulitan dalam mengenali wajah, membayangkan atau mengamati detail visual. (Thomas Amstrong, 1999, hal 8). </span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"></span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Kecerdasan linguistic ada pada belahan otak kiri, sementara music, spatial dan antarpribadi cenderung di belahan otak kanan. Kinestetik-jasmani menyangkut kortek motor, ganglia basal, dan serebellum (otak kecil). Lobus frontal mengambil peran penting pada kecerdasan intrapribadi (intrapersonal).</span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">4.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Setiap kecerdasan mempunyai keadaan akhir berdasar nilai budaya. </span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">à</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> Artinya tidak harus matematis-logis yang penting atau Spatial atau Musik atau…atau tergantung budaya masing-masing missal ada kemampun naik kuda, melacak jejak dll dalam budaya tertentu itu sangat-sangat penting dst.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Inilah empat syarat yang diberikan oleh Howard Gardner, makanya teorinya berkembang dari 7 Kecerdasan (Linguistik, Logis-Matematis, Musik, Spatial-Visual, Kenestetik, Intrerpersonal dan intrapersonal) Menjadi 9 (tambahan 2 yaitu; Naturalis dan terbaru Eksistensialis). </span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Adalah menarik sebagai contoh; bagaimana anda menghafal nomor telpon? Apakah anda mengulang-ngulang nomor tadi sebelum menelpon (ini berarti anda menggunakan teknik Liguistik) atau anda menbayangkan pola tombol yang harus anda tekan dalam pola peletakan tombol angka-angka (menggunakan metode Spatial-Visual) atau malah anda mengingat-ingat nada khas tiap-tiap angka (strategi Musikal).</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">B.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Perincian Kecerdasan Majemuk</span></b></span></div><div class="Style3" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; margin-top: 10.1pt;"><b><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle12"><span lang="IN">Sembilan Jenis Kecerdasan</span></span></span></b></div><div class="Style2" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-top: 8.15pt;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle14"><span lang="IN">Jenis kecerdasan pertama, </span></span><span class="FontStyle13"><b><span lang="IN">kecerdasan linguistik</span></b></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN">, </span></span><span class="FontStyle14"><span lang="IN">adalah kecerdasan dalam mengolah </span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN">kata. </span></span><span class="FontStyle14"><span lang="IN">Ini merupakan kecerdasan para jurnalis, juru cerita, penyair, dan pengacara. Jenis pemikiran inilah yang menghasilkan </span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN">King Lear </span></span><span class="FontStyle14"><span lang="IN">karya Shakespeare, </span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN">Odyssey </span></span><span class="FontStyle14"><span lang="IN">karya Homerus, dan </span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN">Kisah Seribu Satu Malam </span></span><span class="FontStyle14"><span lang="IN">dari Arab. Orang yang cerdas dalam bidang ini dapat berargu-mentasi, meyakinkan orang, menghibur, atau mengajar dengan efektif lewat kata-kata yang diucapkannya. Mereka senang bermain-main dengan bunyi bahasa melalui teka-teki kata, permainan kata (pun), dan </span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN">tongue twister. </span></span><span class="FontStyle14"><span lang="IN">Kadang-kadang mereka pun mahir dalam hal-hal kecil, sebab mereka mampu mengingat berbagai fakta. Bisa jadi mereka adalah ahli sastra. Mereka gemar sekali membaca, dapat menulis dengan jelas, dan dapat mengartikan bahasa tulisan secara luas.</span></span></span></div><div class="Style4" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle14"><span lang="IN">Jenis kecerdasan kedua, <b><i>L</i></b></span></span><span class="FontStyle13"><b><span lang="IN" style="font-style: normal;">ogis-matematis</span></b></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN">, </span></span><span class="FontStyle14"><span lang="IN">adalah kecerdasan dalam hal </span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN">angka </span></span><span class="FontStyle14"><span lang="IN">dan </span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN">hgika. </span></span><span class="FontStyle14"><span lang="IN">Ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan pemrogram komputer. Newton menggunakan kecerdasan ini ketika ia menemukan kalkulus. Demikian pula dengan Einstein ketika ia menyu-sun teori relativitasnya. Ciri-ciri orang yang cerdas secara logis-mate-matis mencakup kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola numerik, dan pandangan hidupnya umumnya ber</span></span><span class="FontStyle15"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">sifat</span></span><span class="FontStyle15"><span lang="IN"> </span></span><span class="FontStyle14"><span lang="IN">rasional.</span></span></span></div><div class="Style4" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle14"><span lang="IN">Kecerdasan </span></span><span class="FontStyle13"><b><span lang="IN">Spasial</span></b></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN"> </span></span><span class="FontStyle14"><span lang="IN">adalah jenis kecerdasan yang ketiga, mencakup bapikir dalam </span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN">gambar, </span></span><span class="FontStyle14"><span lang="IN">serta kemampuan untuk mencerap, mengubah, </span></span><span class="FontStyle15"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">dan</span></span><span class="FontStyle15"><span lang="IN"> </span></span><span class="FontStyle14"><span lang="IN">menciptakan kembali berbagai macam aspek dunia visual-spa</span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN">sial. Kecerdasan ini merupakan kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot, dan insinyur mesin. Siapa pun yang merancang piramida di Mesir, pasti mempunyai kecerdasan ini. Demikian pula dengan tokoh-tokoh seperti Thomas Edison, Pablo Picasso, dan Ansel Adams. Orang dengan tingkat kecerdasan spasial yang tinggi hampir selalu mempunyai kepekaan yang tajam terhadap detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi.</span></span></span></div><div class="Style4" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><b><span lang="IN">Kecerdasan</span></b></span><span class="FontStyle13"><b><span lang="IN" style="font-style: normal;"> </span></b></span><span class="FontStyle12"><i><span lang="IN" style="letter-spacing: 0.5pt;">musikal</span></i></span><span class="FontStyle12"><span lang="IN"> </span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">adalah jenis kecerdasan keempat. Ciri utama kecerdasan ini adalah kemampuan untuk mencerap, menghargai, dan menciptakan irama dan melodi. Bach, Beethoven, atau Brahms, dan juga pemain gamelan Bali atau penyanyi cerita epik Yugoslavia, se-muanya mempunyai kecerdasan ini. Kecerdasan musikal juga dimiliki orang yang peka nada, dapat menyanyikan lagu dengan tepat, dapat mengikuti irama musik, dan yang mendengarkan berbagai karya musik dengan tingkat ketajaman tertentu.</span></span></span></div><div class="Style4" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN">Kecerdasan kelima, </span></span><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="letter-spacing: 0.5pt;">kinestetik-jasmani,</span></span><span class="FontStyle12"><span lang="IN"> </span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN">adalah kecerdasan </span></span><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="letter-spacing: 0.5pt;">fisik.</span></span><span class="FontStyle12"><span lang="IN"> </span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">Kecerdasan ini mencakup bakat dalam mengendalikan gerak tubuh dan kete-rampilan dalam menangani benda. Atlet, pengrajin, montir, dan ahli bedah mempunyai kecerdasan kinestetik-jasmani tingkat tinggi. Demikian pula Charlie Chaplin, yang memanfaatkan kecerdasan ini untuk melakukan gerakan </span></span><span class="FontStyle12"><i><span lang="IN" style="font-weight: normal; letter-spacing: 0.5pt;">tap</span></i></span><span class="FontStyle12"><i><span lang="IN" style="font-weight: normal;"> <span style="letter-spacing: 0.5pt;">dance</span></span></i></span><span class="FontStyle12"><i><span lang="IN"> </span></i></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">sebagai "Little Tramp". Orang dengan kecerdasan fisik memiliki keterampilan dalam menjahit, bertukang, atau merakit model. Mereka juga menikmati kegiatan fisik, seperti berjalan kaki, menari, berlari, berkemah, berenang, atau berperahu. Mereka adalah orang-orang yang cekatan, indra perabanya sangat peka, tidak bisa tinggal diam, dan berminat atas segala sesuatu.</span></span><i> </i></span></div><div class="Style4" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN">Kecerdasan keenam adalah kecerdasan </span></span><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="letter-spacing: 0.5pt;">Antarpribadi.</span></span><span class="FontStyle12"><span lang="IN"> </span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">Ini adalah kemampuan untuk memahami dan bekerja sama dengan orang lain. Kecerdasan ini terutama menuntut kemampuan untuk mencerap dan tang-gap terhadap suasana hati, perangai, niat, dan hasrat orang lain. Direk-tur sosial sebuah kapal pesiar harus mempunyai kecerdasan ini, sama halnya dengan pemimpin perusahaan besar. Seseorang yang mempunyai kecerdasan antarpribadi bisa mempunyai rasa belas kasihan dan tanggung jawab sosial yang besar seperti Mahatma Gandhi, atau bisa juga suka memanipulasi dan licik seperti Machiavelli. Namun, mereka semua mempunyai kemampuan untuk memahami orang lain dan melihat dunia dari sudut pandang orang yang bersangkutan. Oleh karena itu, mereka dapat menjadi </span></span><span class="FontStyle12"><i><span lang="IN">networker, </span></i></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">perunding, dan guru yang ulung.</span></span></span></div><div class="Style4" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN">Kecerdasan Ketujuh adalah kecerdasan </span></span><span class="FontStyle12"><span lang="IN">Intrapribadi </span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">atau kecerdasan dalam diri sendiri. Orang yang kecerdasan intrapribadinya sangat baik dapat dengan mudah mengakses perasaannya sendiri, membedakan berbagai macam keadaan emosi, dan menggunakan pemahamannya sendiri untuk memperkaya dan membimbing hidupnya. Contoh orang yang mempunyai kecerdasan ini, yaitu konselor, ahli teologi, dan wirau-sahawan. Mereka sangat mawas diri dan suka bermeditasi, berkontemplasi, atau bentuk lain penelusuran jiwa yang mendalam. Sebaliknya, mereka juga sangat mandiri, sangat terfokus pada tujuan, dan sangat disiplin. Secara garis besar, mereka merupakan orang yang gemar bela-jar sendiri dan lebih suka bekerja sendiri daripada bekerja dengan orang lain. (Armstrong: 1999: 3-6)</span></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;"></span></span></span></div><div class="Style3" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-top: 0.25pt; text-align: justify; text-indent: 14.65pt;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">Kecerdasan kedelapan, </span></span><span class="FontStyle13"><b><span lang="IN">Kecerdasan Naturalis (Lingkungan)</span></b></span><span class="FontStyle13"><span lang="IN" style="font-style: normal;">. </span></span><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">Gardner menjelaskan </span></span><span class="FontStyle11"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">inteligensi lingkungan </span></span><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">sebagai kemampuan seseorang untuk dapat mengerti flora dan fauna dengan baik, dapat membuat distingsi konsekuensial lain dalam alam natural; kemampuan untuk memahami dan menikmati alam; dan menggunakan kemampuan itu secara produktif dalam berburu, bertani, dan mengembangkan pengetahuan akan alam. </span></span></span></div><div class="Style3" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 15.35pt; margin-top: 0.25pt; text-align: justify; text-indent: 14.65pt;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">Orang yang punya inteligensi lingkungan tinggi biasanya mampu hidup di luar rumah, dapat berkawan dan berhubungan baik dengan alam, mudah membuat identifikasi dan kla-sifikasi tanaman dan binatang. Orang ini mempunyai kemampuan mengenal sifat dan tingkah laku binatang, biasanya mencintai lingkungan, dan tidak suka merusak lingkungan hidup. Salah satu contoh orang yang mungkin punya inteligensi lingkungan tinggi adalah Charles Darwin. Kemampuan Darwin untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi serangga, burung, ikan, mamalia, membantunya mengembangkan teori evolusi.</span></span></span></div><div class="Style3" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 13.9pt; text-align: justify; text-indent: 17.05pt;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle12"><i><span lang="IN">Inteligensi lingkungan masih dalam penelitian lebih lanjut karena masih ada yang merasa bahwa inteligensi ini sudah termasuk dalam inteligensi matematis-logis. Namun, Gardner berpendapat bahwa inteligensi ini memang berbeda dengan inteligensi matematis-logis.</span></i></span></span></div><div class="Style3" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 13.9pt; text-align: justify; text-indent: 17.05pt;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">Kecerdasan kesembilan</span></span><span class="FontStyle12"><i><span lang="IN">, Kecerdasan Eksistensial, </span></i></span><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">intelegensi ini menyangkut</span></span><span class="FontStyle12"><i><span lang="IN"> </span></i></span><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan-persoalan terdalam eksistensi atau keberadaan manusia. Orang tidak puas hanya menerima keadaannya, keberadaannya secara otomatis, tetapi mencoba menyadarinya dan mencari jawaban yang terdalam. Pertanyaan itu antara lain: mengapa aku ada, mengapa aku mati, apa makna dari hidup ini, bagaimana kita sampai ke tujuan hidup. Inteligensi ini tampaknya sangat berkembang pada banyak filsuf, terlebih filsuf eksistensialis yang selalu mempertanyakan dan mencoba menjawab persoalan eksistensi hidup manusia. Filsuf-filsuf seperti Sokrates, Plato, Al-Farabi, Ibn Sina, Al-Kindi, Ibn Rusyd, Thomas Aquinas, Descartes, Kant, Sartre, Nietzsche termasuk mempunyai inteligensi eksistensial tinggi.</span></span></span></div><div class="Style2" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle12"><span lang="IN" style="font-weight: normal;">Anak yang menonjol dengan inteligensi eksistensial akan mempersoalkan keberadaannya di tengah alam raya yang besar ini. Mengapa kita ada di sini? Apa peran kita dalam dunia yang besar ini? Mengapa aku ada di sekolah, di tengah teman-teman, untuk apa ini semua? Anak yang menonjol di sini sering kali mengajukan pertanyaan yang jarang dipikirkan orang, termasuk gurunya sendiri. Misalnya, tiba-tiba ia bertanya, "Apa manusia semua akan mati? Kalau semua akan mati, untuk apa aku hidup?"</span></span></span></div><span style="font-size: small;"><span class="FontStyle13" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="font-style: normal; line-height: 115%;">Ingatlah bahwa meskipun Anda merasa sangat cocok dengan salah satu atau dua definisi di atas, sebenarnya Anda mempunyai semua kecerdasan itu. Tambahan lagi, setiap manusia normal dapat mengem-bangkan ketujuh jenis kemampuan itu sampai ke tingkat penguasaan tertentu. Setiap pribadi adalah unik, sebagaimana ketujuh/Delapan/Sembilan kecerdasan itu memperlihatkan bentuknya dalam kehidupan kita. Jarang sekali ada orang yang dapat mencapai tingkat penguasaan yang tinggi dalam enam, tujuh atau delapan kecerdasan tersebut. Ibn Sina atau Al Kindi mungkin beberapa orang dengan kecerdasan yang sangat banyak. Ia Dokter ulung, filosof, ahli bahasa, Negarawan, penulis dll, Al Kindi juga Dokter, Pemusik handal (konon katanya ia menyembuhkan penyakit orang dengan music), Filosof, penulis, penerjemah dengan penguasaan berbagai bahasa, dan pemilik kebun-binatang yang cukup luas dan lengkap. Rudolf Steiner, pemikir Jerman awal abad ke-20 juga. Ia adalah filsuf, penulis, dan ilmuwan. Ia juga menciptakan sistem dansa, teori warna, dan sistem berkebun, sekaligus pematung, ahli teori sosial, dan arsitek</span></span></span> <br />
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><hr align="left" size="1" width="33%" /><span style="font-size: small;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=2557315631817675171#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="line-height: 115%;"></span></span></span></a></span></div>ANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2557315631817675171.post-4058606856651506672010-11-16T11:40:00.002+07:002010-11-16T11:49:20.234+07:00PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA NOTASI BALOK SISWA KELAS V DI SD NEGERI<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">BAB I</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">PENDAHULUAN</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">A. Latar Belakang</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Musik merupakan hal yang mendasar dalam kehidupan manusia,</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">karena musik adalah suatu perwujudan dari kemampuan berfikir manusia dari</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">masa ke masa yang selalu mengalami perubahan.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Musik sebagai salah satu cabang dari kesenian, adalah suatu hasil</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">karya seni bunyi yang berupa lagu atau komposisi musik, yang</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik,</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">yaitu : Irama, melodi, harmoni, bentuk / struktur lagu dan ekspresi.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Tidak dapat disangkal lagi, dunia disekitar kita dipenuhi oleh musik.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Saat ini musik sudah menjadi bagian dalam kehidupan seseorang. Oleh karena</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">itu kita harus memperkenalkan musik kepada anak.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Selain itu, pakar pendidikan berpendapat bahwa musik mempunyai</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">peranan yang penting dalam kehidupan anak. Bila anak terlibat dalam musik,</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">selain dapat mengembangkan kreatifitas mereka, musik juga dapat membantu</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">perkembangan individu anak, mengembangkan sensitivitas anak, membangun</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">rasa keindahan anak, membuat anak dapat mengungkapkan ekspresi,</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">memberikan tantangan, melatih disiplin dan mengenalkan pada anak sejarah</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">budaya bangsa.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dalam kenyataannya, berdasarkan temuan peneliti banyak siswa kelas</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">V SD Negari Purwoyoso 05 kecamatan Ngaliyan kota Semarang belum</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">menguasai cara membaca notasi balok dengan benar.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">B. Rumusan Masalah</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Berdasarkan uraian di atas maka muncul permasalahan sebagai</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">berikut: Bagaimanakah upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">membaca notasi balok.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">C. Tujuan Penelitian</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">1. Mengetahui kemampuan siswa membaca notasi balok</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">2. Meningkatkan kemampuan membaca notasi balok dengan benar.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">3. Untuk menguji teori bahwa metode demonstrasi apakah tepat digunakan</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">dalam membaca notasi balok.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">D. Manfaat Penelitian</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Manfaat dari penelitian ini adalah;</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">1. Manfaat teoritis</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Bahwa kemampuan membaca notasi balok akan meningkatkan</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">pemahaman siswa dalam seni suara</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">2. Manfaat praktis</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">a. Bagi lembaga PGSD , sebagai masukan dari hasil</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa selama penelitian.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">b. Bagi sekolah, hasil penelitian akan menjadikan pertimbangan pihak</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">sekolah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">c. Bagi peneliti, hasil penelitian dapat dijadikan perbandingan</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan dengan fakta yang ada</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">di lapangan dan sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun skripsi.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">d. Bagi siswa, hasil penelitian akan bermanfaat dalam peningkatan</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">penguasaan membaca not balok terutama bagi siswa yang mengalami</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">kesulitan belajar.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><a name='more'></a><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">BAB II</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">LANDASAN TEORI</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">A. Hakekat Bimbingan Belajar</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">1. Pengertian Bimbingan</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seorang baik pria</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">maupun wanita, yang telah terlatih dengan baik dan memiliki kepribadian dan</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">pendidikan yang memadai kepada seseorang, dari semua usia untuk</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">membantunya mengatur kegiatan, keputusan dan menanggung bebannya</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">sendiri (Crow dan Crow dalam Erman Amti, 1992:2).</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu-individu</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">dalam menentukan pilihan pilihan dan mengadakan berbagai penyesuaian</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">dengan bijaksana dengan lingkungannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dari berbagai pengertian atau definisi bimbingan dapat diartikan</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">bahwa:</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">a. Bimbingan adalah suatu proses</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Bimbingan merupakan kegiatan berkelanjutan berlangsung terus menerus</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">bukan kegiatan seketika atau incidental.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">b. Bimbingan adalah bantuan</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Makna bantuan dalam bimbingan adalah mamberi bantuan dan semangat.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">c. Bantuan diberikan kepada individu</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Individu yang diberi bantuan adalah individu yang sedang berkembang</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">dengan srgala keunikan.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">d. Tujuan bimbingan adalah perkembangan optimal.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">e.Untuk mencapai tujuan bimbingan digunakan pendekatan dengan</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">menggunakan berbagai teknik dalam media bimbingan.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">2. Proses Belajar</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Belajar merupakan suatu kegiatan yang tak terpisahkan dari suatu</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">kehidupan manusia dalam usahanya mengembangkan hidup dan</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">mempertahankan diri dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dean bernegara.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Jadi proses belajar itu dilakukuan baik sadar maupun tidak sadar. Hal</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">disebabkan karena adanya kemajuan IPTEK pada berbagai segi kehidupan</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">manusia (Catharina Tri Anni,2004:2).</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Belajar adalah suatu proses perubahan individu yang akan membawa</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">peubahan yang lebih baik bagi individu tersebut. Proses belajar dapat diartikan</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">kegiatan untuk mendapatkan perubahan tingkah laku , setelah mengalami</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">proses belajar akan mendapatkan perubahan tinngkah laku dan cara berfikir</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">menjadi lebih baik.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dalam memperoleh hasil belajar yang menyangkut perubahan, baik</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">secara kognitif, afektif, dan psikomotorik terdapat beberapa factor yang</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">mempengaruhinya.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Faktor yang mempengaruhi dari dalam antara lain:</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">a. Kecerdasan</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">b. Kesiapan anak dalam belajar</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">c. Kemauan belajar</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Faktor yang berasal dari luar individu antara lain:</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">a. Materi Pelajaran</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">b. Metode mengajar</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">c. Pribadi dan sikap guru</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">d. Suasana pembelajaran</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">e. Motivasi dalam pembelajaran</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">3. Motivasi</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sebagaian besar pakar psikologi menyatatakan bahwa motivasi</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">merupakan konsep yang menjelaskan alasan seseorang berperilaku (Catharina</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Tri Anni,2004:110).</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Motivasi adalah penting karena dapat memunculkan dan mendorong</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">perilaku, memberikan arahan atau tujuan perilaku, memberikan peluang yang</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">sama dan mengarahkan pada perilaku tertentu. Motivasi bukan saja penting</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">karena menjadi faktor penyebab belajar, namun juga memperlancar belajar</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">dan hasil belajar secara historic .Guru selalu mengetahui kapan siswa harus di</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">beri motivasi selama proses belajar, sehingga prosesbelajar berlangsung lebih</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">menyenangkan ,arus komunikasi lancar, menurunkan kecemasan siswa</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">,meningkkatkan kreativitas dan aktivitas belajar.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Salah satu motivasi yang penting adalah motivasi berprestasi,yakni</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">kecenderungan untuk mencapai keberhasilan dan melakukan kegiatan yang</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">mengarah pada kesuksesan . Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">cenderung memilih partner belajar yang cakap dalam mengerjakan tugas.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Tujuan pembelajaran akan berhasil jika siswa memmpunyai</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">motivasi.Motivasi dapat diperoleh dari dalam (instrinsik) maupun luar</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">(ekstrinsik) diri siswa.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">a. Motivasi instrinsik</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Motivasi instrinsik ada karena siswa merasa bahwa apa yang akan dilakukan</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">benar-benar bermanfaat dan akan merugi jika tidak melaksaanakannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">b.Motivasi ekstrinsik</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Motivasi ekstrinsik akan muncul karena adanya sesuatu yang datang dari</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">luar yang akan menambah semangat dalam belajar.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Setelah mendapatkan motivasi,siswa diharapkan:</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">1) Merasa puas terhadap keseluruhan proses dalam kegiata pembelajaran.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">2) Merasa senag karena mendapatkan pereolehan nyata pada tiap akhir</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">pelajaran.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">3) Mampu mendayagunaaakan perolehannya, baik bagi dirinya sendiri</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">maupun orang lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">B. Membaca Notasi Balok</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Notasi balok adalah notasi yang berbentuk bulat telur yang terdapat</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">tangkai dan bendera not yang mempunyai nilai tertentu dan diletakan pada balok</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">nada.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Bendera Not</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Tangkai</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Kepala Not</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Notasi balok memiliki ber macam-macam irama, waktu atau panjang</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">pendeknya bunyi dan diam.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">= Not penuh,nilainya 1 ( 4 ketukan )</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">= Not tengah, nilainya ½ ( 2 ketukan )</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">= Not perempat, nilainya ¼ ( 1 ketukan )</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">= Not perdelapan, nilainya 1/8 ( ½ ketukan )</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">= Not perenambelas, nilainya 1/16 ( ¼ ketukan )</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">= Tanda diam penuh, nilainya 1 ( 4 ketukan )</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">= Tanda diam tengahan, nilainya ½ ( 2 ketukan )</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">= Tanda diam perempat, nilainya ¼ ( 1 ketukan )</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">= Tanda diam perdelapan, nilainya 1/8 ( ½ ketukan )</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">= Tanda diam perenambelas, nilainya 1/16 ( ¼ ketukan )</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Tanda-tanda dalam notasi balok:</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">1. Tanda titik yang nilainya adalah setengah dari not yang ada didepannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">= + = dua ketukan + satu ketukan = tiga ketukan</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">2. Tanda legatura adalah tanda lengkung yang menghubungkan dua atau lebih not</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">yang sama tingginya.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Yang berfungsi memperpanjang not yang pertama menjadi jumlah not – not</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">yang dihubungkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">3. Tanda kruis (#) dan mol (b)</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">a. Tanda kruis (#) berfungsi menaikan not setengah nada.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">b. Tanda mol (b) berfungsi menurunkan not setengah nada.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">4. Tanda birama adalah tanda yang menunjukan birama berapa yang digunakan</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">sebuah lagu dan not manna yang dijadikan satuan.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">a. 2 /( 2/4 )/ 2</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">b. 3 /( 3/4)/ 3</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">c. 4 /( 4/4 )/ 4</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">d. 6 /( 6/8 )/ 6</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">5. Ruas birama adalah ruangan tempat menuliskan satu atau sekelampok not</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">dalam satu ayunan birama, terletakdiantara dua garis birama. Garis birama</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">adalah garis tegak lurus yang membatasi satu ruas birama.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Garis Ruas Garis</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">birama birama Penutup</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">6. Notasi balok dengan kunci G dan kunci F</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Balok not terdiri atas lima garis lurus dan sejajar.Not-not ditulis atau diletakan</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">pada garis atau sepasi ( ruas diantara dua garis ). Not yang ditulis pada garis</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">disebut not garis dan yang ditulis pada spasi disebut not spasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Not garis Not spasi</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Jika dituliskan lebih tinggi atau lebih rendah dapat ditambahkan garis</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Bantu yang terletak dibawah dan diatas balok not.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Notasi balok kunci G ( )</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">C D E F G A B C’</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Notasi balok kunci F ( )</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">C D E F G A B C’</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">C. Metode Demonstrasi</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Metode demonstrasi digunakan guru untuk memperagakan suatu</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">prosedur yang harus dilakukan siswa yang tidak dapat di jelaskan dengan katakata</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">saja.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Metodae demonstrasi diartikan sebagai cara penyajian pelajaran</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa. Adapun tujuan</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">penggunaan metode ini adalah:</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">1. Mengajarkan suatu proses atau prosedur yang harus dimiliki siswa.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">2. Menkonkritkan suatu penjelasan kepada siswa.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">3. Mengembangkan pengamatan, pandangan dan penglihatan para siswa secara</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">bersama (Mulyani Sumantri,2001:132).</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">D. Alat Evaluasi Hasil Belajar Membaca Notasi Balok.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Tes adalah latihan atau alat yang digunakan untuk mengukur</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">keterampilan dan kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">(Arikunto,1996:138).</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Prosedur yang ada pada tes adalah:</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">1. Tes awal diberikan kepada siswa sebelum kegiatan inti untuk mengetahui</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">kemampuan siswa.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">2. Tes dalam proses didilaksanakan pada waktu pembelajaran yang berkaitan</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">dengan sikap siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">3. Tes akhir diberikan kepada siswa diakhir kegiatan pembelajaran untuk</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">mengetahui sejauh mana pembelajaran mencapai tujuan yang ditetapkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Tes digunakan untuk mengetahui keberhasilan siswa mengikuti</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">kegiatan pembelajaran.Hasilnya digunakan sebagai acuan untuk melihat</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">kemajuan prestasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran serta untuk</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">menganalisa data dan merefleksi tindakan berikutnya. Hasil pekerjaan siswa</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">diperiksa dan di analisis untuk menentukan letak kesulitan dalam menyelesaikan</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">soal.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sebagai tolok ukur keberhasilan dalam tes harus sesuai dengan kriteria</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">dibawah ini:</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">a. Daya serap perorangan</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Seorang siswa disebut tuntas belajar jika ia telah mencapai skor</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">minimal 75 %.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">b. Daya serap klasikal</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Suatu kelas disebut tuntas belajar jika telah terdapat 75% yang telah</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">mencapai skor minimal. (Depdikbud, 1994:37)</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">DAFTAR PUSTAKA<br />
Arikunto,Suharsini.1996.Prosrdur penelitian suatu tindakan<br />
praktik,Jakarta:Rineka Cipta.<br />
Depdikbud,1994.Kurikulum Pendidikan dasar GBPP SD kelas v,<br />
Jakarta:Depdikbud.<br />
Kasbolah,Kasihani,ES,2001.Penelitian Tindakan Kelas (PTK),<br />
Malang:Universitas Negeri Malang.<br />
Nurwati, Sri Choni, 2004. Meminimalkan Kesalahan Konsep dengan Alat Peraga.<br />
Semarang: Universitas Negeri Semarang.<br />
Mugiharso, Heru dkk. 2004. Bimbingan dan Konseling. Semarang: UPT MKK<br />
UNNES.<br />
Rahmat, Cece, dkk. 2001. Evaluasi Pengajaran, Bandung: CV Maulana.<br />
Safrina, Rien,M.a. 2002. Pendidikan Seni Musik,Bandung: CV Maulana.<br />
Sumantri, Mulyani, DR. 1999. Setrategi Belajar Mengajar.Bandung: CV Maulana<br />
T. Mahmud. A, Bufat, 1998. Belajar Seni Musik Kreatif, Jakarta: Balai Pustaka.<br />
Tri Anni, Catharina, dkk, 2004. Psikologi Belajar, Semarang : UPT MKK<br />
UNNES.</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div>ANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2557315631817675171.post-7563738502604319352010-11-10T14:31:00.000+07:002010-11-10T14:31:46.791+07:00SEPINTAS SEJARAH PENDIDIKAN INDONESIA<h2 class="posttitle" style="text-align: center;">Sepintas Sejarah Pendidikan Indonesia</h2><div class="postdate"> </div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_184" style="text-align: justify; width: 272px;"><div class="wp-caption-text"> Panji Pendidikan Indonesia : </div><div class="wp-caption-text">Tut Wuri Handayani</div></div><a href="http://fatonipgsd071644221.files.wordpress.com/2009/12/tutwuri_handayani.jpg?w=262&h=263" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" class="size-full wp-image-184" height="200" src="http://fatonipgsd071644221.files.wordpress.com/2009/12/tutwuri_handayani.jpg?w=262&h=263" title="tutwuri_handayani" width="199" /></a>Sekolah pendidikan dasar telah diperkenalkan oleh Belanda di Indonesia. Sekolah yang tadinya hanya untuk kalangan keturunan belanda, dengan etische politiek (kepotangan budi) di negara jajahan belanda (1870) mulai membuka sekolahan bagi kaum bumi putera (SR). Hal tersebut nampaknya juga akibat pengaruh faham humanisme dan kelahiran baru yang melanda negeri Belanda.<br />
Program utamannya saat itu mungkin hanya untuk kepentingan Belanda juga (untuk meningkatkan produktivitas ditanah jajahannya). Untuk Perguruan tinggi dimulai dengan berdirinya sekolah-sekolah kejuruan. Misal STOVIA(1902) yang kemudia berubah jadi NIAS(1913) dan GHS adalah cikal bakal dari fakultas kedokterannya UI. Lalu juga Rechts School (1922) dan Rechthoogen School (1924) kemudian melebur jadi fakultas hukumnya UI. Juga disusul beberapa fakultas lainya.<br />
Di Bandung dimana bung Karno sekolah juga berasal dari sekolah teknik THS (1920) dan di Bogor dibuat juga sekolah perkebunan (1941) adalah cikal bakal IPB sekarang. Bila kemudian didirikan UI (1950) atau UGM (1945) adalah leburan dari yang sudah ada dan kemudian ditambahkan fakultas lainnya. Perlu dicatat pula universitas tua lainnya seperti ITB (1959), IPB (1963), Unair (1963), dan universitas swasta tertua kita adalah UII (1948). Barangkali bisa dimaklumi bahwa pendidikan di Indonesia masih sangat muda dibanding pendidikannya Plato. Walaupun sebenarnya sejak jamannya pangeran Aji Saka (abad 3) telah diperkenalkan huruf jawa dengan mencontoh huruf di India selatan, jadi pemerintahan Jawa Dwipa sudah mengenal pendidikan.<br />
Demikian pula abad 5 pendeta Budha memperkenalkan ajarannya (tentunya mengandung unsur pendidikan. Berdirinya Borobudur boleh di anggap sebagai parameter tingginya ilmu arsitektur (diabad <img alt="8)" class="wp-smiley" src="http://s2.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_cool.gif?m=1218663771g" /> oleh Raja Sailendra Samaratungga. Dicatat pula Candi Prambanan (Hindu) yang elok itu dibangun di abad 9 jamannya raja Sanjaya. Raja agung Airlangga (1019) boleh dianggap raja paling toleran dan melindungi umat berbeda agama (hal ini tentunya tidak terjadi sebelumnya). Tidak kurang di Indonesia juga ada ahli filosuf atau mungkin sebagai nabinya wong jowo yaitu Raja Joyoboyo (1157), siapa yang tak kenal dengan primbonnya Joyo boyo.<br />
Namun sayang selama perjalanan sejarah bangsa Indonesia selalu disertai dengan perang saudara (jauh sebelum Belanda datang, sudah cakar-cakaran, jangan hanya Belanda yang disalahkan sebagai provokator dengan politik adu kambinya, ternyata bakat ini belum hilang sampai sekarang). Bahkan Patih Gadjah Mada yang dianggap pemersatupun (dengan sumpahnya yang sakti) adalah hanya untuk penguasaan dan menunjukkan kehebatan Majapahit. Tentu ini juga berpengaruh pada pendidikan secara umum, dan sebaliknya bisa jadi pendidikan ikut mempengaruhinya. Menengok perjalanan sejarah bangsa Indonesia perlu dibahas tersendiri.<br />
Gambaran sejarah pendidikan di Indonesia saat ini bisa dialami bersama. Dari gambaran diatas ternyata masalah pendidikan bukan sekedar tergantung pada teory dan ilmu pendidikan itu saja, tapi juga iklim social budaya dan politik ikut berperan. Namun bukan alasan untuk tidak memperbaharui kehidupan melalui pembaharuan konsep pendidikan itu sendiri. Jadi reformasi pendidikan adalah mutlak perlu dilakukan terus menerus sesuai perubahan pemahaman umat akan kehidupan itu sendiri.<br />
Dimana Peter Drucker melihat pergeseran kebutuhan manusia, dari ekonomi yang berbasiskan benda tak bergerak dan jasa menuju ekonomi berbasiskan ilmu pengetahuan, perlu di renungkan. Lebih jauh Drucker mengemukakan bahwa tahapan agraris, industri dan kini informasi adalah tidak lama lagi tergeser pada era inovasi. Apa itu inovasi dan persyaratannya adalah bahan pekerjaan rumah bersama. Bila generasi kita saat ini setress gara-gara tidak tahu bahasa jawanya anak kerbau, atau hafalan lainya. Jangan disalahkan bila kemudian hari negara Indonesia menjadi negara terbelakang yang menunggu petunjuk, menunggu pemerintahannya waras, menunggu dan menunggu. Namun untung ada film anak-anak pokemon, digimon, tweenies, bob builder dan sejenisnya yang barangkali jadi hiburan anak sekaligus menjadi sarana berfantasi sambil berinovasi, dari pada ngerjakan PR paket pendidikan yang sarat dengan indokrinasi hukum-hukum matematika dan hukum lainnya yang harus dipatuhi tanpa syarat.<br />
<br />
Sumber : http://infocondet.com/ANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2557315631817675171.post-20891512675448392032010-11-10T14:23:00.000+07:002010-11-10T14:23:24.500+07:00Pengembangan Kemampuan Membaca Anak Usia Dini Melalui Metode Glenn Doman<div style="text-align: center;"><strong>Pengembangan Kemampuan Membaca Anak Usia Dini Melalui Metode Glenn Doman</strong></div><div style="text-align: center;"><strong><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-203" height="471" src="http://fatonipgsd071644221.files.wordpress.com/2009/12/membaca-usaia-dini.jpg?w=477&h=471" title="membaca usaia dini" width="477" /><br />
</strong></div><br />
<strong>Pendahuluan</strong><strong> </strong><br />
Persoalan membaca, menulis, dan berhitung atau calistung memang merupakan fenomena tersendiri. Kini menjadi semakin hangat dibicarakan para orang tua yang memiliki anak usia taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar karena mereka khawatir anak-anaknya tidak mampu mengikuti pelajaran di sekolahnya nanti jika sedari awal belum dibekali keterampilan calistung.<br />
Kekhawatiran orang tua pun makin mencuat ketika anak-anaknya belum bisa membaca menjelang masuk sekolah dasar. Hal itu membuat para orang tua akhirnya sedikit memaksa anaknya untuk belajar calistung, khususnya membaca. Terlebih lagi, istilah-istilah “tidak lulus”, “tidak naik kelas”, kini semakin menakutkan karena akan berpengaruh pada biaya sekolah yang bertambah kalau akhirnya harus mengulang kelas.<br />
Selama ini taman kanak-kanak didefinisikan sebagai tempat untuk mempersiapkan anak-anak memasuki masa sekolah yang dimulai di jenjang sekolah dasar. Kegiatan yang dilakukan di taman kanak-kanak pun hanyalah bermain dengan mempergunakan alat-alat bermainedukatif. Pelajaran membaca, menulis, dan berhitung tidak diperkenankan di tingkat taman kanak-kanak, kecuali hanya pengenalan huruf-huruf dan angka-angka, itu pun dilakukan setelah anak-anak memasuki TK B.<br />
Akan tetapi, pada perkembangan terakhir hal itu menimbulkan sedikit masalah, karena ternyata pelajaran di kelas satu sekolah dasar sulit diikuti jika asumsinya anak-anak lulusan TK belum mendapat pelajaran calistung.<br />
Karena tuntutan itulah, akhirnya banyak TK yang secara mandiri mengupayakan pelajaran membaca bagi murid-muridnya. Berbagai metode mengajar dipraktikkan, dengan harapan bisa membantu anak-anak untuk menguasai keterampilan membaca dan menulis sebelum masuk sekolah dasar. Beberapa anak mungkin berhasil menguasai keterampilan tersebut, namun banyak pula di antaranya yang masih mengalami kesulitan.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<strong> </strong><strong>Perkembangan keterampilan membaca</strong><strong> </strong><br />
Belajar membaca mencakup pemerolehan kecakapan yang dibangun pada ketrampilan sebelumnya. Jeanne Chall (1979) mengemukakan ada lima tahapan dalam perkembangan kemampuan membaca, dimulai dari ketrampilan pre-reading hingga ke kemampuan membaca yang sangat tinggi pada orang dewasa.<br />
<em>Tahap 0</em>, dimulai dari masa sebelum anak masuk kelas pertama, anak-anak harus menguasai prasyarat membaca, yakni belajar membedakan huruf dalam alfabet. Kemudian pada saat anak masuk sekolah, banyak yang sudah dapat “membaca” beberapa kata, seperti “Pepsi”, “McDonalds”, dan “Pizza Hut.” Kemampuan mereka untuk mengenali simbol-simbol populer ini karena seringnya melihat di televisi atau pun di sisi jalan serta meja makan. Hal ini mengindikasikan bahwa mereka dapat membedakan antara pola huruf, meskipun belum dapat mengerti kata itu sendiri. Pengetahuan anak-anak tentang huruf dan kata saat ini secara umum lebih baik ketimbang beberapa generasi sebelumnya, hal ini dikarenakan pengaruh acara televisi anak seperti “Sesame Street.”<br />
<em>Tahap1,</em> mencakup tahun pertama di kelas satu. Anak belajar kecakapan merekam fonologi, yaitu keterampilan yang digunakan untuk menerjemahkan simbol-simbol ke dalam suara dan kata-kata. Kemampuan ini diikuti dengan tahap kedua pada kelas dua dan tiga, di mana anak sudah belajar membaca dengan fasih. Di akhir kelas tiga, kebanyakan anak sekolah sudah menguasai hubungan dari huruf-ke-suara dan dapat membaca sebagian besar kata dan kalimat sederhana yang diberikan.<br />
Perubahan dari <em>“learning to read</em>” menuju “<em>reading to learn</em>” dimulai dalam tahap 3, dimulai dari kelas 4 sampai kelas 8. Anak-anak pada tahap ini sudah bisa mendapatkan informasi dari materi tertulis, dan ini direfleksikan dalam kurikulum sekolah. Anak-anak di kelas ini diharapkan belajar dari buku yang mereka baca. Jika anak belum menguasai <em>“ how to” </em>membaca ketika kelas empat, maka kemajuannya membaca untuk kelas selanjutnya bisa terhambat.<br />
<em>tahap 4</em>, dimulai pada saat sekolah tinggi, direfleksikan dengan kemampuan baca yang sangat fasih. Anak menjadi semakin dapat memahami beragam materi bacaan dan menarik kesimpulan dari apa yang mereka baca.<br />
<strong>Emergent Literacy</strong><strong> </strong><br />
Kendati kebanyakan anak belajar membaca di sekolah, namun sebagian besar anak belajar tentang<em> </em>membaca di rumah. Mereka belajar simbol tertulis sesuai dengan bahasa tutur ketika menyampaikan arti kepada orang lain.<br />
Tapi kebanyakan anak pra-sekolah tidak membaca—tidak benar benar membaca. Mereka mungkin dapat mengidentifikasi Coca-Cola, Burger King, atau tanda Fruit Loops ketika melihatnya, tapi ini bukan benar-benar membaca. Kendati demikian, apa yang dipelajari anak selama berbicara dengan orangtua tadi adalah kemampuan menyusun tahap membaca yang sebenarnya. Gagasan bahwa ada kontinum perkembangan kemampuan membaca, dari anak usia pra-sekolah hingga yang sudah menjadi pembaca fasih, dikatakan sebagai <em>emergent literacy</em>.<br />
Whitehurst dan Lonigan (199 mencatat sembilan komponen emergent literacy, sebagai berikut.<br />
1. <em>Language</em>: membaca merupakan kemampuan bahasa, dan anak-anak harus cakap dengan bahasa tutur. kemampuan membaca yang terampil juga memerlukan lebih dari sekedar kecakapan bahasa tutur. Membaca tidak berarti refleksi bahasa tutur, di mana anak yang memiliki kecakapan bahasa yang tinggi akan menjadi anak dengan kemampuan membaca yang juga baik.<br />
2. <em>Convention of print</em>: anak-anak yang dipaparkan kepada pembacaan di rumah melalui penemuan cetak. Sebagai contoh, dalam bahasa Inggris, anak-anak belajar bahwa membaca dilakukan dari kiri kek kanan, atas ke bawah, dan dari depan ke belakang.<br />
3. <em>Knowledge of letters</em>: Kebanyakan anak-anak dapat menceritakan ABC sebelum mereka masuk ke sekolah dan dapat mengidentifikasi individu huruf dari alphabet (kendati beberapa anak berpikir “elemeno” adalah nama huruf antara “k” dan “p”. pengetahuan huruf sangat kritis bagi kemampuan baca. Sebagai contoh, penelitian telah menunjukkan bahwa kemampuan anak taman kanak-kanak untuk menamai huruf memprediksikan nilai yang dapat diraihnya pada kemampuan membaca di kemudian hari.<br />
4. <em>Linguistic awareness</em>; anak harus belajar mengidentifikasi tidak saja huruf melainkan unit linguistik, seperti fonem, silabel, dan kata. Mungkin yang paling penting dari kemampuan linguistik untuk membaca adalah pengolahan fonologi, atau diskriminasi dan mengartikan berbagai suara bahasa.<br />
5. <em>Korespondensi phoneme-grapheme</em>: Ketika anak sudah memahami bagaimana mensegmentasikan dan mendiskriminasikan beragam suara bahasa, maka mereka harus mempelajari bagaimana suara ini sesuai dengan huruf tertulis. Kebanyakan proses ini dimulai di masa pra-sekolah, di mana pengetahuan huruf dan sensitivitas fonologis berkembang secara simultan dan resiprok.<br />
6. <em>Emergent reading</em>: banyak anak-anak pura-pura membaca. Mereka akan mengambil buku cerita yang sudah akrab bagi mereka dan “membaca” halaman per halamannya, atau akan mengambil buku yang belum akrab bagi mereka dan pura-pura membaca, membuat narasi sesuai dengan gambar di halaman tersebut.<br />
7. <em>Emergent writing</em>: Sama dengan pura-pura membaca, anak-anak juga sering berpura-pura menulis, membuat garis lekuk (<em>squiggle</em>) pada sebuah halaman untuk “menuliskan” nama atau cerita mereka, atau merangkai huruf yang benar untuk menghasilkan sesuatu yang menurut mereka sesuai dengan cerita.<br />
8. <em>Motivasi print</em>: seberapa tertariknya anak-anak dalam membaca dan menulis? Seberapa pentingkah bagi mereka untuk memahami kode rahasia yang memungkinkan orangtua mengartikan serangkaian tanda pada sebuah halaman? Beberapa bukti mengindikasikan bahwa anak kecil lebih tertarik dalam <em>print</em> (huruf cetak) dan membaca memiliki skill emergent literacy yang lebih besar ketimbang yang kurang termotivasi untuk melakukannya. Anak-anak yang tertarik dalam membaca dan menulis lebih mungkin mengetahui huruf cetak, mengajukan pertanyaan tentang print, mendorong orang dewasa untuk membacakannya untuk mereka, dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk membaca ketika mereka sudah bisa.<br />
9. <em>Other Cognitive Skill</em>: Kemampuan kognitif individu, di samping yang berkaitan dengan bahasa dan kesadaran linguistik mempengaruhi kemampuan baca anak-anak. Berbagai aspek lain memori sangatlah penting di sini yang juga ikut mempengaruhi kemampuan membaca.<br />
Hubungan antara beberapa komponen emergent literacy dengan kemampuan baca terkadang sulit dijelaskan. Namun demikian, jelas halnya bahwa keluarga memberikan “<em>The Whole Package</em>”. Munculnya keterampilan <em>emergent literacy</em> kepada anak-anaknya akhirnya anak akan membantu nantinya untuk memiliki kemampuan yang baca lebih baik baik di awal sekolah maupun di kemudian hari, daripada keluarga yang hanya memberikan paket sedikit-sedikit (Bialystok, 1996; Whitehurst & Lonigan, 1998). Ini dibenarkan dengan penelitian sebelumnya yang melaporkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kemampuan emergent literacy selama masa pra sekolah dengan kemampuan membaca di sekolah dasar (Lonigan, Burgess, & Anthony, 2000; Storch & Whitehurst, 2002).<br />
<strong> </strong><strong> </strong><br />
<strong>Kemampuan membaca dan perkembangan kognitif</strong><strong></strong><br />
<strong><em>Phonemic awareness</em></strong>, adalah salah satu skill yang dapat memprediksikan kemampuan membaca di kemudian hari, Phonemic awareness adalah pengetahuan tentang huruf yang dapat dipisahkan dari suara. ‘kesadaran ini belum muncul pada anak-anak prescholl. Penelitian telah menunjukkan bahwa sensitivitas anak-anak terhadap ritme akan berujung pada kesadaran fonem, yang sebaliknya mempengaruhi kemampuan baca dan menjadikannya lebih mudah bagi anak-anak untuk mengenali kata-kata tertulis baik yang bersuara ataupun yang mirip (misalnya, cat dan at). Anak yang sedari kecil memiliki kemampuan phonemic awareness yang baik dapat dipastikan kemampuan membacanya juga baik.<br />
<strong><em> </em></strong><br />
<strong><em>Phonologic Recoding</em></strong>. Alasan bahwa kesadaran Phonologis merupakan predictor untuk kemampuan baca awal adalah karena kemampuan baca awal yang secara umum melibatkan penyuaraan kata-kata. Proses <em>phonologic recoding</em> ini merupakan dasar dari mayoritas program instruksi membaca di AS saat ini. Anak-anak diajarkan mendengar huruf dan mencoba mencocokkan antara huruf dan suara.<br />
Kemampuan baca yang benar-benar fasih tidak dilakukan dengan menyuarakan setiap huruf namun dengan secara langsung mendapatkan arti keseluruhan kata dari memori (keseluruhan kata yang berdasar visual).<br />
Kunci bagi kemampuan baca yang fasih adalah proses <em>automatization</em> (otomatisasi), yakni pemerolehan arti kata tanpa melakukan usaha (otomatis). Kemampuan mengakses arti kata, memperluas sumberdaya terbatas dari seseorang dalam proses ini sangat penting bagi kemampuan baca yang terampil. Ketika terlalu banyak sumberdaya mental digunakan hanya untuk mendapatkan arti kata individual, maka terlalu sedikit sumberdaya yang tertinggal untuk memenggal akta-kata dan memahami arti yang lebih besar dari suatu teks.<br />
<strong> </strong><strong></strong><br />
<strong>Pengajaran Membaca</strong><strong></strong><br />
Ada dua pendekatan penting pada instruksi membaca (<em>reading instruction</em>) dan komentar tentang bagaimana bukti penelitian dipertimbangkan dalam topik ini. Pada dasarnya (dan secara sederhana) instruksi membaca dapat dipikirkan sebagai, baik itu (1) proses bawah ke atas (<em>bottom-up process</em>), anak-anak mempelajari komponen-komponen individu suatu bacaan (mengidentifikasi huruf, korespondensi suara-huruf [<em>letter-sound</em> <em>correspondence</em>]) dan meletakkannya bersamaan untuk memperoleh makna; atau (2) proses atas ke bawah (<em>top-down process</em>), tujuan, pengetahuan latar belakang, dan ekspektasi anak-anak menentukan informasi apa yang dipilih dari teks. Proses terakhir ini merupakan suatu perspektif konstruktifis, mengingat kembali ide-ide Piaget. Tentu saja, membaca yang terampil melibatkan <em>bottom-up</em> dan <em>top-down process</em>, pembuatan tiap dikotomi artifisial. Namun demikian, reading instruction, terutama pada tingkat awal, sering menekankan satu terhadap lainnya, dan oleh karena itu dikotomi memiliki beberapa dasar dalam realitas.<br />
Kurikulum yang menekankan <em>bottom-up process</em> ditunjukkan melalui metode fonik (<em>phonics method</em>). Di sini, anak-anak diajar korespondensi suara- huruf spesifik, sering kali independen pada tiap konteks “yang penuh makna”. Kurikulum yang menekankan top-down process ditunjukkan melalui pendekatan bahasa-menyeluruh (<em>whole-language approach</em>). Menurut Marilyn Adams dkk., “<em>whole-language approach</em> menekankan bahwa pembelajaran dilabuhkan pada dan dimotivasikan oleh makna. Selanjutnya, dikarenakan pemaknaan dan kepemaknaan yang penuh (<em>meaningfulness</em>) perlu didefiniskan secara internal dan tidak pernah melalui pernyataan (<em>pronouncement</em>), pembelajaran dapat efektif hanya pada seberapa jauh pembelajaran secara kognitif dikendalikan oleh siswa”. Oleh karena itu, kurikulum bahasa-menyeluruh (<em>whole-language curricula</em>) menekankan pada ketertarikan membaca (<em>reading interesting</em>) dan teks penuh makna (<em>meaningful text</em>) sejak dini. Ruang kelas di mana bahasa keseluruhan diajarkan, lebih cocok berpusat pada siswa (<em>student centered</em>) dibandingkan dengan berpusat pada guru (<em>teacher centered</em>), memiliki integrasi membaca dan menulis dalam keseluruhan kurikulum, memiliki penghindaran latihan bahasa, dan memiliki kesempatan kecil dalam hal pengelompokan kemampuan secara kaku.<br />
Bukti penelitian yang didiskusikan semestinya membuat gamblang pentingnya pemrosesan level dasar (<em>bottom-up</em>) dalam pembelajaran membaca. Keterampilan fonologis merupakan prediktor tunggal terbaik kemampuan membaca (dan ketidakmampuan membaca). Kemampuan tersebut tidak berkembang secara spontan, dan biasanya mengeksplisitkan instruksi. Kurikulum yang mengabaikan phonics, mengabaikan tentang bagaimana “bermaknanya” <em>phonics</em> membuat pengalaman membaca, sedang meresikokan melek huruf pada kebanyakan siswanya.<br />
<strong> </strong><br />
<strong>Paradigma belajar Membaca Pada Anak TK: Pro dan Kontra</strong><strong> Calistung</strong><strong></strong><br />
Perbedaan definisi belajar menjadi pangkal persoalan dalam mempelajari apa pun, termasuk belajar membaca. Selama bertahun-tahun belajar telah menjadi istilah yang mewakili kegiatan yang begitu serius, menguras pikiran dan konsentrasi. Oleh karena itu, permainan dan nyanyian tidaklah dikatakan belajar walaupun mungkin isi permainan dan nyanyian adalah ilmu pengetahuan.<br />
Teori psikologi perkembangan Jean Piaget selama ini telah menjadi rujukan utama kurikulum TK dan bahkan pendidikan secara umum. Pelajaran membaca, menulis, dan berhitung secara tidak langsung dilarang untuk diperkenalkan pada anak-anak di bawah usia 7 tahun. Piaget beranggapan bahwa pada usia di bawah 7 tahun anak belum mencapai fase operasional konkret. Fase itu adalah fase, di manaanak-anak dianggap sudah bisa berpikir terstruktur. Sementara itu, kegiatan belajar calistung sendiri didefinisikan sebagai kegiatan yang memerlukan cara berpikir terstruktur, sehingga tidak cocok diajarkan kepada anak-anak TK yang masih berusia balita.<br />
Piaget khawatir otak anak-anak akan terbebani jika pelajaran calistung diajarkan pada anak-anak di bawah 7 tahun. Alih-alih ingin mencerdaskan anak, akhirnya anak-anak malah memiliki persepsi yang buruk tentang belajar dan menjadi benci dengan kegiatan belajar setelah mereka beranjak besar.<br />
Pesan yang ditangkap dari teori Piaget sering kali berhenti pada “larangan belajar calistung”, namun tidak banyak orang memahami alasannya. Padahal perkembangan dalam pembelajaran di era informasi sekarang ini sebenarnya sudah semakin jauh berubah. Topik pelajaran bukanlah persoalan yang akan menghambat seseorang, pada usia berapapun, untuk mempelajarinya. Syaratnya hanyalah mengubah cara belajar, disesuaikan dengan kecenderungan gaya belajar dan usianya masing-masing sehingga terasa menyenangkan dan membangkitkan minat untuk terus belajar.<br />
Belajar membaca, menulis, berhitung, dan bahkan sains kini tidaklah perlu dianggap tabu bagi anak usia dini. Persoalan terpenting adalah merekonstruksi cara untuk mempelajarinya sehingga anak-anak menganggap kegiatan belajar mereka tak ubahnya seperti bermain dan bahkan memang berbentuk sebuah permainan.<br />
Memang benar jika membaca diajarkan seperti halnya orang dewasa belajar, besar kemungkinan akan berakibat fatal. Anak-anak bisa kehilangan gairah belajarnya karena menganggap pelajaran itu sangat sulit dan tidak menyenangkan.<br />
Merujuk pada temuan Howard Gardner tentang kecerdasan majemuk, sesungguhnya pelajaran calistung hanyalah sebagian kecil pelajaran yang perlu diperoleh setiap anak. Cara kita memandang calistung semestinya juga sama dengan cara kita memandang pelajaran lain, seperti motorik dan kecerdasan bergaul ataupun musikal.<br />
Penganut behaviorisme memang mencela pembelajaran baca-tulis dan matematika untuk anak usia dini. Mereka menganggap hal itu sebuah pembatasan terhadap keterampilan.<br />
Namun demikian pelajaran calistung bisa membaur dengan kegiatan lainnya yang dirancang dalam kurikulum TK tanpa harus membuat anak-anak terbebani. Adakalanya tidak diperlukan waktu ataupun momentum khusus untuk mengajarkan calistung. Anak-anak bisa belajar membaca lewat poster-poster bergambar yang ditempel di dinding kelas. Biasanya dinding kelas hanya berisi gambar benda-benda. Bisa saja mulai saat ini gambar-gambar itu ditambahi poster-poster kata, dengan ukuran huruf yang cukup besar dan warna yang mencolok.<br />
Setiap satu atau dua minggu, gambar-gambar diganti dengan yang baru, dan tentu akan muncul lagi kata-kata baru bersamaan dengan penggantian itu. Dalam waktu satu atau dua tahun, bisa kita hitung, lumayan banyak juga kata yang bisa dibaca anak-anak. Jangan heran kalau akhirnya anak-anak bisa membaca tanpa guru yang merasa stres untuk mengajari mereka menghafal huruf atau mengeja.<br />
Glenn Doman menjadi pelopor dalam pengembangan metode belajar membaca dan matematika bagi anak-anak usia dini. Glenn Doman adalah contoh lain pendobrak teori perkembangan Piaget. Doman adalah seorang dokter bedah otak. Ia berhasil membantu menyembuhkan orang-orang yang mengalami cedera otak lewat flash card. Ia membuat kartu-kartu kata yang ditulis dengan tinta berwarna merah pada karton tebal, dengan ukuran huruf yang cukup besar. Kartu-kartu itu ditampilkan di hadapan si pasien dalam waktu cepat, hanya satu detik per kata. Adanya perkembangan pada otak pasiennya membuat ia ingin mencobanya kepada anak-anak bahkan bayi.<br />
Metode flash cards bagi sebagian besar orang adalah mustahil. Karena, bisa saja anak-anak menghafal kata-kata yang sudah diperkenalkan namun akan kebingungan ketika diberikan kata-kata baru yang belum pernah dibacanya.<br />
Kritik terhadap flash cards memang sering dilontarkan orang, termasuk sebagian ahli psikologi. Hal itu disebabkan flash cards dianggap sebagai cara yang kurang rasional, merusak pembelajaran nalar dan logika. Flash cards berbasis hafalan, sedangkan kemampuan membaca menurut para psikolog dan orang pada umumnya harus diproses melalui tahapan-tahapan fonemik dan fonetik. Anak-anak harus terlebih dahulu mengenal huruf dan mampu membedakan bunyi, sampai akhirnya bisa menggabungkan huruf-huruf tersebut menjadi sebuah kata.<br />
Itulah letak perbedaan Doman dan para pengkritiknya. Doman hanya merekomendasikan pembelajaran membaca dan matematika sekitar 45 detik per hari. Bisa kita bayangkan, betapa sebentarnya, dan kemungkinan anak-anak merasa terbebani karena metode itu sangatlah kecil. Tak heran jika anak-anak usia 2 atau 3 tahun pun sudah mahir membaca dan juga menjadi sangat suka serta tentu saja tidak menolak untuk belajar membaca dengan pendekatan tersebut.<br />
Mengembangkan kemampuan para pendidik untuk mengajar calistung secara menyenangkan, mungkin akan lebih baik daripada melarang pelajaran calistung pada anak usia dini secara keseluruhan, tanpa memberikan solusi untuk mengatasi persoalan baca-tulis di sekolah dasar. Bukan pelajarannya yang harus dipersoalkan, tetapi cara menyajikannya.<br />
<strong>Metode Pengajaran Membaca Anak </strong><strong>Glenn Doman</strong><strong></strong><br />
Ada dua faktor penting dalam Metode Glenn Doman ini adalah sebagai berikut :<br />
<ul><li>Sikap dan pendekatan orang dewasa. Syarat terpenting adalah, bahwa diantara orang dewasa dan anak harus ada pendekatan yang menyenangkan, karena belajar membaca merupakan permainan yang bagus sekali. Biasakan anak membaca dengan suatu kegemaran, bisa dibuat permainan menarik untuknya</li>
<li>Membatasi waktu untuk melakukan permainan ini sehingga betul-betul singkat. Hentikan permainan ini sebelum anak itu sendiri ingin menghentikannya.</li>
<li>Jangan pernah memaksa anak untuk belajar membaca tanpa kemauan dia sendiri.</li>
</ul><strong><em>Tahap Pembelajaran</em></strong><br />
1.Untuk tahap pertama, persiapkan kertas karton kaku warna putih dan spidol besar yang ujungnya rata (selebar satu sentimeter) berwarna merah. Selain itu, juga spidol ukuran 0,5 sentimeter warna hitam. Kertas karton digunting-gunting sepanjang 60 sentimeter dengan lebar 15 sentimeter, sediakan pula yang selebar 12,5 sentimeter.<br />
2. Tuliskan kata di atas guntingan kertas karton dengan <strong>huruf kecil (bukan kapital),</strong> huruf yang sederhana dan konsisten. Untuk tahap pertama, buatlah 15 kata di atas 15 lembar karton, dibagi menjadi tiga. Misalnya, lima lembar pertama adalah nama-nama anggota keluarga (set A), lalu lima lembar kedua bertuliskan nama-nama organ tubuh (set B), sedangkan lembar ketiga bertuliskan nama-nama bunga (set C). Yang jelas, gunakan nama-nama yang tidak asing bagi dia, terutama nama benda yang sering anak jumpai setiap hari. Dengan demikian, anak akan lebih mudah mengingatnya.<br />
Pada hari pertama belajar, hanya ditunjukkan lima lembar pertama (set A) kepada anak dengan membacanya, tiga kali sehari. Pada hari kedua, tunjukkan dan bacakan set A dan set B, juga tiga kali sehari. Sementara pada hari ketiga, bacakan set A, B, dan C selama tiga kali sehari. Pada hari keempat, lakukan seperti hari ketiga. Ini dilakukan terus sampai kartu-kartu terbaca 15-25 kali. Perlu diingat bahwa urutan kata harus sama dari setiap setnya. Agar tidak terjadi kekeliruan, setiap kertas bisa diberi nomor di sebaliknya, sehingga waktu kita menunjukkannya kepada anak urutannya tetap sama.ANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2557315631817675171.post-40607309079656953212010-11-10T14:10:00.000+07:002010-11-10T14:10:14.620+07:00Membimbing Keterampilan Membaca Anak<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_220" style="width: 260px;"><strong></strong><strong></strong><div class="wp-caption-text" style="text-align: center;"> </div></div><a href="http://fatonipgsd071644221.files.wordpress.com/2010/01/117533082005parent-child-reading.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="size-full wp-image-220" height="320" src="http://fatonipgsd071644221.files.wordpress.com/2010/01/117533082005parent-child-reading.jpg?w=250&h=375" title="117533082005parent-child-reading" width="212" /></a>Sebelum memutuskan mengajar membaca, kita harus mempertimbangkan tiga pertanyaan<br />
1) Mengapa perlu mengajarkan membaca?<br />
2) Mengapa bahasa atau tulisan harus diajarkan pada anak kita?<br />
3) Berapa banyak waktu yang akan digunakan untuk mengajar membaca?<br />
Keterampilan membaca dan menulis dapat memberikan makna penting untuk komunikasi anak-anak dengan hambatan konsentrasi dan atensi, atau masalah bahasa lainnya. Kita ingin anak-anak belajar sebanyak mungkin keterampilan yang mereka perlukan untuk hidup dalam kehidupan yang wajar. Untuk itu, orang tua harus mempertimbangkan kemampuan dan kebutuhan setiap anak sebelum memutuskan apakah mengajar membaca atau tidak.<br />
Dalam beberapa kasus membaca mungkin lebih penting bagi seorang anak untuk mempelajari bahasa kedua. Namun, apabila anak-anak kita mengalami hambatan bicara, konsentrasi, dan atensi, sebaiknya yang pertama diajarkan hanya satu bahasa, apakah bahasa nasional ataukah bahasa asing. Bahasa asing dan bahasa nasional sangat membingungkan jika diajarkan pada seorang anak secara bersamaan. Untuk membaca lebih dari satu tulisan alfabet (A sampai Z) dalam dua bahasa pada waktu hampir bersamaan membuat anak bingung. Membaca dua bahasa ini akan lebih membingungkan lagi apabila dua kata ditulis dalam perintah berlawanan. Mengingat membaca juga melibatkan suatu kerja memori anak tingkat tinggi, seorang anak dapat lebih mudah belajar membaca suatu bahasa jika dia dapat bicara bahasa itu dengan mudah.<br />
Beberapa keterampilan diperlukan jika seorang anak belajar membaca, tidak sekadar membaca nama dia dan bilangan yang mewakili angka-angka. Anak ini memerlukan banyak keterampilan yang dapat diajarkan dengan berbagai cara. Keterampilan tersebut meliputi:<br />
1) Pengenalan, menjodohkan, dan menyalin bentuk serta membedahkan detail dalam gambar.<br />
2) Koordinasi mata dan tangan, seperti ketepatan kontrol dan gerakan tangan.<br />
3) Kemampuan melengkapi suatu gambar atau bentuk yang belum selesai, mengikuti pola, mengingat dan menyusun urutan gambar seri atau bentuk yang diberikan.<br />
4) Membedakan bunyi, mengingat urutan bunyi, kata-kata atau perintah, menirukan suatu suara yang telah didengar. 5) Mengingat benda-benda yang dilihat dan didengar.<br />
Keterampilan (1) sampai (4) merupakan keterampilan persepsi yang terdiri dari keterampilan (1) sampai (3) sebagai persepsi visual dan keterampilan (4) yaitu persepsi pendengaran. Seorang anak yang memiliki masalah persepsi visual mempunyai penglihatan normal, tetapi pada fungsi luhurnya di otak tidak mampu menganalisis apa yang dilihatnya sehingga anak tidak mampu menginterpretasikan dan memaknai apa yang dilihatnya. Pada anak yang mengalami masalah pada persepsi suara/bunyi, anak sering salah memaknai apa yang didengar (meskipun dia tidak tuli).Beberapa anak mempunyai masalah dengan satu atau lebih keterampilan persepsi, tetapi kemampuan lainnya baik. Dengan demikian, perkembangan cepat bisa dicapai anak apabila orang tua/guru mengenali dengan benar masalah anak dan membimbing anak mengatasi problem membacanya.<br />
Bermain dengan <em>puzzle</em> dan melihat gambar di buku-buku, menggambar, bermain dengan melukis dan plastisin, dapat membantu anak menyadari bentuk. Menjodohkan gambar dapat dilakukan oleh anak dengan memasangkan kartu-kartu atau bentuk-bentuk, atau gambar-gambar untuk dapat dijodohkan. Seorang anak dengan kemampuan bahasa yang terbatas akan mampu membaca atau menulis beberapa kata.<br />
Agar anak dapat belajar membaca dengan mudah harus dikembangkan melalui beberapa hal.<br />
1) Dia harus senang mendengarkan cerita dan mampu menceriterakan kembali, mengurutkan kejadian dengan benar.<br />
2) Dia mampu menyebutkan beberapa gambar yang telah dikenalkan, dan menceritakan apa yang telah terjadi pada situasi yang ada dalam gambar.<br />
3) Dia harus bicara dengan mudah tentang apa yang dia sendiri telah lihat, kerjakan, atau dengar.<br />
4) Dia harus mulai menggunakan kalimat pendek, sederhana, dan lengkap dalam pembicaraan normal.<br />
5) Dia harus menyadari perbedaan bunyi-bunyi, menangkap, dan memainkan irama bunyi bahasa.<br />
6) Dia harus memahami dan melaksanakan perintah yang didengar.<br />
Apabila anak telah menguasai beberapa keterampilan tersebut, anak dapat mulai belajar membaca. Pertama anak belajar membaca dan menulis namanya sendir. Selanjutnya dia harus belajar mengenal, menelusuri, menyalin bentuk-bentuk angka 1 sampai 10. Pada tahap ini, anak tidak harus mampu menghitung, tetapi membaca angka-angka yang akan memungkinkan dia menggunakan uang, membaca nomor rumah, nomor telefon, nomor kendaraan bermotor. Ketika dia dapat mengenali dan menulis angka-angka dan namanya, dia dapat mulai menelusuri dan menyalin alfabet. Selain itu, kartu-kartu dengan nama-nama benda dapat diletakkan di sekitar ruangan di rumah/kelas, dan anak diminta menjodohkan kartu dan menyebutkan/menceritakan nama kartu yang sama yang telah ditemukan, misalnya: ditempelkan pada jendela, pintu, meja, dsb. Anak tidak akan mulai benar-benar membaca kata, tetapi dia akan mengenali bentuk, mulai melihat tulisan yang melambangkan kata-kata, dan kata-kata yang melambangkan nama-nama benda.<br />
<em> Sumber : berbagai sumber</em>ANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2557315631817675171.post-37776001278926560702010-11-10T13:25:00.001+07:002010-11-10T13:25:57.802+07:00APA ITU STATISTIK.....?<span style="font-weight: bold;">Statistik</span><br />
<div style="text-align: justify;">statistik itu artinya adalah data yang berupa angka-angka yang dikumpulkan, ditabulasi, digolong-golongkan sehingga dapat memberikan informasi yang berarti mengenai suatu masalah atau gejala. Atau metode ilmiah untuk menyusun, meringkas, menyajikan dan menganalisa data, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang benar dan dapat dibuat keputusan yang masuk akal berdasarkan data tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Definisi Statistika</span></div><div style="text-align: justify;">Statistika Furqon, Ph.D.(1999) adalah bagian dari matematika yang secara khusus membicarakan cara-cara pengumpulan, analisis dan penafsiran data. Namun ada pendapat lainya Statistika adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang bagaimana mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasikan data. Atau dengan kata lain, statistika menjadi semacam alat dalam melakukan suatu riset empiris.</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Statistika Deskriptif</span></div><div style="text-align: justify;">Statistika deskriptif adalah teknik yang digunakan untuk mengintisarikan data dan menampilkannya dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh setiap orang. Atau juga mengandung metoda dan prosedur yang digunakan untuk pengumpulan, pengorganisasian, presentasi dan memberikan karakteristik terhadap himpunan data. Adapun menurut Furqon, Ph.D.(1999) statistika deskriptif bertugas hanya untuk memperoleh gambaran atau ukuran tentang data yang ada di tangan jika data yang dianalisis merupakan sampel dari suatu populasi maka statistika deskriptif akan menghasilkan ukuran-ukuran sample (statistik). Sedangkan jika data yang dianalisis merupakan keseluruhan populasi maka statistika deskriftif akan menghasilkan ukuran-ukuran populasi (parameter).</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Statistika Inferensial</span></div><div style="text-align: justify;">Statistika Inferensial mengandung prosedur yang digunakan untuk mengambil suatu inferensi (kesimpulan) tentang karakteristik populasi atas dasar informasi yang dikandung dalam sebuah sampel. Seperti telah disebutkan diatas, kita seringkali hanya mengumpulkan dan memperoleh data dari sejumlah sampel. Dengan menganalisis sampel itu kita akan memperoleh sejumlah statistik yang kemudian dpat digunakan untuk menaksir ukuran populasi atau menguji hipotesis yang berlaku untuk populasi. Dengan kata lain, kita dapat menggunakan data dan ukuran-ukuran sampel untuk melakukan inferensi tentang populasi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Rekomendasi bacaan</div><div style="text-align: justify;">Judul : Statistika Terapan untuk Penelitian</div><div style="text-align: justify;">Penulis : Furqon, Ph.D.(1999)</div><div style="text-align: justify;">Penerbit : Alfabeta</div>ANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2557315631817675171.post-21975653780147716712010-11-10T13:24:00.000+07:002010-11-10T13:24:27.183+07:00LANDASAN PENGENGEMBANGAN KURIKULUM<span style="font-weight: bold;">Landasan Pengembangan Kurikulum</span><br />
Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengemukakan empat landasan utama dalam pengembangan kurikulum, yaitu: (1) filosofis; (2) psikologis; (3) sosial-budaya; dan (4) ilmu pengetahuan dan teknologi. Tapi sebelum uraian tentang landasan pengembangan kurikulum dari Nana Syaodih Sukmadinata kita lihat faktor-faktor pengembangan kurikulum .<br />
• <span style="font-weight: bold;">FILOSOFI</span> merupakan konseptual dan ideal :<br />
Sasaran pendidikan (tujuannya?)<br />
Proses pendidikan (bagaimana caranya?)<br />
Pendidik-siswa (siapa peserta didik, siapa pendidik?)<br />
• <span style="font-weight: bold;">PSIKOLOGIS</span> rencana belajar untuk pengalaman<br />
Perkembangan siswa<br />
Karakteristik siswa<br />
Metode belajar-mengajar<br />
• <span style="font-weight: bold;">SOSIAL BUDAYA</span> dalam hal ini masyarakat (siswa, keluarga, masyarakat umum) merupakan sesuatu yang nyata<br />
Perubahan tata nilai<br />
Perubahan tuntutan kehidupan<br />
Perubahan tuntutan kerja<br />
• <span style="font-weight: bold;">ILMU DAN TEKNOLOGI</span> arahnya bahwa pendidikan tidak hanya untuk sekarang tetapi untuk masa depan<br />
Teori baru<br />
Teknologi baru<br />
Menurut Hansiswany Kamarga dalam Landasan Dan Prinsip Pengembangan Kurikulum<br />
<br />
<div style="text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYif2uJORTUYRmWaLl9LqCuQZDY1pVzcICvutWpBOGbb6y7zpzRLGj4-UpvoZpIsctag5ixnrifhIYScmU0pJruYo3xrLmZdTsgylASSmHXZcsmc-dPEfTCjxu1avcPsxpbeRSbi8u_QCj/s1600-h/Picture2.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5246629585310816962" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYif2uJORTUYRmWaLl9LqCuQZDY1pVzcICvutWpBOGbb6y7zpzRLGj4-UpvoZpIsctag5ixnrifhIYScmU0pJruYo3xrLmZdTsgylASSmHXZcsmc-dPEfTCjxu1avcPsxpbeRSbi8u_QCj/s320/Picture2.png" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg80P6QQ-uwDuohou9Unhu91tqb6M3CBb260IriR2lG9vUHLKxjpHnSYgyRN_K4dBEPvr0WtJ9dhk_CuZD3Va3pIeOCMakgMynOWkh4IqBzCeJDPl_YLSm4HdToP1dpOk33S-yRoyJgS5yR/s1600-h/Picture1.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5246630178096942386" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg80P6QQ-uwDuohou9Unhu91tqb6M3CBb260IriR2lG9vUHLKxjpHnSYgyRN_K4dBEPvr0WtJ9dhk_CuZD3Va3pIeOCMakgMynOWkh4IqBzCeJDPl_YLSm4HdToP1dpOk33S-yRoyJgS5yR/s320/Picture1.png" style="cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a></div><br />
<span style="font-weight: bold;">Landasan Filosofis</span><br />
Filsafat memegang peranan penting dalam pengembangan kuikulum. Sama halnya seperti dalam Filsafat Pendidikan, kita dikenalkan pada berbagai aliran filsafat, seperti : perenialisme, essensialisme, eksistesialisme, progresivisme, dan rekonstruktivisme. Dalam pengembangan kurikulum berlandaskan pada aliran-aliran filsafat tertentu, sehingga akan mewarnai terhadap konsep dan implementasi kurikulum yang dikembangkan.<br />
Hubungan Antara Filsafat Dengan Filsafat Pendidikan<br />
• Donald Butler (1957), filsafat memberikan arah & metodologi terhadap praktek pendidikan; praktek pendidikan memberikan bahan bagi pertimbangan filsafat<br />
• Brubacher (1950), mengemukakan 4 pandangan tentang hubungan ini :<br />
• Filsafat merupakan dasar utama dalam filsafat pendidikan<br />
• Filsafat merupakan bunga, bukan akar pendidikan<br />
• Filsafat pendidikan berdiri sendiri sebagai disiplin yang mungkin memberi keuntungan dari kontak dengan filsafat, tetapi kontak tersebut tidak penting<br />
• Filsafat dan teori pendidikan menjadi satu<br />
• John Dewey, filsafat dan filsafat pendidikan adalah sama, seperti pendidikan sama dengan kehidupan<br />
<a name='more'></a><br />
Dengan merujuk kepada pemikiran Ella Yulaelawati (2003), di bawah ini diuraikan tentang isi dari-dari masing-masing aliran filsafat, kaitannya dengan pengembangan kurikulum.<br />
• Perenialisme lebih menekankan pada keabadian, keidealan, kebenaran dan keindahan dari pada warisan budaya dan dampak sosial tertentu. Pengetahuan dianggap lebih penting dan kurang memperhatikan kegiatan sehari-hari. Pendidikan yang menganut faham ini menekankan pada kebenaran absolut , kebenaran universal yang tidak terikat pada tempat dan waktu. Aliran ini lebih berorientasi ke masa lalu.<br />
• Essensialisme menekankan pentingnya pewarisan budaya dan pemberian pengetahuan dan keterampilan pada peserta didik agar dapat menjadi anggota masyarakat yang berguna. Matematika, sains dan mata pelajaran lainnya dianggap sebagai dasar-dasar substansi kurikulum yang berharga untuk hidup di masyarakat. Sama halnya dengan perenialisme, essesialisme juga lebih berorientasi pada masa lalu.<br />
• Eksistensialisme menekankan pada individu sebagai sumber pengetahuan tentang hidup dan makna. Untuk memahami kehidupan seseorang mesti memahami dirinya sendiri. Aliran ini mempertanyakan : bagaimana saya hidup di dunia ? Apa pengalaman itu ?<br />
• Progresivisme menekankan pada pentingnya melayani perbedaan individual, berpusat pada peserta didik, variasi pengalaman belajar dan proses. Progresivisme merupakan landasan bagi pengembangan belajar peserta didik aktif.<br />
• Rekonstruktivisme merupakan elaborasi lanjut dari aliran progresivisme. Pada rekonstruktivisme, peradaban manusia masa depan sangat ditekankan. Di samping menekankan tentang perbedaan individual seperti pada progresivisme, rekonstruktivisme lebih jauh menekankan tentang pemecahan masalah, berfikir kritis dan sejenisnya. Aliran ini akan mempertanyakan untuk apa berfikir kritis, memecahkan masalah, dan melakukan sesuatu ? Penganut aliran ini menekankan pada hasil belajar dari pada proses.<br />
Aliran Filsafat Perenialisme, Essensialisme, Eksistensialisme merupakan aliran filsafat yang mendasari terhadap pengembangan Model Kurikulum Subjek-Akademis. Sedangkan, filsafat progresivisme memberikan dasar bagi pengembangan Model Kurikulum Pendidikan Pribadi. Sementara, filsafat rekonstruktivisme banyak diterapkan dalam pengembangan Model Kurikulum Interaksional.<br />
Masing-masing aliran filsafat pasti memiliki kelemahan dan keunggulan tersendiri. Oleh karena itu, dalam praktek pengembangan kurikulum, penerapan aliran filsafat cenderung dilakukan secara eklektif untuk lebih mengkompromikan dan mengakomodasikan berbagai kepentingan yang terkait dengan pendidikan.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Landasan Psikologis</span><br />
Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengemukakan bahwa minimal terdapat dua bidang psikologi yang mendasari pengembangan kurikulum yaitu (1) psikologi perkembangan dan (2) psikologi belajar. Psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu berkenaan dengan perkembangannya. Dalam psikologi perkembangan dikaji tentang hakekat perkembangan, pentahapan perkembangan, aspek-aspek perkembangan, tugas-tugas perkembangan individu, serta hal-hal lainnya yang berhubungan perkembangan individu, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan mendasari pengembangan kurikulum. Psikologi belajar merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam konteks belajar. Psikologi belajar mengkaji tentang hakekat belajar dan teori-teori belajar, serta berbagai aspek perilaku individu lainnya dalam belajar, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan sekaligus mendasari pengembangan kurikulum.<br />
Masih berkenaan dengan landasan psikologis, Ella Yulaelawati memaparkan teori-teori psikologi yang mendasari Kurikulum Berbasis Kompetensi. Dengan mengutip pemikiran Spencer, Ella Yulaelawati mengemukakan pengertian kompetensi bahwa kompetensi merupakan “karakteristik mendasar dari seseorang yang merupakan hubungan kausal dengan referensi kriteria yang efektif dan atau penampilan yang terbaik dalam pekerjaan pada suatu situasi“.<br />
Selanjutnya, dikemukakan pula tentang 5 tipe kompetensi, yaitu :<br />
o motif; sesuatu yang dimiliki seseorang untuk berfikir secara konsisten atau keinginan untuk melakukan suatu aksi.<br />
o bawaan; yaitu karakteristik fisik yang merespons secara konsisten berbagai situasi atau informasi.<br />
o konsep diri; yaitu tingkah laku, nilai atau image seseorang;<br />
o pengetahuan; yaitu informasi khusus yang dimiliki seseorang; dan<br />
o keterampilan; yaitu kemampuan melakukan tugas secara fisik maupun mental.<br />
Keterampilan dan pengetahuan cenderung lebih tampak pada permukaan ciri-ciri seseorang, sedangkan konsep diri, bawaan dan motif lebih tersembunyi dan lebih mendalam serta merupakan pusat kepribadian seseorang. Kompetensi permukaan (pengetahuan dan keterampilan) lebih mudah dikembangkan. Pelatihan merupakan hal tepat untuk menjamin kemampuan ini. Sebaliknya, kompetensi bawaan dan motif jauh lebih sulit untuk dikenali dan dikembangkan.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Landasan Sosial-Budaya</span><br />
Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan. Sebagai suatu rancangan, kurikulum menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan. Kita maklumi bahwa pendidikan merupakan usaha mempersiapkan peserta didik untuk terjun ke lingkungan masyarakat. Pendidikan bukan hanya untuk pendidikan semata, namun memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta nilai-nilai untuk hidup, bekerja dan mencapai perkembangan lebih lanjut di masyarakat. Peserta didik berasal dari masyarakat, mendapatkan pendidikan baik formal maupun informal dalam lingkungan masyarakat dan diarahkan bagi kehidupan masyarakat pula. Kehidupan masyarakat, dengan segala karakteristik dan kekayaan budayanya menjadi landasan dan sekaligus acuan bagi pendidikan. Dengan pendidikan, kita mengharapkan melalui pendidikan dapat lebih mengerti dan mampu membangun kehidupan masyakatnya. Oleh karena itu, tujuan, isi, maupun proses pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, karakteristik, kekayaan dan perkembangan yang ada di masyakarakat. Karena setiap lingkungan masyarakat masing-masing memiliki sistem-sosial budaya tersendiri yang mengatur pola kehidupan dan pola hubungan antar anggota masyarakat. Salah satu aspek penting dalam sistem sosial budaya adalah tatanan nilai-nilai yang mengatur cara berkehidupan dan berperilaku para warga masyarakat. Nilai-nilai tersebut dapat bersumber dari agama, budaya, politik atau segi-segi kehidupan lainnya.<br />
<br />
Israel Scheffer (Nana Syaodih Sukamdinata, 1997) mengemukakan bahwa melalui pendidikan manusia mengenal peradaban masa lalu, turut serta dalam peradaban sekarang dan membuat peradaban masa yang akan datang.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi</span><br />
Pada awalnya, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia masih relatif sederhana, namun sejak abad pertengahan mengalami perkembangan yang pesat. Berbagai penemuan teori-teori baru terus berlangsung hingga saat ini dan dipastikan kedepannya akan terus semakin berkembang. Dalam abad pengetahuan sekarang ini, diperlukan masyarakat yang berpengetahuan dengan standar mutu yang tinggi. Sifat pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai masyarakat sangat beragam dan canggih, sehingga diperlukan kurikulum yang disertai dengan kemampuan meta-kognisi dan kompetensi untuk berfikir dan belajar bagaimana belajar (learning to learn) dalam mengakses, memilih dan menilai pengetahuan, serta mengatasi siatuasi yang ambigu dan antisipatif terhadap ketidakpastian karena berbagai penemuan teknologi baru terus berkembang. Perkembangan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, terutama dalam bidang transportasi dan komunikasi telah mampu merubah tatanan kehidupan manusia. Oleh karena itu, kurikulum seyogyanya arahnya bersifat tidak hanya untuk sekarang tetapi untuk masa depan dapat mengakomodir dan mengantisipasi laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga peserta didik dapat mengimbangi dan sekaligus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan bersama, kepnetingan sendiri dan kelangsungan hidup manusia.ANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2557315631817675171.post-47277984158793817522010-11-10T13:04:00.000+07:002010-11-10T13:05:21.702+07:00<a href="http://tunas63.files.wordpress.com/2010/06/tpa_poster.gif?w=161&h=212" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" class="alignleft size-full wp-image-3439" height="212" src="http://tunas63.files.wordpress.com/2010/06/tpa_poster.gif?w=161&h=212" title="Pedoman TPA dok-tunas63" width="161" /></a> <b>Pengertian </b> <br />
Taman Penitipan Anak (TPA) merupakan salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program pendidikan sekaligus pengasuhan dan kesejahteraan sosial terhadap anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun.<br />
<b>Tujuan layanan Program TPA adalah</b>:<br />
a. Memberikan layanan kepada anak usia 0 – 6 tahun yang terpaksa ditinggal orang tua karena pekerjaan atau halangan lainnya.<br />
b. Memberikan layanan yang terkait dengan pemenuhan hak-hak anak untuk tumbuh dan berkembang, mendapatkan perlindungan dan kasih sayang, serta hak untuk berpartisipasi dalam lingkungan sosialnya<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<b>Pengelompokkan Usia </b><br />
Kegiatan pengasuhan dan bermain di TPA dilakukan dengan cara<br />
dikelompokkan berdasarkan usia, dengan pengelompokkan sebagai berikut:<br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 316px;"><tbody>
<tr> <td valign="top" width="26">a.</td> <td valign="top" width="118">Kelompok usia</td> <td valign="top" width="64">3 bulan</td> <td valign="top" width="40">- <</td> <td valign="top" width="68">2 tahun</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="26">b.</td> <td valign="top" width="118">Kelompok usia</td> <td valign="top" width="64">2 tahun</td> <td valign="top" width="40">- <</td> <td valign="top" width="68">4 tahun</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="26">c.</td> <td valign="top" width="118">Kelompok usia</td> <td valign="top" width="64">4 tahun</td> <td valign="top" width="40">- <</td> <td valign="top" width="68">6 tahun</td> </tr>
</tbody> </table><b>Prinsip Umum Pendidikan Anak Usia Dini </b><br />
Pendidikan anak usia dini yang diterapkan dalam program TPA didasarkan atas prinsip-prinsip berikut:<br />
<ol><li>Berorientasi pada kebutuhan anak.</li>
<li>Sesuai dengan perkembangan anak.</li>
<li>Sesuai dengan keunikan setiap individu.</li>
<li>Kegiatan belajar dilakukan melalui bermain.</li>
<li>Anak belajar dari yang konkrit ke abstrak, dari yang sederhana ke yang kompleks, dari gerakan ke verbal, dan dari diri sendiri ke sosial.</li>
<li>Anak sebagai pembelajar aktif.</li>
<li>Anak belajar melalui interaksi sosial</li>
<li>Menyediakan lingkungan yang mendukung proses belajar.</li>
<li>Merangsang munculnya kreativitas dan inovatif.</li>
<li>Mengembangkan kecakapan hidup anak.</li>
<li>Menggunakan berbagai sumber dan media belajar yang ada di lingkungan sekitar.</li>
<li>Anak belajar sesuai dengan kondisi sosial budayanya.</li>
<li>Melibatkan peran serta orangtua yang bekerja sama dengan para pendidik di lembaga PAUD.</li>
<li>timulasi pendidikan bersifat menyeluruh yang mencakup semua aspek perkembangan.</li>
</ol><b>Berikut penjelasan prinsip-prinsip dimaksud:</b><br />
<b>1. Berorientasi pada kebutuhan anak.</b><br />
Pada dasarnya setiap anak memiliki kebutuhan dasar yang sama, seperti kebutuhan fisik, rasa aman, dihargai, tidak dibeda-bedakan, bersosialisasi, dan kebutuhan untuk diakui. Anak tidak bisa belajar dengan baik apabila dia lapar, merasa tidak aman/ takut, lingkungan tidak sehat, tidak dihargai atau diacuhkan oleh pendidik atau temannya. Hukuman dan pujian tidak termasuk bagian dari kebutuhan anak, karenanya pendidik tidak menggunakan keduanya untuk mendisiplinkan atau menguatkan usaha yang ditunjukkan anak.<br />
<b>2. Sesuai dengan perkembangan anak.</b><br />
Setiap usia mempunyai tugas perkembangan yang berbeda, misalnya pada usia 4 bulan pada umumnya anak bisa tengkurap, usia 6 bulan bisa duduk, 10 bulan bisa berdiri, dan 1 tahun bisa berjalan. Pada dasarnya semua anak memiliki pola perkembangan yang dapat diramalkan, misalnya anak akan bisa berjalan setelah bisa berdiri. Oleh karena itu pendidik harus memahami tahap perkembangan anak dan menyusun kegiatan sesuai dengan tahapan perkembangan untuk mendukung pencapaian tahap perkembangan yang lebih tinggi.<br />
<b>3. Sesuai dengan keunikan setiap individu.</b><br />
Anak merupakan individu yang unik, masing-masing mempunyai gaya belajar yang berbeda. Ada anak yang lebih mudah belajarnya dengan mendengarkan (auditori), ada yang dengan melihat (visual) dan ada yang harus dengan bergerak (kinestetik). Anak juga memiliki minat yang berbeda-beda terhadap alat/ bahan yang dipelajari/digunakan, juga mempunyai temperamen yang berbeda, bahasa yang berbeda, cara merespon lingkungan, serta kebiasaan yang berbeda. Pendidik seharusnya mempertimbangkan perbedaan individual anak, serta mengakui perbedaan tersebut sebagai kelebihan masing-masing anak. Untuk mendukung hal tersebut pendidik harus menggunakan cara yang beragam dalam membangun pengalaman anak, serta menyediakan ragam main yang cukup.<br />
<b>4. Kegiatan belajar dilakukan melalui bermain.</b><br />
Pembelajaran dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Melalui bermain anak belajar tentang: konsep-konsep matematika, sains, seni dan<br />
kreativitas, bahasa, sosial, dan lain-lain. Selama bermain, anak mendapatkan pengalaman untuk mengembangkan aspek-aspek/nilai-nilai moral, fisik/motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni. Pembentukan kebiasaan yang baik seperti disiplin, sopan santun, dan lainnya dikenalkan melalui cara yang menyenangkan.<br />
<b>Dasar Filsafat Pendidikan Di TPA</b><br />
Untuk mendukung mewujudkan anak usia dini yang berkualitas, maju, mandiri, demokrasi, dan berprestasi, maka filsafat pendidikan di TPA dapat dirumuskan menjadi: Tempa, Asah, Asih, Asuh.<br />
<b>1. Tempa </b><br />
Yang dimaksud dengan tempa adalah untuk mewujudkan kualitas fisik anak usia dini melalui upaya pemeliharaan kesehatan, peningkatan mutu gizi, olahraga yang teratur dan terukur, serta aktivitas jasmani sehingga anak memiliki fisik kuat, lincah, daya tahan dan disiplin tinggi.<br />
<b> </b><br />
<b>2. Asah </b><br />
Asah berarti memberi dukungan kepada anak untuk dapat belajar melalui bermain agar memiliki pengalaman yang berguna dalam mengembangkan seluruh potensinya. Kegiatan bermain yang bermakna, menarik, dan merangsang imajinasi, kreativitas anak untuk melakukan, mengekplorasi, memanipulasi, dan menemukan inovasi sesuai dengan minat dan gaya belajar anak.<br />
<b>3. Asih </b><br />
Asih pada dasarnya merupakan penjaminan pemenuhan kebutuhan anak untuk mendapatkan perlindungan dari pengaruh yang dapat merugikan pertumbuhan dan perkembangan, misalnya perlakuan kasar, penganiayaan fisik dan mental dan ekploitasi.<br />
<b>4. Asuh </b><br />
Melalui pembiasaan yang dilakukan secara konsisten untuk membentuk perilaku dan kualitas kepribadian dan jati diri anak dalam hal:<br />
<ul><li>a. Integritas, iman, dan taqwa;</li>
<li>b. Patriotisme, nasionalisme dan kepeloporan;</li>
<li>c. Rasa tanggung jawab, jiwa kesatria, dan sportivitas;</li>
<li>d. Jiwa kebersamaan, demokratis, dan tahan uji;</li>
<li>e. Jiwa tanggap (penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi), daya kritis dan idealisme;</li>
<li>f. Optimis dan keberanian mengambil resiko;</li>
<li>g. Jiwa kewirausahaan, kreatif dan profesional.</li>
</ul>ANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2557315631817675171.post-37946249405956493682010-11-10T12:48:00.000+07:002010-11-10T13:06:03.869+07:00FILSAFAT DAN FILOSOFIS PENDIDIKAN<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;">1. PENGERTIAN FILSAFAT</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Ciri-ciri berfikir filosfi :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 29.75pt; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Berfikir dengan menggunakan disiplin berpikir yang tinggi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 29.75pt; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Berfikir secara sistematis.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 29.75pt; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Menyusun suatu skema konsepsi, dan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 29.75pt; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Menyeluruh.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Empat persoalan yang ingin dipecahkan oleh filsafat ialah :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 29.75pt; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Apakah sebenarnya hakikat hidup itu? Pertanyaan ini dipelajari oleh Metafisika</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 29.75pt; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Apakah yang dapat saya ketahui? Permasalahan ini dikupas oleh Epistemologi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 29.75pt; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Apakah manusia itu? Masalah ini dibahas olen Atropologi Filsafat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Beberapa ajaran filsafat yang telah mengisi dan tersimpan dalam khasanah ilmu adalah:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div style="text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVHr8rQQcRITkJ_Rdddmn9Zja2mU7oY08p2WWw_8xF9ysAs9XlqjpyrmUnlXVGMALUG9G5jd92Vsn5jvt61CaObA7Kw83Mpb1mHipzQkBNXPxbgYJK4TUOmPL293ZQL9C0I0xKzeyoNkc/s1600/yggdrasil2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="172" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVHr8rQQcRITkJ_Rdddmn9Zja2mU7oY08p2WWw_8xF9ysAs9XlqjpyrmUnlXVGMALUG9G5jd92Vsn5jvt61CaObA7Kw83Mpb1mHipzQkBNXPxbgYJK4TUOmPL293ZQL9C0I0xKzeyoNkc/s200/yggdrasil2.jpg" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 29.75pt; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"> 1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Materialisme, yang berpendapat bahwa kenyatan yang sebenarnya adalah alam semesta badaniah. Aliran ini tidak mengakui adanya kenyataan spiritual. Aliran materialisme memiliki dua variasi yaitu materialisme dialektik dan materialisme humanistis.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 29.75pt; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"> 2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Idealisme yang berpendapat bahwa hakikat kenyataan dunia adalah ide yang sifatnya rohani atau intelegesi. Variasi aliran ini adalah idealisme subjektif dan idealisme objektif.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 29.75pt; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"> 3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Realisme. Aliran ini berpendapat bahwa dunia batin/rohani dan dunia materi murupakan hakitat yang asli dan abadi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"> 4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Pragmatisme merupakan aliran paham dalam filsafat yang tidak bersikap mutlak (absolut) tidak doktriner tetapi relatif tergantung kepada kemampuan minusia.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
<a name='more'></a><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Manfaat filsafat dalam kehidupan adalah :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 29.75pt; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Sebagai dasar dalam bertindak.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 29.75pt; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Sebagai dasar dalam mengambil keputusan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 29.75pt; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Untuk mengurangi salah paham dan konflik.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 29.75pt; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Untuk bersiap siaga menghadapi situasi dunia yang selalu berubah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;">2. FILSAFAT PENDIDIKAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"> <br />
</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Beberapa aliran filsafat pendidikan;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 29.75pt; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Filsafat pendidikan progresivisme. yang didukung oleh filsafat pragmatisme.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 29.75pt; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Filsafat pendidikan esensialisme. yang didukung oleh idealisme dan realisme; dan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 29.75pt; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Filsafat pendidikan perenialisme yang didukung oleh idealisme.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Progresivisme berpendapat tidak ada teori realita yang umum. Pengalaman menurut progresivisme bersifat dinamis dan temporal; menyala. tidak pernah sampai pada yang paling ekstrem, serta pluralistis. Menurut progresivisme, nilai berkembang terus karena adanya pengalaman-pengalaman baru antara individu dengan nilai yang telah disimpan dalam kehudayaan. Belajar berfungsi untuk :mempertinggi taraf kehidupan sosial yang sangat kompleks. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang eksperimental, yaitu kurikulum yang setiap waktu dapat disesuaikan dengan kebutuhan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;">3. ESENSIALISME DAN PERENIALISME</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Esensialisme berpendapat bahwa dunia ini dikuasai oleh tata yang tiada cela yang mengatur dunia beserta isinya dengan tiada cela pula. Esensialisme didukung oleh idealisme modern yang mempunyai pandangan yang sistematis mengenai alam semesta tempat manusia berada.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Esensialisme juga didukung oleh idealisme subjektif yang berpendapat hahwa alam semesta itu pada hakikatnya adalah jiwa/spirit dan segala sesuatu yang ada ini nyata ada dalam arti spiritual. Realisme berpendapat bahwa kualitas nilai tergantung pada <i>apa</i> dan <i>bagaimana keadaannya, </i>apabila dihayati oleh subjek tertentu, dan selanjutnya tergantung pula pada subjek tersebut.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Menurut idealisme, nilai akan menjadi kenyataan (ada) atau disadari oleh setiap orang apabila orang yang bersangkutan berusaha untuk mengetahui atau menyesuaikan diri dengan sesuatu yang menunjukkan nilai kepadanya dan orang itu mempunyai pengalaman emosional yang berupa pemahaman dan perasaan senang tak senang mengenai nilai tersehut. Menunut realisme, pengetahuan terbentuk berkat bersatunya stimulus dan tanggapan tententu menjadi satu kesatuan. Sedangkan menurut idealisme, pengetahuan timbul karena adanya hubungan antara dunia kecil dengan dunia besar. Esensialisme berpendapat bahwa pendidikan haruslah bertumpu pada nilai- nilai yang telah teruji keteguhan-ketangguhan, dan kekuatannya sepanjang masa.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Perenialisme berpendirian bahwa untuk mengembalikan keadaan kacau balau seperti sekarang ini, jalan yang harus ditempuh adalah kembali kepada prinsip-prinsip umum yang telah teruji. Menurut. perenialisme, kenyataan yang kita hadapi adalah dunia dengan segala isinya. Perenialisme berpandangan hahwa persoalan nilai adalah persoalan spiritual, sebab hakikat manusia adalah pada jiwanya. Sesuatu dinilai indah haruslah dapat dipandang baik.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Beberapa pandangan tokoh perenialisme terhadap pendidikan:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 29.75pt; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Program pendidikan yang ideal harus didasarkan atas paham adanya nafsu, kemauan, dan akal (Plato)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 29.75pt; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Perkemhangan budi merupakan titik pusat perhatian pendidikan dengan filsafat sebagai alat untuk mencapainya ( Aristoteles)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 29.75pt; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Pendidikan adalah menuntun kemampuan-kemampuan yang masih tidur agar menjadi aktif atau nyata. (Thomas Aquinas)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Adapun norma fundamental pendidikan menurut J. Maritain adalah cinta kebenaran, cinta kebaikan dan keadilan, kesederhanaan dan sifat terbuka terhadap eksistensi serta cinta kerjasama.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;">4. PENDIDIKAN NASIONAL<br />
</span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Pendidikan nasional adalah suatu sistem yang memuat teori praktek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh filsafat bangsa yang bersangkutan guna diabdikan kepada bangsa itu untuk merealisasikan cita-cita nasionalnya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Pendidikan nasional Indonesrn adalah suatu sistem yang mengatur dan menentukan teori dan pratek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh flisafat bangsa Indonesia yang diabdikan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia guna memperlanar mencapai cita-cita nasional Indonesia.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9pt;">Filsafat pendidikan nasional Indonesia adalah suatu sistem yang mengatur dan menentukan teori dan praktek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh filsafat hidup bangsa "Pancasila" yang diabdikan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia dalam usaha merealisasikan cita-cita bangsa dan negara Indonesia.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 9pt;"></span></div>ANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2557315631817675171.post-90691991646560282332010-11-09T13:14:00.000+07:002010-11-09T13:15:10.831+07:00PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUMPENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM<br />
1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD<br />
Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan<br />
pertumbuhan dan perkembangan anak berdasarkan standar perkembangan dan<br />
perkembangan dasar (SPPD) anak usia dini yang dikategorikan dalam<br />
kelompok umur sebagai acuan normatif.<br />
2. Prinsip –prinsip Pengembangan Kurikulum<br />
Pengembangan kurikulum hendaknya memperhatikan beberapa prinsip<br />
berikut ini:<br />
· Relevansi<br />
Kurikulum anak usia dini harus relevan dengan kebutuhan dan<br />
perkembangan anak secara individu<br />
· Adaptasi<br />
Kurikulum anak usia dini harus memperhatikan dan mengadaptasi<br />
perubahan psikologis, IPTEK, dan Seni.<br />
· Kontinuitas<br />
Kurikulum anak usia dini harus disusun secara berkelanjutan antara satu<br />
tahapan perkembangan ke tahapan perkembangan berikutnya dalam<br />
rangka mempersiapkan anak memasuki pendidikan selanjutnya.<br />
· Fleksibilitas<br />
Kurikulum anak usia dini harus dipahami, dipergunakan dan<br />
dikembangakan secara fleksibel sesuai dengan keunikan dan kebutuhan<br />
anak serta kondisi lembaga penyelenggara<br />
· Kepraktisan dan Akseptabilitas<br />
Kurikulum anak usia dini harus memberikan kemudahan bagi praktisi dan<br />
masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pendidikan pada anak usia dini.<br />
· Kelayakan (feasibility)<br />
Kurikulum anak usia dini harus menunjukkan kelayakan dan keberpihakan<br />
pada anak usia dini.<br />
· Akuntabilitas<br />
Kurikulum anak usia dini harus dapat dipertanggungjawabkan pada<br />
masyarakat sebagai pengguna Jasa pendidikan anak usia dini.<br />
3. Pendekatan Pengembangan Kurikulum<br />
Pengembangan kurikulum anak usia dini juga harus memperhatikan berbagai<br />
pendekatan berikut ini:<br />
3.1. Pendekatan Holistik dan Terpadu<br />
Pengembangan kurikulum dan isi program didalamnya hendaknya dapat<br />
mempertimbangkan berbagai aspek perkembangan, potensi kecerdasan jamak<br />
serta berbagai aspek kebutuhan anak usia dini lainnya seperti kesehatan dan<br />
gizi secara holistik dan terpadu. Sebagai konsekuensinya, identifikasi dan<br />
pemetaan kompetensi harus disusun dan diorganisasikan sesuai dengan<br />
perkembangan dan analisis kebutuhan anak usia dini.<br />
3.1. Pendekatan Ragam budaya (Multiculture approach)<br />
Pengembangan kurikulum anak usia dini harus memperhatikan<br />
lingkungan sosial dan budaya yang ada di sekitar anak, maupun yang mungkin<br />
dialami anak pada perkembangan berikutnya.<br />
Pendekatan multibudaya akan memberikan konsekuensi pentingnya cakupan<br />
isi program yang dihadapi untuk mengakomodasi pemahaman anak pada<br />
kebiasaan, budaya dalam lingkungan keluarga, masyarakat dan budaya-budaya<br />
lain yang terdapat di Indonesia maupun budaya global.<br />
3.2. Pendekatan Konstruktivisme (Constructivism Approach)<br />
Kurikulum anak usia dini hendaknya mengacu pada pendekatan<br />
konstruktivisme yang beranggapan bahwa anak membangun sendiri<br />
pengetahuannya. Untuk itu isi program dalam kurikulum harus dapat<br />
memberikan peluang bagi anak untuk belajar sesuai dengan minat, motivasi<br />
dan kebutuhannya. Hal ini akan berdampak pada proses pembelajaran yang<br />
berpusat pada anak, yang diwarnai dengan adanya kebebasan untuk<br />
bereksplorasi dalam rangka mencari dan menemukan sendiri pengetahuan dan<br />
keterampilan yang diminatinya.<br />
3.3. Pendekatan kurikulum bermain kreatif (Play based curriculum approach)<br />
Filosofi dan teori kurikulum bermain kreatif didasarkan pada 4 (empat)<br />
hal, yaitu: (1) bagaimana anak membangun kemampuan sosial dan emosional,<br />
(2) bagaimana anak belajar untuk berpikir, (3) bagaimana anak<br />
mengembangkan kemampuan fisik serta (4) bagaimana anak berkembang<br />
melalui budayanya<br />
4. Karakteristik Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini<br />
Pengembangan kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini memiliki karakteristik<br />
sebagai berikut:<br />
1. Kurikulum PAUD merupakan program pembelajaran PAUD yang<br />
mengacu pada Standar Perkembangan dan Perkembangan Dasar yang<br />
diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional.<br />
2. Kurikulum PAUD dilaksanakan secara terpadu dengan memperhatikan<br />
kebutuhan dan kepentingan terbaik anak serta memperhatikan kecerdasan.<br />
3. Kurikulum PAUD dilaksanakan secara fleksibel sesuai dengan<br />
karakteristik ruang lingkup dan jenis PAUD.<br />
4. Kurikulum PAUD dilaksanakan berdasarkan prinsip bermain sambil<br />
belajar dan belajar seraya bermain dengan memperhatikan perbedaan<br />
bakat, minat, dan kemampuan masing-masing anak, sosial budaya, serta<br />
kondisi dan kebutuhan masyarakat.<br />
5. Standar Perkembangan disusun dan dilaksanakan dengan<br />
mengintegrasikan kebutuhan anak terhadap kesehatan , gizi, dan stimulasi<br />
psikososial, termasuk kesejahteraannya.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
RAMBU-RAMBU<br />
1. Standar kompetensi / perkembangan ini merupakan acuan bagi pendidik dalam<br />
menyusun program kegiatan atau perencanaan pembelajaran untuk mencapai<br />
optimalisasi perkembangan anak.<br />
2. Standar kompetensi /perkembangan ini dirancang untuk melayani anak sesuai<br />
dengan tahapan usianya.<br />
3. Standar perkembangan ini dirancang sebagai acuan assessment perkembangan<br />
anak.<br />
4. Standar kompetensi /perkembangan ini dirancang untuk akuntabilitas pada<br />
masyarakat dan orangtua khususnya.<br />
5. Standar kompetensi /perkembangan ini merupakan standar perkembangan<br />
minimal. Pendidik dapat memberikan pengayaan apabila anak telah menguasai<br />
kemampuan pada tahap perkembangannya.<br />
6. Penggunaan standar kompetensi / perkembangan ini bersifat fleksibel yang<br />
disesuaikan dengan lingkungan sosial dan budaya anak.<br />
<br />
HAKIKAT PENDIDIKAN ANAK USIA DINI<br />
1. Pengertian<br />
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada<br />
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui<br />
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan<br />
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki<br />
pendidikan lebih lanjut.<br />
2. Tujuan<br />
Secara umum tujuan pendidikan anak usia dini adalah mengembangkan berbagai<br />
potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan<br />
diri dengan lingkungannya.<br />
3. Prinsip-Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini<br />
Dalam melaksanakan Pendidikan anak usia dini hendaknya menggunakan prinsipprinsip<br />
sebagai berikut:<br />
a. Berorientasi pada Kebutuhan Anak<br />
Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada kebutuhan<br />
anak. Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya<br />
pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan baik<br />
perkembangan fisik maupun psikis, yaitu intelektual, bahasa, motorik, dan sosio<br />
emosional.<br />
b. Belajar melalui bermain<br />
Bermain merupakan saran belajar anak usia dini. Melalui bermain anak diajak<br />
untuk bereksplorasi, menemukan, memanfaatkan, dan mengambil kesimpulan<br />
mengenai benda di sekitarnya.<br />
c. Lingkungan yang kondusif<br />
Lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa sehingga menarik dan<br />
menyenangkan dengan memperhatikan keamanan serta kenyamanan yang dapat<br />
mendukung kegiatan belajar melalui bermain.<br />
d. Menggunakan pembelajaran terpadu<br />
Pembelajaran pada anak usia dini harus menggunakan konsep pembelajaran<br />
terpadu yang dilakukan melalui tema. Tema yang dibangun harus menarik dan<br />
dapat membangkitkan minat anak dan bersifat kontekstual. Hal ini dimaksudkan<br />
agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas sehingga<br />
pembelajaran menjadi mudah dan bermakna bagi anak.<br />
e. Mengembangkan berbagai kecakapan hidup<br />
Mengembangkan keterampilan hidup dapat dilakukan melalui berbagai proses<br />
pembiasaan. Hal ini dimaksudkan agar anak belajar untuk menolong diri sendiri,<br />
mandiri dan bertanggungjawab serta memiliki disiplin diri.<br />
f. Menggunakan berbagai media edukatif dan sumber belajar<br />
Media dan sumber pembelajaran dapat berasal dari lingkungan alam sekitar atau<br />
bahan-bahan yang sengaja disiapkan oleh pendidik /guru.<br />
g. Dilaksanakan secara bertahap dan berulang –ulang<br />
Pembelajaran bagi anak usia dini hendaknya dilakukan secara bertahap, dimulai<br />
dari konsep yang sederhana dan dekat dengan anak. Agar konsep dapat dikuasai<br />
dengan baik hendaknya guru menyajikan kegiatan-kegiatan yang berluang .<br />
<br />
STANDAR KOMPETENSI ANAK USIA DINI<br />
A. Pengertian<br />
Standar kompetensi anak usia dini adalah standar kemampuan anak usia 0-6 tahun<br />
yang didasarkan pada perkembangan anak. Standar kompetensi ini digunakan<br />
sebagai acuan dalam mengembangkan kurikulum anak usia dini.<br />
B. Standar Kompetensi Anak Usia Dini<br />
Standar kompetensi anak usia dini terdiri atas pengembangan aspek-aspek sebagai<br />
berikut: a. Moral dan nilai-nilai agama, b. Sosial, emosional, dan kemandirian, c.<br />
Bahasa, d. Kognitif, e. Fisik/Motorik, dan f. Seni.<br />
<br />
PENGEMBANGAN KURIKULUM<br />
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI<br />
A. Pengertian<br />
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan<br />
bahan belajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengaraan<br />
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.<br />
B. Prinsip-prinsip Pengembangan<br />
1. Bersifat komperhensif<br />
Kurikulum harus menyediakan pengalaman belajar yang meningkatkan<br />
perkembangan anak secara menyeluruh dalam berbagai aspek perkembangan .<br />
2. Dikembangkan atas dasar perkembangan secara bertahap.<br />
Kurikulum harus menyediakan berbagai kegiatan dan interaksi yang tepat<br />
didasarkan pada usia dan tahapan perkembangan setiap anak. Program<br />
menyediakan berbagai sarana dan bahan untuk anak dengan berbagai kemampuan.<br />
3. Melibatkan orang tua<br />
Keterlibatan orang tua sebagai pendidik utama bagi anak. Oleh karena itu peran<br />
orang tua dalam pendidikan anak usia dini sangat penting dalam pelaksanaan<br />
pendidikan.<br />
4. Melayani kebutuhan individu anak.<br />
Kurikulum dapat mewadahi kemampuan, kebutuhan,minat setiap anak.<br />
5. Merefleksikan kebutuhan dan nilai masyarakat<br />
Kurikulum harus memperhatikan kebutuhan setiap anak sebagai anggota dari<br />
keluarga dan nilai-nilai budaya suatu masyarakat.<br />
6. Mengembangkan standar kompetensi anak<br />
Kurikulum yang dikembangkan harus dapat mengembangkan kompetensi anak.<br />
Standar Kompetensi seabagi acuan dalam menyiapkan lingkungan belajar anak.<br />
7. Mewadahi layanan anak berkebutuhan khusus<br />
Kurikulum yang dikembangkan hendaknya memperhatikan semua anak termasuk<br />
anak-anak yang berkebutuhan khususus.<br />
8. Menjalin kemitraan dengan keluarga dan masyarakat<br />
Kurikulum hendaknya dapat menunjukkan bagaimana membangun sinegi dengan<br />
keluarga dan masyarakat sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai<br />
9.Memperhatikan kesehatan dan keselamatan anak<br />
Kurikulum yang dibangun hendaknya memperhatikan aspek keamanan dan<br />
kesehatan anak saat anak berada disekolah<br />
10.Menjabarkan prosedur pengelolaan Lembaga<br />
Kurikulum hendaknya dapat menjabarkan dengan jelas prosedur<br />
manajemen/pengelolaan lembaga kepada masyarakat sebagai bentuk akuntabiitas.<br />
11. Manajemen Sumber Daya Manusia<br />
Kurikulum hendaknya dapat menggamabarkan proses manajemen pembinaan<br />
sumber daya manusia yang terlibat di lembaga<br />
12.Penyediaan Sarana dan Prasarana.<br />
Kurikulum dapat menggambarkan penyediaan srana dan prasaran yang dimiliki<br />
lembaga.<br />
C. Komponen Kurikulum<br />
a. Anak<br />
Sasaran layanan pendidikan Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang<br />
usia 0- 6 tahun. Pengelompokan anak didasarkan pada usia sebagai berikut : (1) 0<br />
– 1 tahun, (2) 1 – 2 tahun, (3) 2- 3 tahun, (4) 3 - 4 tahun, (5) 4- 5 tahun, dan (6) 5 -<br />
6 tahun.<br />
b. Pendidik<br />
Kompetensi Pendidik anak usia dini memiliki kualifikasi akademik sekurangkurangnya<br />
Diploma Empat (D-IV) atau Sarjana (S1) di bidang pendidikan anak<br />
usia dini, kependidikan lain, atau psikologi; dan memiliki sertifikasi profesi guru<br />
PAUD atau sekurang - kurangnya telah mendapat pelatihan pendidikan anak usia<br />
dini. Adapun rasio pendidik dan anak adalah (1) Usia 0 – 1 tahun rasio 1 : 3 anak,<br />
(2) Usai 1 – 3 tahun rasio 1 : 6 anak, (3) Usia 3 - 4 tahun rasio 1 : 8 anak, dan (4)<br />
Usia 4 - 6 tahun rasio 1 : 10 /12 anak<br />
c. Pembelajaran<br />
Pembelajaran dilakukan melalui kegiatan bermain yang dipersiapkan oleh<br />
pendidik dengan menyiapkan materi ( content ), dan proses belajar. Materi belajar<br />
bagi anak usia dini dibagi dalam 2 kelompok usia.<br />
Materi Usia lahir sampai 3 tahun meliputi:<br />
1). Pengenalan diri sendiri ( Perkembangan konsep diri)<br />
2). Pengenalan perasaan (Perkembangan emosi)<br />
3). Pengenalan tentang Orang lain (Perkembangan Sosial)<br />
4). Pengenalan berbagai gerak (perkembangan Fisik)<br />
5). Mengembangkan komunikasi (Perkembangan bahasa)<br />
6). Ketrampilan berfikir (Perkembangan kognitif)<br />
Materi untuk anak usia 3 – 6 tahun meliputi :<br />
1. Keaksaraan mencakup peningkatan kosa kata dan bahasa, kesadaran<br />
phonologi, wawasan pengetahuan, percakapan, memahami buku-buku, dan<br />
teks lainnya.<br />
2. Konsep Matematika mencakup pengenalan angka-angka, pola-pola dan<br />
hubungan, geometri dan kesadaran ruang, pengukuran, pengumpulan data,<br />
pengorganisasian, dan mempresentasikannya.<br />
3. Pengetahuan Alam lebih menekankan pada objek fisik, kehidupan, bumi dan<br />
lingkungan.<br />
4. Pengetahuan Sosial mencakup hidup orang banyak, bekerja, berinteraksi<br />
dengan yang lain, membentuk, dan dibentuk oleh lingkungan. Komponen ini<br />
membahas karakteristik tempat hidup manusia, dan hubungannya antara<br />
tempat yang satu dengan yang lain, juga hubungannya dengan orang banyak.<br />
Anak-anak mempelajari tentang dunia dan pemetaannya, misalnya dalam<br />
rumah ada ruang tamu, ruang tidur, kamar mandi, dapur, ruang keluarga,<br />
ruang belajar; di luar rumah ada taman, garasi, dll. Setiap rumah memiliki<br />
tetangga dalam jarak dekat atau jauh.<br />
5. Seni mencakup menari, musik, bermain peran, menggambar dan melukis.<br />
Menari, adalah mengekspresikan ide ke dalam gerakan tubuh dengan<br />
mendengarkan musik, dan menyampaikan perasaan. Musik, adalah<br />
mengkombinasikan instrumen untuk menciptakan melodi dan suara yang<br />
menyenagkan. Drama, adalah mengungkapkan cerita melalui aksi, dialog, atau<br />
keduanya. Seni juga mencakup melukis, menggambar, mengoleksi sesuatu,<br />
modeling, membentuk dengan tanah liat atau materi lain, menyusun bangunan,<br />
membuat boneka, mencap dengan stempel, dll.<br />
6. Teknologi mencakup alat-alat dan penggunaan operasi dasar. Kesadaran<br />
Teknologi. Komponen ini membahas tentang alat-alat teknologi yang<br />
digunakan anak-anak di rumah, di sekolah, dan pekerjaan keluarga. Anakanak<br />
dapat mengenal nama-nama alat dan mesin yang digunakan oleh manusia<br />
sehari-hari.<br />
7. Ketrampilan Proses mencakup pengamatan dan eksplorasi; eksperimen,<br />
pemecahan masalah; dan koneksi, pengorganisasian, komunikasi, dan<br />
informasi yang mewakili. Untuk mewadahi proses belajar bagi anak usa dini<br />
pendidik harus dapat melakukan penataan lingkungan main, menyediakan<br />
bahan–bahan main yang terpilih, membangun interaksi dengan anak dan<br />
membuat rencana kegiatan main untuk anak. Proses pembelajaran anak usia<br />
dini dilakukan melalui sentra atau area main. Sentra atau area tersebut bisa<br />
disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi dari masing-masing satuan<br />
Pendidikan. Contoh sentra atau area bermain tersebut antara lain : Sentra<br />
Balok, Sentra Bermain Peran, Sentra Seni, Sentra Musik, Sentra Persiapan,<br />
Sentra agama, dan Sentra Memasak.<br />
d. Penilaian (Assesmen)<br />
Assesmen adalah proses pengumpulan data dan dokumentasi belajar dan<br />
perkembangan anak. Assesmen dilakukan melalui : observasi, konfrensi dengan<br />
para guru, survey, wawancara dengan orang tua, hasil kerja anak, dan unjuk kerja.<br />
Keseluruhan penilaian /assesmen dapat di buat dalam bentuk portofolio.<br />
e. Pengelolaan Pembelajaran<br />
1). Keterlibatan Anak<br />
2). Layanan program<br />
Lembaga Pendidikan anak usia dini dilaksnanakan sesuai satuan Pendidikan<br />
masing-masing. Jumlah hari dan jam layanan :<br />
a. Taman Penitipan Anak (TPA) dilaksanakan 3 – 5 hari dengan jam layanan<br />
minimal 6 jam. Minimal layanan dalam satu tahun 144 -160 hari atau 32 –<br />
34 minggu.<br />
b. Kelompok Bermain (KB) setiap hari atau minimal 3 kali seminggu dengan<br />
jumlah jam minimal 3 jam. Minimal layanan dalam satu tahun 144 hari atau<br />
32 - 34 minggu.<br />
c. Satuan PAUD Sejenis (SPS) minimal satu minggu sekali dengan jam<br />
layanan minimal 2 jam. Kekurangan jam layanan pada SPS dilengkapi<br />
dengan program pengasuhan yang dilakukan orang tua sehingga jumlah<br />
layanan keseluruhan setara dengan 144 hari dalam satu tahun.<br />
d. Taman Kanak-Kanak (TK) dilaksanakan minimal 5 hari setiap minggu<br />
dengan jam layanan minimal 2,5 jam. Layanan dalam satu tahun 160 hari<br />
atau 34 minggu. Layanan pembelajaran pada masing-masing satuan<br />
pendidikan anak usia dini mengikuti kalender pendidikan daerah masingmasing.<br />
e. Melibatkan Peranserta masyarakat<br />
Pelaksanaan pendidikan anak usia dini hendaknya dapat melibatkan seluruh<br />
komponen masyarakat. Penyelenggaraan pendiikan anak usai dini dapat dilakukan<br />
oleh swasta dan pemerintah , yayasan maupun perorangan.<br />
E. Satuan Pendidikan Anak Usia Dini.<br />
Kerangka dasar Kurikulum digunakan pada pendidika anak usia dini jalur formal<br />
maupun jalur non formal yaitu : Taman Kanak-Kanak/ Raudhatul Athfal, Taman<br />
Penitipan Anak, Kelompok Bermain, dan Satuan PAUD Sejenis.<br />
a. Taman Kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini<br />
pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan<br />
bagi anak usia empat tahun sampai enam tahun. Sasaran Pendidikan Taman<br />
Kanak-Kanak adalah anak usia 4 - 6 tahun, yang dibagi ke dalam dua<br />
kelompok belajar berdasarkan usia yaitu Kelompok A untuk anak usia 4 - 5<br />
tahun dan Kelompok B untuk anak didik usia 5 - 6 tahun.<br />
b. Kelompok Bermain adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan<br />
non formal yang menyelenggarakan program pendidikan sekaligus program<br />
kesejahteraan bagi anak usia 2 sampai dengan 4 tahun. Sasaran KB adalah<br />
anak usia 2 - 4 tahun dan anak usia 4 - 6 tahun yang tidak dapat dilayani TK<br />
(setelah melalui pengkajian dan mendapat rekomendasi dari pihak yang<br />
berwenang).<br />
c. Taman Penitipan Anak adalah layanan pendidikan yang dilaksanakan<br />
pemerintah dan masyarakat bagi anak usia lahir - 6 tahun yang orang tuanya<br />
bekerja. Peserta didik pada TPA adalah anak usia lahir - 6 tahun.<br />
d. Satuan PAUD Sejenis (SPS) adalah layanan minimal merupakan layanan<br />
minimal yang hanya dilakukan 1-2 kali/minggu atau merupakan layanan<br />
PAUD yang diintegrasikan dengan program layanan lain. Peserta didik pada<br />
SPS adalah anak 2-4 tahun.<br />
<br />
PENILAIAN KURIKULUM<br />
Evaluasi/Penilaian adalah suatu analisis yang sistimatis untuk melihat efektifitas<br />
program yang diberikan dan pengaruh program tersebut terhadap anak. Penilaian<br />
kurikulum dilakukan secara berkala dan berkesinambungan oleh Pusat maupun<br />
Daerah. Penilaian kurikulum dimaksudkan untuk mngetahui sejauh mana<br />
kurikulum dilaksanakan dan kesesuainnya dengan kerangka dasar fungsi dan<br />
tujuan pendiikan nasional serta kesesuaian dengan tuntutan perkembangan yang<br />
terjadi di masyarakat. Hasil penilaian kurikulum digunakan untuk<br />
menyempurnakan pelaksanaan dan mengembangkan kurikulum selanjutnya.ANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2557315631817675171.post-69134585686628296512010-11-09T13:09:00.000+07:002010-11-09T13:16:03.084+07:00PARADIGMA BARU PENDIDIKAN NASIONALPARADIGMA BARU PENDIDIKAN NASIONAL<br />
DALAM UNDANG UNDANG SISDIKNAS NOMOR 20 TAHUN 2003<br />
<div style="text-align: justify;">Dalam upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia, mengejar ketertinggalan di</div><div style="text-align: justify;">segala aspek kehidupan dan menyesuaikan dengan perubahan global serta</div><div style="text-align: justify;">perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bangsa Indonesia melalui DPR dan</div><div style="text-align: justify;">Presiden pada tanggal 11 Juni 2003 telah mensahkan Undang-undang Sistem Pendidikan</div><div style="text-align: justify;">Nasional yang baru, sebagai pengganti Undang-undang Sisdiknas Nomor 2 Tahun 1989.</div><div style="text-align: justify;">Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 yang terdiri dari 22 Bab dan 77 pasal</div><div style="text-align: justify;">tersebut juga merupakan pengejawantahan dari salah satu tuntutan reformasi yang marak</div><div style="text-align: justify;">sejak tahun 1998.</div><div style="text-align: justify;">Perubahan mendasar yang dicanangkan dalam Undang-undang Sisdiknas yang baru</div><div style="text-align: justify;">tersebut antara lain adalah demokratisasi dan desentralisasi pendidikan, peran serta</div><div style="text-align: justify;">masyarakat, tantangan globalisasi, kesetaraan dan keseimbangan, jalur pendidikan, dan</div><div style="text-align: justify;">peserta didik.</div><br />
<a name='more'></a><br />
<br />
DEMOKRATISASI DAN DESENTRALISASI (OTONOMI DAERAH)<br />
Tuntutan reformasi yang sangat penting adalah demokratisasi, yang mengarah pada dua<br />
hal yakni pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan pemerintah daerah (otda). Hal<br />
ini berarti peranan pemerintah akan dikurangi dan memperbesar partisipasi masyarakat.<br />
Demikian juga perana pemerintah pusat yang bersifat sentralistis dan yang telah<br />
berlangsung selama 50 tahun lebih, akan diperkecil dengan memberikan peranan yang<br />
lebih besar kepada pemerintah daerah yang dikenal dengan sistem desentralisasi. Kedua<br />
hal ini harus berjalan secara simultan; inilah yang merupakan paradigma baru, yang<br />
menggantikan paradigma lama yang sentralistis.<br />
Konsep demokratisasi dalam pengelolaan pendidikan yang dituangkan dalam UU<br />
Sisdiknas 2003 bab III tentang prinsip penyelenggaraan pendidikan (pasal 4) disebutkan<br />
bahwa pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan, serta tidak<br />
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan , nilai kultural,<br />
dan kemajemukan bangsa (ayat 1). Karena pendidikan diselenggarakan sebagai suatu<br />
proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang<br />
hayat (ayat 3), serta dengan memberdayakan semua komponen masyarakat, melalui<br />
peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.<br />
Pemerintah (pusat) dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan,<br />
serta menjamin terselenggaranya pendidikan bermutu bagi warga negara tanpa<br />
diskriminasi (pasal 11 ayat 1). Konsekwensinya pemerintah (pusat) dan pemerintah<br />
daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap<br />
warga negara yang berusia 7- 15 tahun (pasal 11 ayat 2). Itulah sebabnya pemerintah<br />
(pusat) dan pemerintah daerahmenjamin terselenggaranya wajib belajar, minimla pada<br />
jenjang pendidikan dasar tanpa dipungut biaya, karena wajib belajar adalah tanggung<br />
jawab negara yang diselenggarakan oleh pemerintah (pusat), pemerintah daerah, dan<br />
masyarakat (pasal 34 ayat 2).<br />
Dengan adanya desentralisai penyelenggaraan pendidikan dan pemberdayaan<br />
masyarakat, maka pendanaan pendidikan menjadi tanggungjawab bersama antara<br />
pemerintah (pusat), pemerintah daerah, dan masyarakat (pasal 46 ayat 1). Bahkan,<br />
pemerintah (pusat) dan pemerintah daerah bertanggungjawab menyediakan anggaran<br />
pendidikan sebagaimana diatur dalam pasal 31 ayat (4) Undang Undang Dasar Negara<br />
RI tahun 1945 - ("Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya<br />
duapuluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta anggaran<br />
pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan<br />
nasional") - (pasal 46 ayat 2). Itulah sebabnya dana pendidikan, selain gaji pendidik dan<br />
biaya pendidikan kedinasan, harus dialokasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan<br />
dan Belanja Negara (APBN) pada sektor pendidikan, dan minimal 20% dari Anggaran<br />
Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) (pasal 49 ayat 1). Khusus gaji guru dan dosen<br />
yang diangkat oleh pemerintah (pusat) dialokasikan dalam APBN (pasal 49 ayat 2).<br />
Sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip keadilan, kecukupan, dan<br />
keberlanjutan (pasal 47 ayat 1). Dalam memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut maka<br />
pemerintah (pusat), pemerintah daerah, dan masyarakat mengerahkan sumber daya yang<br />
ada sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (pasal 47 ayat 2). Oleh<br />
karena itu maka pengelolaan dan pendidikan harus berdasarkan prinsip keadilan,<br />
efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik (pasal 48 ayat 2)<br />
Meskipun terjadi desentralisasi pengelolaan pendidikan, namun tanggungjawab<br />
pengelolaan sistem pendidikan nasional tetap berada di tangan menteri yang diberi tugas<br />
oleh presiden (pasal 50 ayat 1), yaitu menteri pendidikan nasional. Dalam hal ini<br />
pemerintah (pusat) menentukan kebijakan nasional dan standard nasional pendidikan<br />
untuk menjamin mutu pendidikan nasional (pasal 50 ayat 2). Sedangka pemerintah<br />
provinsi melakukan koordinasi atas penyelenggaraan pendidikan, pengembangan tenaga<br />
kependidikan, dan penyediaan fasilitas penyelenggaraan pendidikan lintas daerah<br />
kabupaten/kota untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah. Khusus untuk pemerintah<br />
kabupaten/kota diberi tugas untuk mengelola pendidikan dasar dan menengah, serta<br />
satuan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal.<br />
Satuan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal, merupakan paradigma baru<br />
pendidikan, untuk mendorong percepatan pembangunan di daerah berdasarkan potensi<br />
yang dimiliki oleh masyarakat lokal. Dalam hal ini pewilayahan komoditas harus dibarengi<br />
dengan lokalisasi pendidikan dengan basis keunggulan lokal. Hak ini bukan saja berkaitan<br />
dengan kurikulum yang memperhatikan juga muatan lokal (pasal 37 ayat 1 huruf j),<br />
melainkan lebih memperjelas spesialisasi peserta didik, untuk segera memasuki dunia<br />
kerja di lingkungan terdekatnya, dan juga untuk menjadi ahli dalam bidang tersebut.<br />
Dengan demikian persoalan penyediaan tenaga kerja dengan mudah teratasi dan bahkan<br />
dapat tercipta secara otomatis.<br />
Selain itu pemerintah (pusat) dan pemerintah daerah wajib menyelenggarakan sekurangkurangnya<br />
satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan<br />
menjadi satuan pendidikanm yang bertaraf internasional (pasal 50 ayat 3). Hal ini<br />
dimaksudkan agar selain mengembangkan keunggulan lokal melalui penyediaan tenagatenaga<br />
terdidik, juga menyikapi perlunya tersedia satuan pendidikan yang dapat<br />
menghasilkan lulusan kaliber dunia di Indonesia.<br />
Untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang berkwalitas, maka pemerintah (pusat)<br />
dan pemerintah daerah wajib memfasilitasi satuan pendidikan dengan pendidik dan<br />
tenaga kependidikan yang diperlukan (pasal 42 ayat 2). Dalam hal ini termasuk<br />
memfasilitasi dan/atau menyediakan pendidik dan/atau guru yang seagama dengan<br />
peserta didik dan pendidik dan/atau guru untuk mengembangkan bakat, minat dan<br />
kemampuan peserta didik (pasa 12 ayat 1 huruf a dan b). Pendidik dan tenaga<br />
kependidikan dapat bekerja secara lintas daerah, yang pengangkatan, penempatan dan<br />
penyebarannya diatur oleh lembaga yang mengangkatnya berdasarkan kebutuhan satuan<br />
pendidikan formal (pasal 41 ayat 1 dan 2)).<br />
Selain itu pemerintah (pusat) atau pemerintah daerah memiliki kewenangan<br />
mengeluarkan dan mencabut izin bagi semua satuan pendidikan formal maupun non<br />
formal (pasal 62 ayat 1), sesuai dengan lingkup tugas masing-masing. Dengan adanya<br />
desentralisasi perizinan akan semakin mendekatkan pelayanan klepada rakyat, sesuai<br />
dengan tujuan otonomi pemerintahan daerah.<br />
<br />
<br />
PERAN SERTA MASYARAKAT<br />
Demokratisasi penyelenggaraan pendidikan, harus mendorong pemberdayaan<br />
masyarakat dengan memperluas partisipasi masyarakat dalam pendidikan yang meliputi<br />
peran serta perorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, dan organisasi<br />
kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan<br />
(pasal 54 ayat 1). Masyarakat tersebut dapat berperanan sebagai sumber, pelaksana, dan<br />
pengguna hasil pendidikan (pasal 54 ayat 2).<br />
Oleh karena itu masyarakat berhak menyelenggarakan pendidikan yang berbasis<br />
masyarakat, dengan mengembangkan dan melaksanakan kurikulum dan evaluasi<br />
pendidikan, serta manajemen dan pendanaannya sesuai dengan standard nasional<br />
pendidikan (pasal 55 ayat 1 dan 2). Dana pendidikan yang berbasis masyarakat dapat<br />
bersumber dari penyelenggara, masyarakat, pemerintah (pusat), pemerintah daerah<br />
dan/atau sumber lain (pasal 55 ayat 3). Demikian juga lembaga pendidikan yang berbasis<br />
masyarakat dapat memperoleh bantuan teknis, subsidi dana, dan sumber daya lain<br />
secara adil dan merata dari pemerintah (pusat) dan pemerintah daerah.<br />
Partisipasi masyarakat tersebut kemudian dilembagakan dalam bentuk dewan pendidikan<br />
dan komite sekolah/madrasah. Dewan pendidikan adalah lembaga mandiri yang<br />
beranggotakan berbagai unsur masyarakat yang peduli terhadap pendidikan. Sedangkan<br />
komite sekolah/madrasah adalah lembaga mandiri yang terdiri dari unsur orang tua/wali<br />
peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan (pasal 1<br />
butir 24 dan 25). Dewan pendidikan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan<br />
pendidikan, dengan memberikan pertimbangan, arahan, dan dukungan tenaga, sarana<br />
dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat nasional, provinsi dan<br />
kabupaten/kota yang tidak mempunyai hubungan hirarkis (pasal 56 ayat 2). Sedangkan<br />
peningkatan mutu pelayanan di tingkat satuan pendidikan peran-peran tersebut menjadi<br />
tanggungjawab komite sekolah/madrasah (pasal 56 ayat 3).<br />
<br />
TANTANGAN GLOBALISASI<br />
Dalam menghadapi tantangan globalisasi yang sedang melanda dunia, maka<br />
sebagaimana dijelaskan di muka, harus ada minimal satu satuan pendidikan pada semua<br />
jenjang pendidikan yang dapat dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf<br />
internasional, baik oleh pemerintah (pusat) maupun pemerintah daerah (pasal 50 ayat 3).<br />
Untuk itu perlu dibentuk suatu badan hukum pendidikan, sehingga semua penyelenggara<br />
pendidikan dan/atau satuan pendidikan formal, baik yang didirikan oleh pemerintah<br />
maupun masyarakat, harus berbentuk badan hukum pendidikan (pasal 53 ayat 1). Badan<br />
hukum pendidikan yang dimaksud akan berfungsi memberikan pelayanan kepada peserta<br />
didik (pasal 53 ayat 2).<br />
Badan hukum pendidikan yang akan diatur dengan undang-undang tersendiri (pasal 53<br />
ayat 4) itu, harus berprinsip nirlaba dan dapat mengelola dana secara mandiri untuk<br />
memajukan satuan pendidikan (pasal 53 ayat 3).<br />
Dengan adanya badan hukum pendidikan itu, maka dana dari masyarakat dan bantuan<br />
asing dapat diserap dan dikelola secara profesional, transparan dan akuntabilitas<br />
publiknya dapat dijamin. Dengan demikian badan hukum pendidikan akan memberikan<br />
landasan hukum yang kuat kepada penyelenggaraan pendidikan dan/atau satuan<br />
pendidikan nasional yang bertaraf internasional dalam menghadapi persaingan global.<br />
Selain itu diperlukan pula lembaga akreditasi dan sertifikasi. Akreditasi dilakukan untuk<br />
menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan<br />
non formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan (pasal 60 ayat 1), yang dilakukan<br />
oleh pemerintah (pusat) dan/atau lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk<br />
akuntabilitas publik (pasal 60 ayat 2). Akreditasi dilakukan atas kriteria yang bersifat<br />
terbuka (pasal 60 ayat 3), sehingga semua pihak, terutama penyelenggara dapat<br />
mengetahui posisi satuan pendidikannya secara transparan.<br />
Dalam menghadapi globalisasi, maka penyerapan tenaga kerja akan ditentukan oleh<br />
kompetensi yang dibuktikan oleh sertifikat kompetensi, yang diberikan oleh<br />
penyelenggara satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi kepada<br />
peserta didik dan masyarakat yang dinyatakan lulus setelah mengikuti uji kompetensi<br />
tertentu (pasal 61 ayat 3). Dalam mengantisipasi perkembangan global dan kemajuan<br />
teknologi komunikasi, maka pendidikan jarak jauh diakomodasikan dalam sisdiknas,<br />
sebagai paradigma baru pendidikan. Pendidikan jarak jauh tersebut dapat<br />
diselenggarakan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan, yang berfungsi untuk<br />
memberi layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti<br />
pendidikan secara tatap muka atau reguler (pasal 31 ayat 1 dan 2).<br />
<br />
KESETARAAN DAN KESEIMBANGAN<br />
Paradigma baru lainnya yang dituangkan dalam UU Sisdiknas yang baru adalah konsep<br />
kesetaraan, antara satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan satuan<br />
pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.<br />
Tidak ada lagi istilah satuan pendidikan "plat merah" atau "plat kuning"; semuanya berhak<br />
memperoleh dana dari negara dalam suatu sistem yang terpadu. Demikian juga adanya<br />
kesetaraan antara satuan pendidikan yang dikelola oleh Departemen Pendidikan Nasional<br />
dengan satuan pendidikan yang dikelola oleh Departemen Agama yang memiliki ciri khas<br />
tertentu. Itulah sebabnya dalam semua jenjang pendidikan disebutkan mengenai nama<br />
pendidikan yang diselenggarakan oleh Departemen Agama (madrasah, dst.). Dengan<br />
demikian UU Sisdiknas telah menempatkan pendidikan sebagai satu kesatuan yang<br />
sistemik (pasal 4 ayat 2).<br />
Selain itu UU Sisdiknas yang dijabarkan dari UUD 45, telah memberikan keseimbangan<br />
antara peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan<br />
kehidupan bangsa. Hal ini tergambar dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasional, yaitu<br />
bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk<br />
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan<br />
bangsa, dan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia<br />
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, serta berakhlak mulia, sehat, berilmu,<br />
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta<br />
bertanggungjawab (pasal 3).<br />
Dengan demikian UU Sisdiknas yang baru telah memberikan keseimbangan antara iman,<br />
ilmu dan amal (shaleh). Hal itu selain tercermin dari fungsi dan tujuan pendidikan<br />
nasional, juga dalam penyusunan kurikulum (pasal 36 ayat 3) , dimana peningkatan iman<br />
dan takwa, akhlak mulia, kecerdasan, ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan sebagainya<br />
dipadukan menjadi satu.<br />
<br />
JALUR PENDIDIKAN<br />
Perubahan jalur pendidikan dari 2 jalur : sekolah dan luar sekolah menjadi 3 jalur: formal,<br />
nonformal, dan informal – (pasal 13) juga merupakan perubahan mendasar dalam<br />
Sisdiknas. Dalam Sisdiknas yang lama pendidikan informal (keluarga) tersebut<br />
sebenarnya juga telah diberlakukan, namun termasuk dalam jalur pendidikan luar<br />
sekolah, dan ketentuan penyelenggaraannyapun tidak konkrit.<br />
Jalur formal terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi<br />
(pasal 14), dengan jenis pendidikan: umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi,<br />
keagamaan, dan khusus (pasal 15).<br />
Pendidikan formal dapat diwujudkan dalam bentuk satuan pendidikan yang<br />
diselenggarakan oleh pemerintah (pusat), pemerintah daerah dan masyarakat (pasal 16).<br />
Pendidikan dasar yang merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang<br />
pendidikan menengah berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau<br />
bentuk lain yang sederajat, serta sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah<br />
tsanawiyah (Mts) atau bentuk lain yang sederajad (pasal 17 ayat 1 dan 2). Dengan<br />
demikian istilah SLTP harus berganti kembali menjadi SMP.<br />
Sebelum memasuki jenjang pendidikan dasar, bagi anak usia 0-6 tahun diselenggarakan<br />
pendidikan anak usia dini, tetapi bukan merupakan prasyarat untuk mengikuti pendidikan<br />
dasar (pasal 28 dan penjelasannya). Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan<br />
melalui jalur formal (TK, raudatul athfal, dan bentuk lain yang sejenis), nonformal<br />
(kelompok bermain, taman/panti penitipan anak) dan/atau informal (pendidikan keluarga<br />
atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan).<br />
Pendidikan menengah yang merupakan kelanjutan pendidikan dasar terdiri atas<br />
pendidikan umum dan pendidikan kejuruan, serta berbentuk sekolah menengah atas<br />
(SMA) , madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan madrasah aliyah<br />
kejuruan (MAK) atau bentuk lain yang sederajad (pasal 18). Sebagaimana istilah SLTP,<br />
maka sebutan SLTA berganti lagi menjadi SMA.<br />
Pendidikan tinggi yang merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah,<br />
mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, dan doktor, yang<br />
diselenggarakan dengan sistem terbuka (pasal 19 ayat 1-3). Perguruan tinggi dapat<br />
berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut atau universitas, yang berkewajiban<br />
menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, dan dapat<br />
menyelenggarakan program akademik, profesi dan/atau vokasi (pasal 20 ayat 1- 3).<br />
Perguruan tinggi juga dapat memberikan gelar akademik, profesi atau vokasi sesuai<br />
dengan program pendidikan yang diselenggarakan (pasal 21 ayat 1). Bagi perguruan<br />
tinggi yang memiliki program doktor berhak memberikan gelar doktor kehormatan (doktor<br />
honoris causa) kepada individu yang layak memperoleh penghargaan berkenaan dengan<br />
jasa-jasa yang luar biasa dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, kemasyarakatan,<br />
keagamaan, kebudayaan, atau seni (pasal 22).<br />
Selain itu masalah yang cukup aktual dan meresahkan masyarakat, seperti pemberian<br />
gelar-gelar instan, pembuatan skripsi atau tesis palsu, ijazah palsu dan lain-lain, telah<br />
diatur dan diancam sebagai tindak pidana dengan sanksi yang juga telah ditetapkan<br />
dalam UU Sisdiknas yang baru (Bab XX Ketentuan Pidana, pasal 67-71).<br />
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan<br />
pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan<br />
formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat, dan berfungsi<br />
mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan<br />
pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian<br />
profesional (pasal 26 ayat 1 dan 2). Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan<br />
hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan<br />
perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja,<br />
pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan<br />
kemampuan peserta didik (pasal 26 ayat 3). Satuan pendidikan nonformal meliputi<br />
lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat<br />
(PKBM), dan majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. Hasil pendidikan<br />
nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui<br />
proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah (pusat) dan<br />
pemerintah daerah dengan mengacu pada standard nasional pendidikan (pasal 26 ayat 6).<br />
Sedangkan pendidikan informal adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh keluarga<br />
dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri, yang hasilnya diakui sama<br />
dengan pendidikan formal dan non formal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan<br />
standar nasional pendidikan (pasal 27).<br />
_________________________________<br />
Sumber: Arifin, Anwar, Prof. Dr., Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional dalam<br />
Undang-Undang SISDIKNAS, POKSI VI FPG DPR RI, 2003.ANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2557315631817675171.post-56365264041765722572010-11-09T13:04:00.001+07:002010-11-09T13:04:58.743+07:00ETIKA PROFESI GURU PAUD<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span><span>A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Pengertian etika profesi guru PAUD</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 115%;">Adalah standar moral atau standar tingkah laku yang dikenakan kepada setiap anggota profesi<span> </span>atau tenaga pendidik pada satuan pendidikan anak usia dini/program PAUD yang menuntut keahlian, tanggung jawab, dan kesetiaan terhadap pekerjaan tersebut dan juga bertugas memfasilitasi proses pengasuhan dan pembelajaran pada anak usia dini pada program/lembaga PAUD, baik pada jalur pendidikan formal maupun non formal, serta memiliki komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini</span></div><div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 115%;"><span>B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 115%;">pokok etika profesi guru PAUD</span></div><div class="MsoNoSpacing">Kode Etik Guru adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh guru-guru Indonesia. Sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik, anggota maasyarakat dan warga negara. Pedoman sikap dan perilaku adalah nilai-nilai moral yang membedakan perilaku guru yang baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan selama menunaikan tugas-tugas profesionalnya untuk mendidik, mengajar,membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, serta sikap pergaulan sehari-hari di dalam dan luar sekolah.</div><div class="MsoNoSpacing"><br />
</div><div class="MsoNoSpacing">Kode Etik Guru bersumber dari :</div><div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Nilai-nilai agama dan Pancasila</div><div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Nilai-nilai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.</div><div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia yang meliputi perkembangan kesehatan jasmaniah, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual,</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 115%;"><span>C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 115%;">mengapa guru PAUD perlu etika profesi</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 115%;">Dalam sistem pendidikan, faktor pendidik merupakan faktor yang sangat penting dari keseluruhan faktor yang berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pendidikan. Mengapa demikian? Karena peranan pendidik sulit digantikan oleh yang lain, artinya jika tugas-tugas pokoknya dalam membimbing, mengasuh, mengajar, dan atau melatih anak dilakukan melalui peran-peran sebagai administrator, pekerja sosial, manajer, dan sumber belajar yang lebih luas dari pekerjaannya sebagai pendidik, maka seluruh faktor lainnya akan diberdayakan untuk kepentingan tercapainya tujuan pendidikan.</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 115%;">Pendidikan anak usia dini perlu penanganan yang khas dibandingkan dengan pendidikan lainnya karena anak usia dini memiliki karakteristik perkembangan dan cara belajar yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih tua, sehingga diperlukan bimbingan yang khas pula agar anak dapat berkembang secara optimal. Layanan pendidikan anak usia dini hingga saat ini sebagian besar dilakukan oleh tenaga pendidik dengan kemampuan dasar yang bervariasi. Ditinjau secara akademik tenaga-tenaga pendidik tersebut berasal dari berbagai latar belakang yang pendidikan yang masih rendah dengan tingkat kemampuan yang dapat digolongkan masih kurang profesional. Karena itu dalam rangka memperluas kesempatan dan peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini perlu dilakukan berbagai upaya penyiapan dan pengembangan tenaga pendidik yang lebih profesional baik dilihat dari kualifikasi pendidikan maupun kompetensinya.</span></div>ANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2557315631817675171.post-1395373497633107572010-11-05T11:00:00.000+07:002010-11-05T11:06:42.667+07:00PENDIDIKAN ANAK USIA DINITahun-tahun pertama kehidupan anak merupakan kurun waktu yang sangat penting dan kritis dalam hal tumbuh kembang fisik, mental, dan psikososial, yang berjalan sedemikian cepatnya sehingga keberhasilan tahun-tahun pertama untuk sebagian besar menentukan hari depan anak. Kelainan atau penyimpangan apapun apabila tidak diintervensi secara dini dengan baik pada saatnya, dan tidak terdeteksi secara nyata mendapatkan perawatan yang bersifat purna yaitu promotif, preventif, dan rehabilitatif akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya <i>(Sunarwati, 2007</i>).<br />
<span id="more-501"></span><br />
Penyelenggaraan pendidikan pada anak usia dini di negara maju telah berlangsung lama sebagai bentuk pendidikan yang berbasis masyarakat (community based education), akan tetapi gerakan untuk menggalakkan pendidikan ini di Indonesia baru muncul beberapa tahun terakhir. Hal ini didasarkan akan pentingnya pendidikan untuk anak usia dini dalam menyiapkan manusia Indonesia seutuhnya <b>(MANIS)</b>, serta membangun masa depan anak-anak dan masyarakat Indonesia seluruhnya <b>(MASIS)</b>. Namun sejauh ini jangkauan pendidikan anak usia dini masih terbatas dari segi jumlah maupun aksesibilitasnya. Misalnya, penitipan anak dan kelompok bermain masih terkonsentrasi di kota-kota. Padahal bila dilihat dari tingkat kebutuhannya akan perlakuan sejak dini, anak-anak usia dini di pedesaan dan dari keluarga miskin jauh lebih tinggi guna mengimbangi miskinnya rangsangan intelektual, sosial, dan moral dari keluarga dan orang tua. Pemerintah telah menunjukkan kemauan politiknya dalam membangunan sumber daya manusia sejak dini. <br />
Seperti disampaikan Ibu Megawati (wakil presiden pada saat itu) saat membuka Konferensi Pusat I Masa Bakti VII Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia. Beliau menegaskan pentingnya pendidikan anak usia dini dalam konsep pembinaan dan pengembangan anak dihubungkan pembentukan karakter manusia seutuhnya. Lebih jauh lagi beliau menyatakan sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa pendidikan bagi anak di usia dini merupakan basis penentu pembentukan karakter manusia Indonesia di dalam kehidupan berbangsa.<br />
Pernyataan ini menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini sangat penting bagi kelangsungan bangsa, dan perlu menjadi perhatian serius dari pemerintah. Pendidikan anak usia dini merupakan strategi pembangunan sumber daya manusia harus dipandang sebagai titik sentral mengingat pembentukan karakter bangsa dan kehandalan SDM ditentukan bagaimana penanaman sejak anak usia dini. Pentingnya pendidikan pada masa ini sehingga sering disebut dengan <b>masa usia emas</b> (the golden age).<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<b>2.1 Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini</b><br />
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.<br />
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.<br />
Saat ini bidang ilmu pendidikan, psikologi, kedokteran, psikiatri, berkembang dengan sangat pesat. Keadaan itu telah membuka wawasan baru terhadap pemahaman mengenai anak dan mengubah cara perawatan dan pendidikan anak. Setiap anak mempunyai banyak bentuk kecerdasan (Multiple Intelligences) yang menurut Howard Gardner terdapat delapan domain kecerdasan atau intelegensi yang dimiliki semua orang, termasuk anak. Kedelapan domain itu yaitu inteligensi music, kinestetik tubuh, logika matematik, linguistik (verbal), spasial, naturalis, interpersonal dan intrapersonal.<br />
Multiple Intelligences ini perlu digali dan ditumbuh kembangkan dengan cara memberi kesempatan kepada anak untuk mengembangkan secara optimal potensi-potensi yang dimiliki atas upayanya sendiri (Tientje, 2000).<br />
<br />
<b>2.2 Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini dalam Membangun Masa Depan Bangsa</b><br />
Kondisi SDM Indonesia berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh PERC (Political and Economic Risk Consultancy) pada bulan Maret 2002 menunjukkan kualitas pendidikan Indonesia berada pada peringkat ke-12, terbawah di kawasan ASEAN yaitu setingkat di bawah Vietnam. Rendahnya kualtias hasil pendidikan ini berdampak terhadap rendahnya kualtias sumber daya manusia Indonesia.<br />
Dalam kondisi seperti ini tentunya sulit bagi bangsa Indonesia untuk mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Pembangunan sumber daya manusia yang dilaksanakan di Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jerman, Jepang dan sebagainya, dimulai dengan pengembangan anak usia dini yang mencakup perawatan, pengasuhan dan pendidikan sebagai program utuh dan dilaksanakan secara terpadu. Pemahaman pentingnya pengembangan anak usia dini sebagai langkah dasar bagi pengembangan sumber daya manusia juga telah dilakukan oleh bangsa-bangsa ASEAN lainnya seperti Thailand, Singapura, termasuk negara industry Korea Selatan. Bahkan pelayanan pendidikan anak usia dini di Singapura tergolong paling maju apabila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.<br />
Di Indonesia pelaksanaan PAUD masih terkesan ekslusif dan baru menjangkau sebagian kecil masyarakat. Meskipun berbagai program perawatan dan pendidikan bagi anak usia dini usia (0-6 tahun) telah dilaksanakan di Indonesia sejak lama, namun hingga tahun 2000 menunjukkan anak usia 0-6 tahun yang memperoleh layanan perawatan dan pendidikan masih rendah. Data tahun 2001 menunjukkan bahwa dari sekitar 26,2 jut anak usia 0-6 tahun yang telah memperoleh layanan pendidikan dini melalui berbagai program baru sekitar 4,5 juta anak (17%). Kontribusi tertinggi melalui Bina Keluarga Balita (9,5%), Taman Kanak-kanak (6,1%), Raudhatul Atfal (1,5%). Sedangkan melalui penitipan anak dan kelompok bermain kontribusinya masing-masing sangat kecil yaitu sekitar 1% dan 0,24%.<br />
Masih rendahnya layanan pendidikan dan perawatan bagi anak usia dini saat ini antara lain disebabkan masih terbatasnya jumla lembaga yang memberikan layanan pendidikan dini jika dibanding dengan jumlah anak usia 0-6 tahun yang seharusnya memperoleh layanan tersebut. Berbagai program yang ada baik langsung (melalui Bina Keluarga Balita dan Posyandu) yang telah ditempuh selama ini ternyata belum memberikan layanan secara utuh, belum bersinergi dan belum terintegrasi pelayanannya antara aspek pendidikan, kesehatan dan gizi. Padahal ketiga aspek tersebut sangat menentukan tingkat intelektualitas, kecerdasan dan tumbuh kembang anak.<br />
Pentingnya pendidikan anak usia dini telah menjadi perhatian dunia internasional. Dalam pertemuan Forum Pendidikan Dunia tahun 2000 di Dakar Senegal menghasilkan enam kesepakatan sebagai kerangka aksi pendidikan untuk semua dan salah satu butirnya adalah memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan dan pendidikan anak usia dini, terutama bagi anak-anak yang sangat rawan dan kurang beruntung, Indonesia sebagai salah satu anggota forum tersebut terikat untuk melaksanakan komitmen ini.<br />
Perhatian dunia internasional terhadap urgensi pendidikan anak usia dini diperkuat oleh berbagai penelitian terbaru tentang otak. Pada saat bayi dilahirkan ia sudah dibekali Tuhan dengan struktur otak yang lengkap, namun baru mencapai kematangannya setelah di luar kandungan. Bayi yang baru lahir memiliki lebih dari 100 milyar neuron dan sekitar satu trilyun sel glia yang berfungsi sebagai perekat serta synap (cabang-cabang neuron) yang akan membentuk bertrilyun-trilyun sambungan antar neuron yang jumlahnya melebihi kebutuhan. Synap ini akan bekerja sampai usia 5-6 tahun. Banyaknya jumlah sambungan tersebut mempengaruhi pembentukan kemampuan otak sepanjang hidupnya. Pertumbuhan jumlah jaringan otak dipengaruhi oleh pengalaman yang didapat anak pada awal-awal tahun kehidupannya, terutama pengalaman yang menyenangkan. Pada fase perkembangan ini akan memiliki potensi yang luar biasa dalam mengembangkan kemampuan berbahasa, matematika, keterampilan berpikir, dan pembentukan stabilitas emosional.<br />
Ada empat pertimbangan pokok pentingnya pendidikan anak usia dini, yaitu: (1) menyiapkan tenaga manusia yang berkualitas, (2) mendorong percepatan perputaran ekonomi dan rendahnya biaya sosial karena tingginya produktivitas kerja dan daya tahan, (3) meningkatkan pemerataan dalam kehidupan masyarakat, (4) menolong para orang tua dan anak-anak.<br />
Pendidikan anak usia dini tidak sekedar berfungsi untuk memberikan pengalaman belajar kepada anak, tetapi yang lebih penting berfungsi untuk mengoptimalkan perkembangan otak. Pendidikan anak usia dini sepatutnya juga mencakup seluruh proses stimulasi psikososial dan tidak terbatas pada proses pembelajaran yang terjadi dalam lembaga pendidikan. Artinya, pendidikan anak usia dini dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja seperti halnya interaksi manusia yang terjadi di dalam keluarga, teman sebaya, dan dari hubungan kemasyarakatan yang sesuai dengan kondisi dan perkembangan anak usia dini.<br />
<br />
<b>2.3 Perkembangan Anak Usia Dini</b><br />
Sebagian besar masyarakat berpendapat bahwa memberikan pendidikan anak usia dini cukup dilakukan oleh orang dewasa yang tidak memerlukan pengetahuan tentang PAUD. Selain itu juga mereka menganggap PAUD tidak memerlukan profesionalisme. Pandangn tersebut adalah keliru.<br />
Jika PAUD ingin dilakukan di rumah oleh ibu-ibu sendiri, maka ibu-ibu itu perlu belajar dan menambah pengetahuan tentang proses pembelajaran anak, misalnya dengan membaca buku, mengikuti ceramah atau seminar tentang PAUD.<br />
Kenyataannya semakin banyak ibu-ibu bekerja di luar rumah, oleh karena itu haruslah orang yang menggantikan peran ibu tersebut memahami proses tumbuh kembang anak.<br />
Pembelajaran pada anak usia dini adalah proses pembelajaran yang dilakukan melalui bermain. Ada lima karakteristik bermain yang esensial dalam hubungan dengan PAUD (Hughes, 1999), yaitu: meningkatkan motivasi, pilihan bebas (sendiri tanpa paksaan), non linier, menyenangkan dan pelaku terlibat secara aktif.<br />
Bila salah satu kriteria bermain tidak terpenuhi misalnya guru mendominasi kelas dengan membuatkan contoh dan diberikan kepada anak maka proses belajar mengajar bukan lagi melalui bermain. Proses belajar mengajar seperti itu membuat guru tidak sensitif terhadap tingkat kesulitan yang dialami masing-masing anak.<br />
Ketidaksensitifan orangtua terhadap kesulitan anak bisa juga terjadi, alasan utama yang dikemukakan biasanya karena kurangnya waktu karena orangtua bekerja di luar rumah.<br />
Memahami perkembangan anak dapat dilakukan melalui interaksi dan interdependensi antara orangtua dan guru yang terus dilakukan agar penggalian potensi kecerdasan anak dapat optimal. Interaksi dilakukan dengan cara guru dan orangtua memahami perkembangan anak dan kemampuan dasar minimal yang perlu dimiliki anak, yaitu musikal, kinestetik tubuh, logika matematika, linguistik, spasial, interpersonal dan intrapersonal, karena pada umumnya semua orang punya tujuh intelegensi itu, tentu bervariasi tingkat skalanya.<br />
<br />
<b>2.4 Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini</b><br />
Anak adalah perwujudan cinta kasih orang dewasa yang siap atau tidak untuk menjadi orang tua. Memiliki anak, siap atau tidak, mengubah banyak hal dalam kehidupan, dan pada akhirnya mau atau tidak kita dituntut untuk siap menjadi orang tua yang harus dapat mempersiapkan anak-anak kita agar dapat menjalankan kehidupan masa depan mereka dengan baik.<br />
Mengenal, mengetahui, memahami dunia anak memang bukan sesuatu yang mudah. Dunia yang penuh warna-warni, dunia yang segalanya indah, mudah, ceria, penuh cinta, penuh keajaiban dan penuh kejutan. Dunia yang seharusnya dimiliki oleh setiap anak anak namun dalam kepemilikanya banyak bergantung pada peranan orang tua.<br />
Para ahli sependapat bahwa peranan orang tua begitu besar dalam membantu anak-anak agar siap memasuki gerbang kehidupan mereka. Ini berarti bahwa jika berbicara tentang gerbang kehidupan mereka, maka akan membicarakan prospek kehidupan mereka 20-25 tahun mendatang. Pada tahun itulah mereka memasuki kehidupan yang sesungguhnya. Masuk ke dalam kemandirian penuh, masuk ke dalam dunia mereka yang independen yang sudah seharusnya terlepas penuh dari orang tua dimana keputusan-keputusan hidup mereka sudah harus dapat dilakukan sendiri. Disinilah peranan orang tua sudah sangat berkurang dan sebagai orang tua, pada saat itu kita hanya dapat melihat buah hasil didikan kita sekarang, tanpa dapat melakukan perubahan apapun.<br />
Mengapa orang tua perlu meningkatkan intelektualitas anak demi mempersiapkan mereka masuk sekolah? Jawabannya, sekolah saat ini meminta persyaratan yang cukup tinggi dari kualitas seorang siswa. Masih didapat siswa yang masuk SD sudah diperkenalkan dengan berbagai macam pelajaran dan ilmu sejak dini. Anak-anak sudah harus memiliki kreativitas yang tinggi sejak kecil. Oleh sebab itu, anak-anak yang memiliki intelektualitas yang tinggi akan lebih mudah menerima dengan baik semua yang diajarkan. Mereka akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi, lebih mudah beradaptasi, lebih mudah menerima hal-hal yang baru, atau intelektualitas anak bisa dikembangkan jauh sebelum mereka masuk ke sekolah. Kondisi seperti itulah yang menempatkan orang tua sebagai guru pertama dan utama bagi anak-anaknya dalam program pendidikan informal yang terjadi di lingkungan keluarga.<br />
<br />
<b>2.5 Permasalahan Pendidikan Anak Usia Dini</b><br />
Memasuki abad XXI dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Pertama, sebagai akibat dari multi krisis yang menimpa Indonesia sejak tahun 1997, dunia pendidikan dituntut untuk dapat mempertahankan hasil-hasil pembangunan pendidikan yang telah dicapai. Kedua, untuk mengantisipasi era globalisasi, dunia pendidikan dituntut untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu bersaing dalam pasar kerja global. Ketiga, sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah, perlu dilakukan perubahan dan penyesuaian system pendidikan nasional, sehingga dapat mewujudkan proses pendidikan yang lebih demokratis, memperhatikan keragaman potensi, kebutuhan daerah, peserta didik, dan mendorong peningkatan partisipasi masyarakat.<br />
Permasalahannya adalah ketidaksiapan bangsa Indonesia menghadapi ketiga tantangan di atas, disebabkan rendahnya mutu sumber daya manusianya. Untuk menghadapi tantangan itu, diperlukan upaya serius melalui pendidikan sejak dini yang mampu meletakkan dasar-dasar pemberdayaan manusia agar memiliki kesadaran akan potensi diri dan dapat mengembangkannya bagi kebutuhan diri, masyarakat dan bangsa sehingga dapat membentuk masyarakat madani. Pendidikan anak usia dini merupakan hal paling mendasar yang dilakukan sedini mungkin dan dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu. Menyeluruh, artinya layanan yang diberikan kepada anak mencakup layanan pendidikan, kesehatan dan gizi. Terpadu mengandung arti layanan tidak saja diberikan pada anak usia dini, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat sebagai satu kesatuan layanan.<br />
Sumber:<br />
<i>CHA, Wahyudi dan Damayanti, Dwi Retna. 2005. Program Pendidikan Untuk Anak Usia Dini di Prasekolah Islam. Jakarta: Grasindo.</i><br />
<i>Isjoni. 2007. Saatnya Pendidikan Kita Bangkit. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.</i><br />
<i>Anwar dan Ahmad, Arsyad. 2007. Pendidikan Anak Dini Usia. Bandung: Alfabeta.</i><br />
<i>Tientje, Nurlaila N.Q. Mei dan Iskandar, Yul. 2004. Pendidikan Anak Dini Usia Untuk Mengembangkan Multipel Inteligensi. Jakarta: Dharma Graha Group.</i><br />
<i>Indrawati, Maya dan Nugroho, Wido. 2006. Mendidik dan Membesarkan Anak Usia Pra-Sekolah. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.</i><br />
Asfandiyar, Andi Yudha. 2009. Kenapa Guru Harus Kreatif?. Jakarta: Mizan Media Utama.<br />
http://paud-usia-dini.blogspot.com/2008/06/pengasuhan-anak.html<br />
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_anak_usia_dinANDI PAUDhttp://www.blogger.com/profile/16282122124687366401noreply@blogger.com0